13 research outputs found

    DESAIN TIGA FASE UNIFORM PULSE-WIDTH MODULATION (UPWM) DENGAN DSPICC30F4011 GUNA MENGATASI DIP TEGANGAN DAN INTERUPSI

    Get PDF
    Sistem tenaga listrik merupakan sebuah aset yang vital dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penggunaan elektronika daya atau konverter sudah menjadi hal yang biasa. Pada umumnya konverter dibagi menjadi dua yaitu konverter sumber tegangan dan konverter sumber arus. Konverter membutuhkan sinyal pemicuan yang dibangkitkan secara analog maupun digital agar dapat bekerja. Teknik pemicuan terus berkembang hingga saat ini, pemakaian mikrokontroller digunakan guna mengganti pemicuan analog agar lebih stabil gelombang keluarannya. DsPIC30f4011 adalah mikrokontroller yang terspesifikasi khusus yang mendukung pembangkitan sinyal UPWM tiga fasa, diantaranya pengaturan dead time, complementary mode dan center aligned mode. Dalam penelitian ini dirancang inverter full bridge tiga fasa dengan teknik pemicuan UPWM berbasis mikrokontroller dsPIC30f4011 dan pembangkitan sinyalnya dilakukan melalui senarai program. Sinyal carrier dirancang 10 kHz dengan indeks modulasi (ma) dapat diatur pada rentang nilai 0 ≤ ma ≤ 1 dan frekuensi sinyal referensi pada nilai 0 – 50 Hz. Bentuk gelombang tegangan output VLL yang dihasilkan divariasikan secara linier terhadap indeks modulasi pada rentang frekuensi 0 – 50 Hz. Nilai LVUR dan IUR (rasio ketidakseimbangan tegangan dan arus). &nbsp

    PENGUKURAN TOTAL HARMONIC DISTORTION (THD) TERHADAP LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) DAN LIGHT-EMITTING DIODE (LED)

    Get PDF
    Abstract. Along with the rapid development of power electronics technology which is also useful for saving electrical energy. This technology is also used in lighting such as energy saving lamps (LHE) and light-emitting diode (LED). However, LHE and LED are non-linear loads that cause electrical power quality problems, namely producing voltage and current waveforms that are no longer sinusoidal or distorted waveforms. Distorted waves cause harmonic waves which have a frequency multiple of the fundamental frequency. The sum of the effective values of the harmonic components of the distorted waveform is calculated in terms of total harmonic distortion (THD). This study found that the THD value of the voltage generated by the LHE and LED loads was equal is 0.80% -1.3%, while the current THD generated by the LHE load was 68.57% - 78.68% and the LED was 72, 15% - 86.04%. The current THD value generated by the LHE and LED loads does not fulfil the IEEE Std 519-2014 harmornic distortion limits. The use of LHE and LED lamps simultaneously will reduce the resulting current THD value by 3% to 9%.Seiring dengan perkembangan dan penggunaan teknologi elektronika daya yang semakin pesat, serta bermanfaat untuk penghematan energi listrik. Perkembangan teknologi elektronika  daya tersebut juga dimanfaatkan pada teknologi penerangan seperti, lampu hemat energi (LHE) dan light-emitting diode (LED). Namun, LHE dan LED merupakan beban non-linier yang menimbulkan masalah kualitas daya listrik yaitu menghasilkan bentuk gelombang tegangan dan arus yang tidak sinusoidal lagi. Bentuk gelombang yang tidak sinusoidal atau terdistorsi menyebabkan gelombang harmonisa yang mempunyai frekuensi berkelipatan dari frekuensi dasar. Jumlah nilai efektif komponen harmonik dari bentuk gelombang terdistorsi dihitung dalam besaran total harmonic distortion (THD). Pada penelitian ini diperoleh bahwa, nilai THD tegangan yang dihasilkan oleh beban LHE dan LED sama besar yaitu 0,80 % -1,3 %, sedangkan THD arus dihasilkan beban LHE sebesar 68,57% - 78,68 % dan LED sebesar 72,15 % - 86,04 %. Nilai THD arus yang dihasilkan oleh beban LHE dan LED tidak memenuhi standar IEEE Std 519-2014 tentang regulasi batas harmonisa. Penggunaan lampu jenis LHE dan LED secara bersamaan akan mengurangi nilai THD arus yang dihasilkan sebesar 3% hingga 9%

