1,811 research outputs found
Pola Anomali Bouguer dan Anomali Magnet dan Kaitannya dengan Prospek Sumber Daya Mineral dan Energi di Pulau Laut, Pulau Sebuku dan Selat Sebuku, Kalimantan Selatan
Anomali Bouguer Pulau Laut, Pulau Sebuku, dan Selat Sebuku dapat dikelompokkan menjadi dua wilayah anomali meliputi anomali berpola melingkar dengan kisaran nilai dari 40 hingga 64 mGal, dan anomali berpola lurus dengan kisaran nilai 40 hingga 50 mGal. Anomali magnet di daerah ini bervariasi dari -700 hingga 1600 nT, membentuk pola tinggian dan rendahan. Anomali Bouguer berpola melingkar dengan kisaran nilai 45-64 mGal mencerminkan batuan ultrabasa yang relatif mendekati permukaan. Batuan ultrabasa yang tersingkap di permukaan dicirikan oleh anomali magnet tinggi. Anomali Bouguer berpola kontur lurus sejajar menunjukkan sesar naik maupun sesar turun yang terdapat di daerah tersebut. Sesar naik yang berkembang di daerah penelitian umumnya terdapat di Pegunungan Meratus yang mempunyai mendala geologi sama. Anomali Bouguer dan anomali magnet rendah mencerminkan cekungan sedimen. yang diakibatkan oleh adanya gaya tarikan yang pernah ada. Batuan terobosan yang dijumpai, diduga terbentuk bersamaan dengan periode gaya tarikan ini. Serangkaian proses tektonik yang hasilnya terekam pada anomali Bouguer, anomali magnet, dan singkapan batuan memberi implikasi kemungkinan terdapatnya sumber daya energi dan mineral di daerah penelitian. Mineralisasi logam diperkirakan dapat dijumpai di sekitar daerah terobosan. Bijih besi, nikel, dan kromit kemungkinan terdapat di daerah ultra-mafik, sedangkan batubara di daerah cekungan sedimen.
Kata kunci : Anomali Bouguer, anomali magnet, sumber daya energi dan mineral, sesar naik dan sesar turun.
Bouguer anomaly of the Laut Island, Sebuku Island, and The Sebuku Strait can be grouped into two anomaly groups covering the circular pattern anomaly with range from 40 to 64 mGals, and the straight pattern with range of values from 40 to 50 mGals. The range of magnetic anomalies in the study area area from -700 to 1600 nT, forming high and low anomay patterns. The circular pattern of the Bouguer anomalies with range from 45 to 64 mGals reflects that the ultramafic rocks relatively close to the surface, while exposed ultrabasic rocks are indicated by high magnetic anomalies. Paralled pattern contour of Bouguer anomaly show a thrust faults and normal faults in this area. Thrust faults of commonly develop in Meratus Mountaint that has the same geological setting. The low Bouguer and magnetic anomalies reflect a sedimentary basin caused by previous tensional force. The intrusion rocks found in the study area suggest to be formed together with this tensional force period. A series of tectonic events recorded in Bougue anomaly, magnetic anomaly, and out crops gave the implication the possibility the present of energy and mineral resources in the study area. Metal mineralization suggests to be found in the intrusion area. Irons, nickels and chromites supposed can be found in the ulta-mafic area, while coal can be found in the sedimentary basin.
Keywords : Bouguer anomalies, magnetic anomalies, energy and mineral resources, thrust and normal faults
Pola Anomali Gayaberat Daerah Taliabu-mangole Dan Laut Sekitarnya Terkait Dengan Prospek Minyak Bumi Dan Gas
Anomali gayaberat di daerah penelitian merupakan anomali tertinggi di Indonesia, secara umum dikelompokkan ke dalam 2 (dua) satuan, yaitu: kelompok anomali gayaberat 160 mGal hingga 260 mGal membentuk pola rendahan/cekungan anomali, dan kelompok anomali gayaberat 260 mGal hingga 620 mGal membentuk pola tinggian anomali. Anomali sisa 0 mGal hingga 5 mGal membentuk tinggian anomali, diduga merupakan gambaran antiklin dengan diameter 10 – 15 kilometer. Perangkap struktur migas di daerah Minaluli, Madafuhi dan Lekosula Pulau Mangole berdekatan dengan lokasi rembesan migas, sehingga diusulkan untuk dilakukan pemboran eksplorasi. Sedangkan di Pulau Taliabu, Tolong, Pena, Samuya dan Teluk Jiko masih perlu dilakukan penambahan data. Batuan reservoir terdiri dari batupasir dan batugamping Formasi Tanamu berumur Kapur Akhir, menempati daerah beranomali sisa 0 mGal hingga 5 mGal, dengan rapat massa batuan sekitar 2.65 gr/cm³. Batuan induk adalah Formasi Buya umur Jura Tengah - Jura Akhir dari serpih hitam dengan rapat massa 2.71 gr/cm³, dan dapur migas terbentuk di sekitar daerah beranomali sisa -4 mGal hingga -28 mGal yang membentuk sub-cekungan di utara lepas pantai Pulau Mangole.
