13 research outputs found
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.20 No.1 Tahun 2015
Jurnal terbitan bulan Mei ini terdiri dari enam tulisan, yang berdasarkan kronologi data
yang digunakan beraal dari masa prasejarah sampai masa kolonial. Adapun topik yang
ditulis juga menampilkan variasi yang berbeda, yaitu berkaitan dengan seni, geologi,
naskah, maritim dan teknologi
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.19 No.1 Tahun 2014
Jurnal terbitan bulan Mei tahun 2014 ini terdiri dari enam tulisan, yang berdasarkan kronologi data yang
digunakan beraal dari masa prasejarah sampai masa kolonial. Adapun topik yang ditulis juga
menampilkan variasi yang berbeda, yaitu berkaitan dengan simbol, permukiman dan teknologi
pembuatan alat batu.
Tulisan pertama diawali dengan judul tulisan âBata Bertanda Candi 1 Bumiayuâ hasil karya
Retno Purwanti dan kedua oleh Tri Marhaeni S.B. berjudul âSitus Siulak Tenang, Kerinci: Cara
Penguburan dan Kaitannya Dengan Kehidupan Komunitas Pendukungnyaâ. Tulisan pertama
mengulas tentang makna yang tersirat pada bata bertanda yang dikaitkan dengan proses
pembangunan Candi 1 dan masa pendiriannya. Tulisan kedua membahas tentang cara
penguburan yang diduga berkaitan dengan status sosial yang dikuburkan.
Dua tulisan tentang tradisi megalitik dengan tema permukiman ditulis oleh Sondang M. Siregar
dengan judul âJejak-Jejak Perkambpungan Masa Megalitik di Situs Padangratu, Kawasan Danau
Ranau, Kabupaten Ogaan Komering Ulu, dan tulisan berjudul âPemukiman Situs-Situs Megalitik
di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam dan Kecamatan Pagargunung, Kecamatan
Tanjungtebat, Kecamatan Mulakulu, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
Tulisan selanjutnya ditulis oleh Aryandini Novita yang mengulas tentang pertumbuhan kota
Tanjungpandan berdasarkan situs-situs yang ada di perairan Belitung. Adapun judul artikel
tersebut adalaah âSitus-Situs Bawah air di Perairan Belitung Barat: Hubungannya dengan
Pertumbuhan Kota Tanjungpandan Pada Masa Laluâ.Tulisan terakhir adalah hasil pikiran M.
Rully Fauzi dengan judul âBilah dan Bilah Kecil (Blade dan Bladlet) : Konsep dasar serta
strategi identifikasinya berdasarkan eksperimen penyempitanâ. Tulisan ini secara ringkas dan
jelas memaparkan tentang cara mengidentikasi alat litik memalui ekperimen, yang untuk di
Indonesia masih termasuk langka
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.19 No.2 Tahun 2014
Kajian
yang dilakukan oleh para penulis kali ini ada yang menggunakan pendekatan ilmu sosial dan
ilmu pengetahun alam.
Adapun keenam tulisan tersebut adalah: Tulisan dengan judul âHubungan Perdagangan Antara
Pantai Timur Sumatera Selatan Dengan Dunia Luarâ ditulis oleh Budi Wiyana, yang
menguraikan tentang hubungan dagang kawasan pantai timur Sumatera Selatan dengan dunia
luar sejak milenium pertama masehi berdasarkan bukti-bukti arkeologi. Temuan arkeologi
berupa komoditi dagang dan alat transportasi air berupa perahu/kapal.
M. Fadlan S Intan memaparkan artikel dengan judul âAnalisis Teknologi Laboratoris Tembikar
Dari Situs Air Sugihan, Sektor Nusakarta, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera
Selatanâ. Artikel ini mengulas tentang hasil analisis teknologi laboratoris terhadap temuan
tembikar sehingga dapat diketahui fungsinya, yaitu untuk menampung air, mengolah makanan,
penyajian makanan dan minuman, selain itu juga untuk keperluan penyimpanan atau membawa
bahan makanan, termasuk di dalamnya fungsi untuk menyimpan abu jenazah, tulang-tulang
manusia maupun mayat.