    Desain Tiga Fase Uniform Pulse-Width Modulation (UPWM) Dengan Dspicc30f4011 Guna Mengatasi Dip Tegangan Dan Interupsi

    Get PDF
    Electrical energy system now is an important asset in daily life so the use of electrical power or converter are common. Converter are usually divide into converter current source and converter voltage source. Converter needs an analog or a digital trigger signal to make it work. This kind of triggering keeps on developing of using microcontroller to change the analog trigger signal to stabilize the wave output. DsPIC30f4011 is a microcontroller having special features to support the three-phase UPWM signal generation including dead time setting, complementary modes and center aligned mode. In this study, three-phase full bridge inverter with UPWM switching technique microcontroller dsPIC30f4011 was designed and implemented. The carrier signal was set 10 kHz with modulation index (ma) 0 ≤ ma ≤ 1, and the reference signal frequency was 0 - 50Hz. The experimental results showed that PWM signal generated by microcontroller matched with UPWM characteristic. The measured, line to line output voltage waveforms of the inverter were almost sinusoidal and the waveform can be varied linearly according to the modulation index in the range of 0 ≤ ma ≤ 1 with frequency range in 0-50 Hz. Finally, line voltage unbalance ratio( LVUR) and current unbalance ratio (IUR) generated by the propossed circuit. Keywords: Inverter full bridge, UPWM, dsPIC30f4011, LVUR, IUR

    Aplikasi Clamp Soldering Untuk Perbaikan Stator Generator Di Hazardous Area Di Anjungan Lepas Pantai

