1,011 research outputs found

    The Value Transformation of Betty Warren in Mona Lisa Smile

    Full text link
    This study analyzes a movie entitled Mona Lisa Smile. It is interesting that the movie contains the message about women's liberation movement reflected through the value transformation done by one of the characters, Betty Warren, which is why we decided to emphasize on the transformation as our main focus. We attempt to reveal the process of Betty Warren's value transformation by applying two concepts, which are the concept of Angel in the House and the concept of New Woman. We find out that Warren's experience of value transformation goes through several stages, which are from believing in her old values, going against the new modern values, finding disappointment toward her old values, then having a conflict within herself, and as the result, starting to consider and absorb the new values. The analysis leads to the fact that patriarchal values can be so strong because sometimes, women themselves are subconsciously acting as the agents

    Analisis Hidden Capacity dengan Permodelan Gate Cycle pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Studi Kasus pada PLTU Air Anyir Bangka Unit 2 Kapasitas 30 MW PT PLN (Persero)

    Full text link
    Kebutuhan energi listrik di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Namun tingginya kebutuhan energi listrik belum mampu dipenuhi mengingat keterbatasan daya listrik yang ada. Hal ini ditandai dengan pemadaman listrik bergilir yang masih terus terjadi. Salah satu USAha yang dilakukan pemerintah untuk menambah pasokan energi listrik dengan membangun pembangkit listrik baru dan mengoptimalkan pembangkit listrik yang telah ada dengan melakukan konservasi energi. Tuntutan pembangkit listrik tenaga uap harus mempunyai efisiensi daya yang besar mengakibatkan faktor efisiensi merupakan hal yang sangat penting dan selalu menjadi pembahasan utama. Namun, pada PLTU 3 Air Anyir Bangka mengalami penurunan daya yang cukup besar , hal tersebut dikarenakan ketika keadaan komisioning menggunakan batu bara dengan kalor yang sangat tinggi (High Rank), tetapi pada saat ini pembangkit tersebut menggunakan batu bara dengan nilai kalor yang rendah (Low Rank), sehingga menyebabkan kerugian besar setiap harinya oleh pihak PLN. Oleh karena itu, perlu di lakukan analisa pada PLTU 3 Air Anyir Bangka agar performa dari pembangkit dapat kembali seperti keadaan design. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, diawali dengan pengambilan data PLTU. Metode analisa unjuk kerja pembangkit dilakukan dengan analisa termodinamika dan menjalankan software pembangkit ,yaitu gatecyle. Data yang di gunakan disesuaikan dengan kondisi operasi dan data desain di PLTU 3 Air Anyir Bangka. Variasi yang dipakai pada metode ini adalah variasi batu bara terhadap pembebanan dan efisiensi. Hasil yang di dapatkan pada penelitian ini adalah dengan meningkatkan konsumsi bahan bakar kita dapat meningkatkan beban, tetapi batas maksimumnya adalah 80% dari coal feeder yaitu 20 t/h, sehingga bahan bakar yang direkomendasikan adalah 4298,64kcal/kg. pada software Gate Cycle di dapatkan konsumsi bahan bakar dan efisiensi dari bahan bakar 5145 kcal/kg, 3928 kcal/kg,dan 4298,64kcal/kg adalah 16,71t/h, 21,94t/h,dan 20t/h dan efisiensi adalah 30,03%, 25,45%, dan 26,71%. Sedangkan heat rate adalah 11651,1 kj/kWh, 11759 kj/kWh, dan 11852,1 kj.kWh. kemudian pada analisa perhitungan di dapatkan efisiensi adalah 30,22%, 26,62%, dan 27,9%. Heat rate pada analisa perhitungan adalah 11985,95 kj/Kwh, 12262 kj,kWh, dan 11964 kj/kWh

    Analisis Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (Bpmpd) Kabupaten Pelalawan Dalam Pengelolaan Bantuan Pembangunan Desa Terpadu Tahun 2013-2015

