36 research outputs found

    PROYEKSI AWAL MUSIM DI JAWA BERBASIS HASIL DOWNSCALING CONFORMAL CUBIC ATMOSPHERIC MODEL (CCAM) (SEASON ONSET PROJECTION IN JAVA BASED ON CCAM DOWNSCALING OUTPUT)

    Get PDF
    Penelitian mengenai awal musim dengan kriteria Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menggunakan curah hujan dasarian di Indonesia telah banyak dilakukan, namun data yang digunakan masih memiliki keterbatasan dalam periode analisis, resolusi spasial yang masih rendah dan masih belum dapat menghasilkan proyeksi ke depan. Penggunaan model iklim adalah jawaban untuk mengatasi semua keterbatasan tersebut. Penelitian ini menggunakan Conformal Cubic Atmospheric Model (CCAM) untuk downscaling dari data model iklim global dan reanalisis National Center for Environmental Prediction/National Center for Atmospheric Research (NCEP/NCAR). Periode waktu yang digunakan adalah periode 1991 2010 (20 tahun) sebagai periode baseline (kondisi saat ini) dan periode 2011 2030 sebagai periode proyeksi ke depan. Penentuan awal musim pada penelitian ini menggunakan kriteria curah hujan dasarian dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proyeksi dengan menggunakan skenario A2 IPCC menyimpulkan bahwa Awal Musim Kemarau (AMK) di sebagian besar daerah Pulau Jawa datang lebih cepat, sedangkan Awal Musim Hujan (AMH) cenderung mundur atau datang lebih lambat dari baseline. Dengan kata lain, Pulau Jawa diproyeksikan mengalami musim kemarau yang lebih panjang dan musim hujan yang lebih pendek dibandingkan kondisi saat ini.Kata kunci: CCAM, Downscaling, AMK, AM

    OPTIMASI PARAMETER PROSES LASER CUTTING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ACRYLICTYPE CLEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

    Get PDF
    Laser cutting is one of the alternatives in answering the technological challenges of this era that offers a significant advantage on conventional cutting methods. The background problem of this study is optimization regarding the quality of cutting results from the laser cutting process on acrylic materials.The experiments aimed to get a minimum roughness value, and the method used was the Taguchi method. The parameters used are cutting speeds of 6, 8, 10 (mm/s), laser focus points of 4.6.8 (mm), and gas pressures of 90, 100, 110 (mm/s).The three parameters were varied using Taguchi's experimental design and obtained 9 variations of parameters, after an experiment, the roughness of the cut surface was carried out to obtain the surface roughness value of each parameter variation. The highest roughness value was found in experiment 2 with an average roughness value of 1.015 μm and the lowest roughness value in experiment 7 with an average roughness value of 0.225.After data processing, optimal parameters were obtained, namely gas pressure of 100 mm / s, cutting speed of 8 mm / s and focal point of 8 mm / s and the most dominant influence factor, namely gas pressure parameters with a value of 7,494

    A Classic Dermatomyositis: A Case Report of Rare Idiopathic Inflammatory Myopathy

    No full text
    Background: Dermatomyositis (DM) is a rare autoimmune disease and is one of the idiopathic inflammatory myopathies which predominately affects the skin and muscles. Its estimated incidence is less than 10 cases per million population with an overall female/male ratio is approximately 2:1. This case report presents a classic case of dermatomyositis in a male in Indonesia

    Analisis Pola Spatio-Temporal dan Komparasi Hasil Dowscaling CCAM (Conformal Cubic Atmospheric Model) Untuk Parameter Curah Hujan 3 Jam-an

    No full text
    Validation and comparison are necessary to analyze and evaluate the performance of the model atmosphere. The comparison is carried out between model outputs with observed data or satellite. Downscaling is used to obtain data with high spatial resolution. This study uses a dynamic downscaling model (CCAM) where the input data is the Reanalysis NCEP / NCAR data. The results of this study explain that the CCAM downscaling output for 3 hourly rainfall over Java still not produces a high correlation coefficient with the TRMM data. This is because the results of CCAM downscaling tend to show a lower value (under-estimate) when compared to the TRMM, but the results of CCAM downscaling showed similar temporal patterns. Although the spatial patterns of diurnal rainfall of CCAM are more similar with TRMM, with the peak ofrainfall in the ocean occured in the morning - noon (starting at 01.00- 10.00 LT) and for land occurred at noon - night (13.00 to 19.00 LT).Validasi dan komparasi sangat diperlukan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerj a model dengan cara membandingkan hasil keluaran model yang telah dilakukan downscaling dengan data observasi. Downscaling digunakan untuk mendapatkan data dengan resolusi spasial yang lebih rapat. Penelitian ini menggunakan metode downscaling dinamis dengan model CCAM dimana data input yang digunakan adalah data reanalisis NCEP/NCAR. Hasil dari penelitian ini adalah curah hujan 3 jam-an di Pulau Jawa hasil downscaling CCAM masih belum rnenghasilkan koefisien korelasi yang tinggi dengan data TRMM. Hal ini disebabkan hasil downscaling CCAM cenderung menunjukkan nilai yang lebih rendah (under-estimate) jika dibandingkan dengan TRMM, namun hasil downscaling CCAM sudah menunjuldcan pola temporal yang hampir mina. Sedangkan pola spasial curah hujan diurnal basil downscaling CCAM sudah hampir menyerupai TRMM, dengan puncak curah hujan diurnal di lautan terjadi pada pagi - siang Bari (dimulai pukul 01:00-10:00 LT) dan untuk daratan terjadi pada siting - sore hari (13:00-19:00 LT).Hal. 70-8