    Get PDF
    Sistem kelistrikan di NGL disuplai oleh 3 unit pembangkit masing masing berkapasitas 2500 kW, dimana 2 unit selalu running paralel, apabila terjadi black out maka tersedia 2 genset diesel berkapasitas masing masing 500 kW yang digunakan untuk kondisi emergensi. Pada tanggal 10 Agustus 2016 terjadi breakdown di turbine generator GGT-1C, indikasi yang muncul adalah terjadi ganguan differensial pada saat turbin generator dilakukan test running. Terjadi ledakan akibat adanya short di belitan stator phasa T, dan menyebabkan generator mengalami burn out. Akibat dari Generator GGT-1C yang mengalami short circuit di belitan stator, mengakibatkan generator tidak bisa beroperasi, sehingga di NGL tidak ada back up turbin generator. Dengan pola operasi pembangkit 2 unit running paralel, dan digunakan untuk mensuplai kelistrikan di NGL dan Bravo yang disalurkan melalui kabel laut ke BCS dan B2C, maka jika salah satu turbin generator yang running mengalami gangguan, akan menyebabkan suplai listrik berkurang karena hanya ada 1 unit turbin generator yang running, sehingga untuk proses produksi minyak di Bravo diperlukan running genset tambahan, yang akan menyebabkan biaya operasional menjadi mahal. Adapun solusi yang dilakukan untuk perbaikan belitan stator generator adalah dengan melakukan repair di lapangan, hal ini di lakukan karena tidak berfungsinya Tower Crane di NGL-A karena sudah tua sehingga tidak dapat dioperasikan lagi. Dengan adanya Repair di lapangan (Insitu) maka memerlukan pertimbangan tehnis kondisi area di lapangan, yang termasuk kategori hazardous area. Hal yang paling penting dalam repair winding ini adalah proses penyambungan antara core, dimana hal ini merupakan titik kritis menyangkut kehandalan stator pada saat dialiri arus listrik yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, maka diputuskan untuk melakukan tehnik Clamp Soldering, dimana metode ini adalah baru untuk repair generator guna menghindari penggunaan metode konvensional yaitu metode Brazing, yang menggunakan suhu tinggi dan menimbulkan spark saat proses pengerjaannya. Dalam proses pekerjaan In-situ Repair dengan menggunakan tehnik Clamp Soldering dilaksanakan di titik sambungan antar core belitan stator generator. Dan hasil dari pekerjaan In-situ Repair, hingga saat ini generator yang telah diperbaiki sudah running selama 5000 jam, tanpa masalah. Dengan selesainya pekerjaan ini maka reability generator bisa naik di atas 98%, demkian juga availability naik di atas 98% yang merupakan patokan kehandalan generator. Kata kunci: Clamp Soldering, stator generator, hazardous area, repair generator/The electricity system in NGL is supplied by 3 generating units each with a capacity of 2500 kW, where 2 units are always running parallel, if there is a black out there are 2 diesel generators with a capacity of 500 kW each which is used for emergency conditions. On August 10, 2016 there was a breakdown in the GGT-1C turbine generator, an indication that arises is that there is a differential fault when the turbine generator is tested. An explosion occurred due to a short in the phase T stator winding, and caused the generator to burn out. As a result of the GGT-1C generator which experiences a short circuit in the stator winding, the generator cannot operate, so there is no back up of the generator turbine at NGL. With the two operations running parallel generator generation patterns, and used to supply electricity in NGL and Bravo which are channeled via sea cables to BCS and B2C, then if one turbine generator running runs into disruption, it will reduce electricity supply because there is only 1 turbine unit generator running, so that for the oil production process in Bravo additional running gensets are needed, which will cause operational costs to be expensive. The solution for repairing the stator generator winding is to do a repair in the field, this is done because of the non-functioning of the Tower Crane in NGL-A because it is old so it cannot be operated anymore. With the Repair in the field (Insitu), it requires technical consideration of the condition of the area in the field, which is included in the hazardous area category. The most important thing in repair winding is the connection process between cores, where this is a critical point regarding the reliability of the stator when it is supplied with high electric current. Based on this, it was decided to carry out the Clamp Soldering technique, where this method is new for generator repair to avoid the use of conventional methods, namely the Brazing method, which uses high temperatures and gives rise to spark during the process. In the process of In-situ Repair work using the Clamp Soldering technique is carried out at the connection point between the stator generator winding cores. And as a result of In-situ Repair's work, until now the repaired generator has been running for 5000 hours, without problems. With the completion of this work, the reability of the generator can rise above 98%, so availability also rises above 98% which is a benchmark for generator reliability. Keywords: Clamp Soldering, stator generator, hazardous area, repair generato

    Analisis Total Harmonic Distortion (THD) dan Arus Harmonik Akibat Penggunaan Lampu Hemat Energi (LHE) dan Light-Emitting Diode (LED) secara Kolektif Pada Jaringan Tegangan Rendah

    Get PDF
    Currently, people are increasingly using energy saving lamp (LHE) and LED because of their energy saving and low power consumption. But the use of LHE and LED in large quantities can reduce the quality of electric power. This is because LHE and LED are classified as non-linear loads which are a source of harmonic distortion for low-voltage power lines. Harmonic distortion occurs due to non-linear load currents that experience distortion or defects. Based on this, this study aims to investigate the effect of the collective use of LHE and LEDs on the quality of electrical power, such as: harmonic levels, power factor, and the resulting harmonic current and voltage waveforms. The results of this study indicate that the simultaneous use of LHE and LED with a total of 60 pieces causes distortion of the current waveform with THDi of 63.97% exceeding the standard value of IEEE Std 519-2014, with dominant harmonic currents in the 3rd order with a THDi of 74% and order 5 with a THDi of 37.6% and a THDv value of 2.44%, still below the 5.0% standard of IEEE Std 519-2014. This high THDi value has a negative impact on the low PF value of 0.722, which does not meet the power factor requirements of ≥ 0.85 according to PLN standards. And if the true power factor (TPF) value is calculated, the TPF value is 0.608 which is lower than the PF value of 0.722. The results obtained from the Matlab simulation show conformity to the results obtained from experimental measurements in the laboratory, namely: the simulated harmonic waveform approximates the measured harmonic waveform

