14 research outputs found
A Critical Review of The Role of Clinical Governance in Health Care and Its Potential Application in Indonesia
In modern society, people???s behaviour towards any service tends to be concerned about the quality of goods or services as\ud
consumers.The NHS has developed programs to support the implementation of clinical governance based on five strategies:\ud
system awareness, teamwork, communication, ownership, and leadership. All are built on seven pillars: clinical effectiveness,\ud
risk management effectiveness, patient experience, communication effectiveness, resources effectiveness, strategic effectiveness\ud
and learning effectiveness. This system can bridge the gap between professional aspects and management aspects, while other\ud
quality system tend to focus on management aspects. Clinical governance is applicable to health care organizations around\ud
the world including Indonesia since clinical governance is a framework for clinicians and management to collaborate to\ud
provide better quality of health care.. In Indonesia, clinical governance is a new concept, even though some health care\ud
organizations have implemented quality management through ISO 9000 accreditation and patients safety standard based on\ud
Joint Commission International(JCI), the International standard for Hospital accreditation.Therefore, the Indonesia Ministry\ud
of Health may want to learn from the UK about the implementation of the pillars and strategies of clinical governance,\ud
although Indonesia may have some limited resources (financial and human) to implement clinical governance
Comparison of the Effect of Quality of Nursing Work Life Dimensions on Turnover Intention in Private Hospitals and Government Hospitals
This study aims to analyze the effect of the dimensions of quality nursing of work life on turnover intention in RSIA Ananda and RSKD Mother and Children Pertiwi. This type of research is a quantitative research using an observational study with a cross sectional study design. The sample in this study were nurses who worked at RSIA Ananda as many as 72 nurses who were representatives of private hospital nurses and nurses who worked at RSKD Mother and Children Pertiwi as many as 70 nurses who were representatives of government hospital nurses. The results showed that there was no statistically significant effect of worklife/homelife dimension on turnover intention at RSIA Ananda (p=0.239) and RSKDIA Pertiwi (p=0.055), there was no statistically significant effect of work design dimension on turnover intention at RSIA Ananda. (p=0,260) and RSKDIA Pertiwi (p=1,000), there was no statistically significant effect of work context dimension on turnover intention at RSIA Ananda (p=0,093) and RSKDIA Pertiwi (p=1,000), there was a statistically significant effect work world dimension on turnover intention at RSIA Ananda (p = 0.016) and there is no statistically significant effect of work world dimension on turnover intention at RSKDIA Pertiwi (p = 0.684), and work world dimension variables that have an influence on turnover intention at RSIA Ananda (p=0.047). It is suggested to the hospital management to review the situation of the nurse's work environment in order to improve the quality of her work life and commitment to the organization in the hospital and to pay more attention to the fulfillment of the nurse's personal needs
ANALISIS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2013
Rumah sakit membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk peningkatan pelayanannya kepada pasien. Pelayanan Farmasi merupakan salah satu pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan di lingkungan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Farmasi RS Universitas Hasanuddin telah menerapkan sistem informasi farmasi namun belum mendukung banyaknya kegiatan di instalasi farmasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan pengembangan sistem informasi di instalasi farmasi RS Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengembangan sistem berdasarkan langkah-langkah FAST (Framework for the application of systems techniques) dan kerangka PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) untuk memudahkan mengidentifikasi masalah. Informan penelitian adalah kepala instalasi farmasi, staf apotek dan gudang obat, staf SIRS, staf keuangan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Analisis data secara analisis tematik dengan tahapan mentranskripkan hasil wawancara mendalam, melakukan pengkodean berdasarkan pedoman wawancara mendalam, mencari, menemukan tema dan hubungan berdasarkan hasil wawancara dan observasi dan menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa permasalahan terkait pengelolaan data, ketidaklengkapan dan ketidakakuratan informasi yang dihasilkan sistem, dan sistem yang belum terintegrasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi solusi sistem untuk pengembangan sistem selanjutnya.\ud
Kata kunci : Sistem, Informasi, Farmasi, Pengembanga
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY DI RUANG PERAWATAN INAP RSUD ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE
Program patient safety adalah sistem yang dibuat oleh rumah sakit agar asuhan pasien lebih aman, mencegah cidera akibat kesalahan melaksanakan tindakan atau tidak melaksanakan tindakan yang seharusnya diambil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap kinerja perawat dalam penerapan patient safety di ruang perawatan inap RSUD Andi Makkasau Parepare. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian berjumlah 194 orang dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling dengan kriteria inklusi yaitu perawat pelaksana di ruang perawatan inap dan bersedia menjadi responden. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square, uji phi serta uji Cramer???s V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan program patient safety dengan keeratan hubungan dalam kategori sedang (p=0,000; ???c=0,482). Penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan program patient safety dengan keeratan hubungan dalam kategori kuat (p=0,000; ???=0,564). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap kinerja perawat dalam penerapan patient safety di ruang perawatan inap RSUD Andi Makkasau Parepare
GAMBARAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TAHUN 2013
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Masalah yang terjadi di RSUD Labuang Baji yaitu rendahnya kepuasan pasien dan banyaknya keluhan mengenai komunikasi perawat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden dari penelitian ini berjumlah 95 responden, dimana responden adalah pasien yang dirawat lebih dari 2 hari di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji. Alat analisis data yang digunakan adalah program SPSS 16.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada fase orientasi 23,2% responden puas dan 76,8% responden tidak puas. Pada fase kerja, 97,9% responden puas dan 2,1% responden tidak puas. Sedangkan pada fase terminasi, 11,6% responden puas dan 88,4% responden tidak puas. Maka dari itu, disarankan kepada perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji untuk meningkatkan pelaksanaan komunikasi terapeutik, khususnya pada fase orientasi dan fase terminasi dimana tingkat kepuasan pasien rendah.\ud
Kata kunci : komunikasi terapeutik perawat, fase orientasi, fase kerja, fase terminas
SAREDIMENSI MUTU PELAYANAN PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAREL SADSUITUBUN LANGGUR KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2013
Masih banyak keluhan pasien yang disampaikan yaitu, pasien mengeluhkan tentang ketepatan waktu dalam pemeriksaan rutin, perawat sering mengacuhkan pasien yang datang, juga keluhan yang disampaikan adalah faktor fasilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan kesehatan. Metode penelitian ini adalah observasional deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menggunakan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur. Dan penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ??? Februari Tahun 2013, dengan jumlah sampel 80 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan menggunakan kuesioner, untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur menyatakan cukup baik terhadap ketepatan waktu (98.7%), informasi (85.0%), dan hubungan antar manusia (95.0%). Berbeda halnya dengan kenyamanan (65.0%), dimana sebagian besar responden menyatakan kurang nyaman. Secara keseluruhan persepsi responden terhadap mutu pelayanan pada RSUD Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara 51.3% menyatakan cukup baik, dan 48.7% menyatakan kurang baik. Saran yang diberikan adalah hendaknya beberapa petugas yang kurang tanggap terhadap segala macam kebutuhan pasien, sekiranya lebih bersedia untuk meluangkan waktunya mendengarkan keluhan maupun keinginan pasien. Hendaknya pihak Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Langgur lebih memperhatikan ketersediaan Air yang kurang pada hampir setiap ruang perawatan. Hendaknya petugas dapat memperbaiki dan menjaga kebersihan sarana dan prasarana rumah sakit, karena semua ini sangat berdampak terhadap mutu pelayanan kesehatan
PENILAIAN KINERJA BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2020: Performance Assessment Based on the Balanced Scorecard at Hasanuddin University Hospital in 2020
Kinerja organisasi sangat penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan dari suatu organisasi, dan akibatnya pengukurannya diharapkan menjadi penting untuk semua jenis organisasi untuk mengevaluasi tindakan yang diambil oleh perusahaan dan manajer. Pengukuran kinerja suatu perusahaan atau organisasi sangat berguna untuk membandingkan kinerja perusahaan atau organisasi pada saat periode lalu dan saat periode yang akan datang, sehingga dapat diketahui kinerja mengalami perbaikan atau sebaliknya mengalami penurunan. Untuk mengetahui penilaian kinerja berdasarkan balanced scorecard di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain deskriptif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Oktober - November 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data sekunder di rumah sakit. Hasil: Adapun hasil dari penelitian ini pada perspektif pertumbuhan dan pelajaran tergolong baik. Perspektif proses bisnis internal tergolong cukup. Pada perspektif pelanggan tergolong cukup. Perspektif keuangan tergolong kurang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard, kinerja Rumah Sakit Universitas Hasanuddin tergolong “cukup” karena skalanya 0,06 yang dimana kinerja dikatakan “kurang” jika skalanya -1 – 0, dikatakan “cukup” apabila skalanya 0 – 0,50 dan dikatakan “baik” apabila skalanya 0,51 – 1
KOMPETENSI MANAJERIAL PEJABAT STRUKTURAL DI RSUD KABUPATEN PANGKEP
