37 research outputs found

    MENGHITUNG KOLONI EKSTRAK ETANOL TEH CELUP DAUN GAMBIR (Uncaria gambir ROXB) PADA AIR HANGAT DAN AIR MENDIDIH TERHADAP MEDIA PDA DAN PCA

    Get PDF
    Teh celup merupakan teh yang dikemas didalam kantong (kertas saring) untuk sekali hidangan dengan mencelupkannya kedalam air panas, dimana penggunaan teh celup sangat mudah dan praktis sehingga digemari oleh masyarakat. Salah satu tanaman herbal yang dapat dijadikan teh yaitu daun gambir. Teh gambir mampu menurunkan resiko penyakit  jantung koroner, mencegah dan mengontrol pertumbuhan kanker, mencegah sakit gigi, peningkat masa tulang, serta efek antidiabetes peneliti tertarik untuk menghitung jumlah koloni ekstrak etanol dari bagian tanaman gambir ( uncaria Gambir Roxb) dengan menggunakan media PCA dan PDA yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi pengembangan the herbal celup yang efektif dapat digunakan ekstrak tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan jumlah koloni pada  air mendidih dan air panas teh celup daun gambir dengan metode maserasi,skrining fitokimia terhadap simplisia, penghiungan jumlah koloni pada media PCA dan PDA.Hasil Perhitungan koloni pada ekstrak teh celup air mendidih dan air hangat daun gambir dapat mengalami pertumbuhan koloni dengan Media PDA dan PCA. Yang merupakan hasil  uji koloni pada Air Hangat terhadap media PCA dan PDA dapat terbentuk jumlah koloni yang baik yaitu pada Air Hangat yang Menggunakan Media PCA memiliki jumlah koloni 71 dan Air Hangat Yang menggunakan media PDA memiliki jumlah koloni 69,6

    SOSIALISASI TENTANG GIZI DAN KESEHATAN REMAJA PADA KADER POSYANDU REMAJA LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS KELAS 1 MEDAN TAHUN 2021

    Get PDF
    Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 17 dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujutkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan kesehatan anak dilakukan melalui peningktan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia pra sekolah dan usia sekolah. Selanjutnya dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hudup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Disamping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di sekolah, rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat. Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu diperkenalkan seawall mungkin pada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai objek pembangunan kesehatan melainkan sebagai subjek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan. Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja dimana periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisi, psikologis maupun intelektual. Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas 1 Medan adalah tempat dimana remaja yang terlibat dalam berbagai masalah kejatan, narkoba dan sejenisnya dibina untuk perbaikan kea rah yang positif, maka diperlukan pembinaan secara khusus sehingga mereka nanti pada saat keluat=r, dapat menjadi kader kesehatan yang mempengaruhi teman sebaya mereka. Metode pelaksanaan dengan ceramah dan praktek secara langsung

    Peningkatan Pengetahuan Siswa/i SMP Negeri 1 Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Dengan Penyuluhan Kesehatan Mengenai Manajemen Pembuangan Sampah Yang Baik

    Get PDF
    Tingkat pendidikan mayoritas penduduk Siatas Barita hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Rendahnya kualitas pendidikan di Siatas Barita tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Siatas Barita baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh. Salah satu sarana pendidikan yang terdapat di Siatas Barita.  SOLUSI PERMASALAHAN MITRA Persiapan kegiatan meliputi kegiatan survei tempat pengabdian masyarakat yaitu di SMPN 1 Siatas Barita, Permohonan ijin kegiatan pengabdian masyarakat kepada pengurus dan Kepala Sekolah SMPN 1 Siatas Barita. Pengurusan administrasi (surat-menyurat). Persiapan alat dan bahan serta akomodasi Persiapan tempat untuk pendidikan kesehatan (penyuluhan) yaitu menggunakan salah satu ruangan kelas di sekolah tersebut. Kegiatan pendidikan kesehatan (penyuluhan) meliputi Pembukaan dan perkenalan dengan siswa/siswi SMPN 1 Siatas Barita yang menjadi sasaran kegiatan. Penyuluhan mengenai pengertian sampah, karakteristik sampah di sekolah, pengelolaan sampah, perencanaan pengelolaan sampah yang baik dan benar di sekolah. Pengmas ini dilaksanakan pada bulan maret-mei tahun 2023. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Samosir. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang manajemen pembuangan sampah yang baik di SMPN 1 Siatas Barita terlaksana dengan baik. Kesimpulan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang manajemen pembuangan sampah yang baik di SMPN 1 Siatas Barita mendapatkan respon yang antusias dari para siswa/siswi SMPN 1. Didapatkan 3 pertanyaan dari peserta penyuluhan (siswa/siswi) terkait materi penyuluhan dan siswa/siswi di sekolah tersebut mengharapkan ada kegiatan penyuluhan kembali terkait pengelolaan dan daur ulang sampah. Saran Kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di lokasi yang sama maupun di lokasi yang berbeda dengan sasaran masyarakat yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan terutama mengenai kesehatan pada remaja

    Penyuluhan Kepada Masyarakat Tentang Antibakteri Dari Buah Andaliman Sebagai Kosmetik Alami Pencegah Jerawat

