7 research outputs found
DAMPAK KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH DI CINA: STUDI KASUS DAERAH OTONOMI NINGXIA HUI TAHUN 2004-2012
Republik Rakyat Cina merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak di dunia. Selain itu dalam masyarakatnya pun Cina merupakan negara yang
multietnis dengan 56 etnis di dalam masyarakatnya. Lima puluh enam etnis tersebut
terdiri dari satu etnis mayoritas, yaitu etnis Han, dan 55 etnis minoritas lainnya. Salah
satu cara untuk mengelola masyarakat etnis minoritas tersebut pemerintah Cina
mengeluarkan kebijakan desentralisasi dengan memberikan hak otonomi dari masingmasing
daerah untuk mengelola masyarakat dan wilayahnya masing-masing.
Pembentukan daerah otonomi tersebut juga bertujuan sebagai tempat tinggal
untuk etnis minoritas yang berada di tempat tersebut. Pemerintah pada daerah
otonomi juga diberikan kebijakan oleh pemerintah pusat Cina untuk mengembangkan
masyarakatnya dan wilayahnya masing-masing dengan sumber daya yang dimilikinya.
Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintah
Cina kepada pemerintah lokal Ningxia Hui tersebut memberikan banyak dampak
positif bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah Ningxia Hui. Dampak positif
dari kebijakan otonomi daerah tersebut terdapat di berbagai bidang, baik dalam
bidang perekonomian, perdagangan, kerjasama, pelayanan publik, budaya, hingga
terciptanya integrasi masyarakat etnis minoritas Hui dalam masyarakat Cina
PENERAPAN PHET UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMPS PTPN IV BUKIT LIMA SELAMA DARING
Kondisi pandemi saat ini yang memaksa proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung secara daring telah menurunkan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui skenario penerapan media pembelajaran menggunakan laboratorium virtual (PhET) dan untuk mengetahui peningkatan minat belajar IPA setelah penerapan media pembelajaran menggunakan laboratorium virtual (PhET) pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya dalam pembelajaran daring di Kelas VII.Penelitian ini dilaksanakan secara offline sesuai protokol kesehatan pada siswa SMPS PTPN IV Bukit Lima dengan mengobservasi dan meneliti secara langsung di sekolah yang dilaksanakan di Tahun 2021.Penelitian ini ditujukan kepada siswa jenjang SMP kelas VII untuk meningkatkan minat belajar siswa menggunakan media pembelajaran berupa Laboratorium virtual (PhET).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research.Dari hasil survey dilakukan kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua siklus. Temuan dari hasil penelitian siklus I sebanyak 5 orang tuntas yang hanya mencapai 23,8% dan sebanyak 16 orang yang tidak tuntas (Kriteria Belajar Minimum/KBM = 75) yang mencapai 76,19%, hal ini tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dalam mencapai ketuntasan klasikal yang ditentukan oleh kemendikbud.. Sedangkan pada siklus II sebanyak 18 orang tuntas mencapai sekitar 85,71% dan sebanyak 3 orang tidak tuntas. Temuan pada penelitian siklus II telah tuntas secara klasikal dengan menerapkan media laboratorium virtual lab (PheT), dengan pembelajaran secara langsung menggunakan media tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SENTRA DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM ANAK USIA DINI DI TK AL KHODIJAH KEDUNGSOKO TULUNGAGUNG
ABSTRAK
Shifa Fauzia, NIM 17206163002. Skripsi dengan judul âImplementasi
Model Pembelajaran Sentra dalam Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Anak
Usia Dini di TK Al Khodijah Kedungsoko Tulungagungâ, Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, dibimbing oleh Errifa
Susilo, M.Pd
Kata Kunci : Model Pembelajaran Sentra, Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan fenomena model pemelajaran sentra
yang menarik anak dan membuat anak lebih fokus dalam belajar. Serta
penanaman nilai-nilai agama islam yang dihadapkan pada zaman yang lebih berat
dimana sekarang ini banyak anak-anak dan remaja yang belum mampu sholat
dengan disiplin, membiasakan berdoâa maupun membaca Al-Qurâan dengan baik.
Saat ini anak lebih disibukkan dengan sekolah dan kegiatan lain. Sehingga peneliti
menghubungkan penanaman nilai-nilai agama islam dengan model pembelajaran
sentra di TK Al Khodijah Kedungsoko Tulungagung. Untuk ini hendak segera
dilaksanakan agar dapat mengembangkan kesadaran anak dalan mempelajari
nilai-nilai agama islam.
