9 research outputs found
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP ISLAM TERPADU DAN SMA ISLAM TERPADU INSAN MULIA BOARDING SCHOOL (IMBOS) PRINGSEWU -
ABSTRAK
Sarana prasarana pendidikan merupakan instrumen yang penting dalam
menunjang proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, pengelolaan yang
baik sangat perlu dilakukan supaya bisa memberikan kenyamanan dalam
proses belajar mengajar. Sehingga dalam pendayagunaan dan pengelolaan
diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang meliputi
mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, sampai
inventarisasi sarana prasarana. Penelitian manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di SMPIT dan SMA IT Insan Mulia Boarding School (IMBOS)
Pringsewu dikaji dengan menggunakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian adalah kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bidang sarana prasarana serta guru. Teknik dalam pengambilan data menggunakan wawancara, observasi
dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model Miles dan Humberman
yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan hasil survey mengenai: (1) perencanaan
sarana dan prasarana; (2) pengadaan sarana dan prasarana; (3) penyimpanan
sarana dan prasarana; (4) pemeliharaan sarana dan prasarana: (5) inventarisasi
sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan terbagi menjadi perencanaan sarana prasarana program, dan
perencanaan sarana prasarana rumah tangga. Perencanaan sarana prasarana
program dibuat oleh pihak sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah dan
yayasan melalui serangkaian tahapan yaitu rapat koordinasi sekolah, penetapan
program sekolah, serta penetapan kebutuhan sarana prasarana program. Kemudian, perencanaan sarana dan prasarana rumah tangga dibuat oleh
Kepala Sekolah SMP dan SMA IT IMBOS Pringsewu melalui tahapan
pelaporan kebutuhan, pengolahan data laporan, serta penetapan kebutuhan
sarana prasarana rumah tangga. (2) Pengadaan sarana prasarana pendidikan
terbagi menjadi pengadaan sarana prasarana program, dan pengadaan sarana
prasarana rumah tangga. Pengadaan sarana prasarana baik program maupun
rumah tangga dilakukan oleh sekolah sendiri atas dasar keputusan kepala
sekolah dengan menggunakan anggaran yang berasal dari dana pembangunan
siswa (biaya administrasi sekolah). (3) Penyimpanan sarana dan prasarana
pendidikan dilakukan di dalam tempat penyimpanan khusus. Dimana tempat
penyimpanan untuk setiap barang di lakukan terpisah. Dilakukan oleh divisi
umum dengan diawasi waka sarana prasarana. (4) Pemeliharaan sarana
prasarana pendidikan dilakukan dengan pemeliharaan prasarana sekolah, dan
pemeliharaan sarana sekolah. Pemeliharaan prasarana sekolah menjadi
tanggung jawabdivisi umum dari yayasan yang diawasi oleh waka manajemen
mutu dengan upaya pemeriksaan kondisi sarana dan prasarana secara berkala
setiap satu tahun sekali untuk mencegah kerusakan. (5) Inventarisasi sarana
dan prasarana dilakukan oleh semua warga sekolah yang merupakan
penanggung jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana. Kata kunci: manajemen, sarana dan prasarana pendidikan, SMP dan SMA
IT IMBOS Pringsewu
vi
ABSTRACT
Educational infrastructure is an important instrument in supporting the
learning process in schools. Therefore, good management really needs to be
done in order to provide comfort in the teaching and learning process. So that
in utilization and management it is hoped that it can improve the quality of
education in schools which includes starting from planning, procurement, storage, maintenance, to inventorying infrastructure. Research on management
of educational facilities and infrastructure at SMPIT and SMA IT Insan Mulia
Boarding School (IMBOS) Pringsewu was studied using descriptive research
with a qualitative approach. The subjects of the study were school principals, vice principals in the field of infrastructure and teachers. Techniques in collecting data using interviews, observation and study of
documents. Data analysis uses the Miles and Humberman model, namely data
reduction, data presentation and conclusion. This study aims to describe the
results of a survey regarding: (1) facilities and infrastructure planning; (2)
procurement of facilities and infrastructure; (3) storage of facilities and
infrastructure; (4) maintenance of facilities and infrastructure: (5) inventory of
facilities and infrastructure. The results of the study show: (1) Planning for educational facilities and
infrastructure is divided into program infrastructure planning made by the
school in accordance with the vision and mission of the school and the
foundation through a series of stages, namely school coordination meetings, determining school programs, and determining program infrastructure needs, and planning household infrastructure was made by the Principal of SMP and
SMA IT IMBOS Pringsewu through the stages of reporting needs, processing
report data, and determining the needs of household infrastructure. (2) The
procurement of educational infrastructure is divided into the procurement of
program infrastructure and the procurement of household infrastructure which
is carried out by the school itself on the basis of the decision of the school
principal using a budget originating from student development funds (school
administration costs). (3) Storage of educational facilities and infrastructure is
carried out in a special storage area. Where storage for each item is done
separately. (4) Maintenance of educational infrastructure is carried out by
maintaining school infrastructure and maintaining school facilities. Maintenance of school infrastructure is the responsibility of the general
division of the foundation which is supervised by the Waka Sarpras with
efforts to periodically check the condition of the facilities and infrastructure
once a year to prevent damage. (5) Inventory of facilities and infrastructure is
carried out by all school members who are responsible for the management of
facilities and infrastructure. Keywords: management, educational facilities and infrastructur
EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO PADA DOMAIN DELIVER AND SUPPORT MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.1
Dalam universitas data merupakan asset yang sangat penting, dan menjadi bagian dari semua aktivitas akademik maupun non-akademik. Agar aktivitas di kampus tidak terganggu maka data dikelola dengan baik dan terjaga keamanannya.Untuk meningkatkan pengelolaan data di Universitas Muhammadiyah Ponorogo perlu adanya evaluasi system informasi akademik.
