118 research outputs found

    Estimation of Solar Radiation using Artificial Neural Network

    Full text link
    The solar radiation is the most important fator affeccting evapotranspiration, the mechanism of transporting the vapor from the water surface has also a great effect. The main objectives of this study were to investigate the potential of using Artificial Neural Network (ANN) to predict solar radiation related to temperature. The three-layer backpropagation were developed, trained, and tested to forecast solar radiation for Ciriung sub Cachment. Result revealed that the ANN were able to well learn the events they were trained to recognize. Moreover, they were capable of effecctively generalize their training by predicting solar radiation for sets unseen cases

    Kajian Hujan–aliran Menggunakan Model Hec–hms di Sub Daerah Aliran Sungai Wuryantoro Wonogiri, Jawa Tengah

    Full text link
    Model HEC-HMS untuk perhitungan hujan-aliran di DAS terdiri atas masukan berupa hujan dan karakteristik DAS serta aliran sebagai keluaran. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui karakteristik fisik DAS berupa nilai curve number (CN), 2) mengetahui karakteristik aliran (debit puncak, volume outflow dan waktu puncak) hasil hidrograf banjir model HEC-HMS dengan hidrograf banjir terukur. Penentuan CN komposit DAS menggunakan pendekatan SCS-CN. Parameter awal model dengan HEC-GeoHMS menghasilkan alur elemen model dan nilai parameter awal (CN komposit, persentase impervious area dan time lag). Analisis hidrograf banjir model HEC-HMS meliputi perhitungan runoff dengan model SCS-CN, direct runoff menggunakan SCS UH dan baseflow menggunakan resesi eksponensial. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai CN komposit Sub DAS Wuryantoro pada tahun 2010 sebesar 69,53 pada kondisi AMC II. Hasil hidrograf banjir model HEC-HMS memberikan nilai sangat baik dengan objective function sebesar 0,24% untuk selisih debit puncak, 1,85% untuk selisih volume outflow dan waktu puncak sama

    Analisis Tingkat Kebisingan Ekivalen Desa Caturtunggal Kecamatan Depok dan Desa Kalitirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa YOGYAKARTA

    Full text link
    Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kebisingan di Desa Kalitirto danDesa Caturtunggal, persepsi penduduk, dan pengendalian kebisingan yang telahdilakukan. Tingkat kebisingan diukur dengan sound level meter. Pengukuranpersepsi penduduk dengan kuesioner, dan mengetahui upaya pengendalian dengansurvei.Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kebisingan permukiman melebihibaku mutu lingkungan, yakni 55 dBA. Kebisingan permukiman mencapai 60 62dBA. Persentase total masyarakat yang terganggu sebesar 36,7 % dan yang tidakterganggu 13,3 % untuk Kalitirto. Persentase yang terganggu sebesar 30,4 % danyang tidak terganggu 19,6 % untuk Caturtunggal. Pengendalian kebisingan telahdiupayakan, pihak bandar udara menambah panjang landasan pacu, penduduktelah menanam pohon peredam, akasia, namun dengan melihat masih tingginyatingkat kebisingan menandakan bahwa upaya yang telah dilakukan harus lebihditingkatkan lagi

    Perhitungan Kinerja Waduk dan Evaluasi Kapasitas Waduk Ngancar Batuwarno, Wonogiri, Jawa Tengah

    Full text link
    Perhitungan kinerja waduk sangat diperlukan untuk menentukan target manfaat dan kapasitas tampung efektif yang diperlukan. Evaluasi kapasitas waduk diperlukan untuk mengetahui seberapa besar Perubahan volume efektif Waduk Ngancar dari awal pengukuran hingga tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah mengukur volume Waduk Ngancar menggunakan metode bathimetri dengan alat echosounder, menganalisis Perubahan fluktuasi volume Waduk Ngancar dari tahun 1946 hingga 2016, dan mengevaluasi kapasitas tampung Waduk Ngancar menggunakan metode Ripple. Pengukuran topografi Waduk Ngancar dilakukan dengan metode bathimetri metode akuatik sistematik random sampling melalui jalur tertentu menggunakan alat echosounder. Analisis kapasitas dilakukan dengan metode Ripple menggunakan kurva massa Waduk Ngancar tahun 2008-2015. Analisis fluktuasi Perubahan volume dilakukan dengan perhitungan volume efektif waduk tahun 1946-2016 dan grafik. Perhitungan volume Waduk Ngancar dari peta topografi menghasilkan nilai volume efektif tahun 2016 adalah 1269905 m3 dan luas genangan efektif adalah 1393416 m2. Terjadi kenaikan volume sedimentasi dari tahun 2011-2016 sebesar 296119.75 m3 dengan laju sedimentasi adalah 59223.95/ tahun. Volume air maksimal yang terdapat pada waduk (w) berdasarkan kurva massa adalah 2000000 m3, kapasitas maksimum yang harus ditambah akibat kelebihan air (Z) adalah 1000000 m3, dan laju aliran terbesar yang bisa diselenggarakan adalah 1558962.72 m3/det

    Penerapan Mixed Environmental Quality Index dalam Penilaian Kualitas Lingkungan Hidup Permukiman di Kecamatan Kraton, Kota YOGYAKARTA

