6 research outputs found

    Studi Manajemen Produksi Batik Kampung Kriyan sebagai Museum Hidup di Cirebon dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen produksi di Kampung Batik Kriyan sebagai Museum Hidup. Lokasi penelitian berada di Desa Kriyan Kecamatan Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara bersama narasumber yang relevan di kampung batik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen produksi dari Kampung Batik Kriyan menggunakan metode pemberdayaan sumber daya manusia dalam keberlangsungan produksi Batik Kriyan melalui beberapa fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fungsi manajemen pada produksi industri kain batik di Kampung Batik Kriyan yang mampu melestarikan budaya membatik di Cirebon dan fungsi dari museum hidup yang ditekankan oleh masyarakat Kampung Kriyan lebih kepada bentuk pengenalan dan apresiasi seni yang ada, sehingga Kampung Batik Kriyan dikategorikan sebagai museum hidup di Cirebon, Jawa Barat. Study of Batik Kampung Kriyan Production Management as Living Museum in Cirebon Facing The Covid-19 ABSTRACT This study aims to determine the production management in Kampung Batik Kriyan as a Living Museum. The research location is in Kriyan Village, Cirebon Districts. This study uses a qualitative approach where data collection is carried out by means of observations and interviews with relevant. The results showed that the production management of Kampung Batik Kriyan uses the method of empowering human resources in the sustainability of Batik Kriyan production through several management functions such as planning, organizing, actuating, and controlling. The conclusion of this study is that the management function of the production management of the batik kriyan industry in Kampung Batik Kriyan is able to preserve the batik culture in Cirebon and the function of the living museum which is emphasized by the people of Kampung Kriyan is more about the form of recognition and appreciation of the existing arts. So that Kampung Batik Kriyan is categorized as a living museum in Cirebon, West Java

    Pengelolaan M Bloc Space Sebagai Ruang Kreatif Seni Di Jakarta

    Get PDF
    Dalam mewujudkan suatu ruang kreatif seni yang bermutu tentunya dibutuhkan suatu manajemen yang baik. Manajemen yang baik itu tentunya mengacu pada fungsi-fungsi manajemen itu sendiri, dimana fungsi-fungsi yang dimaksudkan tidak lain adalah planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC). Salah satu faktor untuk bisa mencapai tujuan adalah memerhatikan sisi organisasi. Dalam hal ini ruang kreatif M Bloc Space mengupayakan agar sumber daya manusia itu bekerja sesuai dengan peran pekerjaannya dan mampu bekerja secara lebih optimal dalam upaya pengelolaan yang baik demi tercapainya tujuan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengelolaan ruang kreatif seni dari tinjauan teori fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, controlling, serta melihat dari sisi fungsi ruang kreatif seni dan dampak ruang kreatif seni yang selama ini dijalankan oleh M Bloc Space. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif di dengan subjek 3 orang informan. Menggunakan teknik pengumpulan data yaitu, observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan cara non-statis/tidak menggunakan angka, dan penulis membuat gambaran kompleks, laporan terinci dari pandangan responden secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ruang kreatif M Bloc Space menerapkan teori fungsi manajemen sebagai bentuk pengelolaan. Dari keempat elemen teori fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan hanya 2 yang difokuskan M Bloc Space saat ini yaitu pengorganisasian dan pengawasan sebagai salah satu peninjau kierja organisasi pada ruang kreatif tersebut. Kata Kunci : Pengelolaan, Ruang Kreatif Seni, Manajemen Organisasi, Fungsi Manajeme

    Motivasi Relawan dalam Acara Seni Budaya (Studi Kasus Festival Banjar di Jakarta)

    Get PDF
    ABSTRAKKualitas suatu acara festival dapat dikatakan baik apabila dapat melibatkan masyarakat. Salah satu festival yang mempromosikan seni budaya dan pariwisata yaitu Festival Banjar, di mana festival tersebut sudah dilaksanakan dalam bentuk acara tahunan sejak tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Jabodetabek. Festival Banjar melibatkan masyarakat lokal, khususnya anak muda sebagai Relawan untuk membantu proses keberlangsungan acara. Dengan adanya peluang keterlibatan dalam acara yang kemudian menjadi daya tarik sebagian masyarakat untuk berpartisipasi dan ikut serta sebagai relawan dalam Festival Banjar. Hal tersebut tentunya didasari dari sebuah motivasi dan dorongan baik dari individu maupun dari lingkungan sekitar. Tujuan dalam penelitian yaitu meninjau terkait motivasi relawan untuk terlibat mengikuti kegiatan kerelawanan melalui enam dimensi Volunteer Fungction Inventory (VFI) dan tiga teori kebutuhan McClelland. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil menunjukkan bahwa motivasi berperan penting dalam memengaruhi relawan yang terlibat dalam acara seni budaya. Nilai menjadi dasar dalam keterlibatan relawan melalui rasa memiliki terhadap kebudayaan yang dipertunjukkan. Selain itu, kebutuhan akan pemahaman, sosial, pencapaian, karir, dan perlindungan juga mendorong keikutsertaan relawan dalam membantu acara seni budaya. Volunteer Motivation in Cultural Arts Events(Case Study of Banjar Festival in Jakarta)ABSTRACTThe quality of a festival event can be said to be good if it can involve the community. One of the festivals that promote arts, culture and tourism is the Banjar Festival, where the festival has been held in the form of an annual event since 2017 organized by the Jabodetabek Bubuhan Harmony (KBB). The Banjar Festival involves local people, especially young people, as volunteers to help the process of the event's sustainability. With the opportunity to be involved in the event which later became an attraction for some people to participate and participate as volunteers in the Banjar Festival. This is certainly based on motivation and encouragement from both the individual and the surrounding environment. The purpose of this research is to review the motivation of volunteers to be involved in volunteer activities through 6 dimensions of the Volunteer Function Inventory (VFI) and 3 McClelland's theory of needs. This research uses a descriptive qualitative method with a case study approach. Data collection techniques in this study used semi-structured interviews. The results show that motivation plays an important role in influencing volunteers who are involved in cultural arts events. Values are the basis for volunteer involvement through a sense of belonging to the culture shown. In addition, the need for understanding, social, achievement, career and protection also encourages the participation of volunteers in assisting cultural arts events

