14 research outputs found

    Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Ketertarikan Masyarakat terhadap Pelayanan Gizi berbasis Gen di Indonesia

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu penyebab kematian di dunia yang terus meningkat setiap tahunnya. Perkembangan ilmu Nutrigenetik dan pelayanan gizi berbasis gen memiliki peran dalam mencegah terjadinya PTM, tetapi masih banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat ketertarikan masyarakat terhadap pelayanan gizi berbasis gen di Indonesia. Metode: Desain penelitian cross-sectional dilakukan secara online menggunakan Qualtrics Survey pada Mei-Juni 2023 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta menggunakan teknik cluster sampling. Kuesioner sosiodemografi dan ketertarikan dibuat dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data statistik penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil: Masyarakat memiliki tingkat ketertarikan yang tinggi terhadap adanya pelayanan gizi berbasisi gen di Indonesia (92,3%). Mayoritas responden setuju bahwa mereka akan menyarankan keluarga mereka untuk melakukan tes nutrigenetik (89,7%). Mereka setuju bahwa pelayanan gizi berbasis gen akan memberikan banyak manfaat bagi mereka (97,5%), serta sebagian besar responden menyatakan bersedia mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan pelayanan gizi berbasis gen (62,4%). Sebagian besar responden tertarik melakukan tes nutrigenetik untuk mengetahui apakah mereka memiliki risiko penyakit atau tidak (95,9%). Namun, tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat ketertarikan masyarakat terhadap pelayanan gizi berbasis gen di Indonesia (p=0,134, OR:0,551, CI=95% (0,27 – 1,11)). Kesimpulan: Tinggi atau rendahnya pendidikan masyarakat Indonesia tidak berhubungan dengan ketertarikan terhadap pelayanan gizi berbasis gen. Tetapi, masyarakat tertarik dan setuju pelayanan gizi berbasis gen dapat memberikan banyak manfaat terutama untuk pencegahan PTM

    Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Minat Masyarakat Terhadap Pelayanan Gizi Berbasis Gen di Indonesia

    Get PDF
    Latar Belakang: Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menciptakan pelayanan gizi berbasis gen sehingga terbentuknya inovasi baru dalam pelayanan gizi dapat membantu penurunan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM). Namun, masyarakat saat ini masih belum banyak yang mengetahui tentang pelayanan gizi berbasis gen. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan minat masyarakat terhadap pelayanan gizi berbasis gen di Indonesia. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional yang dilakukan secara online menggunakan Qualtrics Survey pada bulan Mei-Juni 2023. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling lima Provinsi di Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner data karakteristik sosio-demografi, kuesioner terstruktur tentang pengetahuan dan minat masyarakat terhadap pelayanan gizi berbasi gen yang telah divalidasi. Analisis data statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil: Diperoleh sebanyak 439 responden di lima wilayah provinsi di Indonesia. Mayoritas masyarakat memiliki tingkat pengetahuan rendah (51,7%) dan minat rendah (55,4%) terhadap pelayanan gizi berbasis gen di Indonesia. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan minat mmasyarakat terhadap pelayanan gizi berbasis gen (p=0,029, OR=1,5, 95% CI=1,04-2,22). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan minat masyarakat terhadap pelayanan gizi berbasis gen di Indonesia. Pelayanan gizi berbasis gen layak untuk dicoba sebagai salah satu alternatif dalam pencegahan PTM. Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mengetahui adanya layanan ini, media massa dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang layanan nutrisi berbasis gen untuk nutrisi yang dipersonalisasi

    Peran Ahli Gizi Dalam Memberikan Pelayanan Gizi Berbasis Gen di Indonesia

    Get PDF
    Latar Belakang: Ilmu genetik berkembang sangat pesat memberikan dampak signifikan teradap suatu penyakit yang dapat dicegah dan dikelola oleh tenaga kesehatan professional, tetapi di Indonesia sendiri pengaplikasian dietetik masih belum banyak diketahui oleh karena itu ahli gizi perlu berperan dalam pengaplikasian nutritional genomics ini di dalam praktik kerja dietetik. Peran ahli gizi penting dalam memberikan informasi mengenai bagaimana gizi dan genetik berinteraksi dalam mempengaruhi Kesehatan dan memberikan alternatif intervensi gizi yang lebih dini. Tujuan: Mengetahui peran ahli gizi dalam memberikan pelayanan gizi berbasis gen di indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yang dilakukan di lima provinsi di Indonesia. Data informan di dapatkan dari penelitian kuantitatif, dengan teknik pengambilan informan yaitu purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak enam orang. Pengumpulan data menggunakan structured interview dilaksanakan secara online dengan menggunakan Zoom Meeting. Analisis data yang digunakan yaitu analisis tematik dengan software NVIVO v.12. Hasil: Tenaga gizi yang sudah dan yang belum menerapkan pelayanan gizi berbasis gen ini sebagian besar sudah mengetahui terkait pelayanan gizi berbasis gen. Namun, sebagian dari mereka tidak mengetahui terkait definisi nutrigenetik dan nutrigenomik. sebagiannya mengetahui terkait peran tenaga gizi yaitu sebagai konselor untuk memberikan konseling, memberikan saran terkait pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, memberikan motivasi kepada pasien untuk menjalankan diet sesuai dengan kebutuhan pasien. Kesimpulan: Peran tenaga gizi dalam memberikan pelayanan gizi berbasis gen yaitu sebagai konselor untuk memberikan konseling, memberikan saran terkait pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, dan memberikan motivasi kepada pasien untuk menjalankan diet sesuai dengan kebutuhan pasien

