10 research outputs found

    Implementasi Kebijakan Pengelolaan Kawasan Terpadu Dan Pendalaman Alur Pelayaran (Studi Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Teluk Air Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun)

    Get PDF
    Pertimbangan yang mendasari penelitian ini bahwa dalam menyikapi kawasan pelabuhan bebas dan perdagangan bebas (FTZ) di Kabupaten Karimun dan upaya memperoleh manfaat ekonomi dan sosial yang sebesar-besarnya bagi Daerah dan masyarakat, sehingga di tetapkan Kebijakan Tentang Pengelolaan Kawasan Terpadu dan Pendalaman Alur Pelayaran. Penelitian ini di lakukan di Kelurahan Teluk Air Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun yang merupakan daerah terkena dampak langsung akibat kegiatan pengelolaan kawasan terpadu dan pendalaman alur pelayaran, dengan mengunakan metode penelitian kualitatif Hasil penelitian ditemukan bahwa Implementasi Kebijakan Tentang Pengelolaan Kawasan Terpadu dan Pendalaman Alur Pelayaran pada pengimplementasian di lapangan tidak sesuai dengan peruntukkannya. Dimana kebijakan ini bukan untuk kepentingan pengelolaan kawasan terpadu dan pendalaman alur pelayaran, kepentingan pembangunan berkelanjutan maupun kepentingan pembangunan ekonomi masyarakat nelayan di Kelurahan Teluk Air Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun, namun kebijakan ini hanya sebagai dalih atau alasan Pemerintah bersama Pihak Ketiga yang mempunyai kepentingan untuk melakukan pengerukan pasir laut, penambangan timah dan bahan galian lainnya untuk di ekspor ke Luar Negeri. Kemudian dampak yang terjadi yaitu menurunnya hasil tangkapan dan ekonomi masyarakat nelayan, juga rusaknya ekosistem lingkungan laut dan sumber biota yang ada di laut Kabupaten Karimun. Di samping itu tidak adanya jaminan maupun konvensasi yang diberikan oleh Pihak Ketiga terhadap masyarakat di Kelurahan Teluk Air yang terkena dampak langsung akibat daripada pelaksanaan kegiatan pengelolaan kawasan terpadu dan pendalaman alur pelayaran di Kabupaten Karimun

    Kewenangan Kelurahan Pasca Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

    Get PDF
    Desentralisasi dapat diartikan sebagai penyerahan urusan oleh pemerintahan pusat kepada daerah berdasarkan azas otonomi. Kelurahan dapat diartikan sebagai bentuk “local state governmentâ€, atau pemerintah negara pada level masyarakat lokal. Kelurahan tidak lagi memiliki wewenang penuh dan otonom dalam hal penyelenggaraan pengambilan keputusan politik di wilayahnya. Posisi Lurah secara hukum berada di bawah pemerintah Kecamatan. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Penulisan ini mengunakan analisis diskriptif kualitatif, untuk mengetahui sejauhmana kewenangan Kelurahan dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan di wilayah kerjannya. Hasilnya jelas tergambar bahwa Kelurahan tidak lagi memiliki kewenangan dan fungsi steering yang penuh dalam hal koordinasi, pembinaan, fasilitasi, dan pengedalian dari fungsi rowing atau penyelenggara langsung suatu urusan di wilayah kerjannya. Kewenangan Kelurahan sudah terkosentrasi pada tingkat Kecamatan. Kondisi ini mengakibatkan pemerintahan di tingkat Kelurahan menjadi kaku, mekanis dan cendrung kurang dinamis. Pengambilan keputusan dan kebijakan pelayanan di tingkat Kelurahan juga diperediksi tidak bisa dilakukan secara cepat, oleh karena itu kewenangan atributif lebih tepat diberikan kepada Kelurahan untuk mendorong terciptanya hubungan langsung antara masyarakat umum selaku penerima jasa pelayanan, tanpa harus menunggu arahan atau petunjuk dari pemerintah Kecamatan. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan di tingkat Kelurahan, hendaknya pemerintah Kecamatan memberikan “ruang gerak†yang bebas kepada unsur perangkat kerja kelurahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dan regulasi yang berlaku sehingga tidak menjadi penghambat bagi Kelurahan dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat

    EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN SUBSIDI METERAN LISTRIK PASANG BARU DI DESA SEMEMBANG KECAMATAN DURAI

    Get PDF
    Program bantuan subsidi meteran listrik pasang baru per rumah tangga dengan daya 4 a (900va) Di Desa Semembang Kecamatan Durai untuk membantu meringankan beban masyarakat khususnya lansia dan tidak mampu. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat dan menganalisa secara mendalam terkait efektivitas pelaksanaan program bantuan subsidi meteran listrik pasang baru per rumah tangga dengan daya 4A (900va) yang dilaksanakan oleh Dinas ESDM di Provinsi Kepulauan Riau. Konsep teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan konsep efektivitas oleh Zakiah dkk dengan menggunakan 3 indikator: (pencapaian tujuan, integrasi komunikasi dan adaptasi). Untuk dapat menjawab persoalan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas pelaksanaan program bantuan subsidi meteran listrik pasang baru per rumah tangga dengan daya 4 a (900va) Di Desa Semembang Kecamatan Durai diukur dari 3 indikator tersebut, belum terlaksana dengan efektif sebagaimana mesti yang diharapka

    Proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (pjok) di slb kota bengkulu di masa pandemi covid-19

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Proses pembelajaran PJOK terhadap ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik. Masalah yang terjadi adalah belum diketahui penilaian yang dilakukan guru PJOK di masa pandemi Covid-19 pada SLB Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya observasi, kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan skala likert. Subjek penelitian ini sebanyak 6 orang guru PJOK. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan guru PJOK melakukan penilaian: 1) ranah afektif berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 78,33%, 2) penilaian kognitif berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 80,33%, 3) penilaian ranah psikomotorik juga berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 79,67%. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran PJOK terhadap pembelajaran daring dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 hasil tersebut dinyatakan baik

    Mekanisme Penyelesaian Konflik Jalur dan Alat Penangkapan Ikan di Perairan Pulau Rukau Desa Semembang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor dan mekanisme penyelesaian konflik jalur penangkapan dan alat penangkapan ikan di perairan Pulau Rukau Desa Semembang. Perairan ini merupakan satu-satunya zona produktif terakhir tempat bergantungnya mata pencaharian nelayan rawai tradisional Desa Semembang sejak turun temurun. Perairan ini mengalami beberapa kali konflik antar nelayan rawai tradisional dengan nelayan modern. Konflik memuncak terjadi pada tahun 2017 dan pada tahun 2021 yang berujung pada penyanderaan kapal serta pembakaran alat penangkapan ikan milik nelayan modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Desa, Badan Perwakilan Daerah, Perwakilan Nelayan, Kepala Dusun, serta Polisi Khusus Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab konflik terjadi karena: 1) adanya perbedaan kepentingan antar nelayan, 2) pelanggaran jalur, dan 3) penggunaan alat penangkapan ikan modern oleh nelayan dari Kecamatan Meral Karimun dan Desa Kuala Selat Kecamatan Kateman. 4) tidak adanya sosialisasi kebijakan dan pengawasan atas pelanggaran dari Pos SDKP Provinsi Kepulauan Riau. Mekanisme penyelesaian konflik yang dilakukan melalui: pendekatan negosiasi, konsiliasi dan mediasi yang berakhir dengan surat kesepakatan perjanjian dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59/PERMEN-KP/2020 Tentang Jalur dan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

    Novel Mutations in The Coding Region of The Third Exon of Myostatin (MSTN) Gene in Madura Cattle

    Get PDF
    Molecular information using gene variants could support livestock selection to improve livestock productivity. This study aimed to identify the variants in part of the MSTN gene (part of the third exon coding region), a gene known for its significant effect on muscle growth. DNA was isolated from 95 Madura cattle blood samples collected in Pamekasan, Madura. PCR was used to amplify to MSTN region in part of the third exon, and one-way sequencing was conducted to obtain the sequence from the amplified product. Six SNPs were identified. Four SNPs were novel mutations, and the other two SNPs were recorded in the Ensembl database (rs466598800 and rs211583837). Among the identified novel mutations, one mutation in c.1301G/T caused a stop codon for the TT genotype cattle. However, no cattle carried the TT genotype. Three other mutations in c.1324, c.1373, and c.1399 were missense mutations that change the amino acids Q311L, A318P, and L335B, respectively. Most of the cattle had heterozygote genotypes for all the identified SNPs. It could also be noted that there were sequence differences in the part of the third exon identified between Madura cattle and Zebu cattle (by Tantia et al., 2006)

    Pelatihan Citizen Journalism Bagi Mahasiswa Sebagai Penunjang Promosi Pariwisata Halal di Pulau Penyengat

    Get PDF
    The purpose of this Community Service activity is to strengthen the promotion of Pulau Penyengat tourism as halal tourism through strengthening citizen journalism. The method used in this activity is through a media zoom meeting with 3 speakers. The number of participants who took part in this activity was ± 50 people consisting of several students on campus in TanjungpinangTujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memperkuat promosi pariwisata pulau penyengat sebagai wisata halal melalui penguatan citizen journalism. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui media zoom meeting dengan pembicara sebanyak 3 orang. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak ± 50 orang yang terdiri dari beberapa mahasiswa dikampus yang ada di Tanjungpinang

    Analisis Tingkat Kelincahan Atlet Tenis Meja PTM MBC Raflesia

    Full text link
    Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelincahan atlet tenis meja PTM MBC Raflesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet putra tenis meja di klub PTM MBC Raflesia dengan jumlah sebanyak 30 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi menjadi sampel penelitian. Instrumen dan teknik pengambilan data dalam penelitian adalah Hexagonal test. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan pengklasifikasian dibagi menjadi lima kategori yaitu: sangat kurang, kurang, sedang, baik, sangat baik, yang kemudian dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa secara umum 13,33% atlet berada pada kategori sangat kurang; 16,67% berada pada kategori rendah, 30% berada pada kategori sedang; 36,67% berada pada katagori baik; 3,33% berada pada kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kelincahan atlet tenis meja PTM MBC Raflesia berada pada kategori baik
    corecore