Kata kunci: gayaberat, dapur minyak, cekungan, migas, serpih hitam, anomali sisa, rapat massa, antiklin, batuan induk.
The gravity anomaly of research area is the highest anomaly in Indonesia, generally it can be grouped into 2 (two) units, that are 160 mGal up to 260 mGal anomaly groups formed low anomaly pattern, and 260 mGal up to 620 mGal anomaly groups formed high anomaly pattern. 0 mGal to 5 mGal residual anomaly formed high anomaly pattern, it is interpreted as anticline with diameter are 10-15 kilometers. The trap oil and gas structures of this area at Minaluli, Madafuhi, and Lekosula are near the location of oil and gas seepage, that is propose to explore and drill in that area. Whereas in Taliabu Island, Tolong, Pena, Samuya, and Jiko Gulf still need increasing datas. Reservoir rocks consist of sandstones and limestones of Tanamu Formations were Late Cretaceous age, that occupied the location of 0 mGal to 5 mGal residual anomaly with density 2.65 g/cm ³. Hostrock are Buya Formation are Middle Jurassic - Late Jurassic from black shales with density 2.71 g/cm³, and kitchen oil were formed in the area - 4 mGal to -28 mGal residual anomaly that formed low anomaly in the northern offshore of Mangole Island.
Keyword: gravity, oil kitchen, basin, oil and gas, black shales, recidual anomaly, density, anticline, hostrocks
PERILAKU SEKSUAL LESBIAN TERKAIT PERSONAL HYGIENE DI KOTA BANDUNG
Lesbian adalah orientasi penyuka sesama jenis antara perempuan dengan perempuan. Keberadaannya di Indonesia terus berkembang terutama di kota-kota besar, salah satunya adalah Kota Bandung yang terkenal sebagai Kota Metropolitan. Di Kota Bandung lesbi sudah berani unjuk gigi di tempat umum bahkan berani melakukan perilaku seksual di tempat umum. Perilaku seksual lesbian dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan seperti kanker serviks, hepatitis, infeksi menular seksual, hingga HIV/AIDS. Salah satu penyebabnya adalah personal hygiene. Personal hygiene merupakan tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang.
Penelitian deskriptif kualitatif ini melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam kepada 7 responden dengan metode snowball. Pengolahan dan analisis data berupa validitas dan reabilitas dengan triangulasi.
Responden yang diwawancarai memiliki rentang usia 19 – 25 tahun. Pendidikan terakhir dari seluruh responden SMA dan S1 . Latar belakang responden menjadi seorang lesbi adalah broken home, sakit hati akibat laki-laki, lingkungan dan diawali dengan mencoba-coba. Label yang diakui responden ada empat jenis yaitu no labelling, femme, andro, dan butch.
