9 research outputs found

    SOSIALISASI PRENATAL YOGA UNTUK MENGATASI PSIKOLOGIS IBU HAMIL PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU COVID 19

    Get PDF
    Sejak terjadi pandemi COVID-19 di seluruh dunia, banyak pembatasan hampir ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Seperti ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan, serta ketidaksiapan layanan tenaga kesehatan dan sarana prasarana termasuk alat pelindung diri, Situasi ini  telah mengubah cara dan gaya hidup ibu hamil, karena tidak menutup kemungkinan muncul masalah fisiologis dan patologis yang dapat mengganggu proses kehamilan bagi ibu dan janin.Dampak negatif yang dialami terutama adalah kesehatan mental seperti ketakutan, depresi, kecemasan dan perasaan tidak aman. Ibu hamil perlu memperoleh pengalihan fikiran ke hal-hal yang positif untuk mengurangi masalah psikologis yang dialaminya. Yoga merupakan salah satu teknik yang dapat menghasilkan energi positif dalam diri ibu, memberikan suasana nyaman,  dapat menghilangkan stress dan perasaan cemas pada ibu hamil serta meningkatkan rasa percaya diri dalam persiapan persalinan

    Comparative Study: Yoga and Pregnancy Exercise on First Stage Pain and Length of Labor in Tapanuli Regency

    Get PDF
    Labor pain is pain that comes from uterine contractions trying to expel the baby. The mother's perception of pain during labor can influence the length of the labor process. Pregnant women should be supported to carry out physical exercise to obtain benefits during pregnancy and childbirth. There are several physical exercises during pregnancy, which pregnant women often participate in, such as pregnancy exercises and pregnancy yoga. The aim of this research is to develop yoga exercises and pregnancy exercises to overcome pain in the first stage and duration of labor, as well as to conduct a trial of a combination of yoga exercises and pregnancy exercises which can be developed to reduce pain in the first stage and duration of labour. This study used a prospective cohort design with consecutive sampling technique. The research subjects were pregnant women in the third trimester who were in the working area of North Tapanuli and Central Tapanuli Regencies. The research sample consisted of 50 people taking part in pregnancy exercise and 50 people taking part in pregnancy yoga during April - June 2023. Data analysis used the Mann Withney test. The Mean Rank value for duration of labor for respondents who did yoga exercise was 44.70 and for respondents who did pregnancy exercise was 56.30. Based on the results of statistical tests, a p value of 0.044 was obtained. The Mean Rank value of labor pain for respondents who did yoga exercise was 32.80 and for respondents who did pregnancy exercise was 68.20. Based on the results of statistical tests, a p value of 0.000 was obtained. so it can be concluded that there is a difference in the length of labor and labor pain between pregnant women who were given yoga training and pregnant women who were given pregnancy exercise training

    Hubungan Karakteristik Individu dengan Kejadian PTSD Pada Penyintas Covid 19

    No full text
    ABSTRACT Covid 19 survivor having a risk of decline physically and mentally. Covid 19 has rising prevalence of Post Trauma Symptom Disorder (PTSD) when they has been declared cured but still in recuperated period caused by stress of Covid 19 suffered. It leads them to having trauma. Groups individual who  particularly vulnerable to have mental health issue are children, adolescent, elderly, man, and woman. The objective of this study is to determine the relationship of individual characteristic and PTSD stage. Cross sectional study with total sample 30 covid 19 survivor. Data is analize with chi-square. There is no relationship of education and PTSD grade. There is a significant relationship of age with PTSD grade with p-value 0.000 and gender with PTSD with p-value 0.014. We recommended a need of intervention in overvoming stress post-disaster to improve community mental health. Keywords: Individual Characteristics, Covid-19 Survivor, Covid-19.  ABSTRAK Penyintas Covid 19 memiliki resiko mengalami penurunan kondisi fisik dan kesehatan mental. Covid 19 meningkatkan prevalensi gangguan pasca trauma (PTSD). Penyintas Covid 19 dapat mengalami PTSD dimana ketika mereka dinyatakan telah sembuh dari Covid-19 beresiko mengalami  stress karena telah menderita Covid-19 sehingga cenderung memiliki trauma. Kelompok individu yang sangat rentan mengalami masalah mental di masa Covid-19 baik itu anak, remaja, lansia, pria dan wanita. ditambah apabila penyintas disertai dengan komorbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dengan tingkat PTSD. Desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 orang penyintas Covid 19  dengan teknik pengambilan sampel  sampling. Analisa data yang digunakan adalah chi square untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dengan tingkat PTSD. Tidak terdapat hubungan pendidikan dengan tingkat PTSD. Terdapat hubungan usia dengan tingkat PTSD dengan p value 0,000 dan terdapat hubungan jenis kelamin dengan tingkat PTSD dengan p value 0,014. Disarankan perlu adanya intervensi dalam mengatasi stres pasca terjadinya bencana untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Kata Kunci: Karaktersitistik Individu, Penyintas Covid-19, Covid-19

