4 research outputs found

    Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Salah Satu Rumah Sakit Kota Bandung

    Get PDF
    Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang sering terjadi hampir diseluruh negara, terutama di negara berkembang, Di Indonesia angka kejadian ISK mencapai 90-100 dari 100.000 penduduk per tahunnya. Antibiotik merupakan terapi utama ISK. ISK ini adalah salah satu kontributor resistensi antibiotik di dunia karena nilai proporsinya yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola dan ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien ISK.  Metode penelitian ini secara observasional dan bersifat deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari data rekam medis dan SIMRS pasien ISK rawat jalan di salah satu Rumah Sakit Kota Bandung periode Januari – Desember 2021 sebanyak 154 data. Analisis ketepatan penggunaan antibiotik dilakukan secara kualitatif. Dari hasil penelitian menunjukkan pasien ISK lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebanyak 101 pasien (65.58%) dan lebih banyak terjadi pada rentang usia 36-45 tahun sebanyak 33 pasien (21.43 %). Terapi antibiotik yang sering diberikan yaitu Ciprofloxacin 65 pasien (42.21%), Cefixime 47 pasien (30.52%), Asam Pipemidat 18 pasien (11.69%). Analisis ketepatan   penggunaan antibiotik terdapat tepat indikasi (100%), tepat obat (96.10%), tepat dosis (79.22%), tepat frekuensi (93.51%) dan tepat durasi (70.13%)

    Aktivitas Inhibisi Enzim Alfa-glukosidase dari Ekstrak Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) secara In vitro

    Get PDF
    Diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia.Salah satu obat yang dapat digunakan untuk menangani diabetes mellitus, khususnya untuk diabetesmellitus tipe II adalah akarbosa. Akarbosa dapat digunakan pada pasien dengan kadar gula post-prandialyang tinggi. Akarbosa bekerja dengan mekanisme menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase di dalamusus. Penghambatan yang terjadi pada enzim alfa-glukosidase menyebabkan penundaan absorpsi dan digestiglukosa. Maka, kenaikan kadar gula post-prandial dapat dicegah. Namun, penggunaan obat sintetik antidiabetesseperti akarbosa dalam jangka waktu panjang dapat memberikan beberapa efek samping, khususnyagangguan pada sistem saluran pencernaan. Oleh karena itu, penggunaan obat bahan alam sebagai terapialternatif dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Salah satu tanaman di Indonesia yang memiliki potensisecara empiris sebagai antidiabetes adalah bangle (Zingiber cassumunar). Penelitian ini bertujuan untuk mengujiaktivitas penghambatan terhadap enzim alfa-glukosidase dari ekstrak etanol rimpang bangle. Hasil IC50yang didapatkan dari uji aktivitas penghambatan enzim alfa-glukosidase adalah 98,31 μg/ml. IC50 akarbosasebagai pembanding adalah 36,17 μg/ml. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat disimpulkanbahwa ekstrak etanol rimpang bangle memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan dan dipertimbangkanlebih lanjut sebagai kandidat obat antidiabetes, khususnya untuk mengobati diabetes mellitus tipe II

    PENGARUH EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca L.) PADA MODEL HEWAN RESISTENSI INSULIN

    No full text
    Pisang ambon (Musa paradisiaca L.) merupakan salah satu jenis pisang yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selain daging buahnya yang bermanfaat, kulit pisang juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan dapat mengontrol KGD dan mencegah komplikasi diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air kulit buah pisang ambon terhadap penurunan KGD dan menentukan dosis terbaik dalam meningkatkan nilai KTTI. Pengujian dilakukan secara preventif menggunakan model hewan resistensi insulin yang diinduksi lipofundin® dan fruktosa secara peroral selama 28 hari. Hewan uji yang digunakan yaitu 30 ekor mencit putih jantan galur swiss webster yang dibagi menjadi enam kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, pembanding Metformin 65 mg/KgBB, ekstrak air kulit buah pisang ambon dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB dan 400 mg/KgBB. Parameter yang diukur yaitu KGD dan KTTI dengan memberikan insulin 0,0125 U/KgBB secara intraperitoneal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air kulit buah pisang ambon dosis 400 mg/KgBB merupakan dosis yang paling baik dengan nilai KTTI sebesar 1,16

    AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN KEREHAU (Callicarpa longifolia Lamk.)

    No full text
    Pada penelitian sebelumnya daun Kerehau (Callicarpa longifolia Lamk.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan dapat menurunkan stress oksidatif pada diabetes melitus dan menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arah mekanisme kerja ektrak etanol daun Kerehau dalam menurunkan kadar glukosa darah. Metode yang digunakan adalah resistensi insulin dan tes toleransi amylum meggunakan mencit Swiss Webster serta penghambatan enzim α-amylase. Metode resistensi insulin dilakukan secara preventif dengan induksi lipofundin 30 ml / kg Kg dan fruktosa 2,52g / KgBB selama 28 hari. Pada tes toleransi amilum mencit diinduksi Amylum manihot 3g/KgBB dan diukur kadar glukosa darah pada menit ke 90, 120, 150, 180, dan 210. Penghambatan enzim α-amilase dilakukan pada konsentrasi ekstrak 50, 100, 150, 200, 250 dan 300ppm berdasarkan reaksi iodin-pati dan diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometer UV/Vis pada 620nm. Pada metode resistensi insulin diperoleh nilai KTTI pada kontrol negatif: 1,56; kontrol positif: 0,22; metformin: 1,11; EEDK 75mg/KgBB: 1,26; 150mg/KgBB: 1,55 dan 300mg/KgBB: 1,10. Sedangkan pada tes toleransi amilum menunjukkan bahwa ekstrak tidak menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan. Pada penghambatan enzim α-amilase diperoleh IC50 ekstrak yaitu 2.324ppm sedangkan acarbose 47ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kerehau bekerja meningkatkan sensitivitas insulin pada dosis 75mg/KgBB. Kata kunci : Daun kerehau (Callicarpa longifolia, Lamk.), amylum, resistensi insuli
    corecore