    Get PDF
    Pengidap  jerawat  sebagian  besar  dialami  oleh  sekitar  75-80  %  orang  dewasa  yang  sering menyebabkan  rasa  tidak  enak  si penderita.  Salah  satu  bakteri  penyebab  jerawat  ialah Staphylococcus epidermidis. Salah   satu   tumbuhan   asli   Indonesia, Andaliman (Zanthoxylum   acanthopodium) berpotensi   dapat   menghambat   maupun   mengatasi   pertumbuhan   bakteri, salah  satunya   bakteri   penyebab   jerawat (Staphylococcus   epidermidis).  Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat manfaat buah andaliman sebagai Antibakteri untuk kosmetik pencegah jerawat. Hasil kegiatan pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang antibakteri dari buah andaliman. Kesimpulan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah kegiatan penyuluhan telah terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat sambutan yang baik dari pemerintah setempat dan masyarakat sekitar, sehingga siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Pharmaca Kecamatan Medan Petisah Kota Medan, mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga

    SOSIALISASI TENTANG GIZI DAN KESEHATAN REMAJA PADA KADER POSYANDU REMAJA LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS KELAS 1 MEDAN TAHUN 2021

    Get PDF
    Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 17 dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujutkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan kesehatan anak dilakukan melalui peningktan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia pra sekolah dan usia sekolah. Selanjutnya dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hudup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Disamping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di sekolah, rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat. Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu diperkenalkan seawall mungkin pada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai objek pembangunan kesehatan melainkan sebagai subjek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan. Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja dimana periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisi, psikologis maupun intelektual. Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas 1 Medan adalah tempat dimana remaja yang terlibat dalam berbagai masalah kejatan, narkoba dan sejenisnya dibina untuk perbaikan kea rah yang positif, maka diperlukan pembinaan secara khusus sehingga mereka nanti pada saat keluat=r, dapat menjadi kader kesehatan yang mempengaruhi teman sebaya mereka. Metode pelaksanaan dengan ceramah dan praktek secara langsung

    Edukasi Kepada Ibu Hamil Dalam Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Di Desa Marbun Tonga Marbun Dolok Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2022

    Get PDF
    Stunting merupakan salah satu masalah yang sangat menghambat perkembangan manusia secara global. Stunting merupakan masalah gizi yang harus diperhatikan demi generasi bangsa yang maju. Menurut Word Health Organization (WHO), prevalensi balita pendek dan sangat pendek menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih (Kementrian Kesehatan RI 2017). Stunting merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting pada balita merupakan faktor risiko meningkatnya angka kematian, menurunkan kemampuan kognitif dan perkembangan motorik rendah serta fungsi-fungsi tubuh yang tidak seimbang. Stunting di kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2019 sebesar 41.4%. Prevalensi stunting di desa Marbun Tonga Marbun Dolok sebesar 38,6. Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu sehingga diperlukan edukasi yang efektif untuk mencegah terjadinya stunting. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku gizi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting pada balita. Pengetahuan Ibu merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan kejadian stunting pada Balita. Pengetahuan penting peranannya dalam menentukan asupan makanan. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap perilaku dan pola asuh dalam memilih makanan yang akan berdampak pada asupan gizinya. Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Baktiraja dengan memberikan edukasi kepada ibu hamil dan juga membagikan leafleat yang telah dirancang sebelumnya sebagai alat promosi kesehatan. Leafleat yang dibagikan berjudul “Cegah Stunting Dengan Menu sehat pada Ibu hamil. Kegiatan edukasi berjalan dengan baik dan mendapatkan respon serta antusias yang baik dari responden. Hal ini ditunjukkan dengan antusias responden untuk bertanya pada saat kegiatan berlangsung. Edukasi yang diberikan juga tersampaikan dengan baik yang ditunjukkan dari peningkatan pengetahuan responden terkait stunting dengan melihat perbandingan hasil pre-test dan post-test. Untuk itu, kegiatan edukasi dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil terutama kelompok rentan gizi yaitu ibu hamil

    Dorongan Motivasi Kesembuhan Penderita Tb Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Huristak Kabupaten Padang Lawas

