5 research outputs found

    PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI GREEN TEA DENGAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINT PADA PT. XYZ

    Get PDF
    Perencanaan produksi dalam proses produksi manufaktur merupakan salah satu bagian dari sistemproduksi. Perencanaan produksi menentukan pengukuran kemampuan perusahaan dalam penyediaan produk.Pengaturan perencanaan produksi yang tidak baik akan menyebabkan terjadinya penumpukan (bottleneck).Bottleneck stasiun kerja mengakibatkan perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan. PT. XYZ adalahsebuah perusahaan manufaktur dalam bidang produksi green tea yang mengalami masalah tidak mampumemenuhi permintaan akibat adanya bottleneck pada salah satu stasiun. Hal ini dapat dilihat dari jumlahproduksi green tea lebih kecil dari jumlah permintaan produk green tea. Penelitian ini bertujuan untukmenghasilkan penjadwalan produksi green tea dengan menggunakan pendekatan theory of constraint (TOC)untuk menghilangkan kendala (constraint) yang menghambat aliran produksi. Metode penjadwalan denganprinsip-prinsip dasar theory of constraint (TOC) adalah sistem penjadwalan drum buffer rope (DBR) denganmenggunkan time buffer, dimana stasiun kerja yang mengalami bottleneck diperbaiki sehingga menjadi stasiunkerja non bottleneck. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa stasiun kerja IV merupakan stasiun kerjabottleneck. Penyebab bottleneck pada stasiun kerja IV adalah kurangnya kapasitas tersedia (CA)

    PEMODELAN RANTAI PASOK FLEKSIBEL PADA PEMURNIAN MINYAK SAWIT: STUDI KASUS DI PT X

    Get PDF
    The development of the CPO-producing industry provides great benefits for the CPO refining industry.CPO is used as the main raw material for refined derivative products such as oleopangan products (cooking oil,margarine, shortening) and oleochemicals (fatty acids, fatty alcohol, glycerine). A related problem is theinefficiency in the distribution network caused by the complexity of the existing system and related to the manytypes or product variants that must be integrated in shipping. The aim of this research was to design a flexiblesupply chain network for domestic palm oil refined products using a soft computing approach with a geneticalgorithm. The simulation results using GA showed that the optimal solution completion time of themathematical model only takes 57 seconds. The optimization of the model that has been formulated was tested incases where the results were measured by the variables of the number of products distributed, distribution flowin the supply chain network, minimum cost (Z), and network facilities. The design was also tested by verificationof the optimization model by correcting errors in the model until the model produces a feasible solution andvalidating the optimization model to experts through the Association of Indonesian Palm Oil Entrepreneurs(GAPKI) North Sumatra, the Medan Palm Oil Research Center (PPKS) and Public Appraisal ServiceConsultants that often handles problems in the oil palm sector. According to experts, the designed modelrepresented the real situation so that it can be said that the model has been validated. The design is flexiblebecause it is able to meet the existing demand with utilities above 100% for 9 periods at a cost of Rp630,892,386.Keywords: multi-product, CPO refinery supply chain, genetic algorithm, optimization, flexible supply chainnetwork desig

    PERANCANGAN ULANG DAN SIMULASI TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GRIPPER RUBBER SEAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CORELAP, ALDEP, DAN FLEXSIM

    Get PDF
    ABC adalah salah satu perusahaan yang berusaha di bidang manufaktur penghasil gripper rubber seal. Perusahaan ini memiliki masalah dalam tata letak lantai produksinya yaitu  terdapat crossmovement dan jarak pada beberapa stasiun juga terlalu jauh yang menyebabkan aliran bahan terganggu. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melakukan perbaikan tata letak lantai produksi menggunakan metode CORELAP dan ALDEP kemudian dilakukan simulasi dengan software Flexsim. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak fasilitas usulan yang dapat meminimalkan jarak perpindahan bahan dengan  membandingkan efisiensi momen perpindahan tataletak aktual dengan tataletak yang diusulkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penurunan total momen perpindahan pada lantai produksi PT. ABC dari 14.495,08 meter/bulan menjadi 5930,19 meter/bulan dengan menggunakan algoritma CORELAP dan sebesar 7.369,7 meter/bulan pada algoritma ALDEP. Efisiensi jarak pada layout usulan juga meningkat dari 53,67% menjadi 93,74% pada algoritma CORELAP dan 78,18% pada algoritma ALDEP. Setelah dilakukan simulasi untuk mencari metode yang terbaik, didapatkan layout usulan yang terpilih merupakan layout hasil algoritma CORELAP dengan kilometers traveled per day 1,9 km/hari

    Model Biaya Produksi Biodiesel Berbasis Minyak Sawit

    Full text link
    Biodiesel adalah sumber energi terbarukan di Indonesia yang diatur penggunaannya oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan mandatori pencampuran biodiesel dengan solar (biosolar). Produksi biodiesel di Indonesia tidak berkembang (kebutuhan 3.4 juta kiloliter namun total produksi nasional hanya 1.703 kiloliter). Hal tersebut disebabkan harga jual (mengacu Mean of Platts Singapore) yang selalu lebih rendah dibandingkan biaya pokok produksi. Produksi biodiesel dipengaruhi oleh bahan baku dan teknologi proses, sehingga perlu dilakukan pemodelan produksi biodiesel sebagai landasan dalam menentukan kebijakan pendukung harga jual biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bahan baku, teknologi proses, dan memodelkan struktur biaya produksi biodiesel berbasis minyak sawit. Identifikasi bahan baku dilakukan dengan studi literatur dan survei lapangan ke produsen biodiesel. Identifikasi teknologi proses dilakukan dengan survei lapangan dan perhitungan neraca massa dengan teknologi Grand Inizio untuk mendapatkan jumlah rendemen dari masing-masing bahan baku. Selanjutnya kajian biaya produksi dilakukan berdasarkan spesifikasi bahan baku dan teknologi proses dengan pendekatan heuristik. Jenis dan spesifikasi minyak sawit yang banyak digunakan produsen di Indonesia adalah Crude Palm Oil (CPO) ALB<5%, Refined Palm Oil (RPO) ALB<5%, Refined Oil ALB<1%, Palm Fatty Acid Distillated (PFAD) ALB 90%. Teknologi proses yang digunakan adalah transesterifikasi untuk kadar ALB<1% dan esterifikasi-transesterifikasi untuk kadar ALB<5%. Rendemen yang dihasilkan untuk 1000 kg bahan baku adalah CPO 1051.75 kg, RPO dan PFAD 975.94 kg, Refined Oil 973.81 kg dengan pendekatan teknologi Grand Inizio. Model biaya produksi merepresentasikan total biaya produksi yang dipengaruhi oleh biaya Inside Battery Limit, Outside Battery Limit, biaya umum dan nilai tambah gliserol
    corecore