18 research outputs found

    Pengaruh Dukungan Supervisor terhadap Work Family Conflict

    Full text link
    Penelitian empiris di bidang work family conflict (konflik antara kerja dan keluarga) menunjukkan bahwa work family conflict memiliki dampak yang negatif terhadap individu, keluarga dan organisasi. Penelitian mengenai dampak dukungan organisasi (work life balance policies dan FSSB) terhadap karyawan sampai saat ini didominasi oleh penelitian di konteks western countries. Disebabkan adanya perbedaan sosial dan kultural, hasil penelitian yang terkait dengan topik pekerjaan dan keluarga yang dilakukan dalam konteks tersebut mungkin saja tidak berlaku di negara non-western (termasuk di Indonesia). Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dukungan supervisor yang suportif terhadap keluarga (family supporrtive supervisor behaviour/FSSB) terhadap tingkat konflik antara pekerjaan dan keluarga dalam konteks Indonesia. Populasi penelitian ini adalah tenaga pengajar (dosen) wanita (berkeluarga) di lingkungan Universitas Brawijaya, Malang. Konteks universitas/perguruan tinggi dipilih dengan alasan adanya peningkatan yang signifikan mengenai jumlah tenaga pengajar wanita di perguruan tinggi di Indonesia yang menyebabkan isu work family conflict merupakan salah satu isu yang penting di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Disamping itu, tenaga pengajar di perguruan tinggi memiliki beban kerja yang relatif tinggi sehingga merupakan konteks yang relevan untuk meneliti work family conflict, namun penelitian dalam konteks ini masih terbatas

    Perilaku Konsumen Terhadap Jeruk Siam Di Tiga Kota Besar Di Indonesia

    Full text link
    . Adiyoga, W., T. Setyowati, M. Ameriana, and Nurmalinda. 2009. Consumer Behavior on Tangerinein Three Big-Cities in Indonesia. This study was aimed to obtain understandings with regard to consumer behaviortoward both local tangerine and imported tangerine. Consumer surveys were carried out in 3 big cities in Indonesia(Jakarta-DKI Jaya, Bandung-West Java, and Padang-West Sumatera) from June to September 2006. Respondents ofthese surveys were 339 household-moms who were randomly selected. Descriptive statistics, conjoint analysis, andcluster analysis were used for data elaboration. The results showed that there was a quite high consumption frequency(1-2 times a week) indicated by 53.7% respondents. Most respondents (61.3%) also expect an increasing tangerineconsumption trend of 25-75% in the next 5 years. A priori segmentation on the basis of demographic variablesindicated that the market development of tangerine was more toward market segment that has characteristics suchas: 30-39 years old, higher than high school education, employed household-mom, 3-4 persons family member, 1-2persons adult family member, 1-2 persons of ≤ 5 years old family member, and total expenditure of Rp. 2,500,001.00-Rp. 5,000,000.00/month. Taste was perceived as the most important attribute (1st rank) while price was consideredthe least important (8th rank). A priori segementation on the basis of consumer preference has identified an idealtangerine that has characteristics such as: sweet taste, high fiber, high water content, and price of Rp. 4,000.00-Rp.6,999.00/kg. This consumer segment considers water content as the most important factor (49.52%) contributes tothe preference, and subsequently followed by taste (23.32%), price (16.15%), and fruit fiber (11.01%). In general,consumers provide more positive opinions regarding some attributes of imported tangerine as compared to thoseof local tangerine. Consumers tend to perceive import label as one of the product attributes that represents quality,dependability, and reliability, especially when available information and promotion efforts of local tangerine wererelatively limited. This result implies that the increasing import of tangerine was not only driven by foreign marketintervention and market access (trade policy), but also by consumer demand

    Aplikasi Transkripsi Fonetik Bahasa Indonesia Berdasarkan IPA (the International Phonetic Association) Untuk Bipa

