647 research outputs found
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ALTERNATIF PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Maintenance system for buildings at Politeknik Negeri Sriwijaya has been running Standard Operational Procedure (SOP) which made by Subag Tata Usaha, but the targets are not optimal, there are still many buildings maintenance actions that have not been in accordance with the purposes of the conditions in the field. The problem is caused by the absence of data base and decision support systems maintenance building alternative that can store, access, update and make decisions properly and correctly, so common maintenance activities that have been done are often not recorded and it is difficult to know the history of data events maintenance in the past, and the consequences, the decision making to determine the alternative maintenance and treatment is often not appropriate.The purpose of this study is to make alternative maintenance decision support system to determine the alternative priority of building maintenance based on “building condition index” and deviation of condition index divided by the cost of maintenance for effective use of budgets and create your simple database model that can be used to help access, preserve and renew building maintenance data. Early step of object in this research is the object of Phase I Building in Politeknik Negeri Sriwijaya; there are Gedung Kuliah Sipil, Gedung Laborarorium and Bengkel Sipil, Gedung Kuliah Mesin, Gedung Laboratorium Mesin and Gedung Bengkel Mesin. The weighting system use multi-criteria theory of Analytic Hierarchy Process (AHP) with the help from Expert Choice Software.The results stated Door Sub Component has the lowest Condition Index value, it is 91,7%, and on the Room Function, Support Room, the Condition Index value is 95,4%, is the first priority in terms of handling damage, followed by Theory Room and Office / Staff Room. So, the general condition of Gedung Kuliah Sipil Building Phase 1 Politeknik Negeri Sriwijaya is good, while the maintenance priorities based on the comparison of Δ Condition Index / required maintenance fee, Sub Component of Doors with comparison value 2,594 x 10-7  is the first priority and based on room function, Library Room is first priority with comparison value 1,647 × 10-8
ANALISA SISI POSITIF DAN NEGATIF PEMILIHAN BENTUK ATAP BERPENUTUP GENTENG UNTUK RUMAH TINGGAL
Atap merupakan mahkota sebuah bangunan atau rumah yang berperan penting dalam menentukan keindahan dan kenyamanan bangunan. Pemilihan bentuk dan pemasangan atap yang kurang baik beresiko terjadinya kebocoran sehingga penghuni bangunan tersebut akan merasa tidak nyaman. Atap rumah adalah bagian yang sangat penting dari konstruksi sebuah rumah. Konstruksi yang terletak pada bagian atas tersebut memiliki peranan yang sangat vital dalam mewujudkan fungsi rumah sebagaimana mestinya. Salah satu fungsi atap rumah adalah sebagai penahan air hujan masuk ke dalam rumah. Selain itu juga berfungsi untuk melindungi rumah dari teriknya matahari yang bersinar pada siang hari. Dengan peranan yang sangat vital tersebut, atap rumah sangat perlu dipertimbangkan dalam membangun sebuah rumah. Dengan mengetahui permasalahan-permasalahan dalam menentukan pemilihan bentuk atap maka penulis mencoba mengupas sisi positif dan negatif tentang bagaimana memilih bentuk atap khususnya bentuk atap yang berpenutup genteng untuk rumah tinggal, berikut tentang perawatannya. Bentuk atap rumah yang berpenutup genteng yang dibahas di sini adalah bentuk atap pelana, bentuk atap perisai, bentuk atap limas dan bentuk atap miring, karena bentuk-bentuk atap inilah yang sering digunakan untuk rumah tinggal, dengan mengetahui keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan dari masing-masing bentuk atap akan dapat membantu menentukan pemilihan bentuk atap. Disamping factor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk atap adalah cuaca, tampak/keindahan, biaya dan ketersediaan bahan di lokasi, serta faktor penting yang mempengaruhi keutuhan dan keawetan suatu rumah tinggal terletak pada atap rumahnsebagai pelindung dari seluruh isi dan bangunan rumah tersebut, perawatan atap diperlukan baik perawatan saat pemasangan dan perawatan saat rumah dihuni
The Influence of Brand Image, Electronic Word of Mouth, and Celebrity Endorser on Purchasing Decisions of Eiger Daypack in Bekasi
This study aimed to analyze the effect of brand image, electronic word of mouth (e-wom), and celebrity endorsers on purchasing decisions for the Eiger daypack. The 97 respondents who participated in this study were surveyed by using the purposive sampling method. Data collection Using multiple linear regression analysis techniques, distributed questionnaires and processing were carried out. SPSS version 25 is used as an analytical tool. The results showed that all independent variables (brand image, electronic word of mouth, and celebrity endorser) were partially stated to have a positive relationship, and there was a significant influence with a strong correlation on consumer purchasing decisions for Eiger daypack products in Bekasi
Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sdn Manukan Kulon Surabaya
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah IPA. IPA dalam konsep-konsepnya selalu berhubungan dengan fakta-fakta yang nyata. IPA juga bukan ilmu yang hanya bisa diperoleh dengan melihat dan membaca saja. Gejala-gejala alam yang terjadi sehari-hari dapat dipelajari dengan proses penemuan yang dapat dilakukan dengan melalui pengamatan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Manukan Kulon. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama 2 pertemuan. Kedua siklus tersebut terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, tes dan catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 18% yaitu 68,8% pada siklus I dan 86,8% pada siklus II Persentase aktivitas siswa juga mengalami peningkatan sebesar 11,5%, yaitu 70,5% pada siklus I dan 82% pada siklus II. Sementara itu, ketuntasan belajar siswa dengan menerapkan metode eksperimen juga mengalami peningkatan sebesar 15,6%, yaitu 71,9% pada siklus I dan 87,5% pada siklus II. Persentase angket respon siswa secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik yaitu sebesar 91%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Manukan Kulon
PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK SEBAGAI FILLER TERHADAP CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS ASPHATL CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC)
Penelitian menggunakan abu vulkanik sebagai filler pada campuran aspal beton untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan abu vulkanik terhadap kuat tekan lapisan aspal beton (AC-WC) yang merupakan salah satu bagian dari lapis perkerasan yang berfungsi sebagai lapis aus yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Stabilitas, Kelelehan, VIM, VMA, VFA, dan MQ pada campuran aspal beton AC-WC yang menggunakan abu vulkanik sebagai bahan  pengisi. Pengujian Marshall menggunakan KAO 6,8 % dengan variasi kadar abu vulkanik sebesar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Nilai untuk stabilitas variasi 0% abu vulkanik yaitu 1461,7 kg, untuk variasi 25% yaitu 1356 kg, untuk variasi 50% yaitu 1340 kg, untuk variasi 75% yaitu 1294 kg dan untuk variasi 100% yaitu 1283,67 kg. Dari hasil pengujian ini, dinyatakan bahwa nilai stabilitas campuran aspal beton dengan menggunakan abu vulkanik lebih rendah dibandingkan nilai stabilitas campuran aspal beton tanpa abu vulkanik
PENILAIAN KONDISI BANGUNAN SEKOLAH PASCA GEMPA BUMI (STUDI KASUS PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT)
Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dideteksi kapan terjadi dan berapa besar kekuatannya, serta akan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa pada daerah yang ditimpanya. Disamping menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, jumlah kerusakan infrastruktur seperti gedung, jalan dan jembatan dan juga bangunan perumahan penduduk serta fasilitas umum lainnya juga tidak sedikit. Kajian ini hanya akan membahas dampak gempa terhadap kerusakan bangunan sekolah, khususnya bangunan SMP yang tersebar di berbagai lokasi yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, provinsi Sumatera Barat. Fokus kajian lebih ditujukan pada penilaian kondisi bangunan yang dilakukan dengan survey langsung dan dianalisa pembobotan untuk menentukan tingkat kerusakannya; rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan atau roboh. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skunder yang diperoleh dari hasil survey verifikasi kondisi kerusakan bangunan SMP di wilayah kabupaten Padang Pariaman provinsi Sumatera Barat. Hasil penilaian ini dapat dijadikan dasar penentuan besar-kecilnya biaya rehabilitasi yang dibutuhkan bagi setiap sekolah tersebut. Dari hasil analisis diperoleh bahwa dari 17 SMP yang disurvey, untuk ruang kelas 17.6% rusak ringan, 41.2% rusak sedang dan 41.2% rusak berat. Untuk bangunan perpustakaan, dari 17 sekolah yang disurvey, baru 12 sekolah yang memiliki ruang perpustakaan dengan kondisi 16,7% rusak ringan, 41,7% rusak sedang dan 41.6% rusak berat. Bangunan laboratorium sebanyak 13 SMP yang memiliki fasilitas laboratorium dengan kondisi 23% rusak ringan, 38.5% rusak sedang dan 38.5% rusak berat. Sedangkan untuk bangunan WC siswa sebanyak 18.75% rusak ringan, 18.75% rusak sedang dan selebihnya rusak berat atau roboh
PERANCANGAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA JURU PARKIR PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA METRO