    Tinjauan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu sebagai Sumber Daya Utama Menggantikan PLN dan Genset terhadap Energy Security pada Infrastruktur di Pulau Terpencil/Terluar

    Get PDF
    Listrik memiliki peran penting sebagai sumber daya infrastruktur telekomunikasi selular (BTS) dalam menjamin kontinuitas penyediaan telekomunikasi antar pelanggan karena bisa berdampak pada kerugian baik bagi pihak operator maupun pelanggan. Listrik dari PLN yang setiap harinya shutdown selama 2 jam menjadi masalah penting dan harus dicarikan alternatif konfigurasi hybrid sumber daya listriknya. Sumber daya existing dirasa masih kurang dari segi ketahanan energi BTS system. Namun sumber listrik juga memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat dalam peraturan pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang kebijakan Energi Nasional (KEN). Alternatif konfigurasi pengganti disajikan untuk mencari konfigurasi lebih baik dengan mengutamakan penggunaan energi terbarukan seperti PLTB. 3 elemen dan dimensi 4A digunakan untuk menentukan alternatif terbaik disamping alternatif usulan utama yang menggunakan PLTB sebagai sumber daya utama. Aspek ekonomi dan lingkungan akan diperlihatkan juga untuk mengetahui perbedaan semua alternatif termasuk yang existing. Kalkulasi menggunakan persamaan HHI untuk mencari indeks tunggal power sharing sumber daya listrik dan persamaan normalisasi untuk mencari nilai min –max indikator relatif setiap konfigurasi. Bobot masing-masing indikator relatif dibuat rata atau berbobot sama karena tidak ada penekanan pada indikator tertentu. Hasil dengan ketahanan energi terbaik dapat dilihat pada angka energy security index terbesar yang diperlihatkan pada tabel

    RANCANG BANGUN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI TOTAL HARMONIC DISTORTION (THD) AKIBAT PEMAKAIAN LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) DAN LIGHT EMITTING DIODE (LED)

    Get PDF
    This paper discusses the design of a passive filter system for energy saving in Energy Saving Lamps (LHE) and Light Emitting Diode (LED), but for LHE and LED lamps for current Total Harmonic Distortion (THDi) that do not meet the standard. To reduce the current THD, it can be done by installing a single tune passive filter.””In this paper, we discuss the design of” a”passive filter system using a filter design with Matlab Simulink to determine the size of the components in filter design. To reduce the level of current harmonics, a single tune passive filter is designed which consists of an inductor and capacitor (LC) on the LHE and the LED.”Based on the research”data”that has been carried out,”the THDi measurement results for the lamp load test after using the filter are 49.12% for the LED circuit, 41.86% for the LHE circuit and 11.59% for the combined LED and LHE circuit.”Based on the results”of”each”measurement,”it can be seen that none have met the IEEE 519- 2014 standards. In this study, only using a filter tuned to the 3rd order, and based on the simulation results, it meets the IEEE 519-2014 standard, which is 1.11%.”The results of the design and testing of”tools (filters) show that they do not meet the IEEE 519-2014 standards, namely 11.59%.Pada makalah ini dibahas tentang rancang bangun sebuah sistem filter pasif untuk penghemat energi pada Lampu Hemat Energi (LHE) dan Light Emitting Diode (LED) namun pada lampu LHE dan LED untuk Total Harmonic Distortion arus (THDi) yang tidak memenuhi standar. Untuk menurunkan THD arus, dapat dilakukan dengan memasang filter pasif single tune. Dalam makalah ini, dibahas tentang rancang bangun sebuah sistem filter pasif menggunakan perancangan filter dengan matlab simulink untuk mengetahui besar komponen dalam perancangan filter. Untuk mereduksi tingkat harmonisa arus, dirancang filter pasif single tune yang terdiri dari komponen induktor dan kapasitor (LC) pada LHE dan LED. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil pengukuran THDi terhadap uji beban lampu setelah menggunakan filter adalah sebesar 49.12% untuk rangkaian LED, 41.86% untuk rangkaian LHE dan 11.59% untuk rangkaian kombinasi LED dan LHE. Berdasarkan hasil tiap pengukuran, dapat diketahui bahwa belum ada yang memenuhi standar IEEE 519-2014. Pada penelitian ini, hanya menggunakan filter yang di-tuning pada orde ke-3 saja, dan berdasarkan hasil simulasi, sudah memenuhi standar IEEE 519-2014 yaitu sebesar 1.11%. Hasil perancangan dan pengujian alat (filter) menunjukkan belum memenuhi standar IEEE 519- 2014 yaitu sebesar 11.59%

