8 research outputs found

    Analisa Penggunaan Vortex Generator pada Elbow Pipa untuk Mengurangi Laju Erosi pada Sistem Perpipaan Kapal

    Get PDF
    Peningkatan kebutuhan akan sistem perpipaan saat ini sangat penting sebagai sarana untuk mendistribusikan atau mengalirkan fluida dari satu tempat ke tujuan. Fitting elbow itu sendiri sebagai komponen perpipaan yang bertujuan membelokkan arah aliran dimana berperan penting dalam sistem instalasi perpipaan. Pengangkutan partikel yang melewati elbow tersebut menyebabkan penipisan dinding akibat erosi, menjadikannya cukup sering dan juga merupakan penggantian yang membutuhkan biaya. Dalam penelitian ini melakukan pemecahalan masalah dengan penambahan vortex generator atau sistem pengacau aliran yang di pasang di dalam elbow. Prediksi erosi yang akurat terutama pada elbow dapat digunakan untuk meningkatkan desain kerja elbow, wilayah inspeksi, limit pengoperasian dan lainnya. Dalam penelitian ini digunakan permodelan CFD pada aplikasi ANSYS Version R19.2 untuk memprediksi laju erosi dalam aliran fluida air laut dengan variasi bentuk vortex generator dan kecepatan fluida. Didapatkan hasil berupa profil kecepatan, pelacakan partikel dan laju erosi pada elbow pipa. Hasil simulasi nilai laju erosi paling rendah dan profil distribusi erosi yang paling efektif mengurangi laju erosi pada vortex model segitiga 2 dan vortex model trapesium 3 dengan nilai 7.771 x10-7 Kg/m2s dan 6.622 x 10-7 Kg/m2s ditinjau dari segi distribusi laju erosi pada permukaan vortex standard lebih kecil area terdampak erosi dibandingkan model elbow standard dan nilai lifetime paling optimal pada model standard dan vortex model segitiga 2 dengan metode generic memiliki nilai besar 242.1 tahun dan 237.7 tahun

    Perencanaan Fasilitas Pengelolahan Limbah Sewage pada KMP. Takabonerate

    Get PDF
    KMP. Takabonerate is a Ro-Ro ferry operated by PT. ASDP Indonesia Ferry Selayar. This ship is classified as a non-conventional class ship with the SM Class mark, which means that technically this ship is built with mechanical and electrical installations in full compliance with BKI requirements. One disadvantage of the group of non-convention vessels is not obliged to install sewage water treatment onboard. These conditions can lead to potential pollution and environmental damage. International Maritime Organization (IMO) has agreed on rules for handling sewage waste through MARPOL which has been adopted by the government through presidential regulations and ministerial regulations to be enforced, namely Annex IV 11 regulation which states that sewage waste can be disposed of within 12 miles of the nearest coastline to untreated waste and 3 miles from the nearest shoreline for waste that has been treated and meets the technical specifications of MARPOL. Therefore, this research was conducted to design a sewage treatment plant at KMP. Takabonerate, the old sewage tank is replaced by waste treatment plant sewage can serve a total passenger of 283 people with a minimum capacity of 2,83m3 with counted the dimensions and weight of sewage waste processing equipment. From the results of the selection, it was decided that the Omnipure 6440 waste treatment equipment with the electroflotation treatment method had a capacity of 1684,62 litres per hour. After selecting the equipment, the piping system is designed for the operation of the waste treatment equipment based on the applicable class regulations