âSitus Gua Batu Napal Licinâ hasil penelitian di daerah Napal Licin merupakan hasil karya Sigit
Eko Prasetyo yang mengulas tentang aktifitas manusia yang pernah dilakukan di dalam gua
berdasarkan temuan alat-alat batu berupa serpih batu dari bahan rijang dan obsidian.
Aktifitas permukiman dalam bentuk perkampungan di Situs Pagerdewa berada di Desa
Pagerdewa, Kecamatan Warkuk Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang ditandai
deengan adanya temuan dolmen, batu datar, lesung batu, bilik batu dan punden berundak
dipaparkan oleh Sondang M. Siregar. Selanjutnya dikemukakan, bahwa perkampungan tersebut
awalnya berada di atas bukit, yang kemudian berpindah ke dataran rendah. Hasil kajian tentang
permukiman ini mengambil judul âSebaran Tinggalan Megalitik di Situs Pagerdewa Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatanâ.
âPerubahan Gaya Arsitektur pada Rumah Tinggal di Situs Almunawar, Palembang Pendekatan
Sosiologi dalam Penelitian Arkeologiâ merupakan judul artikel yang ditulis oleh Aryandini
Novita. Tulisan ini mengulas tentang perubahan bentuk arsitektur rumah kelompok etnis Arab di
Situs Almunawar yang awalnya berupa rumah yang didirikan di atas tiang menjadi rumah yang
didirikan tidak menggunakan tiang. Perubahan pada masyarakat kelompok etnis Arab di Situs
Almunawar tidak sekedar terjadi pada penerapan gaya arsitektur bangunan rumah tinggal saja,
tetapi juga pada cara hidup masyarakat tersebut yang awalnya mencirikan kehidupan di tepi
sungai beralih ke kehidupan di âdaratanâ. Tulisan keenam ditulis oleh Titet Fauzi Rachmawan
dengan judul âSitus Waduk Pacalâ, yang membahas tentang tinggalan arkeologi masa kolonial
yang masih terbilang langka diangkat sebagai karya tulis, yaitu waduk
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.23 No.2 tahun 2018
Seluruh artikel yang dimuat di dalam
terbitan Volume 23 No. 2 bulan November tahun 2018 ini melingkupi kajian arkeologi prasejarah, kolonial, klasik, dan linguistik.
Tulisan dari Muhammad Nofri Fahrozi memfokuskan pada temuan Rel di Sungailiat, artikel ini berusaha menghubungkan berbagai peristiwa masa lalu khususnya
pada zaman kolonial Belanda. Dalam artikel ini disebutkan antara hubungan rel kereta
dengan penambangan timah. Juga perlunya penelusuran ulang rel kereta api untuk upaya revitalisasi demi pariwisata.
Seffiani Dwi Azmi dan Kristantina Indriastusti pada edisi kali ini membahas mengenai tipologi lesung batu di Kecamatan Pajar Bulan. Hasil yang diperoleh adalah
terdapat 3 tipe lesung batu yaitu lesung Oval Circuit (A1), persegi panjang dengan sudut lancip (B1), Tipe Oval Easimove (A2). Lesung batu di Kecamatan Pajar Bulan mempunyai ciri khas masing-masing baik dari bentuk ataupun relief. Masyarakat prasejarah pasemah
adalah masyarakat yang mempunyai pengetahuan dan nilai estetika yang tinggi dilihat dari berbagai jenis tinggalan megalitik yang beragam, serta taat dalam hal religi. Artikel Muhammad Riyad Nes pada edisi ini mengenai instalasi militer tinggalan Jepang di Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instalasi militer di Kota Palembang memiliki beberapa bentuk, yaitu bentuk tidak beraturan, bentuk huruf U, persegi panjang,
segi empat dan lingkaran/melingkar. Adapun fungsi dari instalasi militer tersebut adalah untuk mempertahankan wilayah tambang minyak di Kota Palembang dan sebagai basis pertahanan serta tempat untuk mengintai musuh.
