4,003 research outputs found
Analisis Sosio-yuridis Pemekaran Kabupaten Balanipa
Peran elite lokal Pembentukan daerah otonom Kabupaten Balanipa mengesankan pembangunan dan komunikasi pada Pemerintah pusat dengan proses penyiapan teknokratis/administrasi atas sejumlah kekurangan persyaratan morathorium Rancangan Undang-Undang (RUU). Kebijakan pemekaran daerah berdasar PP No. 78 Tahun 2007 justru lebih menekankan pada proses-proses ruang politik. Meskipun nampak ada sejumlah permasalahan mendasar yang dapat menyebabkan terjadinya pembentukan Kabupaten Balanipa namun demikian semua elite tersebut tidak akan mencapai hasil seperti sekarang kalau tidak ada campur tangan elite lokal, regional, dan pusat. Semua permasalahan tersebut merupakan kombinasi elite yang sangat kuat yang oleh elite lokal, regional, dan pusat. Pada tingkat masyarakat perjuangan pembentukan Kabupaten Balanipa didasarkan pada kesadaran kolektif berbasis teritori-etnik dari tokoh masyarakat (civil society) memaksa mereka untuk bekerjasama dengan pejabat negara demi memperjuangan kejayaan masa lalu sebagai wilayah bekas kerajaan sebagai wilayah administrasi Kerajaan Balanipa. Landasan ide tersebut kemudian dijadikan upayakonsolidasi dengan para elite di aras lokal. Dimana peran masyarakat yakni mobilisasi massa sebagai bagian dari wujud aspirasi masyarakat dalam upaya mengontrol keputusan penetapan Pembentukan kabupaten Balanipa di ruang Rapat Badan Legislasi Nasional (Baleg) DPR RI pemerintah pusat
Analisa Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Speedometer Mobil Dengan Menggunakan Metode Qcc Di PT Ins
PT. Indonesia Nippon Seiki (PT INS) adalah Perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang otomotif, khususnya komponen elektrik kendaraan sepeda motor dan mobil. Jenis produk yang dihasilkan yaitu Speedometer, Fuel unit, dan Sensor speed. Demi menjaga kepercayaan konsumen untuk menghasilkan produk yang berkualitas, Perusahaan telah menerapkan manajemen mutu yang baik dan sesuai dengan pedoman standar mutu yang berlaku. Dalam kegiatan produksinya, Perusahaan selalu berupaya agar menghasilkan produk yang baik dan menekan kerusakan produk, akan tetapi, Kenyataan dilapangan banyak ditemukan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas menggunakan alat bantu Quality Control Circle (QCC) bermanfaat dalam upaya mengendalikan tingkat kerusakan produk di Perusahaan. Permasalahan yang ada diselesaikan menggunakan peta kendali p, diagram pareto, dan seven tool. NG kotor debu memilki kontribusi terbesar dalam cacat produk yang terjadi pada speedometer mobil type 2MD (honda mobilio). Beberapa faktor penyebab NG kotor debu yaitu faktor mesin, metode, lingkungan dan manusia. Setelah dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor penyebab masalah, NG kotor debu berhasil berkurang dari 0.78 % menjadi 0.11% . Dengan demikian aktivitas QCC yang dilakukan berhasil menyelesaikan masalah yang terjadi pada proses produksi speedometer mobil type 2MD Honda Mobilio
IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI BATIK CAP YANG MELAKUKAN PROSES PENCELUPAN PADDING
Telah dilakukan penelitian terapan implementasi eko-efisiensi pada industri
batik cap yang melakukan proses pencelupan padding dengan kapasitas produksi 300
meter produk batik per hari. Permasalahan pada perusahaan adalah masih banyak
limbah hasil proses baik limbah padat maupun limbah cair yang sesungguhnya dapat
dimanfaatkan kembali namun terbuang ke lingkungan. Tujuan dari penelitian terapan
implementasi eko-efisiensi adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan
lingkungan dengan cara menerapkan eko-efisiensi pada proses yang dilakukan di
perusahaan tersebut. Metoda yang dilakukan adalah observasi, wawancara, diskusi,
implementasi langsung di lapangan dan evaluasi hasil. Pada observasi lapangan
langsung dicari hotspot yaitu lokasi dimana memungkinkan diperolehnya eko-efisiensi.