    Pandangan Ahli Gizi Tentang Pelayanan Gizi Berbasis Gen Di Indonesia

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyakit kardiometabolik adalah penyebab utama kematian, morbiditas dan pengeluaran perawatan kesehatan polimorfisme nukleotida tunggal berhubungan dengan penyakit dan karakteristik kardiometabolik. Pandangan ahli gizi terhadap pelayanan gizi berbasis genetik memegang peranan penting dalam proses pencegahan dan penanganan dari penyakit-penyakit yang tidak menular tersebut (PTM). Tujuan: Mengetahui gambaran pandangan ahli gizi terhadap pelayanan gizi berbasis gen di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini adalah ahli gizi Indonesia yang berdomisili di lima provinsi besar yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan D.I Yogyakarta. Wawancara mendalam dilakukan terhadap enam informan. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling tema penelitian adalah pandangan ahli gizi tentang pelayanan gizi berbasis gen sebagai pencegah PTM, pengetahuan ilmu genetik dan tes genetik. Analisis tematik dilakukan dalam menggunakan Nvivo v.12. Hasil: Pengetahuan ahli gizi terkait genetika dan pelayanan gizi berbasis gen sudah cukup baik, kemudian ahli gizi mengeluhkan biaya tes yang mahal untuk saat ini. Pengetahuan ahli gizi tentang pelayanan gizi berbasis gen sebagai pencegahan PTM sudah baik. Ahli gizi memahami apa itu PTM dan mereka mengaggap tes ini penting sebagai   pencegahan PTM. Kesimpulan: Ahli gizi memiliki pandangan bahwa pelayanan gizi berbasis gen itu penting untuk pencegahan PTM dan ahli gizi sudah cukup baik mengenai ilmu genetik. Ahli gizi perlu melaksanakan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya keuntungan tes genetik untuk mencegah PTM agar banyak masyarakat yang berminat untuk melakukan pelayanan gizi berbasis gen

    Exploring Knowledge of Gene-Based Nutrition Services Among Indonesian Nutritionists

    Get PDF
    Latar Belakang: Setiap individu memiliki jenis gen yang berbeda dan berpengaruh terhadap perbedaan risiko penyakit dan respon individu terhadap diet. Perkembangan ilmu nutritional genomics berakibat pada diketahuinya kerentanan penyakit dan dapat dicegah melalui pelayanan gizi berbasis gen. Pengetahuan pelayanan gizi berbasis gen penting bagi ahli gizi karena dapat memberikan informasi terkait gen dan diet. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ahli gizi tentang pelayanan gizi berbasis gen di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah subjek sebanyak tujuh Ahli Gizi. Pengambilan data melalui wawancara mendalam secara offline dan online menggunakan Zoom Meeting. Hasil wawancara direkam dan dianalisis dengan teknik analisis tematik menggunakan software Nvivo 12.0. Hasil: Pengetahuan ahli gizi tentang ilmu nutritional genomics masih kurang. Ahli gizi bisa menjelaskan konsep dasar akan tetapi tidak mengetahui pengetahuan ini secara mendalam. Pengetahuan ahli gizi tentang pelayanan gizi berbasis gen juga masih terbatas, sehingga mereka masih meragukan peran mereka dalam pelayanan ini. Sedangkan pandangan ahli gizi terhadap pelayanan gizi berbasis gen umumnya positif dan menganggap pelayanan ini penting dan berharap instansi mereka bekerja dapat menyediakannya. Ahli gizi tertarik untuk memberikan pelayanan gizi berbasis gen dan bersemangat untuk belajar lebih lanjut mengenai ilmu nutritional genomics. Kesimpulan: Pengetahuan ahli gizi tentang pelayanan gizi berbasis gen masih kurang. Harapannya ahli gizi mendapat pelatihan, seminar, dan pemerataan pendidikan tentang ilmu nutritional genomics di perguruan tinggi untuk memenuhi kompetensi ahli gizi di masa depan
    corecore