47 research outputs found

    The Effect of Reality Therapy on the Serotonin Level and Depression Score in Cervical Cancer Patients

    Get PDF
    Introduction: Cervical cancer is cancer occurring in the cervix uteri, which is mostly caused by an infection by human papillomavirus (HPV). Women diagnosed with advanced cervical cancer suffer emotional stress that can lead to depression. This condition causes decreasing quality of life, decreasing level of serotonin, and an increase in depression score. Giving reality therapy to patients is expected to have positive effects. Methods: The research was con- ducted through an experiment with pre-test and post-test design. The research samples were15 subjects taken through consecutive sampling from the Polyclinic of Obstetrics and Gynecol- ogy of Dr. Moewardi Hospital Surakarta starting in March 2015. The analysis of serotonin level was conducted in Prodia Laboratory. The experimental data was analyzed using a t-test (伪 =0.05). Results: The average level of serotonin of the research subjects after receiving reality therapy was higher (223.59 + 41.20) compared to that before the therapy (82.77 + 27.02). From the t-test analysis with p = 0.00, it was found that the average depression score after receiving reality therapy is lower (11:40 + 4.80) compared that before the therapy (17:33 +5:52). Conclusion: There was a significant increase in the serotonin level and a significant decrease in the depression score as the effect of reality therapy given to patients with ad- vanced cervical cancer

    Pengujian Mutu Makanan Formula Olahan Hasil Laut pada Tikus Percobaan

    Full text link
    Kurang energi protein dan kurang multi zat gizi mikro pada anak-anak mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, di samping mudah terkena infeksi penyakit. Indonesia merupakan negara kurang gizi yang kaya akan sumber laut. Berbagai jenis ikan dan rumput laut sudah diketahui mempunyai khasiat kesehatan atau zat bioaktifdi samping sebagai sumber zat gizi bagi pertumbuhan. Makanan formula yang dibuat dari ikan laut dan rumput laut sebagai sumber protein dan zat gizi mikro telah dikembangkan dan disukai citarasanya. Untuk dapat digunakan sebagai makanan anak kurang gizi, formula ini masih perlu diuji mutu keamanannya pada tikus percobaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji mutu keamanan formula sebagai makanan anak kurang gizi. menggunakan tikus percobaan. Tikus sapihan umur 21 hari dari jenis Sprague-Dawley, terdiri dari 2 kelompok dengan berat badan (BB) normal dan 4 kelompok dengan BB kurang (tikus kurang gizi). Data yang dikumpulkan berupa asupan makanan, BB. PB. panjang ekor (PE), berat organ hati dan tampilan mikroskopis sel hati. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan tikus erat hubungannya dengan asupan zat gizi makro, folacin. Fe, dan Zn (r= 0.38-0.97). Data berat badan dihubungkan dengan rasio antara BB dengan total asupan makanan menunjukkan formula hasil laut berpengaruh positif terhadap pertumbuhan (P<0.05), terutama formula jagung-ikan hiu, pisang oli- ikan kwee dan ubi mera-ikan tuna. Organ hati hampir sama berat, kecuali kelompok dengan formula beras-ikan pari mempunyai hati yang teringan, tapi dalam angka perbandingan BB terhadap berat organ hati, semua kelompok sama. Berdasarkan tampilan mikroskopis, semua kelompok tidak mempunyai kelainan spesifik setelah mengonsumsi makanan formula olahan hasil laut. Hal ini menandakan bahwa formula aman dikonsumsi tikus kurang gizi sekalipun

    Pengembangan Makanan Formula Anak Balita Menggunakan Berbagai Jenis Ikan Laut Dan Rumput Laut