    Full text link
    The purpose of this research is to get the performance of Community Empowerment and Village Government (BPMPD) of Pelalawan Regency in Integrated Village Development Assistance Management without having to see the big amount of budget produced. The implementation of this program has not been implemented in an optimal manner that is not effective in the Village Community Empowerment and Village Government Pelalawan District. This research uses qualitative approach, this research type is descriptive research. The focus of the research is the performance or human resources available at the Village Community Empowerment and Village Administration Agency Pelalawan District. The informants in this research are the Head of Community Empowerment and Village Governance, Documentation. Data analysis technique used in this research is descriptive analysis technique. The results showed that the implementation of village development assistance management in measuring from the perspective of performance program of Community Empowerment Board and Village Government can not be said good because it can not do development equally. The recommendation of this research is for human resources of Community Empowerment and Village Government of Pelalawan Regency is expected that its performance does not decrease and for the village community is expected participation and cooperation in village development effort conducted by Community Empowerment Board and Village Government Pelalawan Regenc

    Harmonisasi UU No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya Dalam Upaya Pelestarian Benda Cagar Budaya Kota Semarang

    Full text link
    Pemerintah kota Semarang mendapat kritik dari masyarakat jika dinilai “membiarkan” pembongkaran bangunan-bangunan kuno dan bersejarah untuk kemudian diganti dengan bangunan baru yang secara ekonomis lebih menguntungkan. Kota ini memiliki bangunan-bangunan kuno bernilai historis dan arsitektural tinggi, terutama di kawasan cagar budaya Kota Lama. Gereja Blenduk, misalnya, yang dibangun pada tahun 1742, merupakan landmark Kota Lama. Oleh karena itu, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : (1) Bagaimanakah eksistensi benda-benda Cagar Budaya yang ada di Kota Semarang?, (2) Bagaimana UU No. 11 Tahun 2010 dalam memberikan perlindungan Benda Cagar Budaya Kota Semarang?, (3) Hambatan-hambatan apa saja yang ada dalam pelaksanaan pelestarian benda Cagar Budaya di Kota Semarang ? Metode yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi dan diseminasi hukum tentang UU No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya yang dilakukan pada peserta kegiatan yaitu model ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Model ini dipilih karena berdasarkan pertimbangan bahwa model ini ini lebih efektif dan murah dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan menggunakan model lainnya. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan data adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan dari peserta kegiatan pengabdian, dimana hal ini ditunjukkan dengan hsil test yang dilakukan oleh tim pengabdian. Dari hasil pengabdian ini, maka dapat disimpulkan bahwa eksistensi benda cagar budaya di Kota Semarang masih dapat dipertahankan, dengan membuat zona-zona cagar budaya, serta Perlindungan terhadap benda cagar budaya selain mempergunakan undang-undang, akan lebih efektif bila menggunakan peraturan daerah serta melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. Kemudian saran yang diberikan adalah Hendaknya pemerintah Kota Semarang membuat kebijakan yang melindungi benda cagar budaya dari kepentingan bisnis. Disamping itu, perlu melakukan sosialisasi mengenai arti pentingya benda cagar budaya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

    Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyak

    Get PDF
    Pemerintah Kota Yogyakarta terus mengupayakan penyediaan RTH publik yang berlokasi di tengah permukiman. Keberhasilan proses pengelolaan RTH publik yang bersifat berkelanjutan tidak terlepas dari berbagai hal, salah satunya adalah partisipasi masyarakat. Kecamatan Umbulharjo adalah salah satu kecamatan di Kota Yogyakarta yang telah memiliki empat RTH publik di tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan RTH publik di Kecamatan Umbulharjo yang dijabarkan dalam a.) bentuk partisipasi dan b.) pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam pengelolaan RTH publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di keempat lokasi melakukan bentuk partisipasi dalam setiap tahapan pengelolaan. Bentuk partisipasi bentuk partisipasi sosial, buah pikiran, keterampilan, harta benda, dan tenaga dijumpai pada pengelolaan RTH di Kecamatan Umbulharjo. Bentuk partisipasi masyarakat didominasi oleh bentuk partisipasi pikiran. Pemangku kepentingan yang paling aktif terlibat dalam pengelolaan RTH publik di Kecamatan Umbulharjo adalah masyarakat setempat yang aktif berpartispasi pada setiap tahapan pengelolaan