    Pengelolaan M Bloc Space Sebagai Ruang Kreatif Seni di Jakarta

    No full text
    Dalam mewujudkan ruang kreatif seni yang bermutu tentunya dibutuhkan suatu manajemen yang baik. Manajemen yang baik tentunya mengacu pada fungsi-fungsi manajemen itu sendiri, dimana fungsi-fungsi yang tidak ada adalah planning,organizing, actuating, dan controlling (POAC). Salah satu faktor untuk mencapai tujuan adalah menyukai sisi organisasi. Dalam hal ini ruang kreatif M Bloc Space mengupayakan agar sumber daya manusia itu bekerja sesuai dengan peran pekerjaannya dan mampu bekerja lebih optimal dalam upaya pengelolaan yang baik demi tercapainya tujuan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai ruang kreatif seni dari teori fungsi manajemen yaitu planning,organizing, actuating, controlling, serta melihat dari sisi fungsi ruang kreatif dan dampak ruang kreatif seni yang selama ini dijalankan oleh M Bloc Space. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek 3 orang informan. Menggunakan teknik pengumpulan data yaitu, observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan cara non-statis/tidak menggunakan angka, dan penulis membuat gambaran kompleks, laporan terinci dari pandangan responden secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ruang kreatif M Bloc Space menerapkan teori fungsi manajemen sebagai bentuk pengelolaan. Dari keempat elemen teori fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan hanya 2 yang memperhatikan M Bloc Space saat ini yaitu pengorganisasian dan pengawasan sebagai salah satu peninjau kierja organisasi pada ruang kreatif tersebut. Kata Kunci : Pengelolaan, Ruang Kreatif Seni, Manajemen Organisasi, Fungsi Manajeme

    Pengelolaan M Bloc Space Sebagai Ruang Seni di Jakarta

    No full text
    Dalam mewujudkan suatu ruang kreatif seni yang bermutu tentunya dibutuhkan suatu manajemen yang baik. Manajemen yang baik itu tentunya mengacu pada fungsi-fungsi manajemen itu sendiri, dimana fungsi-fungsi yang dimaksudkan tidak lain adalah planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC). Salah satu faktor untuk bisa mencapai tujuan adalah memerhatikan sisi organisasi. Dalam hal ini ruang kreatif M Bloc Space mengupayakan agar sumber daya manusia itu bekerja sesuai dengan peran pekerjaannya dan mampu bekerja secara lebih optimal dalam upaya pengelolaan yang baik demi tercapainya tujuan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengelolaan ruang kreatif seni dari tinjauan teori fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, controlling, serta melihat dari sisi fungsi ruang kreatif seni dan dampak ruang kreatif seni yang selama ini dijalankan oleh M Bloc Space. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif didengan subjek 3 orang informan. Menggunakan teknik pengumpulan data yaitu, observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan cara non-statis/tidak menggunakan angka, dan penulis membuat gambaran kompleks, laporan terinci dari pandangan responden secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukan bahwa ruang kreatif M Bloc Space menerapkan teori fungsi manajemen sebagai bentuk pengelolaan. Dari keempat elemen teori fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan hanya 2 yang difokuskan M Bloc Space saat ini yaitu pengorganisasian dan pengawasan sebagai salah satu peninjau kierja organisasi pada ruang kreatif tersebut

    Pengelolaan Ruang Publik M Bloc Space Melalui Peran Manajerial dan Peran Figur sebagai Stakeholder Primer

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam terkait pengelolaan ruang publik berdasarkan dari tinjauan peran pemimpin dan peran Stakeholder Primer dalam M Bloc Space. Pertanyaan penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dari peran manajer dan stakeholder dalam proses pengelolaan ruang publik di M Bloc Space. Karena M Bloc tergolong ruang publik baru yang berdiri kurang dari lima tahun. Apakah gambaran dari peran manajer dan stakeholder itu semua berpengaruh dalam proses pengelolaan sehingga pihak M Bloc Space yakin bahwa ruang publik ini longlasting. Fokus penelitian dengan jenis kualitatif deskriptif di mana pengumpulan data melalui proses wawancara mendalam, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi lebih banyak tentang peran manajerial di M Bloc Space. Penelitian ini mengambil lokasi di M Bloc Space yang tepatnya ada di Kawasan Blok M Jakarta Selatan dan mengambil objek semua pemimpin yang bekerja di M Bloc Space. Public Space Management in M Bloc Space Through Managerial Roles As The Figures And Primary Stakeholder ABSTRACT This study aims to determine the management of public space based on a review of the role of leaders and the role of Primary Stakeholders in M Bloc Space. The research question examined in this study is how the influence of the role of managers and stakeholders in the public space management process in M Bloc Space. Because M Bloc is a new public space that hasn't been around for more than 5 years. Does the description of the roles of managers and stakeholders affect the management process so that M Bloc Space believes that this public space is long-lasting? This research is descriptive qualitative research in which the authors collect data through in-depth interviews (in-depth interview) and accompanied by documentation so that it can further dig up information on managerial roles in M Bloc Space. This research takes place in M Bloc Space, which is precisely in the Blok M area of South Jakarta and takes the objects of all the leaders who work at M Bloc Space
    corecore