Hotspot terjadi di lokasi pencelupan, pencucian dan proses batik sinaran. Kemudian
dilakukan wawancara dan diskusi baik dengan pimpinan maupun operator.
Selanjutnya dilakukan implementasi eko-efisiensi dan hasilnya dievaluasi. Evaluasi
hasil penelitian memperlihatkan bahwa banyak diperoleh keuntungan ekonomi dan
lingkungan bagi industri batik cap bila menerapkan eko-efisiensi secara terus
menerus. Tindakan eko-efisiensi yang dilakukan telah menghasilkan keuntungan
ekonomi dari pakai-ulang dan pungut-ulang limbah sebesar Rp. 11.520.000,-,
penghematan air sebesar 360 m3, penghematan listrik sebesar 37,5 kwH dan
keuntungan dari substitusi bahan bakar sebesar Rp. 1.500.000,- per tahun. Disamping
itu diperoleh pula keuntungan lingkungan dengan adanya minimisasi limbah yang
terbuang
Analisis Titik Pulang Pokok USAha Kacang Goyang pada Industri Prima Jaya
This study aimed to determine the total cost of production, physical production, sale price and revenue generated by Prima Jaya industry for its Kacang Goyang business in Palu in order to find the break even point of the business.The study location and its four respondents were purposively selected. Qualitative analysis was used to descriptively depictgeneral profile, cost and income of the business whereas quantitative analysis was employed to determine the break even point. The revenue of Prima Jaya industry was found to be IDR 42,000,000/month with production cost spent was IDR 31,298,261/month, therefore its income generated was 10,701,739/month. The break even point was achieved at 70 packs for the price of IDR 40,000/pack
Pengalaman Komunikasi Penyandang Oligodaktili Di Kampung Ulutaue, Bone, Sulawesi Selatan
Oligodaktili merupakan kelainan bentuk organ fisik pada jemari tangan dan atau jemari kaki sejak lahir. Penelitian ini berkaitan dengan bagaimana penyandang oligodaktili di Kampung Ulutaue Desa Mario Kecamatan Mare Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, mengkonstruksi makna kelainan dialami dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang normal di lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini berdasarkan pada perspektif konstruksi sosial dan interaksi simbolik dengan metode penelitian wawancara mendalam dan pengamatan partisipan untuk memperoleh data di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti mengenai komunikasi mereka dengan orang lain, peneliti telah mengembangkan tipologi konstruksi makna berhubungan dengan pengalaman komunikasi. Penyandang oligodaktili sebagai subjek dan dianggap memiliki kelainan fisik berbeda dengan orang lain, kutukan sebagai penyebab kelainan fisik, dan kelainan fisik sebagai anugerah dari Allah SWT. Subjek mendapatkan diskriminasi dari lingkungan keluarga maupun orang lain. Orang normal memperlakukan mereka dengan menciptakan kesulitan dalam beraktivitas untuk bertahan hidup, kebebasan, dan marginalisasi dalam lingkungannya dari penderitaan dialami
BIMBINGAN KEAGAMAAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA
EMAN SULAEMAN : Bimbingan Keagamaan Hubungannya dengan Motivasi
Belajar Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
(PAI) Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Sindangwangi Kabupaten Majalengka
Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan kepada
seseorang agar ia mampu mengembangkan potensi diri untuk mengatasi persoalan
yang dihadapinya. Namun berdasarkan studi pendahuluan dan hasil wawancara
langsung dengan guru, masih ada sekitar 20% siswa yang masih tidak mengikuti
bimbingan yang diberikan guru. Maka timbullah permasalahan bagaimana
tanggapan siswa terhadap bimbingan keagamaan oleh guru, bagaimana motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam, dan bagaimana hubungan antara
keduanya.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan
keagamaan di sekolah, untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada bidang studi
pendidikan agama islam , dan untuk mengetahui hubungan antara bimbingan
keagamaan dengan motivasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama
islam(PAI).