    Get PDF
    Penelitian ini menyajikan rancangan aplikasi transkripsi fonetik BahasaIndonesia untuk kepentingan pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia untukPenutur Asing). Aplikasi ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman.Fitur fonetik Bahasa Idonesia disesuaikan dengan standar IPA (The InternasionalPhonetic Association). Aplikasi transkripsi fonetik ini dibuat dengan alat bantubahasa pemrograman C# dan Microsoft Visual Studio sebagai editor. Data yangdigunakan adalah data teks dan data bunyi ujaran. Hasil penelitianmenunjukkan tersedianya satu aplikasi yang dapat digunakan untuk mencari katadan transkripsi fonetiknya dengan mudah. Apikasi ini juga menyediakan contohsuara pengucapan suatu kata agar pengguna bahasa dapat mengetahui carapelafalan secara tepat. Target pengguna aplikasi transkripsi fonetik ini adalahBIPA yaitu pemelajar asing bahasa Indonesia

    Pengaruh Penggunaan Limbah Batu Onyx Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Lentur Beton

    Full text link
    Beton merupakan Bahan yang didapat dengan mencampurkan semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Penggunaan beton yang masih mendominasi dewasa ini, membuat kebutuhan bahan material kerikil semakin meningkat. Di sisi lain terdapat beberapa lingkungan yang menghasilkan limbah padat. Sehingga menuntut adanya inovasi dalam pembuatan bahan material beton. Salah satunya dilakukan penelitianmemanfaatkan limbah batu onyx yang memiliki porositas kecil sehingga dapat mengurangi penyerapan air pada agregat yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti agregat kasar kerikil pada beton. Salah satu sifat mekanik beton yang perlu diperhatikan adalah kuat lentur beton, yaitu kuat tarik beton tak langsung dalam keadaan lentur akibat momen dari beton. Metode pengujian yang digunakan dengan balok uji sederhana yang dibebani terpusat di tengah bentang di atas dua perletakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian kerikil dengan batu onyx terhadap kuat lentur beton dan mengetahui faktor air semen yang paling optimal. Balok uji yang dipakai yaitu berukuran 60 cm x 15 cm x 15 cm dengan mutu K 200 dan menggunakan macam variasi faktor air semen 0,4, 0,5, dan 0,6.Hasil Penelitian menunjukkan beton dengan menggunakan agregat kasar batu onyx FAS 0,4 memiliki kuat lentur rata-rata 5,351 Mpa dan 5,092 untuk agregat kerikil dengan selisih 4,840%. FAS 0,5agregat kasar batu onyx memiliki kuat lentur rata-rata 4,157 Mpa dan 4,551 untuk agregat kerikil dan 4,551 Mpa dengan selisih 8,657%. FAS 0,6 agregat kasar batu onyx memiliki kuat lentur rata-rata 3,128 Mpa dan 3,278 Mpa untuk agregat kerikil dengan selisih 4,795%. Dan FAS yang paling optimum pada penelitian ini adalah FAS 0,4 dan penggunaan limbah batu onyx dapat digunakan sebagai alternatif bahan pengganti agregat batu kerikil untuk beton struktural

    Fibroblasts from patients with major depressive disorder show distinct transcriptional response to metabolic stressors

    Get PDF
    Major depressive disorder (MDD) is increasingly viewed as interplay of environmental stressors and genetic predisposition, and recent data suggest that the disease affects not only the brain, but the entire body. As a result, we aimed at determining whether patients with major depression have aberrant molecular responses to stress in peripheral tissues. We examined the effects of two metabolic stressors, galactose (GAL) or reduced lipids (RL), on the transcriptome and miRNome of human fibroblasts from 16 pairs of patients with MDD and matched healthy controls (CNTR). Our results demonstrate that both MDD and CNTR fibroblasts had a robust molecular response to GAL and RL challenges. Most importantly, a significant part (messenger RNAs (mRNAs): 26-33%; microRNAs (miRNAs): 81-90%) of the molecular response was only observed in MDD, but not in CNTR fibroblasts. The applied metabolic challenges uncovered mRNA and miRNA signatures, identifying responses to each stressor characteristic for the MDD fibroblasts. The distinct responses of MDD fibroblasts to GAL and RL revealed an aberrant engagement of molecular pathways, such as apoptosis, regulation of cell cycle, cell migration, metabolic control and energy production. In conclusion, the metabolic challenges evoked by GAL or RL in dermal fibroblasts exposed adaptive dysfunctions on mRNA and miRNA levels that are characteristic for MDD. This finding underscores the need to challenge biological systems to bring out disease-specific deficits, which otherwise might remain hidden under resting conditions