    Full text link
    Background: Deficiency in energy, protein and micronutrient of children under five years can cause growth faltering, besides the delayed in mental development and easily infected. Indonesia is highly potential in marine food sources, included fishes and seaweeds which are rich in macro and micronutrients. Formulated food made of fish were well accepted, but was not proven to improve growth significantly; while USAge of seaweeds has not been explored. Objectives: To produce formulated food, which contain macro and micronutrient that important for growth and mental development. The results will encourage USAge of marine food sources and development of feasible food processing. Methods: Food base included carbohydrate sources: rice flour, sweet corn, yellow yam, and sweet plaintain; protein sources: stingray, shark, tuna, greyfish and soybean. Sources of micronutrients were vegetables and seaweeds. Cooking oil and sugar were added to make 400 kCal energy content per 100 g formula and improve taste. Quality evaluation were tested: protein score, nutrient content, sensoric test and water absorbability of the formulated food.Results: Four kinds of formula were developed and well accepted by the panelist. Those formula have low water absorbtion and good sensoric quality. Protein scores are 84-97%, higher than that of soybean. Content of folate, vitamin A, iodine and Zn per 100 g formula can fulfill 70-110% daily allowance of children under five years old. Conclusions: Formulated food based on marine fishes and seaweeds were well accepted, with calculated protein scores were higher than soybean's. Micronutrients content were high in all formula. There is a need to explore all potential benefits of the marine food sources, both protein sources and seaweeds, to develop other formulated foods for children. [Penel Gizi Makan 2007, 30(1): 1-7

    Photosynthesis and Yields of Grasses Grown in Saline Condition

    Full text link
    The aim of this study was to know effects of saline condition to crop physiology, growth andforages yield. A factorial completed random design was used in this study. The first factor was type ofgrass, these were king grass (Pennisetum hybrid), napier grass (Pennisetum purpureum), panicum grass(Panicum maximum), setaria grass (Setaria sphacelata) and star grass (Cynodon plectostachyus). Thesecond factor was salt solution (NaCl) with concentration 0, 100, 200 and 300 mM. Parameters of thisexperiment were the percentage of chlorophyll, rate of photosynthesis, number of tiller, biomass and drymatter yield. Data were analyzed by analysis of variance and followed by Duncan\u27s multiple range testwhen there were significant effects of the treatment. Panicum grass had the highest chlorophyll content(1.85 mg/g of leaf). Photosynthesis rate of setaria grass was the lowest. The increasing of NaClconcentration up to 300 mM NaCl reduced chlorophyll content, rate of photosynthesis, tiller number,biomass yield and dry matter yield. Responses of leaf area, biomass and dry matter yield to salinitywere linear for king, napier, panicum and setaria grasses. In tar grass, the response of leaf area andbiomass ware linear, but those of dry matter yield was quadratic. The response of tiller number tosalinity was linear for all species

    Pengaruh Perendaman Daging Sapi dengan Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) terhadap Susut Masak, pH dan Organoleptik (Bau, Warna, Tekstur)

    Get PDF
    Daging merupakan bahan makanan sumber protein hewani yang mudah mengalami kerusakan oleh karena aktivitas mikroorganisme perusak pangan. Bunga kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) merupakan salah satu alternatif pengawet alami, karena kandungan komponen bioaktif yaitu alkaloid, polifenol, flavonoid dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman daging sapi dalam ekstrakbunga kecombrang (Etlingera elatior)聽 terhadap susut masak, pH dan organoleptik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) terdir 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan聽 sebagai berikut: P0 = 200g daging sapi (tanpa perlakuan), P1=聽 200g daging sapi + 200ml aquades + 10 ml ekstrak bunga kecombrang, P2=聽 200g daging sapi聽 + 200ml aquades + 20 ml ekstrak bunga kecombrang, P3=聽 200g daging sapi +200ml aquades + 30 ml ekstrak bunga kecombrang, P4=聽 200g daging sapi + 200ml aquades + 40 ml ekstrak bunga kecombrang. Variabel pengamatan penelitian meliputi susut masak, pH dan organoleptik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perendaman daging sapi dalam ekstrak bunga kecombrang (Etlingera elatior)聽 antara 10-40 ml belum dapat digunakan untuk mempertahankan kualitas daging sapi namun cenderung meningkatkan angka kualitas daging sapi sapi pada masa simpan yang lama. Perendaman daging sapi dengan ekstrak bunga kecombrang 40 ml cenderung menghasilkan nilai susust masak, dan聽 pH daging sapi yang lebih baik pada masa simpan yang lama (susut masak 33,70-46,54 dan pH 5,25-6,08). Pada warna dan bau聽 perendaman daging dengan ekstrak bunga聽 kecombrang memiliki bau, warna dan tekstur yang lebih baik pada masa simpan yang lama (bau 4,06-4,48 yakni berbau khas daging, warna 2,85-3,84 yakni warna merah gelap dan 1,88-3,55 yakni agak lembek). Daging sapi dengan perendaman ekstrak bunga kecombrang yang disimpan sampai dengan 12 jam masih layak untuk dikonsumsi.Kata Kunci : bunga Kecombrang, daging sapi, susut masak, pH, organolepti

