research

Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.21 No.2 Tahun 2016

Abstract

Seluruh artikel yang dimuat di dalam terbitan Volume 21 No. 2 bulan November tahun 2016 ini melingkupi kajian arkeologi, sejarah, antropologi budaya, serta geologi yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Tulisan Prasetyo dan Fahrozi mengenai tradisi masyarakat Lebong menunjukkan aspek budaya masa lalu yang masih berperan di tengah penduduk setempat hingga saat ini. Hal tersebut menarik untuk disimak karena ‘benang merah’ antara sejarah lokal dengan tradisi masyarakat setempat berkat keberadaan tinggalan arkeologis di wilayah tersebut, tentunya berdasarkan kajian lintas disiplin yaitu antropologi budaya. Edisi kali ini juga memuat pembahasan aspek-aspek megalitik yang dibahas oleh Surbakti melalui penelitiannya di Situs Waeyasel (Maluku). Songket sebagai warisan budaya tangible kebanggaan masyarakat Sumsel menjadi fokus pembahasan oleh Purwanti dan Siregar. Artikel tersebut berhasil memperkaya khazanah pengetahuan terkait sejarah songket yang dikaji melalui sudut pandang arkeologi. Budaya Indonesia yang turut diperkaya oleh pengaruh agama Islam ternyata masih menyisakan aspek-aspek kebudayaan Pra-Islam yang terlihat dalam ‘ritual Asyeik’. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi peneliti independen Sunliensyar di dalam artikelnya. Terakhir, Fadhlan S. Intan yang telah lama malang-melintang di dalam penelitian geoarkeologi di Indonesia menyumbangkan hasil analisisnya di situs Gua Batu berdasarkan pengamatan di lapangan yang telah dilakukannya. Artikel tersebut menarik untuk disimak karena menunjukkan bagaimana peran geologi yang teramat penting dalam kajian arkeologi, khususnya dalam hal hunian gua prasejarah di Indonesia

    Similar works