Hasil dari penelitian mengenai perilaku seksual lesbian terkait personal hygiene yang dilakukan oleh seluruh responden berupa perilaku seksual yang dilakukannya adalah oral, fingering, liking, scissoring, dan menggunakan dildo. Responden tidak merasa takut untuk melakukan perilaku seksual karena memilikii pengetahuan yang baik mengenai personal hygiene. Praktik yang dilakukan adalah mencuci tangan menggunakan sabun cair dan batang, tidak membiarkan kuku tumbuh panjang, menjaga kebersihan mulut dengan berkumur menggunakan obat kumur dan sikat gigi, dan mandi sebagai cara menjaga kebersihan secara kesuluruhan
Kata Kunci: perilaku seksual, lesbi, personal hygien
Enterprise Risk Management Implementation Maturity in Non Bank and Financial Companies
Previous studies of ERM implementation mostly using dummy variable to figure out relation with its determinant. Until today, studies that using risk management maturity as real variable are limited. Therefore, this study intends to determine the maturity level of ERM implementation in non-financial companies listed on Indonesia Stock Exchange during period 2015 and influence of firm\u27s total assets, total employee, leverage and public ownership to the ERM maturity. The method use are qualitative and multiple regression analysis. The result of data analysis showed that ERM implementation in selected sample during 2015 are still low (majority in initial and repeatable level). In addition, from determinant factors only total asset that have significant influence to the ERM maturity. This result implies that non-financial listed companies are vulnerable to risks. Management should consider future benefit of a mature ERM, not only to comply with regulation.DOI: 10.15408/etk.v16i2.544
Penelitian Gayaberat dan Geomagnit Kepulauan Aru, Cekungan Wokam
Paparan Arafura di bagian selatan Kepulauan Aru merupakan depresi Lempeng Indo-Australia yang ditunjukkan oleh anomali gayaberat dan geomagnet tinggi. Sedangkan depresi di bagian utara yang tertahan Palung Aru diperlihatkan oleh anomali gayaberat tinggi dan anomali geomagnet rendah. Anomali ini diduga sebagai penebalan batuan metamorf yang mengalami pangangkatan sebagai alas cekungan Wokam. Analisis data gayaberat dan geomagnet mengindikasikan penurunan cekungan ini ke arah utara. Penurunan anomali gayaberat ke arah Pulau Wokam yang berarah baratdaya-timurlaut di selatan dan baratlaut-tenggara di daerah utara ditafsirkan sebagai struktur sesar. Hal ini dicirikan oleh arah sungai atau selat sebagai pemisah pulau-pulau di Kepulauan Aru. Anomali gayaberat residual mengindikasikan cekungan dan punggungan berarah baratdaya-timurlaut yang membentuk antiklin dan sinklin. Sesar dan lipatan ini menerus sebagai struktur geologi dangkal bawah permukaan. Berdasarkan pemodelan gayaberat dan geomagnet dapat dikatakan bahwa Cekungan Wokam cenderung menurun ke arah utara akibat sesar normal.
Kata Kunci : gayaberat, geomagnet, pemodelan geologi, Cekungan Wokam
Arafura Shelf in the southern part of the Aru Islands is a depression of the Indo-Australian crust at the south that indicated by high gravity and geomagnetic anomalies. While the northern depression blocked by the Aru Trough indicated by high gravity anomaly and low geomagnetic anomaly. These anomalies presumed as a thickening of the metamorphic rocks due to uplifting and acting as the basement of Wokam Basin. Gravity and geomagnetic analyses indicate a northward subsidence of the basin. The decreasing of the southwest–northeast gravity anomaly in the south and the northwest-southeast in the north, interpreted as a fault. It this characterized by the river direction or strait as islands separation in Aru Archipilagoes. Residual gravity anomaly indicates a southwest-northeast basin and ridge form anticline and syncline. These faults and folds are continuous as the shallow subsurface geological structures. On the base gravity and geomagnetic models, it can be concluded that Wokam Basin tends to subside northward as the result of a normal fault.
