392 research outputs found

    PENGARUH MANFAAT KERJA, KEPUASAN KERJA dan STRES KERJA TERHADAP SUBJECTIVE WELLBEING

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji pengaruh manfaat kerja, kepuasan kerja dan stres kerja terhadap subjective wellbeing. Sampel penelitian ini adalah guru SMA di Surabaya, Sidoarjo dan Jember (N=605). Variabel penelitian diukur dengan Satisfaction with Life Scale (SWLS), Positive Affect and Negative Affect Schedule Scale (PANAS); self report, Latent and Manifest Benefits (LAMB) Scale, skala kepuasan kerja dan skala stres kerja, sedangkan data yang diperoleh dianalisis dengan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan manfaat kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan stres kerja. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap subjective wellbeing (pada komponen kepuasan hidup). Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap subjective wellbeing (pada komponen afek negatif) dan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

    HUBUNGAN ANTARA MANFAAT KERJA DAN KEPUASAN KERJA

    Get PDF
    Kepuasan kerja dapat disebabkan oleh pekerjaan itu sendiri maupun oleh individu yang bekerja. Dalam penelitian ini diajukan hipotesis bahwa kemampuan individu dalam memanfaatkan akses yang ada pada pekerjaannya (dikenal sebagai manfaat kerja) mempengaruhi kepuasan kerja, khususnya pada guru. Data penelitian ini diungkap dengan skala kepuasan kerja yang digunakan oleh Cicero, Pierro dan Knippenberg (2007) dan Latent and Manifest Benefits (LAMB) Scale dari Mueller, et al.(2005) dan dianalisis dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat kerja, khususnya manfaat kerja finansial, berkegiatan dan struktur waktu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja guru. Adanya rasa aman secara finansial, juga kesempatan untuk melakukan kegiatan secara terstruktur dengan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya menjadikan guru dapat merasakan kepuasan dalam bekerja

    PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengelolaan kelas dan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 322 siswa. Sampel dalam penelitian adalah sebanyak 80 siswa yang diambil dengan teknik proporsional random sampling cara undian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Metode angket sebelumnya telah diuji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier ganda, uji t, uji F dan sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai berikut Y = 74,039 + 0,450.X1 + 0,482.X2, artinya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh pengelolaan kelas dan media pembelajaran. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Pengelolaan kelas berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS Ekonomi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel pengelolaan kelas sebesar 2,500 sehingga thitung > ttabel atau 2,500 > 1,980 (α = 0,05 ). (2) Media pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS Ekonomi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel media pembelajaran sebesar 2,940 sehingga thitung > ttabel atau 2,940 > 1,980 (α = 0,05). (3) Pengelolaan kelas dan media pembelajara secara bersama- sama berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS Ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung sebesar 4,798 lebih besar dari Ftabel (3,07) pada taraf signifikasi 5%. (4) Hasil perhitungan untuk nilai R2 sebesar 0,111, berarti 11,1% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh variabel pengelolaan kelas dan media pembelajaran sisanya sebesar 88,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut dalam penelitian ini

    Validation of a Scale on Pupil Wellbeing at the Elementary Schools

    Get PDF
    The child wellbeing at schools as an outcome had not been taken into serious consideration due to lack of measurement scale. The prime purpose of the present study was to develop and validate a scale on pupil wellbeing at elementary schools. Commencing from pooling and screening items, questionnaire consisted of 9 items were administered to 304 children at four elementary schools. Using principal axis factoring with oblique rotation, the analysis suggested that one item should be dropped and that the remaining eight items could best be represented by two factors. The obtained data were analyzed to find the underlying factors. The next step, the remaining items were distributed to 484 pupils at seven schools. A confirmatory factor analysis, using structural equation modeling, was run to test the hypothesized constructs from the previous exploration. Model fit was improved. The constructs were confirmed valid and reliable. These results led to a refined, more parsimonious version of the scale that would then use in a larger study

    DISKUSI PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

    Get PDF
    Acara "Diskusi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Psikologi Perkembangan" merupakan bagian dari acara Temu Ilmiah Nasional XI Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia yang diadakan di Malang (UMM) tanggal 19 September 2019. Tujuan dari acara ini adalah untuk mendapatkan titik temu yang terbaik untuk pengajaran psikologi perkembangan di Indonesia. Nara sumber selain dari UBAYA juga dari UNPAD (Prof. Dr. Juke R. Siregar, M.Pd., UGM (Dr. Wisjnu Martani, SU), UNAIR (Dr. Dewi R. Suminar, M.Si.) dengan moderator Prof. Dr. Jatie K. Pudjibudojo, SU. (UBAYA) dan Dr. Wiwin Hendriani (UNAIR)

    Aktivitas Bersama Sahabat

    Get PDF

    Anak dan Bencana: Kajian Literatur

    Get PDF

    PERAN HARGA DIRI DALAM MEMEDIASI HUBUNGAN ANTARA PERBANDINGAN SOSIAL DAN KECEMASAN SOSIAL PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN

    Get PDF
    Adolescents who live in orphanages have a greater risk of experiencing social anxiety problems than adolescents who live with their families. Social anxiety arises from the intensity of high social comparisons and is followed by low self-esteem in adolescents. This study aims to examine the mediating role of self-esteem in the relationship between social comparison and social anxiety in adolescents living in orphanages. The training was conducted on 124 youths living in orphanages aged 13-18 years. The research instrument used a social anxiety scale, the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) and the Iowa Netherland Comparison Orientation Measure (INCOM). The data was processed by mediation analysis using the statistical program JASP version 0.14. As a result, self-esteem can act as a mediator of the relationship between social comparison and social anxiety in adolescents living in orphanages.Remaja yang tinggal di panti asuhan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami masalah kecemasan sosial dibanding remaja yang tinggal bersama keluarganya. Kecemasan sosial timbul akibat intensitas perbandingan sosial yang tinggi dan diikuti dengan harga diri yang rendah pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mediasi harga diri dalam hubungan antara perbandingan sosial dan kecemasan sosial pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Pelatian dilakukan pada 124 remaja yang tinggal di panti asuhan dengan usia 13-18 tahun. Instrumen penelitian menggunakan skala kecemasan sosial, Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dan Iowa Netherland Comparison Orientation Measure (INCOM). Data diolah dengan analisis mediasi menggunakan program statistik JASP versi 0.14. Hasilnya, harga diri dapat berperan sebagai mediator terhadap hubungan antara perbandingan sosial dan kecemasan sosial pada remaja yang tinggal di panti asuhan

    HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN AFEKTIF PADA KARYAWAN

    Get PDF
    Affective commitment is a situation where a person feels comfortable and happy working in their organization, in addition they also feel themselves identified as a member or part of their company. In affective commitment, there are several factors that can influence the emergence of these commitments, such as job satisfaction (Mowday et al., 1982). Employees who receive satisfaction from their workplace, they will show a pleasant attitude towards the job and will eventually lead to a committed attitude to the organization where they work. This study aims to examine the relationship between job satisfaction with affective commitment owned by employees of PT. PJB Services. The method used in this study is a quantitative survey. Subjects in this study were 117 permanent employees at PT. PJB Services. The results of statistical tests with Pearson's Correlation technique showed a relationship between job satisfaction and affective commitment (r = 0.699; sig: 0.000)
    corecore