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMASUNGAN YANG DILAKUKAN OLEH KELUARGA TERHADAP PENDERITA GANGGUAN JIWA DIKABUPATEN TAPANULI TENGAH SUMETERA UTARA TAHUN 2018

    Get PDF
    Tindakan pemasungan merupakan salah satu bentuk pelanggaran dan pengabaian hak azazi manusia, sampai saat ini masih banyak ditemukan penderita gangguan jiwa hidup dalam keadaan terpasung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan pemasungan yang dilakukan oleh keluarga terhadap penderita gangguan jiwa di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2018 serta mengekplorasi alasan keluarga melakukan pemasungan. Desain penelitian adalah Mix Metode dengan model embedded. Jumlah responden adalah 155 orang keluarga penderita gangguan jiwa di Kabupaten Tapanuli Tengah. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Jumlah partisipan adalah 10 partisipan. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan menggunakan kuesioner, pengumpulan data kualitatif dengan wawancara mendalam. Penelitian kuantitatif di analisis dengan teknik chi square dan regresi logistik. Penelitian kualitatif di analisis dengan menggunakan colaizzi. Hasil penelitian didapatkan data ada hubungan signifikan pengetahuan, status ekonomi, perilaku kekerasan, stigma, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan pemasungan. Faktor yang paling berhubungan dengan pemasungan adalah faktor ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan nilai OR 3,452. Disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki regulasi kebijakan dengan menyusun dan menerbitkan peraturan daerah yang melindungi Orang Dengan Gangguan Jiwa. Kata Kunci : Pemasungan, Gangguan Jiwa, Keluarga, Ketersediaan yankes Daftar Pustaka : 60 (2008-2017

    Edukasi dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar dalam Menghadapi Bencana Alam Pada Siswa Remaja

    No full text
    ABSTRAK Pengetahuan dan keterampilan BHD merupakan sesuatu yang penting karena didalamnya diajarkan tentang bagaimana teknik dasar penyelamatan korban dari berbagai kondisi darurat, bencana atau musibah sehari-hari yang biasa dijumpai. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk  edukasi dan pelatihan pada remaja Siswa SMA Eka Satria Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah berjumlah 40 orang. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja siswa SMA Eka Satria tentang bantuan hidup dasar yang bisa dilakukan  remaja saat terjadi bencana sehingga  mengurangi resiko yang bisa terjadi saat terjadi bencana. Dari hasil evaluasi diperoleh pengetahuan siswa SMA Eka Satria Sarudik sebelum diberikan edukasi dan pelatihan BHD mayoritas kurang sebanyak 62,5% dan setelah dilakukan edukasi dan pelatihan BHD mayoritas cukup sebanyak 65% dan baik sebanyak 35%. Evaluasi keterampilan dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk memparaktekkan langsung cara melakukan BHD dengan menggunakan phantom namum masih didampingi pemateri. Sebagian besar siswa sudah mengetahui cara melakukan BHD yang benar dan sesuai dengan prosedur. Peserta melakukan demonstrasi melakukan tindakan RJP secara bergantian pada phantom/ menikin sesuai dengan prosedur. Dengan adanya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapakan kepada masyarakat khususnya remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan  keterampilan tentang BHD, jika pada situasi darurat dapat menggunakan keterampilan tersebut untuk menyelamatkan korban.  Kata Kunci: Edukasi, Pelatihan, Bantuan Hidup Dasar  ABSTRACT BLS knowledge and skills are important because it teaches basic techniques for rescuing victims from various emergencies, disasters or everyday disasters that are commonly encountered. Community service is carried out in the form of education and training for 40 young Eka Satria Sarudik High School students in Central Tapanuli Regency. The aim of this Community Service is to realize community service as one of the Tri Dharma of Higher Education activities, increasing the knowledge and skills of young Eka Satria High School students regarding basic life support that young people can do when a disaster occurs, thereby reducing the risks that can occur when a disaster occurs. From the evaluation results, it was found that the majority of Eka Satria Sarudik High School students' knowledge before being given BLS education and training was poor at 62.5% and after BLS education and training was carried out the majority was adequate at 65% and good at 35%. Skills evaluation is carried out by giving participants the opportunity to practice directly how to do BLS  using a phantom while still being accompanied by an instructor. Most students already know how to do BLS  correctly and according to procedures. Participants demonstrate carrying out CPR actions alternately on the phantom/menikin according to the procedure.With this Community Service activity, it is hoped that the community, especially teenagers, can increase their knowledge and skills about BLS, so that in an emergency situation they can use these skills to save victims. Keywords: Education, Training, Basic Life Suppor

    Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) pada Masyarakat dalam Menghadapi Pandemic Covid-19

    No full text
    ABSTRAK Penyintas Covid 19 cenderung mengalami Post Traumatic Stress Disorder sebesar 30,2% (Janiri, 2020). Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia menyatakan sebanyak 80% mengalami gejala stres pasca trauma psikologis karena mengalami atau menyaksikan peristiwa tidak menyenangkan terkait Covid-19,  46% memiliki gejala berat, 33% sedang, 2% ringan, dan sisanya tidak bergejala. Gejala PTSD dapat dikurangi dengan intervensi psikoterapi yaitu CBT (Cognitif Behavior Therapy). Tujuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah Meningkatkan pengetahuan  masyarakat mengenai Pandemic Covid 19 dan Therapy Cognitive Behavior, dan memperkenalkan Therapy Cognitive Behavior sebagai salah satu terapi menurunkan Post Trauma Stres Disorder, ketidaknyamanan, kecemasan, masalah perilaku dan tekanan psikologis selama pandemic Covid 19. Berdasarkan hasil pre test sebelum dilakukan Cognitive Behavior Therapy diperoleh hasil sebanyak 4 orang tidak memiliki gejala PTSD, 27 orang memiliki gejala ringan dan 5 orang memiliki gejala PTSD sedang. Setelah dilakukan Cognitive Behavior Therapy ditemukan  Post Trauma Distres Sindrom berada pada kategori tidak memiliki gejala sebanyak 10 orang dan  24 orang memiliki gejala PTSD pada kategori ringan dan 2 orang kategori sedang. Kesimpulan : Terapi Cognitive Behavior efektif  menurunkan gejala Post Trauma Sindrom Disorder dialami penyintas Covid 19 dan keluarga sehubungan dengan adanya pandemic covid 19.  Kata Kunci: CBT, PTSD, Pandemi Covid-19  ABSTRACT Janiri (2020) stated that 30.2% of the total 381 respondents who survived Covid 19 experienced Post Traumatic Stress Disorder. According to the Association of Indonesian Mental Medicine Specialists, as many as 80% of the 182 self-examination results experienced symptoms of psychological post-traumatic stress due to experiencing or witnessing unpleasant events related to Covid-19, 46% had severe symptoms, 33% moderate, 2% mild, and the rest did not. symptomatic. PTSD symptoms can be reduced by psychotherapy intervention, namely CBT (Cognitive Behavior Therapy). The purpose of this community service activity is to increase public knowledge about the Covid 19 Pandemic and Cognitive Behavior Therapy, and introduce Cognitive Behavior Therapy as a therapy to reduce Post Traumatic Stress Disorder, discomfort, anxiety, behavioral problems and psychological stress during the Covid 19 pandemic. Based on the results of the pre-test prior to Cognitive Behavior Therapy, it was found that 4 people did not have PTSD symptoms, 27 people had mild symptoms and 5 people had moderate PTSD symptoms. After doing Cognitive Behavior Therapy, it was found that the Post Traumatic Distress Syndrome was in the asymptomatic category as many as 10 people and 24 people had PTSD symptoms in the mild category and 2 people in the moderate category. Conclusion: Cognitive Behavior Therapy is effective in reducing the symptoms of Post Traumatic Syndrome Disorder experienced by Covid 19 survivors and their families in connection with the COVID-19 pandemic. Keywords: CBT, PTSD, COVID-19 pandemi