Keywords: gravity, geomagnetic, geological models, Wokam Basi
Pengaruh Kecerdasan Emosional, Motivasi Kerja, Dan Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Ithaca Resources
The obyective of this research is to study the effect of emotional intelligence,job attitudes, work motivation on performance employee. The research was conducted at the Ithaca Resources Company Jakarta. It was using causal study method. The samples of this research were 90 personel of the Ithaca Resources Company that selected randomly. The research findings are: (1) there is a direct effect of emotional intelligence on job attitudes (2) there is a direct effect of work motivation on job attitudes (3) there is a direct effect of emotional intelligence on performance employee; (4) there is a direct effect of work motivation on performance employee; (5) there is a direct effect of job attitudes on performance employee; Based on these findings, it could be concluded that performance employee is affected by emotional intelligence, work motivation and job attitudes. And the emotional intelligence is the most dominant that effect the performance employee. On the other word, the higher emotional intelligence effects more directly on the performance employee Therefore, the emotional intelligence, work motivation and job attitudes should be taken into consideration in determining performance employee at ithaca resouces company of Jakart
Fabrication Material Zeolite Modified by Fe with Treatment and Without High Energy Milling on Zeolite Materials
Natural zeolite in Indonesia are generally found in bulk form and many impurities. The purpose of this research was obtaining iron modified zeolite with and without High Energy Milling treatment on zeolite material. Zeolite material was done by milling using a High Energy Milling and modifications were done by soaking in a solution of iron (Fe). Natural zeolites was sifted and then milling by HEM, activation and Fe modification. Characterization of iron modified zeolites were done using SEM-EDX, BET and XRD. SEM analysis showed that the surface morphology of ZmA-Fe was elliptical agglomerated and ZA-Fe was elliptical. EDX showed that the percentage of Fe atom increased in ZmA-Fe and ZA-Fe against natural zeolite respectively by 566.67% and 333.33%. BET analysis of the ZmA-Fe to ZA-Fe showed the specific surface area decreased difference of 15%, the pore volume increased difference of 13.44%, and the average pore size increased difference of 30.48%. XRD analysis as well as provided information about crystallinity ZmA-Fe and ZA-Fe did not differ significantly from the natural zeolite. Based on the analysis results indicated that the Fe which has been modified into the zeolite with and without treatment by High Energy Milling on a zeolite material
Kajian Ekonomi Penggunaan Additive Makanan dalam Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Pelaksanaan kajian ekonomi penggunaan additive makanan dalam USAha pembesaran ikan nila dilakukan di waduk Cirata, Cianjur dari bulan Juni sampai dengan Oktober 2010 Kajian ini bertujuan untuk menghitung kelayakan USAha pembesaran ikan nila setelah mengalami Perubahan teknologi dengan menambah additive pada pelet yang diberikan pada ikan. Pengkajian ini dilakukan menggunakan rancangan kajian sederhana. Perlakuan yang dilaksanakan pada pengkajian ini adalah menambah additive makanan pada pakan/pelet. Dosis additive yang ditambahkan yaitu 2.5 cc/Kg pelet. selama pengkajian dilakukan sampling sebanyak 5 kali dengan penggunaan sample sebanyak 3 kg, dimana setiap kilogramnya ditimbang berat Biomasanya dan dihitung berat Biomasanya untuk mengetahui berat rata-rat perekor dengan perhitungan berat biomasa dibagi jumlah Biomasa. Sampling dilakukan untuk mengetahui laju pertumbuhan ikan yang selanjutnya dihubungkan dengan tingkat efisiensi pakan yang terserap oleh ikan. Analisa ekonomi yang dilakukan meliputi R/C ratio dan B/C ratio yaitu untuk mengetahui kelayakan USAha pembesaran ikan nila dalam KJA dengan Perubahan tehknologi berupa penambahan Additive pada pellet. Selama pengkajian diukur laju pertumbuhan ikan dengan hasil menunjukkan bahwa ikan-ikan yang mendapat perlakuan penambahan additive makanan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dengan perbedaan angka laju pertumbuhan mencapai rata-rata sebesar 15,8 gram. Selanjutnya dari sisi analisa R/C ratio dan B/C ratio menunjukan angka yang lebih baik yaitu 1,78 dan 14,45 yang berarti bahwa Perubahan teknologi penggunaan additive dapat dijadikan sebagai metoda yang layak digunakan dalam budidaya pembesaran ikan nila
Culture du cocotier en zone exposée au risque de sécheresse
La culture du cocotier en zone marginale est étudiée sur une cocoteraie en Indonésie. Les conditions pédoclimatiques sont défavorables. Le stress hydrique est le principal facteur limitant. La meilleure façon d'en atténuer les effets est d'assurer aux cocotiers une bonne nutrition chlorée. Si l'irrigation d'un champ semencier est rentable, la question se pose pour de très grandes surfaces de cocotiers hybrides. La culture du cocotier peut être rentable si l'on assure une fertilisation chlorée conséquente et si on plante les cocotiers avec un interligne élargi. (Résumé d'auteur
- …