Tugas akhir ini merupakan hasil dari analisis dan observasi yang penulis lakukan terhadap sisteminformasi yang sedang berjalan dan hasil perancangan yang baru dari aplikasi pengolahan datajuru parkir pada Dinas Perhubungan Kota Metro. Pada saat ini pengolahan data juru parkir sudahterkomputerisasi, namun pada kenyataannya masih ditemui beberapa permasalahan yaitu: a)tidak terkendalinya dan tidak optimalnya pengolahan data juru parkir, b) dalam pencarian datakaryawan masih kurang efektif, c) pembuatan laporan terkadang masih terjadi kesalahan.Adapun tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut: untuk merancang aplikasi data juru parkirpada Dinas Perhubungan Kota Metro dan untuk memberikan kemudahan dalam proses pencariandata juru parkir dan proses cetak laporan pada setiap akhir bulan pada Dinas Perhubungan KotaMetro. Penelitian ini menggunakan beberapa metode berupa pengamatan, wawancara,dokumentasi dan studi pustaka. Selain itu dalam perkembangan aplikasi penulis menggunakanaliran informasi, diagram konteks, data flow diagram, dan entity relathionship diagram. Softwarependukung dalam pembuatan aplikasi ini adalah Delphi 7, database MySQL dan Quick Report.Kegunaan Penelitian yaitu ntuk meningkatkan kinerja pegawai pada bagian UPT PerparkiranDinas Perhubungan Kota Metro dalam pendataan juru parkir, untuk mempermudah prosespencarian data juru parkir pada Dinas Perhubungan Kota Metro, untuk mempermudah laporandata juru parkir dan meningkatkan perkembangan kinerja sistem dari yang lama ke sistem yangbaru pada Dinas Perhubungan Kota Metro
Performance Evaluation Criterion of Nanofluid
In this chapter, we will discuss the increase of heat transfer as well as the increase in pressure drop to determine whether nanofluid is feasible for use in practical applications. Addition of nanoparticles will change the thermal properties of the cooling fluid, by calculation with performance evaluation criterion (PEC). If PECÂ Â 1, then the heat transfer performance is higher than the energy used to drive the fluid or pumping power, and then it can be accepted as a solution to the problem of increasing heat transfer, so that the system is feasible for use in practical applications
TANGKI SEPTIK DAN PERESAPANNYA SEBAGAI SISTEM PEMBUANGAN AIR KOTOR DI PERMUKIMAN RUMAH TINGGAL KELUARGA
Every day, family residential neighborhoods discard the waste water that should be stored and processed. Most of waste water management system still does not meet the health requirements, it still use local waste water treatment systems (on-site) like septic tanks, because central wastewater treatment (sewage) is still not widely available in Indonesia. The local system does not require a huge cost when compared to a centralized system. Implementation and operation of the local system is more simply. Problems frequently encountered on the local system : the capacity and dimensions of septic tank does not fit requirements; effluent and influent not specification, there is no air pipes; channel infiltration does not performed percolation tests, the location of infiltration is too close with shallow wells; the slope of the bottom of the tank is not enough and only with one room at a time so that when suck the mud will be smelled. Need for septic tank construction planning, use of materials and determination of the true capacity of the septic tank. Also planning further treatment of septic tank with a leach field using channel permeation or infiltration wells. After calculation based Planning Procedures Septic Tank With Infiltration System SNI: 03-2398-2002 by way of calculation, capacity and dimensions are smaller than the septic tank by way of the table. After that, drawing plan should be made complete and detailed
PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG)
Tanah lempung merupakan jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah sehingga akan menghadapi masalah apabila tanah lempung ini menerima beban yang cukup besar. Hal ini menyebabkan tanah lempung tidak bisa diberi beban yang besar. Cara untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan memberi urugan di atas tanah lempung itu. Tapi cara ini memerlukan biaya yang besar. Salah satu alternatif lain untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung adalah dengan memberikan cerucuk yang ditusukan ke dalamnya. Penelitian yang dilakukan di Jalan Soekarno-Hatta dan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk lapis tanah dasar terhadap daya dukung tanah timbunan. Metode yang digunakan yaitu dengan membandingkan nilai daya dukung tanah dengan cerucuk dan tanpa cerucuk. Percobaan di lapangan dan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya dengan menggunakan alat CBR untuk menentukan kekokohan tanah atau daya dukung dari tanah lempung itu secara aktual dan rekayasa. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penggunaan cerucuk dapat meningkatkan kekuatan daya dukung tanah timbunan yaitu sebesar 11,413%. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan guna mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk untuk meningkatkan kekuatan daya dukung tanah dasar terhadap daya dukung tanah timbunan
- …