7 research outputs found

    PENGARUH DIMENSI COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

    Get PDF
    Penilaian kapabilitas atau kemampuan seseorang dalam pemanfaatan teknologi informasi merupakan konsep dasar dari Computer Self Efficacy (CSE). CSE juga merupakan bagian dari prediktor yang penting bagi mahasiswa untuk mempelajari dan menggunakan sistem komputer. CSE mempunyai tiga dimensi yaitu Computer Based Skills, Media Reated Skills, dan Web Based Skills. Dengan demikian dapat dikatakan CSE dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa yang mempelajari sistem komputer (mahasasiswa ilmu komputer). Dengan pedekatan Structural Equation Modeling, penelitian ini menunjukkan, yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa adalah Computer Based Skills dan Web Based Skills, akan tetapi Media Reated Skills tidak mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa

    STRATEGI KEPALA DESA DALAM MEMBANGUN KARAKTER KEPEMIMPINAN GENERASI MUDA (Studi Kasus Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan)

    Get PDF
    ABSTRAK Strategi Kepala Desa Dalam Membangun Karakter Kepemimpinan Generasi Muda (Studi Kasus Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan) Oleh: Muhammad Malik Rizky Sauda Sempat berhentinya organisasi kepemudaan menjadi masalah pada ini karena generasi muda tidak memiliki wadah untuk menyalurkan bakat atau membangun karakter kepemimpinan didalam diri mereka lalu kurangnya evaluasi lanjutan oleh Kepala Desa wadah generasi muda sempat berhenti dan tidak memiliki tempat untuk membangun karakter kepemimpinan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan Kepala Desa dalam membangun karakter kepemimpinan generasi muda Jenis penelitian ini yaitu “Field Research” atau penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sudah adanya strategi yang dilakukan oleh Kepala Desa seperti, mengaktifikan kembali organisasi kepemudaan, mengadakan kegiatan pada karang taruna, dan memberikan motivasi kepada generasi muda yang terlibat dengan pidana. Hal ini seharusnya sudah menjadi langkah baik yang dilakukan oleh Kepala Desa mengingat sebelumnya organisasi kepemudaan didalam desa ini sempat berhenti yang menyebabkan tidak adanya wadah bagi geneasi muda untuk membangun karakter kepemimpinan mereka, namun sepertinya hal itu belum cukup karena masih kurang meratanya pemberian motivasi pada generasi muda dan kurang peka nya pada generasi muda sehingga masih adanya generasi muda yang terjerumus kejalan yang salah seperti, merokok disekolah, mabuk-mabukan, dan pelecehan seksual. Adapun hambatan bagi Kepala Desa dalam membangun karakter kepemimpinan pada generasi muda yaitu masih cukup banyaknya warga desa yang status Kartu Keluarga luar desa menyebabkan sulitnya Kepala Desa untuk mendata generasi muda dan sulitnya untuk menerima masukan atau tidak mau berubah pada generasi muda sehingga Kepala Desa merasa kesulitan dan sangat butuh waktu yang lama untuk membangun karakter kepemimpinan didalam diri generasi muda pada desa ini. Kata kunci: Kepala Desa, Kepemimpinan, Generasi Mud

    Implementasi Memory-Based dan Model-Based Collaborative Filtering pada Sistem Rekomendasi Sepeda Gunung

    No full text
    Sepeda adalah alat transportasi yang sangat umum digunakan oleh berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Pada era pandemi covid 19, penggemar sepeda mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu jenis sepeda yang banyak diminati oleh pengguna saat ini adalah mountain bike (sepeda gunung).  Permasalahannya calon pembeli mengalami kesusahan untuk membeli sepeda dikarenakan belum paham tentang sepeda sehingga informasi yang didapatkan masih minim sehingga seringkali terjadinya salah pembelian sepeda sehingga membuat calon pembeli sepeda tidak merasa nyaman saat digunakan,terkadang spesifikasi yang diharapkan terkadang tidak sesuai dengan mereka inginkan. Sistem rekomendasi adalah sebuah sistem yang memberikan rekomendasi pada suatu item tertentu yang dapat digunakan untuk membantu  pengguna sistem  dalam mengambil suatu keputusan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode collaborative filtering. Dalam metode collaborative filtering terdapat dua pendekatan, yaitu memory based collaborative filtering dan model based collaborative filtering