    Pengaruh Pengalaman, Kesukarelaan, dan Kualitas Informasi Terhadap Minat Menggunakan Elearning (Studi kasus pada Siswa dan Siswi Kelas XI IPS MAN 3 Malang),

    Get PDF
    E-learning secara umum didefinisikan sebagai intensitas penggunaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan jaringan dalam kegiatan belajar dan mengajar. MAN 3 Malang menggunakan e-learning sebagai media pembelajaran dalam dua tahun terakhir. Penggunaan e-learning di MAN 3 Malang saat ini terhenti dikarenakan server yang digunakan sedang mengalami masalah. Berdasarkan sumber yang diperoleh, siswa dan siswi yang telah menggunakan e-learning secara nyata adalah siswa dan siswi kelas XI IPS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu pengalaman siswa, kesukarelaan siswa, dan kualitas informasi dari e-learning secara simultan dan parsial terhadap variabel dependen yaitu minat menggunakan e-learning . Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa dan siswi kelas XI IPS MAN 3 Malang yang berjumlah 33 orang. Sampel yang digunakan adalah keseluruhan populasi yang berjumlah 33 responden, maka dari itu teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik, serta uji F dan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial, dengan α 5%. Hasil uji F menunjukan bahwa variabel pengalaman siswa (X 1 ), kesukarelaan siswa (X 2 ) dan kualitas informasi dari e-learning (X 3 ) secara simultan berpengaruh pengaruh signifikan terhadap minat menggunakan elearning (Y) dengan nilai F hitung sebesar 8,105 dan signifikansi sebesar 0,000. Besarnya pengaruh variabel pengalaman siswa (X 1 ), kesukarelaan siswa (X 2 ) dan kualitas informasi dari e-learning (X 3 ) terhadap minat menggunakan e-learning (Y) adalah 45,6%, sedangkan 54,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dari penelitian ini. Hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel pengalaman siswa (X 1 ) dan kualitas informasi dari e-learning (X 3 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan e-learning (Y), di mana nilai t hitung untuk variabel pengalaman siswa (X 1 ) sebesar 1,020 dengan signifikansi 0,361 dan variabel kualitas informasi dari e-learning (X 3 ) sebesar 1,481 dengan signifikansi 0,149. Variabel kesukarelaan siswa (X 2 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan e-learning (Y) dengan nilai t hitung sebesar 2,574 dengan signifikansi 0,015

    Karakteristik Penyimpangan Curah Hujan Saat Kejadian Enso (El Nino Southern Oscillation) Di Indonesia Berbasis Satelit TRMM

    No full text
    Indonesia where was located on the west of Pacific Ocean, has a climate strongly influenced by oscillations that occur in the ocean. This research was conducted, to obtain spatial results, which can explain the correlation between rainfalls in Indonesia with the southern oscillation phenomenon. With spatial method, it will get anywhere regions which significantly affect the incident in Indonesia. This is important, because many previous studies still use the station or in the form of point data, so the analysis only focused on the temporal side in some areas of observation only. Analysis of spatial correlation in Indonesia for both these parameters, are still rarely found. Calculation and analysis results obtained is a map of rainfall deviation during the Southern Oscillation Index (SOI) extremes and the map correlation coefficient between rainfall in Indonesia and the SOI, with values between -0.2 to 0.5, with a fairly high correlation found in the north Sulawesi island. Correlation analysis was also performed between rainfall in every season (3 months) with the SOI, which can be generated correlation value, both in DJF (December, January, February), MAM (March, April, May), JJA (June, July , August) and SON (September, October, November). The resulting correlation values ranging from -0.5 to 0.7.Hal. 235-24
    corecore