Kompetensi manajerial merupakan salah satu kompetensi utama yang disyaratkan bagi seluruh pejabat struktural di rumah sakit berdasarkan Permenkes No. 971 Tahun 2009 akan tetapi saat ini sangat marak terjadi pengangkatan dan penempatan pejabat struktural utamanya di daerah yang tidak sesuai dengan kompetensi yang di syaratkan. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran kompetensi manajerial pejabat struktural di RSUD Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi adalah seluruh bawahan langsung pejabat struktural di RSUD Kabupaten Pangkep berjumlah 75 orang. Penarikan sampel menggunakan total sampling. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat. Hasil Penelitian menujukkan kompetensi manajerial top manajer yang terdiri dari Direktur dan empat Kepala Bidang sebesar 23% sudah dalam kategori sedang dan 77% masih kompetensi manajerial rendah dan kompetensi manajerial middle manajer yang terdiri dari tiga Kepala Sub Bagian dan enam Kepala Seksi sebesar 100% masih dalam kategori rendah. Sedangkan kompetensi manajerial low manajer yang terdiri dari sebelas Kepala Instalasi sebesar 16,6% masih rendah dan 83,4% sedang. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sebagian besar pejabat struktural yang berada pada posisi jabatannya saat ini masih memiliki kompetensi manajerial yang rendah dan masih sangat sedikit memiliki kompetensi manajerial sedang. Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan kompetensi manajerial utamanya untuk kompetensi pengambilan keputusan dan analitik serta memperhatikan jenis pendidikan yang dimiliki oleh para pejabat struktural yang menjabat saat ini
Brand Attitude Pasien Rawat Inap Terhadap Minat Pemanfaatan Kembali Pelayanan Di Rumah Sakit
ABSTRAK
Sikap terhadap merek, didefinisikan sebagai evaluasi keseluruhan tentang produk yang dilakukan oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan brand attitude pasien rawat inap terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Cara pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan syarat pasien telah dirawat lebih dari dua hari dengan besar sampel 120. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan kognitif terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan (p=0,001), dan ada hubungan afektif terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan (p=0,049). Terdapat hubungan variable kognitif dan afektif terhadap minat pemanfaatan kembai pelayanan di Rumah Sakit. Disarankan agar pihak rumah sakit terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui pelatihan sumber daya manusia dan melengkapi sarana pendukung fisik yang belum ada. Melakukan penyebaran informasi mengenai keberadaan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin pada wilayah di luar kota Makassar.
Kata kunci : kognitif, afektif, minat pemanfaatan kembali
ABSTRACT
Brand attitude, is defined as the overall evaluation of the product carried out by consumers. This study aims to determine the brand relationship attitude of inpatients to the interest of reuse of services at Hasanuddin University Hospital. This study uses an analytical survey design with a cross sectional study approach. The method of sampling was purposive sampling, which was the technique of determining samples with certain considerations, provided that the patients had been treated for more than two days with a sample size of 120. The data analysis was univariate and bivariate using frequency distribution tables and correlation tests. The results of this study indicate that there is correlation cognitive to the interest in reusing services (p = 0.001), and there is correlation affective to the interest in reusing services (p = 0.049). There is a relationship between cognitive and affective variables towards interest to reuse services at hospital. It is recommended that the hospital continue to improve the quality of services through human resources training and complete physical support facilities not yet available, do information dissemination about the existence of Hasanuddin University Hospital in areas outside the city of Makassar.
Keywords : cognitive, affective and interest to reuse
 
GAMBARAN BRAND ATTITUDE PASIEN RAWAT INAP TERHADAP MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2013
Sikap terhadap merek (brand attitude), didefinisikan sebagai evaluasi keseluruhan tentang produk yang dilakukan oleh konsumen. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa yang berhubungan dengan evaluasi konsumen terhadap produk terdiri dari kognitif konsumen yakni pengetahuan dan keyakinan konsumen serta afektif konsumen yakni emosi dan perasaan konsumen suka atau tidak menyukai produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran brand attitude pasien rawat inap terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel adalah pasien rawat inap. Cara pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan syarat pasien telah dirawat lebih dari dua hari dengan besar sampel 120. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran dari komponen kognitif dan afektif berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pembayaran, kelas perawatan dan minat kembali. Responden yang memiliki kognitif tinggi maupun rendah memiliki minat kembali yang baik sebesar 92,9% dan 68,2%. Responden yang memiliki afektif tinggi maupun rendah juga memiliki minat kembali yang baik sebesar 93,8% dan 82,1%. Disarankan agar pihak rumah sakit terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui pelatihan SDM dan melengkapi sarana pendukung fisik yang belum ada. Melakukan penyebaran informasi mengenai keberadaan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin pada wilayah di luar kota Makassa