    Full text link
    Penilaian kualitas lingkungan hidup permukiman Kecamatan Kraton dilakukan dengan menggunakan Mixed Environmental Quality Index yang didasarkan pada beberapa parameter, seperti kualitas air, kualitas udara, persepsi masyarakat (data primer) dan ketersediaan RTH (data sekunder). Tujuan penelitian (1) menjabarkan kualitas udara, kualitas air, ketersediaan RTH, dan persepsi masyarakat terhadap lingkungan, serta (2) menghitung dan menganalisis M.EQI per blok permukiman. Masing-masing parameter dihitung dengan Water Quality Index, Air Quality Index, Indeks RTH, dan Indeks Persepsi Masyarakat, yang digabungkan menjadi M. EQI. Klasifikasi nilai M. EQI dilakukan secara relatif dan bersifat lokal sesuai dengan kondisi di wilayah kajian.Hasil M. EQI per blok permukiman menunjukkan bahwa kualitas lingkungan hidup di lingkungan Kecamatan Kraton tergolong buruk dan sangat buruk. Nilai M. EQI yang berada pada kategori buruk dan sangat buruk tersebut mengidentifikasikan bahwa kondisi lingkungan di permukiman Kecamatan Kraton sebenarnya tergolong buruk, meskipun beberapa parameter memiliki nilai yang berada di bawah ambang batas baku mutu

    Rancangan Dimensi Sumur Resapan Untuk Konservasi Airtanah Di Kompleks Tambakbayan, Sleman DIY

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan, (a) menghitung intensitas hujan periode ulang 5, 10, 20, dan 50 tahun, (b) menghitung dan menganalisis klasifikasi kelas atap, (c) menghitung dan menganalisis desain sumur resapan untuk masing-masing kelas atap. Penelitian dilakukan dengan pengukuran permeabilitas tanah (metode invers auger hole) berdasarkan kepadatan bangunan dan lereng, pengukuran kedalaman muka airtanah, cek digitasi lapangan dan penggunaan lahan, serta profil tanah. Analisis intensitas hujan menggunakan data stasiun Adisucipto selama 24 tahun dan IDF, serta durasi hujan dominan diperoleh dari data hujan otomatik stasiun Santan. Hasil analisis menunjukkan bahwa intensitas hujan rancangan untuk periode 5, 10, 20, dan 50 tahun adalah 46,2; 51,6; 56,4; dan 62,4 mm/jam. Ketelitian hasil digitasi atap bangunan sebesar 86% dan diperoleh 8 kelas klasifikasi kelas atap, yaitu 21-36, 37-40, 41-45, 46-54, 55-60, 61-70, 71-80, dan 81-100 m2. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin besar luas atap,483intensitas hujan, periode ulang, maka kedalaman sumur resapan akan semakin besa

    Estimasi Evapotranspirasi Potensial Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

    Get PDF
    Berbagai model evapotranspirasi potensial (ETp) telah dikembangkan, mulai dart model-model yang sederhana sampai dengan model-model yang kompleks membutuhkan konversi-konversi dan perhitungan rumit. Model ETp Penman termasuk model yang kompleks membutuhkan parameter-parameter iklim yang cukup banyalcyaitu: suhu udara, kelembaban relatif(relative humidity), kecepatan angin, tekanan uap jenuh (saturation vapor pressure), dan radiasi netto. Proses perhitungannya membutuhkan waktu relatif lama, karena harus melakukan konversi-konversi. Perhitungan ETp dapat dilalcukan secara efisien yalan proses perhitungan cukup singkat dan hasilnya secara basil perhitungan model Penman yaitu dengan model Jaringan SyarafTiruan (Artificial Neural Network), model tersebut merupakan penjabaran fungsi otak manusia (human brain) dalam bentukfungsi matematik yang menjalankan proses perhitungan secara paralel. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi ETp menggunakan model Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan penjalaran balik (backpropagation). Data yang digunakan adalah data parameter iklim stasiun Serang tahun 1999 sid tahun 2001. Parameter iklim yang digunakan analisis adalah suhu udara, kecepatan angin, kelembaban relatif (RH), dan lama penyinaran matahari. Proses pembelajaran model Jaringan syaraf tiruan penjalaran balik menggunakan input parameter iklim dan output ETp basil perhitungan model Penman. Data training dan test adalah ETp model Penman, parameter iklim tahun 1999, dan ETp, parameter iklim tahun 2000. Verifikasi digunakan ETp, parameter iklim tahun 2001, dengan indikator kesalahn Root Mean Squared Enos (RMSE) digunakan pula koefisien determinasi (R2). Hasil training dan test data menggunakan model jaringan syaraf tiruan penjalaran balik (backpropagation) menunjukkan bahwa data tahun 1999 dan 2000 merupakan data yang representatif dengan.nilai RMSE adalah 0,00056 dan R2 adalah 0,98, sehingga data tersebut dapat mewaldli data parameter iklim stasiun Serang. Verifilcasi dilakukan dengan cara membandingkan ETp harian tahun 2001 basil perhitungan model jaringan syaraf tiruan dengan ETp harian tahun 2001 basil perhitungan model Penman. Nilai RMSE ETp harian tahun 2001 model Jaringan syaraf tiruan dengan model Penman adalah 0,3262, sedangkan koefisien determinasi (R2) adalah 0,88. Nilai tersebut menunjukkan ETp model jaringan syaraf tiruan penjalaran balik (backpropagation) mempunyai nilai yang secara dengan ETp model Penman. Dengan demikian nilaipembobot (weight) basil pembelajaran model JST dapat digunakan untuk mengestimasi ETp stasiun Serang pada tahun-tahun berilannya maupun tahun-tahun yang lalu. Katakunci: evapotranspirasi, jaringan syaraf tiruan, penjalaran bali
    • …
    corecore