28 research outputs found

    FAKTOR PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL, DENGAN BERAT DAN PANJANG BADAN LAHIR DI PUSKESMAS SAMIGALUH I KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang: Berat Badan Lahir Rendah dan bayi lahir stunted secara langsung terjadi karena ibu pada saat hamil kurang asupan zat gizi. Faktor lain yang juga berpengaruh pada Berat Badan Lahir Rendah adalah faktor sosial ekonomi yang rendah. Tujuan:untuk mengetahui bahwa berat badan lahir(BBL) dan panjang badan lahir(PBL), lebih berat dan lebih panjang pada bayi yang lahir dari ibu dengan pendidikan tinggi dan ibu yang bekerja. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Samigaluh I Kabupaten Kulon Progo. Menggunakan data sekunder kohort ibu hamil 2016. Sebanyak 202 pasang ibu dan bayi diteliti sebagai subyek penelitian berdasarkan kriteria inklusi. Variabel meliputi karakteristik ibu hamil (usia, pendidikan, pekerjaan), berat dan panjang badan lahir. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda T-Test Independent. Hasil: diketahui sebanyak 9.4% bayi lahir BBLR, bayi lahir Stunted 39.6%, ibu hamil dengan Pendidikan rendah 37.6%, ibu hamil bekerja 17.8%. Terdapat perbedaan rata-rata berat badan lahir pada ibu hamil pendidikan tinggi dengan pendidikan rendah dengan beda 192.55gram dan p=0,002. Terdapat perbedaan rata-rata panjang badan lahir pada ibu hamil pendidikan tinggi dengan pendidikan rendah dengan beda 0.75cm dan p=0,015. Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat badan lahir pada ibu hamil yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan ibu bekerja p=0,450.Tidak terdapat perbedaan rata-rata panjang badan lahir pada ibu hamil yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan ibu bekerja p=0,464. Kesimpulan: Bayi-bayi yang lahir dari ibu dengan pendidikan tinggi mempunyai berat dan panjang badan lahir lebih berat, dan lebih panjang dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu dengan pendidikan rendah. Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, ibu hamil, BBL, PB

    PELATIHAN SISWA “DOKTER KECIL” DENGAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENILAI STATUS GIZI DI KECAMATAN MOYUDAN

    Get PDF
    Background: According to nutrition status data on children at Moyudan medical center, 7,1% is know to be in thin nutrition, 18,4% is short nutrition, and 11,1% is lack nutrition. There is a need to have a preventition towards stunting problem especially with little doctor training for measuring antropometri (weight, height), and interpreting nutrition status based on IMT/U index in SDN Ngijon 1. Aim of research: Knowing the effect of little doctor training with simulation method towards the improvement of measuring skill for weight and height and interpreting nutrition status. Research method: The research used quasi experiment with pre-test and post-test design without control group. By using 30 students as sample which taken from purposive sampling. Result: The training with simulation method can improve the skill of measuring weight (Z = -4,878 ; p ≤ 0,05) and height (Z = -4,812 ; p ≤ 0,05) and nutrition status interpretation (Z -5,069 ; p ≤ 0,05). Conclusion: There is an effect of little doctor training with simulation method towards improving the skills of measuring weight and height and nutrition status interpretation based on IMT/U index. Keywords: Training, Little Doctor, Simulation Method, Skills, Anthropometric, Nutrition Statu

    KARAKTERISTIK IBU HAMIL, STATUS KEK DAN STATUS ANEMIA DENGAN BERAT DAN PANJANG BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS GAMPING I,KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