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : (1) Bagaimana
implementasi model pembelajaran sentra dalam pembiasaan sholat pada anak usia
dini di TK Al-Khodijah Kedungsoko Tulungagung? (2) Bagaimana implementasi
model pembelajaran sentra dalam penanaman menghafal doa sehari-hari anak usia
dini di TK Al-Khodijah Kedungsoko Tulungagung? (3) Bagaimana implementasi
model pembelajaran sentra dalam pengenalan BTQ (Baca Tulis Qurâan) pada
anak usia dini di TK Al-Khodijah Kedungsoko Tulungagung?Adapun yang
menjadi tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan model
pembelajaran sentra dalam pembiasaan sholat, penanaman menghafal doa sehari
hari, pengenalan BTQ (Baca Tulis Qurâan) pada anak usia dini di TK Al-Khodijah
Kedungsoko Tulungagung.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa model
pembelajaran sentra dengan metode-metode yang diterapkan seperti metode
keteladanan, metode pembiasan, metode demonstrasi, metode pemberian tugas
dan metode an-nahdliyah dapat meningkatkan aspek perkembangan nilai agama
dan moral pada terbukti mereka sangat antusias dalam kegiatan keislaman
Pre-pregnancy weight as a dominant factor of Infant birth length
Birth length is one of a factor of stunting in toddler. Maternal nutritional status have an association with growth and development of fetus which is represented by birth size. The objective of this research is to find the association of maternal anthropometry; as a representation of maternal nutritional status before and during pregnancy; with birth length in Kabupaten Garut, West Java, Indonesia. This descriptive analytic research was done by cross sectional design, using independent t-test and multiple linear regression as statistical analysis. Results showed that mean birth length is 48.72 ±1.39 cm. There is significant association between maternal pre-pregnancy weight and infant sex with birth length (p<0.05). Pre-pregnancy weight is a dominant factor of birth length (p<0.001). This result showed that maternal pre-pregnancy nutritional status is very important for fetal growth. Nutrition and health programs and education is needed, not only during pregnancy, but also before pregnancy; with teenager and women in reproductive age as main a target
PENGARUH AKTIVITAS KAWASAN TERHADAP SIRKULASI LALU LINTAS DI KAWASAN JALAN PANDANARAN
Aktivitas, transportasi, dan pergerakan merupakan tiga elemen sistem transportasi yang saling
berkaitan. Hal ini juga terjadi pada kawasan oleh-oleh di Jalan Pandanaran yang lokasinya berada pada
pusat kota dan menghubungkan dua pusat aktivitas di Kota Semarang. Pergerakan kendaraan pada kawasan
ini cukup tinggi terlebih adanya tarikan perjalanan pada kawasan komersial. Tarikan perjalanan dapat
menimbulkan perlambatan pergerakan sehingga tundaan. Gangguan pergerakan tersebut nantinya juga
mempengaruhi keberlangsungan aktivitas ekonomi di dalamnya
Effect of Eel Biscuit Supplementation on Height of Children with Stunting Aged 36â60 Months: A Pilot Study
Background. Stunting is a major health problem in developing countries. Animal-based supplements can increase the height of children with stunting. This study was aimed at determining the effect of eel biscuit supplementation on increase in the height of children with stunting aged 36â60 months. Methods. A pilot study with pretest-post-test design. The study was conducted in two villages in the Priangan Region, West Java Province, Indonesia. The participants were divided into two groups: intervention group (10 supplemented eel biscuit pieces) and control group (biscuits from the governmentâs biscuit programme). A total of 56 children aged 36â60 months with the height-for-age z-score ofâ<â2 SD were recruited voluntarily for sampling. Results. The initial height-for-age z-score of the intervention group was â3.45 SD and that of the control group was â3.11 SD. After 3 months of supplemented eel biscuit consumption, the height-for-age z-score of the intervention group changed to â2.52 SD and that of the control group changed to â2.51 SD. The average shift of the height-for-age z-score after 3 months of supplemented eel biscuit consumption was 0.93 SD in the intervention group and 0.6 SD in the control group. There were significant differences in delta and percent increase in the height-for-age z-score between both groups. Conclusions. Consumption of supplemented eel biscuits for 3 months increased the height-for-age z-score of children with stunting aged 36â60 months by 0.93 SD