Penelitian bertolak dari teoritis bahwa dengan adanya pelaksanaan
bimbingan keagamaan maka motivasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan
agama islam akan meningkat, namun ternyata masih banyak siswa yang motivasi
belajarnya masih rendah. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada seseorang agar ia mampu mengembangkan potensi diri untuk
mengatasi persoalan yang dihadapinya. Hipotesis yang diajukan adalah semakin
positif tanggapan siswa terhadap bimbingan keagamaan , maka semakin tinggi
pula motivasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam, begitupun
sebaliknya.
Secara umum, penelitian bersifat empirik dengan menggunakan metode
deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
studi kepustakaan dan angket. Sedangkan analisis kuantitatif dengan
menggunakan analisis korelasi. Adapun sampel yang diteliti yaitu 90 orang siswa
dan hanya siswa kelas IIV saja sebagai respondennya.
Stelah melakukan penelitan dan perhitungan statistik, Mengenai
bimbingan Keagamaan memperoleh skor nilai 41,6 % hal ini dapat di
interpretasikan bahwa Bimbingan Keagamaan yang dilaksanakan disekolah
SMPN 1 Sindangwangi Kab. Majalengka diketegorikan cukup baik karena berada
pada wilayah kisaran 41% - 60 %. Sedangkan motivasi belajar siswa pada bidang
studi Pendidikan Agama islam (PAI) menunjukkan skor 37,5 %. Hal ini juga
dapat di interpretasikan bahwa motivasi blajar siswa pada bidang studi PAI
diketegorikan kurang baik, karena berada pada wilayah kisarani 21 % - 40 %.
Korelasi kedua variabel, antara Bimbingan Keagamaan dengan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sindangwangi
Kabupaten Majalengka menunjukkan sekor/nilai 0,99, dan termasuk pada
kualifikasi tinggi karena berada pada wilayah interpretasi (0,80-1,00
PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Penelitian Pada BMT Nur’Ianah Kec. Weru Kab. Cirebon)
DEDE SULAEMAN : PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN NASABAH PADA BMT NUR’IANAH
KEC. WERU KAB. CIREBON
Dalam dunia bisnis perkembangan BMT sangat penting untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah, dalam hal ini
untuk meningkatkan perkembangan BMT diperlukan mutu pelayanan yang baik guna
memuaskan keinginan nasabah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu pelayanan BMT itu sendiri
dan mengetahui tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan serta untuk mengetahui
pengaruh antara mutu pelayanan dengan kepuasan nasabah pada BMT Nur’Ianah
Kec. Weru Kab. Cirebon.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dan teknik
pengumpulan datanya dengan observasi, angket yang dibagikan kepada nasabah
BMT Nur’Ianah Kec. Weru Kab. Cirebon .
Adapun hasil penelitian ini adalah Y = 5,802 + 0,846X. Dari analisis regresi
linear sederhana melalui bantuan program SPSS 17.0 for windows didapatkan
kesimpulan bahwa mutu pelayanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kepuasan nasabah, yaitu R=0,910, hal ini menunjukan terdapat pengaruh yang sangat
kuat antara mutu pelayanan dengan kepuasan nasabah. Dari hasil uji statistik
didapatkan nilai thitung = 13,529 lebih besar dari ttabel = 2,042 hal ini menujukan bahwa
mutu pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Kata Kunci : Mutu Pelayanan, Kepuasan Nasabah, BMT Nur’Iana
- …
