4 research outputs found

    Analisis kepuasan nelayan atas pelayanan di Pangkalan Pendaratan Ikan Pelabuhan Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

    Get PDF
    Sebagai pengguna fasilitas Pelabuhan Pendaratan Ikan Labuan Uki, nelayan pengguna pasti sangat menginginkan pelayanan yang optimal, dimana tingkat kepuasan nelayan pengguna dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan penyediaan pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh nelayan secara tepat, cepat dan efisien. Meskipun beberapa aktivitas ekonomi dan perikanan masih terbatas, namun tetap masih mampu menunjang sektor perekonomian bagi masyarakat sekitarnya. Menariknya belum adanya informasi sampai sejauh mana tingkat kepuasan dari nelayan pengguna fasilitas pada Pelabuhan ini. Observasi dan wawancara telah dilakukan untuk mengumpulkan data tentang tingkat kepuasan nelayan pengguna dan ketersedian BBM, Air bersih, Es Balok serta logistik makanan di Pelabuhan Perikanan Labuan Uki, dengan menggunakan pendekatan Skala Likert terhadap 16 orang responden nelayan pengguna. Analisis data menggunakan uji skoring untuk memperoleh seberapa besar persentasi respon dari nelayan pengguna dan untuk visualisasi menggunakan diagram pie. Hasil analisa dalam bentuk diagram pie menunjukkan bahwa tingkat kepuasan nelayan pengguna Pelabuhan Perikanan Labuan Uki secara menyeluruh berdasarkan respon dari 16 responden nelayan pengguna hasilnya memuaskan, dimana Pelayanan dari petugas (SP 37%; P 63%), fasilitas ruangan (SP 6%; P 88% dan  CP 6%); ketepatan waktu petugas pelayanan (SP 31%; P 69%), Sikap dan perilaku petugas (SP 50%; P 44%; CP 6%), Kenyamanan kapal yang bersandar saat berlabuh (SP 13%; P 81% dan CP 6%), Kecukupan dermaga untuk kapal yang berlaku saat bongkar muat BBM ( SP 25%; P 62%; CP 13%), Waktu layanan bongkar muat BBM ( SP 6%; P 94%), Pelayanan Petugas pada saat bongkar muat (SP 31%; P 69%), Perilaku pelayanan petugas pelelangan ikan (SP 38%; P 56% dan CP 6%). Sementara, hasil skoring ketersediaan Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menunjukkan (P 62% dan CP 38%), hal ini disebabkan karena tidak adanya fasilitas TPI di Pelabuhan Labuan Uki. Disisi lain ketersediaan BBM, Air Bersih dan Es Balok menunjukkan tingkat kepuasan memuaskan sementara hasil analisa tingkat ketersediaan logistik makanan cukup memuaskan.

    PROFIL DAN PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PERUBAHAN HASIL TANGKAPAN IKAN PERAIRAN PANTAI DI TELUK AMBON

    Get PDF
    Nelayan mengetahui sumberdaya laut secara rinci, juga lingkungan mereka dan aktifitas penangkapan yang mereka lalukan, dan pengetahuan ini jarang dikoleksi secara sistimatik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji persepsi nelayan terhadap perubahan hasil tangkapan dan penyebabnya. Kami mewawancarai nelayan pantai Haive Besar dengan menggunakan kuisioner yang sifatnya semi terstruktur. Informasi pribadi nelayan seperti umur dan pengalaman menangkap ikan, aktifitas penangkapan seperti alat yang digunakan dan daerah penangkapan, serta pengetahuan mereka tentang perubahan ekosistem menjadi topik pertanyaan di dalam kuisioner. Nelayan dengan usia karir menengah (21-35 tahun) lebih banyak dibandingkan nelayan usia karir muda dan karir tua. Nelayan mendeteksi perubahan pada ekosistem daerah penangkapan mereka seperti banyaknya sampah, limbah minyak, rusak dan berkurangnya habitat karang dan lamun serta kekeruhan. Dampak yang nelayan rasakan adalah hasil tangkapan yang semakin berkurang bahkan tidak ada lagi. Persepsi nelayan terhadap perubahan ekosistem dan hasil tangkapan mereka menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya seperti fisheries assessment. FISHERS’ PROFILE AND PERCEPTION ON THE SHIFTING OF CATCH ON THE COAST OF AMBON BAY. Fishers have detailed knowledge of their resources, their environment, and their fishing practices that is rarely systematically collected. This study was undertaken to examine perceptions of fishers on the shifting of catch and the occasion of the changing. We conducted an interview with coastal Hative Besar fishers using a semi-structured questioner. Fishers’ profiles such as age and years at fishery, gears and fishing grounds was one part of the questions. Other part was fishers’ ecological knowledge focused on environmental condition and shifting catch. More fishers with middle career (21-35 year in fishery) than young and old careers were interviewed. Environmental changes included waste in the water, oil, corals and seagrasses degradation, and turbidity affected the catch of fishers. Fish became difficult to be found. We learn from this study that fishers’ perception is an important tool for further fisheries assessment study

    Study on existence of the fisheries resources abundance by using environmental deoxyribonucleic acid (e-DNA) approach at fishing grounds in the Sulawesi Sea, Indonesia

    Get PDF
    Here, we report the results of our preliminary study on deep sea eDNA at fishing ground to approach the fisheries resources abundance at Sulawesi sea by using deep-sea water sampling collected from 10 sites ranging from 110m-200m in depth at front side of the International Coelacanth Research Center and Museum Base at Lolak Waters and Manado Bay North of Sulawesi using Nansen Bottle Sampler (1500 cc). The collected waters were filtered using Power Water Sterivex DNA Isolation Kits and preserved with the DNAiso Reagent then transported to Center for Strategy Research Project, University of the Ryukyus, Okinawa Japan where eDNA analyses were conducted. Our results revealed that the concentrations of eDNA has a good quality were measured with a NanoDrop Lite spectrophotometer, indicating eDNA was successfully extracted. Therefore, by using universal primers for eDNA, MiFish-U-F/R for the 1st-PCR (mt-12S amplification) and 2nd-PCR (tag-indexing) for library preparation to accommodate sequence variations and show that intense signal of MiFish eDNA amplification. Using a high-throughput Illumina MiSeq platform for sequencing analyses, we detected eDNA from 40 fish's species with dominantly by Caranx sexfasciatus, Encrasicholina punctifer
    corecore