Artikel Taeyoung Cho membahas mengenai tamadun Islam dan tulisan Arab. Disebutkan juga bahwa kedatangan Islam ke Nusantara tidak hanya menyebar agama, tetapi juga memengaruhi perubahan sistem sosial di mana tulisan Arab menulis berbagai bidang tamadun Islam dan menyampaikannya ke masyarakat lokal. Kemunculan huruf varian dalam
varian-varian tulisan Arab (Jawi, PĂ©gon, SĂ©rang, dan Buri Wolio) adalah sebuah hasil dari penyusuaian tulisan Arab dengan bahasa-bahasa lokal untuk mengantar unsur-unsur
tamadun Islam ke dalam konteks masyarakat lokal
Artikel Surini Widyawati dan Sondang Martini Siregar menjadi artikel terakhir dalam edisi ini. Tulisan tersebut mengenai hubungan pendirian bangunan Candi Tingkip dengan sumberdaya alam di daerah Musi. Hasil penelitan menunjukkan bahwa Musi Rawas memiliki potensi alam yang cocok sebagai tempat didirikannya bangunan suci, karena memiliki jenis tanah yang kandungan organiknya cocok dipakai untuk bertanam, selain itu
juga dikelilingi oleh Sungai dan anak sungai, dan vegetasi yanga ada di sekitanya berupa tanaman pertanian dan perkebunan. Potensi sumber daya alam Musi Rawas mempengaruhi didirikannya Candi Tingkip
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.21 No.2 Tahun 2016
Seluruh artikel yang dimuat di dalam terbitan Volume 21 No. 2 bulan November tahun 2016 ini melingkupi kajian arkeologi, sejarah, antropologi budaya, serta geologi yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Tulisan Prasetyo dan Fahrozi mengenai tradisi masyarakat Lebong menunjukkan aspek budaya masa lalu yang masih berperan di tengah penduduk setempat hingga saat ini. Hal tersebut menarik untuk disimak karena âbenang merahâ antara sejarah lokal dengan tradisi masyarakat setempat berkat keberadaan tinggalan arkeologis di wilayah tersebut, tentunya
berdasarkan kajian lintas disiplin yaitu antropologi budaya. Edisi kali ini juga memuat pembahasan aspek-aspek megalitik yang dibahas oleh Surbakti melalui penelitiannya di Situs Waeyasel (Maluku). Songket sebagai warisan budaya tangible kebanggaan masyarakat Sumsel menjadi fokus pembahasan oleh Purwanti dan Siregar. Artikel tersebut berhasil memperkaya khazanah pengetahuan terkait sejarah songket yang dikaji melalui sudut pandang arkeologi. Budaya Indonesia yang turut diperkaya oleh pengaruh agama Islam ternyata masih menyisakan aspek-aspek kebudayaan Pra-Islam yang terlihat dalam âritual Asyeikâ. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi peneliti independen Sunliensyar di dalam artikelnya. Terakhir, Fadhlan S. Intan yang telah lama malang-melintang di dalam penelitian geoarkeologi di Indonesia menyumbangkan hasil analisisnya di situs Gua Batu berdasarkan pengamatan di lapangan yang telah dilakukannya. Artikel tersebut menarik untuk disimak karena menunjukkan bagaimana peran geologi yang teramat penting dalam kajian arkeologi, khususnya dalam hal hunian gua prasejarah di Indonesia
Muaro Jambi dulu, sekarang, dan esok
Lima tulisan dalam buku ini membicarakan sistem jaringan air, fungsi bangunan air, pengelolaan sumberdaya arkeologi dan kehidupan masyarakat sekitar Muaro Jambi. Kelima sumbangan pikiran mereka diabdikan kepada situs Muaro Jambi
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.6 No.1 Tahun 2001
Jurnal Arkeologi Siddhayatra edisi ini mengeluarkan beberapa artikel. Bambang Sugianto dengan judul "Siapa Pendukung Budaya Megalitik Pasemah?". Sedangkan Sondang M Siregar mengeluarkan tulisan "Tantrayana di Sumatera". Bambang Sakti Wiku Atmojo dengan tulisan "Inskripsi Huruf Arab pada Makam Para Raja di Kabupaten Berau dan Bulungan Kalimantan Timur". "auna Wajak-Gamping Kabupaten Tulungagung Jawa Timur" karya Dadan Mulyana. Terakhir M.Fadhlan S Intan dengan karyanya "Struktur Geologi Daerah Sumatera Selatan Bagian Barat dalam Kaitannya dengan Pemilihan Lokasi Situs-Situs Arkeologi"
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.8 No.2 Tahun 2003
Dalam edisi kali ini menampilkan enam tulisan dengan tema bervariasi. Pertama, yang ditulis oleh Bambang Budi Utomo dari Asisten Deputi Urusan Arkeologi dengan judul tulisan "Masalah Sekitar Penaklukan Sriwijaya atas Bhumi Jawa: Tinjauan Arkeologis Berdasarkan Bukti-Bukti Mutakhir". Kedua, ditulis oleh Haris Susanto dengan judul "Telaah Singkat Hiasan Ular Kobra Pada Prasasti Telaga Batu". Ketiga tulisan Sondang M Siregar berjudul"Situs-Situs Klasik di Sumatera Selatan (Gambaran Perkembangan Agama)".