COBIT merupakan salah satu framework yang sering digunakan para peneliti untuk mengevaluasi tata kelola teknologi Informasi.COBIT (control Objectives for Information and Related Technology) merupakan sekumpulan dokumentasi untuk evaluasi system informasi. Cobit memiliki 4 domain, dimana dalam penelitian ini hanya mengacu pada domain deliver and support pada point 11 (DS11) yaitu mengelola data.
Dengan membagikan kuisioner kepada responden menurut diagram RACI ds11, untuk menentukan tingkat kematangan saat ini (as-is) dan tingkat kematangan yang diharapkan (to-be) untuk kedepannya.
Saat ini tingkat kematangan system akademik di Universitas Muhammadiyah Ponorogo berada pada tingkat 4 yaitu managed and measurable, dan tingkat kematangan yang diharap kan untuk 3 tahun kedepan berada pada tingkat 5 (optimised).
Kata Kunci :Cobit, Sistem Akademik, Pengelolaan Data, Universitas
DESAIN BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP BERBASIS TUJUAN EDUCATION FOR SUSTAINBALE DEVELOPMENT (ESD) PADA MATERI STATISTIKA
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan bahan ajar berbasis Education for Sustainable Development (ESD) untuk mewujudkan kompetensi ESD pada siswa kelas VIII SMP melalui pembelajaran matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode research and development tetapi lebih ditekankan pada proses pendesainan pengembangan menggunakan metode Borg and Gall. Tahapan penelitian terdiri dari: tahapan pengumpulan informasi, tahapan perencanaan, tahapan pengembangan produk, serta tahapan validasi dan uji coba. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ujicoba terbatas terdiri dari 5 siswa dan ujicoba lapangan terdiri dari 36 siswa. Hasil penelitian menunjukkan (1) muatan aspek ESD dalam bahan ajar masih minim sehingga diperlukan desain bahan ajar yang memuat tujuan ESD (2) proses pendesainan bahan ajar harus memuat permasalahan ekonomi, lingkungan dan sosial dalam matematika (3) penerapan bahan ajar berbasis ESD membuat siswa lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, serta dapat memunculkan sikap solidaritas dan tanggungjawab yang menjadi salah satu tujuan ESD (4) pencapaian hasil belajar siswa menggunakan bahan ajar ESD dilihat dari bentuk jawaban siswa yang sudah mengaitkan matematika dengan tujuan ESD, juga dari nilai rata-rata kelas yang mencapai nilai 7,6.;-- This research and development aims to produce Education for Sustainable Development (ESD) -based teaching materials to realize ESD competency for students of class VIII SMP through learning mathematics. The research method used is the method of research and development but is more emphasized in the process of designing the development using the Borg and Gall method. The research stages consist of: stages of information gathering, planning stages, stages of product development, as well as stages of validation and testing. Data analysis using descriptive analysis. The research subjects were divided into two groups, the limited trial group consisted of 5 students and field trials consisted of 36 students. The results showed (1) the content of ESD aspects in teaching materials was still minimal so that the necessary design of teaching materials that contained the objectives of ESD (2) the process of designing instructional materials must contain economic, environmental and social problems in mathematics (3) the application of ESD-based teaching materials make students more active in carrying out learning in the classroom, and can bring up the attitude of solidarity and responsibility which is one of the goals of ESD (4) achievement of student learning outcomes using ESD teaching materials seen from the average that reaches a score of 7.6
Optimasi HPMC sebagai matriks dan menthol sebagai enhancer terhadap penetrasi propranolol HCL dalam sediaan patch transdermal
Propranolol HCl merupakan β-bloker yang secara luas digunakan untuk pengobatan angina pektoris, aritmia jantung dan hipertensi. Propranolol memiliki bioavaibilitas peroral yang rendah, mengalami metabolisme lintas pertama di hati. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui penghantaran transdermal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hidroksipropil metil selulosa (HPMC) sebagai matriks dan menthol sebagai enhancer terhadap pelepasan dan penetrasi propranolol HCl patch transdermal. Patch transdermal propranolol HCl diformulasi menggunakan hidroksipropil metil selulosa (HPMC) sebagai matriks dan menthol sebagai enhancer. metode studi pelepasan dan penetrasi dilakukan secara in vitro menggunakan alat uji franz diffusion cell dengan menggunakan membran selulose asetat 0,45 μm untuk pelepasan dan membran kulit tikus untuk penetrasi. Penelitian ini dilakukan dengan propranolol HCl 4,08 mg/cm2 yang dilarutkan dalam medium dapar fosfat isotonis pH 7,4. Pengujian dilakukan selama 6 jam. Jumlah propranolol HCl yang tertransport di amati dengan spektrofotometer UV pada λ 290 nm. Keempat formula menghasilkan patch dengan penampilan fisik yang baik yaitu tidak ada aerasi dan keriput, bertekstur halus dan jernih. Berdasarkan analisis uji pelepasan dan penetrasi, diperoleh formula yang memberikan pelepasan dan penetrasi optimum patch propranolol HCl yaitu HPMC 0,5 g dan menthol 15 % dimana menghasilkan pelepasan 176,333 μg/ml dan penetrasi 44,55 μg/ml