    Analisa Evakuasi Penumpang KMP. Takabonerate

    Get PDF
    Kapal Ferry Ro-ro merupakan jenis kapal penyeberangan yang banyak digunakan untuk transportasi antar pulau karena sangat cocok untuk angkutan kendaraan dan penumpang. Dengan semakin besar kapasitas angkut penumpang perlu diperhatikan pula prosedur jalur dan waktu evakuasi guna menghadapi keadaan darurat, hal ini sangat penting guna meminimalkan terjadinya korban jiwa. IMO telah mengeluarkan suatu regulasi untuk evakuasi dari berbagai tipe kapal dengan berbagai pendekatan analysis dimana nilai waktu evakuasi untuk jenis Ferry Ro-ro n < 60 menit.Pendekatan analysis evakuasi pada kapal Ferry untuk jalur pelayaran Bira – Pamatata dilakukan dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar waktu evakuasi yang dibutuhkan dengan menggunakan metode simplified analysis serta advance analysis. Metode ini merupakan metode yang direkomendasikan IMO sebagaimana tertera dalam regulasi MSC.1/Circ.1238. Dari analisa dengan bantuan software pathfinder 2019 didapatkan hasil waktu evakuasi penumpang tercepat pada skenario satu atau semua pintu terbuka dengan waktu 29 menit pada siang hari dan 36 menit pada malam hari

    Analisis Performa Mesin Menggunakan Bahan Bakar Hybrid Hydrogen – Solar pada Mesin Diesel Ford Escort 1.8

    Get PDF
    Krisis energi mendorong peneliti dan akademisi untuk berinovasi menemukan sumber energi alternatif pengganti yang relativ lebih murah tanpa mencemari lingkungan disekitarnya dan menigkatkan performa mesin. Salah bahan bakar alternatif yang berhasil ditumkan adalah gas brown, diberi nama seprerti penemunya Yull Brown pada tahun 1974. Dengan memasukkan gas HHO ke dalam mesin, maka akan mempengaruhi rasio campuran bahan bakan dan udara (AFR) mesin yang kemudian mengakibatkan terjadinya perubahan pada performa mesin. Dengan menggunakan sensor flowmeter untuk mengukur jumlah gas HHO, udara, dan bahan bakar yang masuk kedalam mesin, untuk mengetahui komposis AFR diruang bakar, dan menggunakan load cell dan weight censor untuk mengukur torsi dan break horse power yang dihasilkan mesin dengan bahan bakar hybrid solar-HHO. Setelah dilakukan penelitan dengan penambahan gas HHO ke dalam mesin, gas HHO diproduksi menggunakan generator HHO yang dialiri arus bertegangan 0 A, 5 A, 10 A, 15 A, 20 A, 25 A dan 30 A dimana semakin besar arus generator maka semakin banyak gas HHO yang diproduksi yang masukkan ke dalam mesin. Maka pada putaran 1000 rpm sampai 2000 rpm mesin, menghasilkan maka nilai fuel consumption semakin menurun dengan semakin besarnya jumlah gas HHO yang diproduksi, nilai torsi semakin besar, nilai break horse power meningkat, dan nilai specific fuel consumption mengalami penurunan, Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan arus sebesar 30 pada generator gas HHO menghasilkan performa mesin yang paling maksimal selama penelitian dilihat dari peningkatkan terosi dan break horse power terbesar, serta penurunan fuel consumption dan specific fuel consumption

    Analisa Resiko dengan Job Safety Analysis (JSA) pada Pekerjaan Reparasi Kapal di PT. Afta Tehnik Mandiri Shipyard Makassar

    Get PDF
    Potensi bahaya yang tinggi dan kecelakaan kerja yang terjadi pada PT. Afta Tehnik Mandiri Shipyard Makassar khususnya pada pekerjaan reparasi kapal memerlukan perhatian lebih, beberapa penyebabnya adalah perilaku tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pekerja, kurangnya pengawasan dan pengecekan atau inspeksi peralatan kerja. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahaya dan risiko pada pekerjaan reparasi kapal, menganalisa tingkat risiko pada setiap pekerjaan, dan merumuskan langkah pengendalian risiko pada setiap bahaya yang ada pada pekerjaan reparasi kapal. Dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko metode yang digunakan adalah Job Safety Analysis (JSA), untuk mengetahui nilai risiko maka harus menentukan tingkat kemungkinan suatu kejadian (Likelihood) dan tingkat keparahan yang di timbulkan (Severity), setelah itu gunakan tabel matriks untuk mengetahui peringkat risiko, dan pengendalian risiko berdasarkan standar ILO code of practice: safety and health in shipbuilding and ship repair (revised edition). Terdapat 6 jenis pekerjaan pada reparasi kapal yaitu sandblasting dan painting, replating, pemeliharaan rantai dan jangkar kapal, pemeliharaan propeller dan poros propeller, tank cleaning dan pemeliharaan tongkat kemudi, potensi bahaya yang teridentifikasi sejumlah 67 dengan uraian tingkat risiko ekstrim ada 4, tingkat risiko tinggi ada 33, tingkat risiko sedang ada 29, dan tingkat risiko rendah ada 1 pada 6 pekerjaan reparasi kapal