    Kecemasan Ibu Post Partum Penyintas Covid 19

    No full text
    ABSTRACT The mother post pregnancy experienced anxiety during the covid-19 pandemic with symptoms such as anxiety, uncalmness, a bad feeling of covid-19 virus transmission and a fear of being unable to herself and her baby from the covid-19 virus transmission. Post mothers' concerns during the quarantine and procedures carried out during the covid-19 pandemic can affect thoughts and emotions and worsen the symptoms of depression. To understand the concerns of the mother post of the covid survivors 19. This type of research is a quantitative with a descriptive research design. The study population is the mother of the post survivors covid 19. The sampling technique is sampling samples. Anxiety counter measures using the questionnaire from the counter-anxiety scale.The vast majority of respondents are 20-35 years of age (63.3%), the majority of those with 73.3% high school education levels, most of whom are multipersonnel delivery types. Most of the post moms of covid 19 suffer from moderate anxiety (56.6%). The majority of the mothers post survivors covid 19 have concerns at 56.6%. Of respondents' concerns of covid -19 could be caused by the fact that the covid-19 is a new illness and has a global negative effect, resulting in confusion, anxiety and fear in society. The effects of covid 19 affect the concerns of the covid mother post of the covid survivors 19 and make the post mother of the covid survivors 19 feel the doubts, concerns, stress and frustration that are affecting the expenditure Keywords : Covid 19, Anxiety, Mother post variety, Covid survivors 19  ABSTRAK Ibu post partum mengalami kecemasan selama pandemi Covid 19 dengan gejala yang dialami seperti gelisah, tidak tenang, mempunyai firasat buruk terhadap penularan Virus Covid-19 dan memiliki ketakutan  tidak mampu dirinya dan bayinya dari penularan virus Covid-19. Kekhawatiran ibu post partum masa karantina dan prosedur-prosedur yang dilakukan selama pandemi COVID-19, dapat berpengaruh pada pemikiran dan emosi dan memperjelek gejala depresi. Mengetahui kecemasan ibu post partum penyintas Covid 19. Jenis penelitian kuantitatif desain deskriptif. Populasi adalah Ibu Post Partum penyintas Covid 19. Teknik pengambilan sampling adalah consecutive sample. Alat ukur kecemasan menggunakan kuesioner dari Depression Anxiety Stress Scale (DASS 21). Mayoritas responden berumur 20-35 tahun (63,3%), mayoritas tingkat Pendidikan SMA 73,3%, mayoritas jenis persalinan responden multipara.  Mayoritas Ibu post partum penyintas Covid 19 mengalami kecemasan sedang (56,6%). Mayoritas ibu post partum penyintas Covid 19 memiliki kecemasan sedang 56,6%. Kecemasan responden terhadap Covid -19 terjadi karena Covid-19 adalah penyakit baru yang berdampak negative pada masyarakat secara global, menimbulkan rasa bingung, cemas dan takut. Covid 19 berdampak terhadap Ibu post partum penyintas Covid 19 dan membuat Ibu post partum penyintas Covid 19 merasa ragu-ragu,  cemas,  stress serta  frustasi yang berdampak pada  pengeluaran ASI Kata Kunci: Covid 19, Kecemasan, Ibu post partum, Penyintas Covid 1

    Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah Dalam Upaya Pencegahan Banjir

    No full text
    ABSTRAK Masalah sampah masih merupakan masalah yang rumit dikarenakan pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap dampak yang diakibatkan sampah, kurangnya biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan sampah yang baik dan memenuhi syarat. Faktor lain penyebab persoalan sampah  semakin rumit yaitu taraf hidup masyarakat yang meningkat namun tidak diikuti dengan peningkatan pengetahuan tentang persampahan dan masih kurangnya peranan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah sebagai upaya pencegahan banjir. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan intervensi penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Hasil menunjukkan pre intervensi, 35 (70%)responden memiliki pengetahuan baik, 9 (18%) responden memiliki pengetahuan cukup, 6 (12%) responden memiliki pengetahuan kurang mengenai pengelolaan sampah. Post intervensi diperoleh 40 (80%) responden memiliki pengetahuanbaik, 7 (14%) responden memiliki pengetahuan cukup dan 3 (6%) responden memiliki pengetahuan kurang terhadap pengelolaan sampah. Kesimpulan : Intervensi penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah sebagai upaya pencegahan banjir. Kata kunci: Pengetahuan, Pengelolaan Sampah, Masyarakat  ABSTRACT The problem of garbage is still a complicated one because people's understanding of less the impact of garbage can can have, the lack of the cost of the government to afford a good and qualified garbage disposal. Another factor that causes the garbage problem is the increasing level of people's lives but not the increasing knowledge of garbage and the lack of community's role in keeping the garbage in place. The goal of devotion to this community is to increase public knowledge about waste management as a flood prevention effort. This method of devotion was conducted by providing outreach interventions to improve public knowledge about waste management. Results show pre intervention, 35 (70%) respondents have good knowledge, 9 (18%) respondents have enough knowledge, 6 (12%) respondents have less knowledge about waste management. Post interventilate 40 (80%) respondents have good knowledge, 7 (14%) respondents have enough knowledge and 3 (6%) respondents have less knowledge of waste management. Effective counseling interventions promote public knowledge of waste management as a flood prevention effort. Key words: Knowledge, Waste Management, Society
    corecore