5 research outputs found

    PENGARUH LAHAN, TENAGA KERJA, PUPUK DAN BIBIT TERHADAP PENDAPATAN PETANI SALAK PONDOH DI KABUPATEN BANJARNEGARA

    Get PDF
    The agricultural sector as the preeminent sector of trade in Central Java needs to be increased its role in contributing the country’s revenues. Central Java is a province in Indonesia which has a considerable population, reaching 34,674,870 people. The farmer is a person works in agricultural sector, mainly by managing the land for the purpose of growing and maintaining crops (such as rice, flowers, fruits, etc.). Socioeconomic factors such as age, education level of farmers, length of farming, a number of family dependents, farming area, labor and capital among farmers are different. This is related to the total income of farmers and their families as an effort to improve their welfare through production. This study is purposed as follows: To determine the effect of land, labor, fertilizer and seedlings to the level of price efficiency in salak pondoh farmers in Banjarnegara Regency. The sample of this research is 100 farmers of salak laborers in Banjarnegara Regency. The data type is the primary data with the questionnaire as the technique of data collection. The data analysis technique used multiple regression analysis with classical assumption, validity test, and reliability test. The conclusion that can be taken are as follows: (1) There is influence of land, labor, fertilizer to the level of income at salak pondoh farmers in Banjarnegara Regency. (2) There is no influence of seeds to the level of income at salak pondoh farmers in Banjarnegara Regency

    THE PERFORMANCE FACTORS AFFECTING FOOD SECURITY BASED FROM LIVESTOCK IN CENTRAL JAVA

    Get PDF
    The aim of research was to study: 1) Livestock food security level and 2) Factors affecting food security based from livestock in Central Java. Research was done by using institutional survey method. Data of livestock food security (meat, egg and milk) analyzed based on the level of production in Central Java. Performance livestock food security level measured by Subsistence Index which divided became 3 parts that was: excessive, (score > 100), balanced (score = 100) and less (score < 100). Here in after to factors affecting livestock food security was analyzed using Multiple Linear Regression, Y = Livestock food security, while X were meat production, egg production, milk production, livestock population, sum up the resident, regional, GDP and animal density, respectively. F test used to tested independent factors with level significant of 5%. Result of research showed that the level of livestock food security based on production able to fulfil the livestock food requirement was 4.56 gram protein/capita/days, consisting of 2.89 egg, 1.43 egg and 0.33 milk. Livestock food security level have Subsistence Index was 76, 00 or have livestock food security level was 76, 00% from Adequate of Norm. The performance of food security were influenced significantly (P <0.01) by the production of meat, eggs, milk, livestock, the number of population, area, GDP, and livestock density. Determinacy coefficient value (R2) of 0.825 indicates 82.50% of the performance of livestock food security together capable explained by independent variables

    PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI SMP NEGERI 1 BLADO KABUPATEN BATANG

    Get PDF
    Perilaku merokok yang semakin marak di kalangan siswa sekolah, dimungkinkan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap terhadap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap siswa perokok dan bukan perokok di SMP Negeri 1 Blado Batang. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif komparasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa perokok dan bukan perokok kelas VII dan VIII di SMP Negeri 1 Blado Kabupaten Batang dengan jumlah 208 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionatestratified random sampling dengan jumlah 141 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji Mann Whitney didapatkan nilai P 0,000 pada pengetahuan dan didapatkan nilai P 0,000 pada sikap, sehingga dinyatakan terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap perokok dan bukan perokok. Siswa perokok ternyata juga memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap bahaya merokok. Oleh karena itu penyuluhan bahaya merokok dimungkinkan kurang efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok. Disarankan kepada kepala sekolah membuat kebijakan dengan memberikan sanksi tegas bagi seluruh siswa sekolah yang merokok di sekolah.Kata kunci : Pengetahuan, sikap, peroko

    ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAMUR TIRAM DI DESA GENTING KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor–faktor produksi terhadap produksi jamur tiram dan menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani jamur tiram di Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Metode penelitian  yang digunakan adalah metode survai. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode sensus dengan jumlah responden 30 orang petani jamur tiram. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan fungsi produksi model Cobb-Douglas dan analisis efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi jamur tiram adalah luas lahan, serbuk kayu, bekatul dan tenaga kerja, sedangkan faktor produksi bibit dan kapur tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jamur tiram. Penggunaan faktor produksi bibit, serbuk kayu, bekatul, kapur dan tenaga kerja secara ekonomi belum efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi lahan secara ekonomi tidak efisien.Kata Kunci : efisiensi; faktor produksi; jamur tira

    ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN NON ORGANIK DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komponen dan kuantitas faktor produksi yang digunakan pada usahatani padi semi organik dan non organik, menganalisis perbandingan produksi, biaya produksi, dan pendapatan pada usahatani padi semi organik dan non organik. Lokasi penelitian di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei. Pengambilan responden dilakukan secara acak untuk responden petani padi non organik dan sensus untuk responden petani padi semi organik. Responden petani padi non organik diambil sebanyak 41 orang dari populasi sebanyak 410 orang dan semi organik 15 orang. Alat analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan (finansial usaha) dan uji beda independent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen faktor–faktor produksi yang digunakan pada usahatani padi semi organik maupun non organik adalah luas lahan, benih,  pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Perbedaan komponen faktor produksi usahatani padi semi organik dan non organik yang paling menonjol adalah terletak pada penggunaan jenis pupuk dan pestisida, dimana jenis pupuk dan pestisida yang digunakan pada usahatani padi semi organik sebagian besar menggunakan bahan-bahan organik namun masih dipadu dengan bahan non organik (kimia). Jenis pupuk dan pestisida yang digunakan pada usahatani padi non organik sepenuhnya menggunakan bahan-bahan non organik (kimia). Tingkat signifikansi perbandingan kuantitas faktor produksi lahan, benih,  pupuk, dan tenaga kerja (orang) usahatani padi semi organik dan non organik berturut-turut adalah 0,417; 0,283; 0,609; 0,000; 0,012 dan 0,668. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa kuantitas rata-rata faktor produksi lahan, benih,  pupuk, dan tenaga kerja (HKP) tidak ada perbedaan nyata. Tingkat signifikansi perbandingan antara produksi, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usahatani padi semi organik dan non organik berturut-turut adalah 0,108; 0,000; 0,020; dan 0,606. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk biaya produksi dan penerimaan pada usahatani padi semi organik dan non organik, sedangkan untuk produksi dan pendapatan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.Kata Kunci: usahatani; padi; organik; faktor produks
    corecore