    Get PDF
    Untuk menjamin keteraturan, keinginan dalam  berobat dan meminum obat bagi penderita TB paru diperlukan suatu motivasi baik internal maupun eksternal dan pengawasan minum obat (PMO) yang berperan dalam mengawasi penderita setiap minum obat. Tujuan penelitian menganalisis dorongan motivasi kesembuhan  penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Huristak Kabupaten Padang Lawas. Rancangan penelitian ini deskriptif dengan pendekatan fenomenologi kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Huristak Kabupaten Padang Lawas. Waktu Penelitian pada bulan  September sampai Oktober Tahun 2022. Informan utama yaitu penderita TB paru  yang sudah menjalani pengobatan secara tepat selama 6 bulan. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan juga menggunakan triangulasi. Hasil penelitian  diketahui motivasi internal mengenai riwayat pengobatan  dilakukan secara rutin selama 6 bulan tanpa putus obat, keyakinan akan pengobatan  yang membuat informan termotivasi untuk sembuh dan disiplin yang kuat dalam menjalankan prosedur berobat yang telah ditetapkan tanpa mengkhawatirkan efek samping obat yang dialami. Keteraturan minum obat pada informan di dukung oleh keluarga terdekat untuk mengingatkan informan agar minum obat setiap hari dan menemani informan untuk mengambil obat. Motivasi eksternal bagi PMO adanya dukungan, kasih sayang serta perawatan yang baik akan membantu mempercepat kesembuhan penderita Tuberkulosis paru. Pentingnya kesinambungan sampai akhirnya masa pengobatan. Disarankan bagi informan agar memotivasi penderita TB paru yang masih dalam proses pengobatan ataupun belum sembuh agar dapat sembuh sesuai dengan waktu pengobatan dan tidak terputus sampai akhir pengobatan. Bagi instansi puskesmas  agar meningkatkan program promosi kesehatan dengan keterampilan  khusus petugas untuk memberikan konseling bagi penderita TB yang masih dalam pengobatan

    PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN USM-INDONESIA DALAM MEMANFAATAN DAUN ALPUKAT (Persea americana Mille) MENJADI SHAMPO ANTIKETOMBE DAN ANTIJAMUR

    Get PDF
    Shampo merupakan salah satu bentuk produk perawatan rambut yang paling umum digunakan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran maupun minyak yang menempel. Daun alpukat mengandung senyawa flavonoid, tanin dan kuinon. Tanin, sebagai   zat pewarna  akan menimbulkan warna cokelat atau  kecokelatan. Kandungan  daun   alpukat antara  lain saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat antiradang dan   antibakteri. Tujuan penyuluhan ini untuk memberikan informasi dalam memanfaatkan daun alpukat menjadi shampo antiketombe dan antijamur. Hasil pelaksanaan ini pada masyarakat dalam bentuk informasi dan edukasi memanfaatkan daun alpukat menjadi shampo yang penggunaanya lebih sederhana

    Pelaksanaan Penyuluhan Pemberdayaan Keluarga Dalam Upaya Peningkatan Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

    Get PDF
    Hasil Riskesdas (2013) menunjukkan besaran masalah gizi di Indonesia seperti masalah KEP yaitu gizi kurang, pendek dan kurus dimana prevalensi gizi kurang terjadi peningkatan sebesar 18,4% pada tahun 2007 menjadi 19,6% pada tahun 2013, begitu juga halnya dengan prevalensi pendek pada anak balita sebesar 36,8% pada tahun 2007 meningkat menjadi 37,3% pada tahun 2013 tetapi untuk prevalensi kurus terjadi penurunan dimana pada tahun 2007 sebesar 13,6% menjadi 12,1% pada tahun 2013. Selain status gizi sebagai salah satu faktor besaran masalah gizi di Indonesia, faktor kunjungan anak balita untuk menimbang secara rutin ke posyandu juga akan berpengaruh terhadap besaran masalah gizi di Indonesia. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi adalah yang diketahui ibu hamil tentang pangan sehat, pangan sehat untuk golongan usia tertentu dan cara ibu memilih, mengolah dan menyiapkan pangan dengan benar. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang pada bulan November-Desember 2022. Pengetahuan ibu rumah tangga tentang bahan pangan akan mempengaruhi perilaku pemilihan pangan dan ketidaktahuan dapat menyebabkan kesalahan dalam pemilihan dan pengolahan pangan. Pengetahuan tentang gizi dan pangan yang harus dikonsumsi agar tetap sehat, merupakan faktor penentu kesehatan seseorang, tingkat pengetahuan ibu tentang gizi juga berperan dalam besaran masalah gizi di Indonesia. Berdasarkan hal-hal tersebut maka perlu dilakuakan pemberdayaan penyuluhan peningkatan gizi bayi dalam keluarga, agar masyarakat lebih memiliki pemahaman dan perubahan perilaku yang baik untuk penganggulangan gizi buruk pada bay

    PENYULUHAN TEH CELUP DAUN GAMBIR DENGAN DISEDUH MENGGUNAKAN AIR HANGAT MENGANDUNG CEMARAN BAKTERI

    Get PDF
    Teh  herbal  merupakan  teh  yang  berasal dari hasil pengolahan bunga, biji, daun, kulit dan  akar dari tanaman  yang dapat dikonsumsi dalam bentuk tunggal maupun campuran dan saat ini banyak dikonsumsi  oleh masyarakat karena bahan bakunya lebih mudah didapat dan khasiatnya lebih beragam. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi teh herbal adalah daun gambir tetapi jika dibiarkan terlalu lama terendam didalam air hangat akan menyebabkan cemaran bakteri. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk memberikan penyuluhan tentang teh celup daun gambir dengan diseduh menggunakan air hangat mengandung cemran bakteri. Kesimpulan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah penyuluhan teh celup daun gambir telah terlaksana sesuai pelaksaan dan rencana, mendapatkan sambutan yang baik. Setelah melaksanakan pelatihan ini, para peserta lebih memahami bahwa teh celup daun gambir dapat mengandung cemaran bakteri
    corecore