8 research outputs found

    The Expansion of Teenagers' Slang Language Application Found in Batam

    Full text link
    This research is a development of previous research conducted by researchers such as the construction of the formation of slang language, the form of slang greetings and adolescent perspective in its use found in Batam. In the present study, the researchers again conducted a follow-up study of slang in order to find the spread of adolescent slang use, the social aspects that influenced the use of slang, and the group of slang types in the adolescent community. This research is descriptive qualitative research because researchers use data in the form of words instead of numbers taken from the main source and interpreted by instinct and the researcher's understanding of this research object. In data collection, the researcher will use the method compiled by Sudaryanto [1]. At the stage of providing data of researchers using the metode simak with Simak Bebas Libat Cakap Technique. At this stage the researcher performs a silent observation and recording the use of slang in teen community. Recorded data will be transcribed in phonemic form and interpreted by the author. At the stage of data analysis the researchers used the Padan Method with basic techniques of Piliah Unsur Penentu (PUP) with pragmatic form. The results of the analysis aim to find out the rules about extending the use of slang in adolescent communities, social aspects that influence the use of slang, and grouping the types of slang in teenagers in Batam. From the analysis of data collected, it can be found that the expansion of slang use in adolescent community occurs in all aspects of the use of language either written or oral form. In written form can be found in social media and writing such as facebook, instagram, WA, Twitter, BBM, Path, paper, and Line. In the oral form it is contained in live conversations in a secretly recorded teenage community and also in the film

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi luasnya tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dengan menguji pengaruh ukuran Perusahaan, profitabilitas, leverage, kepemilikan insti­tusional, ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, dan ukuran komite audit. Sampel yang digunakan adalah Perusahaan sektor pertambangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2010-2012. Data diperoleh dari laporan keuangan auditan dan laporan tahunan serta laporan keberlanjutan (sustainability report) jika ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran Perusahaan dan komite audit memiliki pengaruh positif terhadap peng­ungkapan tanggung jawab sosial. Tidak ditemukan bukti pengaruh profitabilitas, leverage, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, dan ukuran dewan direksi terhadap terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

    Desain Ruang Perawatan Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Sirkulasi dan Kenyamanan Pengguna Bangunan BBKPM Bandung

    Get PDF
    Desain Ruang Perawatan Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Sirkulasi dan Kenyamanan Pengguna Bangunan BBKPM Bandung THERESIA PYNKYAWATI, MAS AKBAR SUHARDIANTO, HARRY RACHMAD REZA, REGITHA NUR SYIFA Email : [email protected] ABSTRAK Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung atau BBKPM Bandung merupakan salah satu fasilitas kesehatan masyarakat yang mendalami permasalahan kesehatan paru khususnya penyakit Tuberkulosis (Tbc atau TB) menular yang terletak di kawasan Jl Cibadak, kota Bandung, Jawa Barat. Akibat lingkungan yang kurang terawat serta polusi udara kotor, pemerintah merencanakan fasilitas kesehatan paru yang baik pada kawasan tersebut. Perencanaan bangunan ini ditinjau dari pola sirkulasi pengguna yang menggunakan koridor double loaded, penempatan zona ruang penyakit menular dan tidak menular baik vertikal maupun horizontal tetap memperhatikan Kenyamanan pengguna dengan memanfaatkan sinar matahari berdasarkan orientasi massa bangunan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui desain ruang perawatan TB yang didasari oleh teori pengertian rumah sakit, zona vertikal horizontal ruang, dan orientasi massa bangunan yang dikemukakan oleh G.D Kunders, dan teori zona rumah sakit menurut Isadore Rosenfield, serta persyaratan ruang dan standar kebutuhan ruang fasilitas kesehatan paru. Hasil analisis dapat diketahui bahwa BBKPM Bandung memiliki perencanaan desain ruang Tbc yang baik karena memisahkan zona menular dan tidak menular, namun tetap memperhatikan Kenyamanan pengguna yang sesuai dengan standar fasilitas kesehatan paru. Kata Kunci : Desain ruang, Kenyamanan, Sirkulasi, Zona, Orientasi massa bangunan, Tuberkulosis ABSTRACT The Center of Lung Health Society also knowing as BBKPM Bandung is one of public healthcare facilities located on Jl Cibadak, Bandung, West Java which has concern on health problems, especially a Lung disease such as Contagious Tuberculosis (Tbc or TB). The surroundings were poorly maintained and dirty air pollution, the government wants to plan the best lung health facilities in the region. Building planning studies has some focuses, which are; user's circulation pattern through a double loaded corridors and an infectious and noninfectious disease's zone placement both vertically and horizontally due regard to the user's comfort by utilizing the sunlight based on the building mass orientation. This study aims to determine a proper design of TB treatment space based on the theoretical understanding of the hospital, the vertical zone of horizontal space, the building mass orientation proposed by G.D Kunders and hospital zone theory by Isadore Rosenfeld. As well as the requirements of the standard room and space for lung healthcare facilities. The Results of the analysis showed that BBKPM Bandung has accomplished a proper Tbc's design plan by separating both an infectious and noninfectous disease, but still considered user's camfort according the lung healthcare's standard facilities