    Kemampuan Pseudomonas Putida Pf-20 dan 24.7B untuk Memperbaiki Sifat Kimia Media Tumbuh dan Ketahanan Terinduksi Tembakau H877 terhadap Cucumber Mosaic Virus

    Full text link
    P. putida Pf-20 from medium M1 (paddy soil, leaves compost and manure compost, 1:3:2) has a higher affinity and more rapid to solubilize phosphate on Pikovskaya medium, rather than P. putida 27.4B. Those affinities of both strains from the media M1 with CMV-48 were much greater than that of medium without CMV. After 64 days planted, the content of N total, C-organic, CEC, K20, and P205 were better on medium M1, but the pH was little bit decreased. The reduction of P04 and Fe in medium M1 could due to the bacterial growth, and for producing siderophore, particularly on the media with viral treatment. These bacteria strains did not affect on the plant height and number of leaves on media M1, M2 or M3, however, these bacteria affected on the total root length and root densities in the medium M1 with virus. The more available nutrient in the medium, the more rapid bacteria colonized rhizosphere and roots. Both of these bacteria were effective to reduce the disease severity of CMV on tobacco H877. The medium M1 was the best medium for bacterial and tobacco growth

    Partisipasi Edukasi Berbasis Digital Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Saat Bekerja Pada Pengendara Ojek Online

    Get PDF
    Pengendara ojek online sebagai salah satu kelompok masyarakat yang memiliki mobilisasi tinggi dan risiko penularan COVID-19 saat bekerja dan beraktivitas. Penggunaan media digital sebagai sarana komunikasi, informasi dan edukasi menjadi alternatif dalam membangun partisipasi kelompok pengendara ojek online agar sadar dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu meningkatkan partisipasi pengendara ojek online dalam menyimak edukasi kesehatan mengenai cara, media dan dampak penularan COVID-19 saat bekerja, bahaya merokok serta mitos mengenai COVID-19. Tahapan pelaksanaan berbasis model perencanaan sosial yaitu persiapan petugas, persiapan sosial, penjaringan audiens, sosialisasi edukasi kesehatan, dan evaluasi. Metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan ini sepenuhnya menggunakan media digital dan aplikasi permainan, diskusi kelompok serta pemutaran video tutorial berdurasi 4 menit 20 detik dan diikuti oleh 16 pengendara ojek online. Hasil kegiatan adalah pengendara ojek online telah partisipasi aktif dalam kegiatan, selain itu sebanyak 75% peserta telah memiliki pemahaman yang baik mengenai penularan, upaya pencegahan COVID-19 selama bekerja, dan mitos yang salah mengenai penyakit. Diharapkan peserta kegiatan dapat menyebarkan informasi serta mempengaruhi rekan pengendara ojek lainnya agar menjalankan protokol COVID-19 dengan disiplin selama bekerj

    Peran Regulasi Emosi dan Perhatian Orang Tua pada Social Problem-Solving Remaja yang Bersekolah Asrama

    Full text link
    THE ROLE OF EMOTION REGULATION AND PARENTAL ATTENTION ON SOCIAL PROBLEM-SOLVING OF BOARDING SCHOOL'S ADOLESCENT. This study aimed to know the correlation of emotion regulation and parental attention to social problem solving of boarding school adolescents. The research subjects were 65 students of SMAN CMBBS who were selected by simple random sampling method. The instruments used are social problem-solving scale, emotion regulation scale, and parental attention scale. Data were analyzed by multiple regression analysis. The results showed that there was a significant correlation between emotion regulation and parental attention with social problem solving for SMAN CMBBS adolescents, with p = 0.00 (R = 0.699). Partial correlation test proves that there is a significant correlation between emotional regulation and social problem solving for SMAN CMBBS adolescents (p = 0.00; rx1y = 0.549). Partial correlation also proves that there is a significant relationship of parental attention to social problem solving for adolescent CMBBS (p = 0.032; rx2y = 0.268). This study concludes that there is a significant correlation between emotion regulation and parental attention to social problem solving of SMAN CMBBS adolescents
    corecore