Karya yang ditulis oleh Darmansyah dengan judul "Keris Siginjai: Lambang Kedaulatan Kesultanan Jambi (Tijauan Historis)".
Dua tulisan lainnya oleh M. Fadhalan S Intan dengan tulisan "Geologi Situs Kota Kapur Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung" dan terakhir oleh Budi Wiyana yang berjudul "Balar Palembang Menguak Masa Lalu Bengkulu"
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.16 No.2 Tahun 2011
Edisi kali ini memuat delapan tulisan, dimulai artikel yang ditulis oleh Harry Octavianus mengenai Situs Hunian Gua di Kawasan Pegunungan Karst Bukit Barisan, Wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Selanjutnya Kristantina Indriastuti mengkaji Sumberdaya Lahan Terhadap Pemukiman Megalitik di Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu peneliti dari Puslitbang Arkenas yaitu Agustijanto, memaparkan tentang Bentuk dan Ragam Hias Tembikar Situs Margomulyo Kabupaten Banyuasin. Kemudian Sondang M Siregar menguraikan tentang Selayang Pandang Arca-Arca Dwarapala di Asia Tenggara.
Naskah Ulu Tanduk Kerbau, yang merupakan koleksi M.Noor dibahas oleh Wahyu Rizky Andhifani. Retno Purwanti membahas tentang Pulau Tujuh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam lintasan Sejarah dan Masa Depannya selanjutnya Aryandini Novita membahas tentang Pertambangan Timah di Pulau Bangka berdasarkan Kajian Arkeologi.
Edisi kali ini ditutup oleh tulisan M.Nofri Fahrozi yang mengulas sebuah Studi Mengenai Transformasi Sebuag Perguruan Silat di Yogyakarta
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.15 No.2 tahun 2010
Pada terbitan kali ini, artikel pertama ditulis oleh Kristantina Indriastuti yang membahas fungsi lesung batu dalam kaitannya dengan budaya bercocok tanam di daerah Lahat. Sondang M Siregar membahas tentang lokasi kerajaan Sriwijaya berdasarkan tinggalan arkeologi.
Studi arkeologi bawah air ditampilkan dua artikel oleh Harry Octavianus Sofian memaparkan keadaan terkini situs arkeologi bawah air Belitung Wreck, di perairan Batu Hitam Kab Belitung da Aryandini Novita membahas tentang temuan botol keramik dari situs Karang Ular, perairan Selat Bangka. Tulisan Retno Purwanti mengenai Museum Balaputra Dewa sebagai sarana pendidikan yang menyenangkan.
Selanjutnya mengenai perkembangan dan pemasyarakatan arkeologi di daerah yang merupakan hasil evaluasi kegiatan Balai Arkeologi Palembang tahun 2005-2009 disajikan oleh Nurhadi Rangkuti. Satu artikel lain membahas tentang bentuk ornamen medalion pada makam Aermata Arosbaya, Bangkalan Madura disajikan oleh Ade Oka Hendrata. Jurnal Siddhayatra edisi ini diakhiri pembahasa penulis dari Balai Arkeologi Ambon, Lucas Wattimena mengenai Maluku sebagai Propinsi Kepulauan; mitos dan Tradisi Larangan Kawin antara Masyarakat Begeri Allang dan Latuhalat