    Get PDF
    Kondisi fisik bayi lahir (BBL dan PBL) dipengaruhi oleh faktor ibu. Faktor ibu yang berperan adalah umur, tinggi badan, paritas, status kurang energi kronis (KEK) dan status Anemia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat badan lahir (BBL), panjang badan lahir (PBL) dan karakteristik ibu hamil (umur, tinggi badan, paritas ibu), status KEK dan status anemia. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Gamping I Kabupaten Sleman. Penelitian ini mengunakan data sekunder hasil pengumpulan dari rekam medis dan buku kohort ibu dan bayi. Sebanyak 215 pasang ibu dan bayi diteliti sebagai subjek penelitian berdasarkan kriteria inklusi. Variabel meliputi karakteristik ibu hamil (umur, tinggi badan, paritas ibu), status KEK, status anemia, berat dan panjang badan lahir. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda T-Test Independents. Hasil penelitian diketahui sebanyak 7,4% bayi lahir BBLR; 32,1 % bayi lahir stunted; 17,2% ibu non WUS; 0,93% ibu pendek; 47% ibu berisiko melahirkan bayi BBLR karena melahirkan anak pertama dan keempat; 20,9% ibu KEK dan 25,1% ibu anemia. Ada perbedaan bermakna berat badan lahir antara ibu KEK dan non KEK. Kata Kunci : Umur, Tinggi Badan, Paritas, KEK, Anemia, BBL, PB

    BROLIGNAM: MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN D2AN SIKAP TENTANG INDEKS GLIKEMIK SISWA SMA

    Get PDF
    Background : The role of glycemic index on foods is very important especially in influencing diabetes mellitus because each kind of foods has specific glycemic index. Nowadays, teenagers can be susceptible to diabetes type 2 if they are not following healthy lifestyle. Research Objective : The purpose of this research is to investigate the effect on giving BROLIGNAM (brochure of nutrition education) about foods glycemic index towards knowledge and attitude among high school students. Method : This was quasi experimental design with pre test and post test with control group. T-test is used  analyze data before and after media intervention and also the difference between control and intervention group. Result : There was significant difference of knowledge scores before and after media intervention (p=0,001) and there was significant difference attitude scores before and after media intervention (p=0,002). BROLIGNAM has significant effect on knowledge (p=0,001) but has no significant effect on attitude (p=0,877). Conclusion : The result suggest Brolignam may be a useful format to improve knowledge regarding to glycemic index among high school student

    BROLIGNAM: MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG INDEKS GLIKEMIK SISWA SMA

    Get PDF
    Background : The role of glycemic index on foods is very important especially in influencing diabetes mellitus because each kind of foods has specific glycemic index. Nowadays, teenagers can be susceptible to diabetes type 2 if they are not following healthy lifestyle. Research Objective : The purpose of this research is to investigate the effect on giving BROLIGNAM (brochure of nutrition education) about foods glycemic index towards knowledge and attitude among high school students. Method : This was quasi experimental design with pre test and post test with control group. T-test is used analyze data before and after media intervention and also the difference between control and intervention group. Result : There was significant difference of knowledge scores before and after media intervention (p=0,001) and there was significant difference attitude scores before and after media intervention (p=0,002). BROLIGNAM has significant effect on knowledge (p=0,001) but has no significant effect on attitude (p=0,877). Conclusion : The result suggest Brolignam may be a useful format to improve knowledge regarding to glycemic index among high school students. Keywords : glycemic index, knowledge, attitude, brochur

    PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS HIPERGLIKEMIK RSUD WONOSARI GUNUNG KIDUL

    Get PDF
    Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua- duanya. Prevalensi penyakit DM di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahum meningkat dari 1,5% pada tahun 2013 menjadi 2,0% pada tahun 2018. Proses Asuhan Gizi Terstandar diperlukan pada pasien DM agar tidak dalam kondisi malnutrisi serta membantu mengurangi gejala atau keluhan dan membantu mengontrol glukosa darah pasien. Tujuan: Mengetahui proses asuhan gizi terstandar pada pasien Diabetes Mellitus Hiperglikemik. Metode: Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus. Hasil: Hasil pengkajian gizi yaitu data antropometri status gizi baik, data biokimia diperoleh kadar GDS pasien tinggi, data fisik/klinis nadi dan RR rendah, mudah lelah, lemas, dan perut begah, dan data riwayat makan bahwa kebiasaan makan pasien kurang baik serta asupan zat gizi pasien kurang. Monitoring yang dilakukan meliputi biokimia, fisik/klinis, serta asupan makan dan diperoleh hasil bahwa kadar glukosa darah dan keluhan fisik menurun serta asupan makan pasien meningkat fluktuatif. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat ditemukan pasien dengan status gizi baik, kadar GDS tinggi, keluhan fisik, serta asupan zat gizi kurang. Berdasarkan monitoring, selama pelayanan kadar GDS turun, keluhan fisik negatif, serta asupan meningkat. Kata kunci : Proses Asuhan Gizi Terstandar, Diabetes Mellitus, Hiperglikemi

    STUDI KASUS PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DEMAM TIFOID

    Get PDF
    Latar Belakang : Pada tahun 2013 di Kabupaten Gunung Kidul demam tifoid termasuk dalam 10 besar penyakit dengan jumlah 1512 kasus. Pada pasien demam tifoid diperlukan penatalaksanaan gizi utuk membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Tujuan Penelitian : Melaksanakan asuhan gizi terstandar pasien demam tifoid. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain studi Kasus. Lokasi penelitian di RSUD Wonosari. Subyek penelitian 1 orang pasien rawat inap dengan kriteria inklusi. Fokus studi yaitu melakukan penapisan gizi, pengkajian gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi dan monitoring evaluasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan penyajian data dengan tabulasi. Hasil : Skrinning gizi dilakukan menggunakan form Strong Kids, pasien beresiko sedang mengalami malnutrisi. Hasil pengkajian gizi, diperoleh data antropometri, pasien memiliki status gizi kurus berdasarkan indeks IMT/U. Data biokimia diperoleh hasil uji widal positif, hemoglobin, leukosit, trombosit dan hematocrit rendah. Data fisik klinis diperoleh hasil suhu tinggi, pasien mengeluh mual, pusing dan nyeri perut. Pasien memiliki kebiasaan makan yang kurang baik. Diagnosis gizi ditegakkan untuk menentukan proses intervensi gizi meliputi penentuan tujuan, syarat, dan preskripsi diet. Monitoring dan evaluasi berkaitan dengan data antropometri, biokimia, fisik klinis dan asupan makan pasien. Kesimpulan : Pasien memiliki status gizi kurus, hasil uji widal positif, hemoglobin, leukosit, trombosit dan hematocrit rendah. Berdasarkan hasil monitoring evaluasi terjadi peningkatan berat badan, perkembangan fisik dan klinis yang membaik, dan asupan makan yang meningkat. Kata Kunci : Demam Tifoid, Asuhan Giz

    Konflik peran kerja-keluarga pada ibu bekerja terhadap perilaku obesogenis anak sekolah dasar

    Get PDF
    Background: Childbearing pattern of parents greatly affects the healthy lifestyle of children including behaviors preventing children from obesity. Working mothers with a dual role at work and the family face challenges in doing so.Objective: To identify the effect of work-family conflict in working mothers to obesogenic behaviors of elementary school children at Yogyakarta Municipality.Method: This was a quantitative study with cross sectional design. Obesogenic behaviors were assessed using questionnaire of Family Health Behavior Scale. Role conflict was assessed using questionnaire of Work-Family Conflict filled by working mothers. Nutrition status of children was assessed using a parameter of body mass index by age with the standard of WHO 2007.Results: The result of the study showed 47.73% of working mothers had high role conflict and 45.26% of children had high obesogenic behaviors. There was no effect of work-family conflict in working mothers to obesogenic behaviors of elementary school children at Yogyakarta. The influencing factors were family income (p<0.001); position/job type (p<0.001); gender (p<0.05); and nutrition status (p<0.05).Conclusion: Work-family conflict in working mothers had no effect to obesogenic behaviors of elementary school children at Yogyakarta Municipality
    corecore