    Survey Pemanfaatan Medicinal Herbs untuk Peningkatan Produktivitas dan Kesehatan Ternak Ruminansia di Bengkulu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan tanaman obat lokal yang dipergunakan untuk peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak ruminansia di Bengkulu. Data diperoleh melalui wawancara terhadap 75 petani di Bengkulu, semi stuktur quisioner dipergunakan sebagai pedoman untuk bertanya seperti nama tanaman yang dipergunakan, bagian yang dimanfaatkan, cara penggunaannya, dan termasuk bahan lain yang ditambahkan. Setiap tumbuhan yang disebut oleh responden dicatat nama lokal untuk identifikasi nama ilmiahnya. Pada penelitian ini studi literatur dipergunakan untuk mengetahui nama ilmiah/latin dan untuk mengetahui kandungan fitokimianya. Data dianalisis secara deskripstif. Hasil penelitian menunjukkan tercatat ada 33 medicinal herbs yang dipakai oleh petani peternak, tanaman tersebut masuk dalam 16 genus dan 14 famili. Medicinal herbs dari famili Zingiberaceae yang terdiri dari 7 species merupakan tanaman yang paling banyak dimanfaatkan, sedangkan 13 famili yang lain diwakili 1 species setiap familinya. Curcuma longa Linn dan Curcuma domestica merupakan medicinal herbs yang paling banyak dipergunakan untuk meningkatkan nafsu makan, mencegah penyakit, bloat, infestasi parasit internal, dan luka. Pemberian tanaman obat secara per oral merupakan metode yang paling banyak dipergunakan diikuti dengan cara topikal. Nama ilmiah dan komponen fitokimia dipelajari berdasarkan studi literatur. Medicinal herbs yang dipergunakan oleh petani peternak kebanyakan merupakan kitchen herbs dengan demikian tanaman ini relatif aman untuk ternak ruminansia

    Pengaruh Pemberian Tepung Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) dalam Ransum terhadap Fraksi Lipid Darah dan Persentase Berat Organ Dalam Ayam Buras

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun Senduduk (Melastoma malabathirium L.) dalam ransum terhadap fraksi lipid darah dan berat organ dalam pada ayam buras. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2018 sampai 10 Juli 2018 di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) dan Laboratorium Peternakan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 100 ekor ayam buras berumur 5 minggu, terdiri 5 perlakuan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri 5 ekor ayam buras. Perlakuan tersebut, TO: Kontrol, T1: menggunakan 1,5% daun Senduduk, T2: menggunakan 2,5% daun Senduduk, T3: menggunakan 3,5% daun Senduduk, T4: menggunakan 4,5% daun Senduduk. Paramater yang diukur pada penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 20 ekor ayam berumur 10 minggu yakni fraksi lipid darah terdiri trigliserida, kolestrol, HDL (high-density lipoprotein), LDL (low-density lipoprotein), VLDL (verry low- density lipoprotein), index perbandingan antara LDL dengan HDL, dan berat organ dalam terdiri berat liver, berat jantung, berat limfa, berat gizzard, berat usus, dan panjang usus. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Uji lanjut menggunakan Uji Duncan鈥檚 Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) dalam ransum berpengaruh sangat nyata (P0.05) terhadap kadar trigliserida, kadar HDL-c, kadar VLDL, dan juga tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap persentase berat hati, jantung, limpa, gizzard, usus, dan panjang usus. Kata Kunci: daun Senduduk, ayam buras, fraksi lipid darah, organ dala

    CARRETERA DE LOS CUCHILLOS [Material gr谩fico]

    Get PDF
    Copia digital. Madrid : Ministerio de Educaci贸n, Cultura y Deporte. Subdirecci贸n General de Coordinaci贸n Bibliotecaria, 201
    corecore