7 research outputs found
Pengaruh Kadar Waterglass Sebagai Bahan Pengikat Cetakan Pasir Kering Dengan Metode CO_2 Terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik
Salah satu hal yang sangat mempengaruhi hasil pengecoran besi tuang adalah penggunaan pasir cetak dan bahan pengikat pasir cetak. Bahan pengikat kimia yang digunakan dalam membuat cetakan pasir salah satunya adalah waterglass yang mengandung Sodium silicate hydrate sehingga akan mengeras setelah dialiri gas CO_2. Kadar waterglass pada cetakan pasir mempengaruhi permeabilitas dan konduktivitas pasir. Sifat konduktivitas ini mempengaruhi laju pendinginan logam cair. Laju pendinginan yang terjadi pada proses pengecoran mempunyai peranan penting dalam pembentukan struktur mikro, dimana struktur mikro mempengaruhi sifat mekanik yang dimiliki oleh benda cor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kadar waterglass sebagai bahan pengikat cetakan pasir kering dengan metode CO_2 terhadap kekerasan dan kekuatan tarik produk pulley. Pada penelitian ini, pasir yang digunakan adalah pasir silika dengan variasi kadar waterglass 8%, 13%, 18%, 23%, kemudian cetakan dialiri gas CO_2 dengan tekanan 1 kgf/〖cm〗^2 selama 5 menit. Komposisi cairan logam yang digunakan dalam pembuatan spesimen adalah 91% tatal, 2% karbon dan 0,7% sillikon. Penuangan cairan logam dilakukan menggunakan ladel pada suhu sekitar 1300°C. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kekerasan tertinggi pada cetakan dengan kadar waterglass 23% sebesar 238,7 BHN, dan kekerasan terendah pada cetakan dengan kadar waterglass 18% sebesar 200,2 BHN. Kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada cetakan dengan kadar waterglass 23% sebesar 163,5 MPa, dan kekuatan tarik terendah pada cetakan dengan kadar waterglass 13% sebesar 128,28 MPa
Analisa Kekerasan dan Keausan Cylinder Sleeve dari Besi Cor Kelabu FC250 Hasil Sand Mold Casting
The Cylinder sleeve is an engine component that is mounted on the cylinder block which functions as a piston glide base. The cylinder sleeve is made of FC250 gray cast iron. FC250 is a gray cast iron that has lamellar graphite with a tensile strength of at least 250 MPa. This study aims to determine the mechanical properties of hardness and wear of the Cylinder Sleeve made of gray cast iron FC250. The method used in this research is gray cast iron which is cut with a length of 5.5cm, thickness 0.7cm, height 0.7cm which is formed according to the standard size of the hardness and wear test. The tests carried out include testing brinell hardness and wear. The results showed that the lowest hardness value was 134.63BHN and the highest hardness value was 191.43BHN. The increase in hardness values is influenced by the carbon content that cannot be spread evenly, which is followed by a fast cooling rate. The results of the wear test obtained the lowest price of 0.00017mmÂł/kg.m and the highest wear price of 0.00028 mmÂł/kg.m
Pengenalan Alat Core Flooding pada Siswa Program Studi Teknik Pemboran Minyak SMK Bina Harapan Yogyakarta
Proses pembelajaran di SMK program studi Teknik pemboran diperkenalkan alat Core Flooding dalam upaya peningkatan pemahaman mengenai sifat fisik batuan reservoir yang berkaitan dengan Enhached Oil Recovery (EOR). EOR merupakan perolehan minyak tahap lanjut dengan cara menginjeksikan suatu zat yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan yang menggunakan energi luar reservoir. Pengertian Core adalah sampel atau contoh batuan yang diambil dari bawah permukaan. Kegiatan pengambilan core dilakukan pada saat pemboran. Tujuan pengabdian adalah memberikan pelatihan kepada siwa SMK program studi Teknik Pemboran dengan memberikan gambaran mengenai mekanisme pendesakan didalam batuan reservoir pada proses injeksi fluida di Enhached Oil Recovery. Metode yang digunakan dengan melakukan pelatihan dengan alat core flooding. Evaluasi keberhasilan program dilakukan dengan mengadakan pretes dan posttes adanya alat core flooding. Sasaran pengabdian yaitu SMK Bina Harapan Prodi Teknik Pemboran Minyak dan Gas Bumi kelas XI dan XII semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Pemahaman siswa meningkat dari sebelum pelatihan alat core flooding yaitu 5 siswa (29,4 %) meningkat menjadi 16 siswa (94 %) dari 17 siswa setelah adanya pelatihan alat core flooding
Pengenalan Alat Core Flooding pada Siswa Program Studi Teknik Pemboran Minyak SMK Bina Harapan Yogyakarta
Proses pembelajaran di SMK program studi Teknik pemboran diperkenalkan alat Core Flooding dalam upaya peningkatan pemahaman mengenai sifat fisik batuan reservoir yang berkaitan dengan Enhached Oil Recovery (EOR). EOR merupakan perolehan minyak tahap lanjut dengan cara menginjeksikan suatu zat yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan yang menggunakan energi luar reservoir. Pengertian Core adalah sampel atau contoh batuan yang diambil dari bawah permukaan. Kegiatan pengambilan core dilakukan pada saat pemboran. Tujuan pengabdian adalah memberikan pelatihan kepada siwa SMK program studi Teknik Pemboran dengan memberikan gambaran mengenai mekanisme pendesakan didalam batuan reservoir pada proses injeksi fluida di Enhached Oil Recovery. Metode yang digunakan dengan melakukan pelatihan dengan alat core flooding. Evaluasi keberhasilan program dilakukan dengan mengadakan pretes dan posttes adanya alat core flooding. Sasaran pengabdian yaitu SMK Bina Harapan Prodi Teknik Pemboran Minyak dan Gas Bumi kelas XI dan XII semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Pemahaman siswa meningkat dari sebelum pelatihan alat core flooding yaitu 5 siswa (29,4 %) meningkat menjadi 16 siswa (94 %) dari 17 siswa setelah adanya pelatihan alat core flooding