    Trends in Science and Technology for Sustainable Living

    Get PDF
    Dalam buku ini, dibahas mengenai perkembangan tren kajian dalam sains dan teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan mempunyai prinsip pembangunan yang bertujuan memenuhi kebutuhan generasi saat ini tetapi tidak mengurangi ataupun mengorbankan kemampuan generasi selanjutnya dalam memenuhi kebutuhan mereka; sehingga kehidupan yang baik akan terus berlanjut dalam waktu yang lama. Pembangunan berkelanjutan saat ini berfokus pada tiga hal, yaitu pembangunan keberlanjutan ekonomi dan sosial, serta perlindungan terhadap lingkungan untuk generasi mendatang. Ketiganya saling berhubungan dan mendukung dalam mencapai tujuan pembangunan serta stabilitas lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, keseimbangan yang baik dalam aspek lingkungan,ekonomi, dan sosial harus dicapai untuk membentuk kehidupan berkelanjutan

    Hubungan antara Motor Educability terhadap Kemampuan Servis Bawah Bola Voli Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Larompong: The Relationship Between Motor Educability Towards Under Service Ability In Volleyball At Greade VIII Students Of SMP Negeri 4 Larompong

    Full text link
    Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motor edducability terhadap kemampuan servis bawah bola voli siswa kelas VIII Smp negeri 4 Larompong.Jenis penelitian ini yaitu korelasional (korelasi). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswaa kelas VIII SMP Negeri 4 Larompong dengan jumlah 15 orang siswa dimana siswa laki-laki berjumlah 8 orang dan jumlah perempuan yaitu 7 orang siswa.Teknik yang digunakan adalah total sampling dengan seluruh jumlah sampel. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel (1) variabel indevenden yakni motor educability (2) variabel dependent yakni kemampuan servis bawah bola voli. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes iowa-brece dan tes kemampuan servis bawah bola voli. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS (statistical package for the social science) versi 22 analisis korelasi data, maka di dapatkan nilai sig (2- tailed) sebesar (0.00 < 0.05), yang berarti terdapat korelasi signifikan antara motor educability terhadap kemampuan servis bawah bola voli sebesar 0.002. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motor educability terhadap kemampuan servis bawah bola voli tingkat motor educability yang tinggi siswa akan lebih mudah menguasai teknik servis dengan efektif dan efsien. Kata Kunci : Motor educability, kemampuan servis bawah, bola voli   THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTOR EDUCABILITY TOWARDS UNDER SERVICE ABILITY IN VOLLEYBALL AT GREADE VIII STUDENTS OF SMP NEGERI 4 LAROMPONG &nbsp
    corecore