    Analisis Probabilistik Terhadap Energi Yang Dibangkitkan Oleh Solar Photovoltaic Pada Daerah Berbeda Iklim

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisa energi yang dibangkitkan oleh solar photovoltaic (pv) dengan pendekatan probabilistik di lima daerah yang berbeda keadaan iklimnya di Indonesia. Ke lima daerah ini mewakili semua daerah yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode Monte Carlo Simulation (MCS). Aplikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah @RISK Risk Analysis Project Model. Variabel tak tentu (random variable) yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah suhu rata-rata, lama penyinaran matahari dan radiasi matahari, karena ketiga variabel ini bersifat fluktuatif sehingga masing-masing variabel mempunyai fungsi distribusi. Dalam penelitian ini masing-masing variabel didekati dengan fungsi distribusi uniform. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa energi tertinggi yang dibangkitkan oleh solar pv dengan kapasitas 100Wp ada pada Kota Surabaya yaitu sebesar 229.73 kWh dalam satu tahun dengan probabilitas 35%. Energi yang dibangkitkan oleh solar pv pada Kota Surabaya tersebut identik dengan capacity factor sebesar 26.22%. Sementara Kabupaten Sorong untuk kapasitas solar pv yang sama 100 Wp, energi yang dibangkitkan adalah sebesar 179.29 kWh dengan probabilitas 31% dan capacity factor 20.47%. Energi yang dibangkitkan di Kabupaten Sorong ini adalah sekitar 78% dari energi yang dibangkitkan di Kota Surabaya. Kabupaten Manggarai untuk kapasitas solar pv yang sama 100 Wp, energi yang dibangkitkan adalah sebesar 178.54 kWh dengan probabilitas 43% dan capacity factor 20.38%. Energi yang dibangkitkan di Kabupaten Manggarai ini adalah sekitar 99% dari energi yang dibangkitkan di Kabupaten Sorong dan sekitar 77% dari energi yang dibangkitkan di Kota Surabaya. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa faktor suhu, lama penyinaran matahari dan radiasi matahari sangat menentukan energi yang dapat dibangkitkan oleh solar pv. Jadi jika ingin membangun suatu instalasi suatu solar pv, harus memperhatikan variabel-variabel tersebut agar energi yang diinginkan tercapai

    Tinjauan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu sebagai Sumber Daya Utama Menggantikan PLN dan Genset terhadap Energy Security pada Infrastruktur di Pulau Terpencil/Terluar