    Pengaruh Ekspansi Gross Tonage (GT) Pada KL. BP2IP Barombong dalam Analisa Beban Kelistrikan

    Get PDF
    Perencanaan dan analisis sistem kelistrikan perlu dilakukan secara berkala untuk melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi dari sistem yang sedang berjalan. Ketika perubahan konstruksi ataupun volume dari kapal itu bertambah maka analisa beban kelistrikan perlu diperhatikan pula, utamnya pada saat variasi beban dilakukan. Kapal Latih BP2IP Barombong atau biasa disebut KL BP2IP Barombong merupakan kapal yang digunakan para taruna BP2IP Barombong untuk berlatih. Kapal Latih BP2IP Barombong atau biasa disebut KL BP2IP Barombong merupakan kapal yang digunakan para taruna BP2IP Barombong untuk berlatih. Volume Kapal Latih Barombong diperbesar dari ukuran 418GT menjadi ≥ 500 GT. Tujuan dari penelitian ini merencanakan nilai kebutuhan daya generator KL BP2IP setelah ekspansi GT, dengan menggunakan metode perhitungan electrical balance berdasarkan load factor pada tiap existing peralatan di atas kapal. Kemudian menganalisa beban generator menggunakan softswere ETAP (Electric Transient and Analysis Program). Berdasarkan hasil simulsi ETAP maka kebutuhan daya generator setelah ekspansi GT adalah: Kondisi Berlayar 96,6 kW, Manuver 74,29 kW, Bersandar 42,55 kW, dan Emergency 8,76 kW. Sehingga daya generator yang dipilih yaitu 2 generator masing-msing dengan spesifikasi 50 kW. Hasil analisis dapat diketahui bahwa: Bertambahnya panjang pipa pada sistem perpipaan akan mengakibatkan kenaikan kebutuhan daya pompa yang diakibatkan oleh kenaikan nilai kehilangan longitudinal pada pipa lurus oleh gesekan sepanjang pipa dalam menentukan H (head pompa) serta komponen pengkondisian udara merupakan item yang paling banyak membutuhkan daya listrik dalam operasinya. Adanya daya reaktif (kVAr) sangatlah mempengaruhi daya aktif (kW) yang bekerja pada suatu peralatan, semakin besar daya reaktif suatu peralatan maka semakin besar pula daya generator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan tersebut

    ANALISA AKAR PENYEBAB KERUSAKAN POROS MESIN KAPAL IKAN TIPE PURSE SEINE 15 GT

    No full text
    Potensi perikanan yang sangat besar menjadi tumpuan mata pencaharian bagi sebagian masayarakat Indonesia. Potensi perikanan yang ada membutuhkan dukungan kapal ikan yang besar juga.Kapal tipe Purse seine yang ada pada saat ini memiliki kapasitas 15 GT. Fenomena yang terjadi saat ini adalah sistem poros yang rata-rata cepat rusak. Salah satu teknik analisa yang biasa digunakan dalam menganalisa kegagalan suatu sistem adalah analisa akar penyebab (Root Cause Aanalysis). RCA adalah sebuah metode yang terstruktur yang digunakan untuk menemukan akar penyebab dari masalah kerusakan poros. Kerusakan yang terjadi pada sistem sebagian besar akibat keausan material karena kelelahan material dari sistem poros. Sistem pelumasan dengan air laut menambah semakin cepat terjadinya kerusakan komponen sistem poros karena sifat air laut yang korosif
    corecore