    Implementasi Metode Scrum dalam Pengembangan Test Engine Try Out Sertifikasi

    Get PDF
    Bina Darma University is one of higher education under the auspices of the Region II Higher Education Service Institute committed to producing graduates who have competence. One tangible form that can see from the activities carried out through the Faculty of Computer Science is the capacity-building and capabilities of prospective graduates through the certification program. Available certifications are competency certifications from world-renowned vendors that have licenses to issue certifications. But the problem that occurs is the failure caused by the unfamiliarity of participants in seeing the types of issues to be faced. Even though if it is seen to take a vendor certification exam, it will cost a lot of money and time is not small. For that reason, in this research, an alternative solution was made, namely by making a test engine try out certification. In the process of developing a test engine, the Scrum method is used, which focuses on speed in development. the results of the event show that the test engine produced can function properly and can be used as a try out the tool before conducting a certification exam. Universitas Bina Darma merupakan salah satu penyelenggara pendidikan tinggi di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi. Salah satu wujud nyata yaitu dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan melalui Fakultas Ilmu Komputer yaitu kegiatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas calon lulusan melalui program sertifikasi. Sertifikasi yang tersedia merupakan sertifikasi kompetensi dari vendor ternama dunia yang memiliki lisensi untuk mengeluarkan sertifikasi. Namun permasalah yang terjadi yaitu kegagalan yang disebabkan kurang terbiasanya peserta dalam melihat jenis soal-soal yang akan dihadapi.  Padahal jika dilihat untuk mengikuti ujian sertifikasi vendor membutuhkan biaya yang mahal serta waktu yang tidak sedikit. Untuk itu didalam peneltian ini dilakukan upaya alternative solusi yaitu dengan dibuat test engine try out sertifikasi. Dalam proses pengembangan test engine digunakan metode Scrum yang berfokus pada kecepatan dalam pengembangan. hasil pengembangan menunjukkan bahwa test engine yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik serta dapat dijadikan sebagai alat try out sebelum dilakukannya ujian sertifikasi

    The Role of Occupational Therapy Practitioners in Evaluation and Intervention of Sleep with Older Adult Clients

    No full text
    Objective: This study sought to explore occupational therapy practitioners’ perceptions of their role in working with older adults with sleep issues. Methods: A mixed methods approach was used with data gathered from an online survey tool disseminated through social media platforms. Data from 17 participants was analyzed. Results: Respondents reported not receiving entry-level knowledge of sleep evaluation in academic programs (70.6%). Additionally, 41.2% of respondents utilized continuing education opportunities. Respondents reported lack of occupational therapy specific evaluation tools as a significant barrier to addressing sleep in practice. Discussion: Results indicate the need for additional research, coverage on sleep in the academic curriculum, and professional development opportunities, and occupational therapy specific evaluations for addressing sleep

    Risk of COVID-19 after natural infection or vaccinationResearch in context

    No full text
    Summary: Background: While vaccines have established utility against COVID-19, phase 3 efficacy studies have generally not comprehensively evaluated protection provided by previous infection or hybrid immunity (previous infection plus vaccination). Individual patient data from US government-supported harmonized vaccine trials provide an unprecedented sample population to address this issue. We characterized the protective efficacy of previous SARS-CoV-2 infection and hybrid immunity against COVID-19 early in the pandemic over three-to six-month follow-up and compared with vaccine-associated protection. Methods: In this post-hoc cross-protocol analysis of the Moderna, AstraZeneca, Janssen, and Novavax COVID-19 vaccine clinical trials, we allocated participants into four groups based on previous-infection status at enrolment and treatment: no previous infection/placebo; previous infection/placebo; no previous infection/vaccine; and previous infection/vaccine. The main outcome was RT-PCR-confirmed COVID-19 >7–15 days (per original protocols) after final study injection. We calculated crude and adjusted efficacy measures. Findings: Previous infection/placebo participants had a 92% decreased risk of future COVID-19 compared to no previous infection/placebo participants (overall hazard ratio [HR] ratio: 0.08; 95% CI: 0.05–0.13). Among single-dose Janssen participants, hybrid immunity conferred greater protection than vaccine alone (HR: 0.03; 95% CI: 0.01–0.10). Too few infections were observed to draw statistical inferences comparing hybrid immunity to vaccine alone for other trials. Vaccination, previous infection, and hybrid immunity all provided near-complete protection against severe disease. Interpretation: Previous infection, any hybrid immunity, and two-dose vaccination all provided substantial protection against symptomatic and severe COVID-19 through the early Delta period. Thus, as a surrogate for natural infection, vaccination remains the safest approach to protection. Funding: National Institutes of Health
    corecore