Pemanfaatan Energi Angin akibat Laju Kendaraan Berbasis Pengembangan Inovasi Teknologi Hybrid Vertical Axis Wind Turbine sebagai Penghasil Listrik untuk Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian awal berjudul “Pemanfaatan Energi Angin dari Laju Kendaraan Berbasis Kincir Vertikal sebagai Penghasil Listrik untuk Penerangan Lampu Jalan”. Pada penelitian ini telah dilakukan serangkaian pengembangan dan pembaharuan baik dari segi penentuan daerah potensial maupun segi desain konstruksi hybrid va (vertical axis) wind turbine. Pembaharuan dan pengembangan dilakukan guna meningkatkan kesiapan implementasi hybrid va wind turbine di seluruh daerah efektif di Indonesia. Pada penelitian sebelumnya kelengkungan atau radius kincir belum dapat diketahui. Untuk mencari tahu kelengkungan kincir dengan efektivitas rotasi tertinggi maka dilakukan perancangan miniatur kincir vertikal dengan rasio 1:5 terhadap ukuran kincir sumbu vertikal reguler sesungguhnya. Peningkatan desain dengan memperhatikan aspek keselamatan pengguna jalan yang melintas sangat perlu dilakukan. Penggunaan material atau bahan yang dapat merefleksikan cahaya dari lampu kendaraan pada malam hari yang dilekatkan di konstruksi hybrid va wind turbine merupakan salah satu metode untuk meningkatkan aspek keselamatan. Pengukuran terhadap lebar bagian tengah kedua jalur jalan yang berlawan arah sebagai lokasi pemasangan hybrid va wind turbine juga dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan pengendara. Pemberian toleransi jarak antara bagian sisi terluar kincir dan bagian terluar lajur jalan sangat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada konstruksi hybrid va wind turbine serta demi keselamatan pengendara yang melintas. Pada jalan-jalan dengan lebar bagian tengah antara kedua jalur jalan yang berukuran di bawah 2meter (<2m) tidak dapat diterapkan hybrid va wind turbine reguler, sehingga penerapan hybrid va wind turbine minimalis merupakan solusi untuk daerah tersebut. Penentuan daerah efektif untuk implementasi pada penelitian ini dilakukan dengan pengukuran terhadap aspek-aspek potensi yang dimiliki oleh jalan di antaranya; rata-rata intensitas kendaraan yang melintas, kecepatan rata-rata kendaraan yang melintas, kecepatan angin rata-rata yang tersedia akibat laju kendaraan yang melintas, lebar bagian tengah antara kedua jalur jalan yang berlawanan arah, kondisi geografis jalan, serta potensi timbulnya kepadatan. Jalan tol Semarang-Solo memiliki total panjang jalan 75,7km dan dalam penelitian ini telah dipilih 3 titik awal yang diprediksi dan diukur aspek-aspek kelayakannya untuk dilakukan implementasi hybrid va wind turbine pada daerah tersebut.Kata kunci: Hybrid va wind turbine, Peningkatan desain, Aspek keselamatan, Aspek-aspek potensi jalan.
Analisa Kekerasan dan Keausan Cylinder Sleeve dari Besi Cor Kelabu FC250 Hasil Sand Mold Casting
The Cylinder sleeve is an engine component that is mounted on the cylinder block which functions as a piston glide base. The cylinder sleeve is made of FC250 gray cast iron. FC250 is a gray cast iron that has lamellar graphite with a tensile strength of at least 250 MPa. This study aims to determine the mechanical properties of hardness and wear of the Cylinder Sleeve made of gray cast iron FC250. The method used in this research is gray cast iron which is cut with a length of 5.5cm, thickness 0.7cm, height 0.7cm which is formed according to the standard size of the hardness and wear test. The tests carried out include testing brinell hardness and wear. The results showed that the lowest hardness value was 134.63BHN and the highest hardness value was 191.43BHN. The increase in hardness values is influenced by the carbon content that cannot be spread evenly, which is followed by a Fast cooling rate. The results of the wear test obtained the lowest price of 0.00017mmÂł/kg.m and the highest wear price of 0.00028 mmÂł/kg.m
PENERAPAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN INTERNET OF THINGS (IOT) PADA SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH YANG BERKELANJUTAN
Sampah merupakan salah satu sumber masalah yang dihadapi oleh manusia apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA adalah melalui penerapan sistem Supply Chain Management (SCM) dan Internet of Things (IoT) mulai dari sumber timbulan sampah sampai di lokasi pengolahan di Tempat Penampungan Sampah (TPS), seperti yang ada di Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Agung Rejeki, Jetis, Bantul. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menerapkan sistem SCM dan IoT dalam pengelolaan sampah yang produktif dan ramah lingkungan di KSM Agung Rejeki. Tahap kegiatan ini diawali dengan rapat koordinasi, dilanjutkan dengan pembuatan SCM dan IoT, sosialisasi dan serah terima, pelatihan, pendampingan, dan monitoring evaluasi serta pelaporan. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya sistem SCM dan IoT yang diterapkan dengan baik di KSM Agung Rejeki, sehingga bisa membantu meningkatakan efisiensi proses pemilahan di KSM Agung Rejeki.
Kata Kunci: supply chain management, internet of things, pengolahan sampah, kelompok swadaya masyaraka