    Get PDF
    Listrik memiliki peran penting sebagai sumber daya infrastruktur telekomunikasi selular (BTS) dalam menjamin kontinuitas penyediaan telekomunikasi antar pelanggan karena bisa berdampak pada kerugian baik bagi pihak operator maupun pelanggan. Listrik dari PLN yang setiap harinya shutdown selama 2 jam menjadi masalah penting dan harus dicarikan alternatif konfigurasi hybrid sumber daya listriknya. Sumber daya existing dirasa masih kurang dari segi ketahanan energi BTS system. Namun sumber listrik juga memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat dalam peraturan pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang kebijakan Energi Nasional (KEN). Alternatif konfigurasi pengganti disajikan untuk mencari konfigurasi lebih baik dengan mengutamakan penggunaan energi terbarukan seperti PLTB. 3 elemen dan dimensi 4A digunakan untuk menentukan alternatif terbaik disamping alternatif usulan utama yang menggunakan PLTB sebagai sumber daya utama. Aspek ekonomi dan lingkungan akan diperlihatkan juga untuk mengetahui perbedaan semua alternatif termasuk yang existing. Kalkulasi menggunakan persamaan HHI untuk mencari indeks tunggal power sharing sumber daya listrik dan persamaan normalisasi untuk mencari nilai min –max indikator relatif setiap konfigurasi. Bobot masing-masing indikator relatif dibuat rata atau berbobot sama karena tidak ada penekanan pada indikator tertentu. Hasil dengan ketahanan energi terbaik dapat dilihat pada angka energy security index terbesar yang diperlihatkan pada tabel. Kata kunci : BTS, PLN shutdown, konfigurasi alternatif, PLTB, indikator elemen, indikator relative, Energy Security Index (ESI)/ lectricity has very important things as a cellular telecommunications infrastructure (BTS) resource in ensuring the continuity of telecommunications provision between customers because it can have an impact on losses for both operators and customers. Electricity from PLN, which is shut down for 2 hours, is an important problem every day and must find alternative hybrid configurations for its electricity resources. Existing resources are still considered insufficient in terms of BTS system energy security. However, electricity sources also have an important and strategic role in sustainable development by paying attention to social, economic and environmental aspects. This can be seen in government regulation No. 79 of 2014 concerning the National Energy policy (KEN). The alternative replacement configurations are presented to find the best configuration by prioritizing the use of renewable energy such as PLTB. 3 elements and dimensions of 4A are used to determine the best alternative in addition to the main proposed alternative that uses PLTB as the main power supply. Economic and environmental aspects will also be shown to find out the differences in all alternatives including existing ones. The calculation uses the HHI equation to find the single index of power sharing power sources and the normalization equation to find the relative min –max value of the indicator of each configuration. The weight of each indicator is relatively made flat or equally weighted because there is no emphasis on a particular indicator. The results with the best energy security can be seen in the largest energy security index figures shown in the radar tables and graphs. Keywords : BTS, PLN shutdown, alternative configuration, PLTB, element indicators, relative indicators, Energy Security Index (ESI

    Tinjauan Fluks Cahaya, Suhu Warna, Total Harmonic Distortion, Faktor Daya Lampu Pijar, Lampu Hemat Energi Dan Light Emitting Diode

    Get PDF
    Kebutuhan akan energi saat ini semakin meningkat dengan kegiatan manusia yang banyak menggunakan energi terutama energi listrik, sehingga perlu tindakan penghematan energi seperti penerangan dengan menggunakan perangkat elektronik yang hemat energi. Teknologi penerangan terbaru yang digunakan adalah lampu hemat energi (LHE) dan light emitting diode (LED) yang dirancang sebagai pengganti penggunaan lampu pijar. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan antar lampu berdasarkan fluks cahaya, suhu warna, Total Harmonic Distortion (THD) dan faktor daya. Standar yang digunakan untuk fluks cahaya, suhu warna mengacu pada SNI 03-6575-2001 dan THD menggunakan acuan IEEE 519-2014. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa, fluks cahaya yang dihasilkan oleh LED dua kali dari LHE. Suhu warna yang paling baik adalah LED dengan nilai perbandingan 875oK/W. THD arus yang dihasilkan oleh LHE dan LED tidak memenuhi standar yang digunakan, namun THD arus dari LHE lebih kecil 4% - 7,3% dari LED. Faktor daya yang dihasilkan oleh LHE dan LED sebesar 0,5 sampai 0,6
    corecore