    Factors That Determine the Credit-lending Feasibility on Kopaas Hippatas

    Full text link
    Banking and non-banking financial institutions entrench within their credit-lending policy the feasibility standards for their debtor candidates. Standards and procedures are established to avoid upcoming problematic credits, for example happened when a debtor is unable to pay the credit. The objective of this research is to identify factors that affect debtor's feasibility in getting a loan/credit. For its study focus, this research uses Kopaas Hippatas a cooperative in Tasikmalaya. The influential factors are acquired using discriminant analysis. Discriminant analysis enables the authors to clearly identify the differences and to classify debtor candidates into potential non-problematic and problematic in the term of paying the loan. The analysis corroborates four factors in determining credit lending of Kopaas Hippatas, i.e. credit amount, debtor age, number of dependant and settled installments; also affirmed in this study are two predictors, i.e. number of dependant and proposed credit amount. Credit amount is confirmed as the most dominant and significant factor in categorizing the debtor behavior in term of paying the credit

    Analisis Efisiensi Penggunaan Arang Tempurung Kelapa dan Gas Elpiji 3 Kg untuk Bahan Bakar Memasak Rumah Tangga di Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir

    Full text link
    The research was done because people dilemma will used coconut shell charcoaland 3 kg LPG gas for household cooking fuel in Enok subdistrict Indragiri Hilir.So the purpose of this study is to find out which one is more efficient use ofcoconut shell charcoal or 3 kg LPG gas for household cooking fuel.This study used non-probability sampling technique in which members of theselected sample, taked base on rashness discover respondents who needed, suchas easy to find or reach and obtained 100 respondents from the samplingtechnique Slovin formula. The analysis method used is descriptive research thatdiscuss set of problems research with describing and explain based on that resultby the interpreted with the relevant theoriessoacanadescribeatheasituation. Fromresult of the research had done concluded that more efficient use of 3 kg LPGgas for household cooking fuel compared with using coconut shell charcoalbecause people in Enok subdistrict Indragiri Hilir felt the price of coconut shellcharcoal more enough expensive. However, there are a lot of people who still usecoconut shell charcoal for several reasons of descend culture.Kata Kunci : coconut shell charcoal, efficiency, 3 kg LPG

    Studi Awal Pembuatan High-volume Sidoarjo Mud Concrete Brick

    Full text link
    Telah banyak dilakukan penelitian tentang pemanfaatan material lumpur Sidoarjo sebagai material pozzolan. Penelitian ini menggunakan lumpur Sidoarjo dengan kadar yang tinggi, yaitu >50%, dan bertujuan untuk menganalisa perbandingan dari penggunaan pasir dan semen dalam pembuatan batako. Untuk mengetahui karakteristik dari material lumpur dalam penelitian ini digunakan XRF (X-Ray Flouresence). Lumpur yang akan digunakan diolah dengan pengeringan dengan oven selama 24 jam, pembakaran dengan suhu ±650°C hingga penggilingan dengan menggunakan bar-mill dengan lama penggilingan 8 jam agar didapat ukuran butiran <63μm. Pada penelitian ini menggunakan presentase lumpur Sidoarjo kadar 50%, 55% dan 60% dari total material pengikat dan menggunakan perbandingan material pengikat : pasir sebesar 1:7, 1:8 dan 1:9. Pembuatan sampel batako menggunakan ukuran kubus 5x5x5 cm3 lalu dilakukan pengujian berupa kuat tekan. Hasil menunjukkan semakin kecil perbandingan material pengikat : pasir maka semakin tinggi kuat tekannya. Kadar 50% dengan perbandingan material pengikat dan pasir 1:7 merupakan yang paling efektif dibandingkan dengan kadar 55% dan 60% penggantian semen dengan lumpur Sidoarjo dengan kuat tekan 7.87 MPa pada umur 28 hari
    corecore