36 research outputs found

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH BAHASA INGGRIS BERVISI Science, Environment, Technology Dan Society

    Get PDF
    Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modul mata kuliah bahasa Inggris yang berisi seperangkat materi bahasa Inggris  yang disusun secara sistematis dengan menggunakan cara pandang bervisi SETS dengan aplikasi berbagai materi pada mata kuliah lain sehingga memungkinkan tercipta lingkungan/suasana belajar yang dapat mempermudah mahasiswa untuk belajar lebih efektif dan efisien. Tujuan penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar mata kuliah bahasa Inggris dengan model pembelajaran  bervisi SETS yang sesuai untuk mahasiswa teknik,khususnya teknik elektronika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan digunakan untuk mendesain produk atau prosedur baru yang teruji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dikembangkan sedemikian sehingga memenuhi kriteria efektivitas, kualitas atau kemiripan dengan suatu standar (Borg dan Gall, 2003:569). Secara keseluruhan bahan ajar bahasa Inggris bervisi SETS yang disusun didalam penelitian ini mempunyai skor keterkaitan 4,2 ini artinya tingkat keterkaitannya dengan matakuliah lain yang ada didalam kurikulum sebesar 84% dengan predikat sanga baik.Kata Kunci: SETS, pengembangan bahan ajar

    UPAYA PREVENTIF DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN FILM SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari tindak pidana  pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia serta upaya preventif yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana pembajakan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline, yakni : 1) Faktor Teknologi dan Internet, 2) Faktor ekonomi, 3) Faktor Kesadaran Masyarakat 4) Faktor kesadaran Hukum Pada Pencipta Film, 5) Faktor Pengetahuan , 6) Faktor Penegakan Hukum, 7) Faktor Budaya. Adapun upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia adalah 1) Melakukan sosialisasi undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada masyarakat, 2) Pelaksanaan penutupan konten dan/hak akses pengguna yang melanggar hak cipta dan/atau hak terkait dalam sistem elektronik, 3) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik 4) Melakukan perlindungan hak eksklusif terhadap pencipta film, 5) Adanya kesadaran hukum pada masyarakat, 6) Adanya kesadaran hukum pada pencipta film.Kata kunci : preventif , tindak pidana , pembajakan film, online, offlin

    UPAYA PREVENTIF DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN FILM SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari tindak pidana  pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia serta upaya preventif yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana pembajakan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline, yakni : 1) Faktor Teknologi dan Internet, 2) Faktor ekonomi, 3) Faktor Kesadaran Masyarakat 4) Faktor kesadaran Hukum Pada Pencipta Film, 5) Faktor Pengetahuan , 6) Faktor Penegakan Hukum, 7) Faktor Budaya. Adapun upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia adalah 1) Melakukan sosialisasi undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada masyarakat, 2) Pelaksanaan penutupan konten dan/hak akses pengguna yang melanggar hak cipta dan/atau hak terkait dalam sistem elektronik, 3) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik 4) Melakukan perlindungan hak eksklusif terhadap pencipta film, 5) Adanya kesadaran hukum pada masyarakat, 6) Adanya kesadaran hukum pada pencipta film.Kata kunci : preventif , tindak pidana , pembajakan film, online, offlin

    PENERAPAN BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PT BRANTAS ABIPRAYA

    Get PDF
    Abripraya has implemented Business Continuity Management (BCM) as an effort to keep business processes running well under any risk conditions, including when the Covid-19 virus pandemic occurs. However, in Abipraya, there are still business risks that need to be resolved, namely violations of SOPs related to preventing Covid-19. This study aims to determine which risk groups are at high risk for applying Business Continuity Management in Abipraya during the Covid-19 pandemic. Data collection methods are used through field observations, documentation of activities, and interviews related to the object in the study. The results found six risks with a very high level, one chance with a high level, and a medium level due to violations of BCM implementation by Abipraya's external parties. The majority of breaches of the implementation of BCM by period-specific project workers such as vendors and subcontractors, visiting visitors, and online motorcycle taxi drivers. In conclusion, about 75% of the risk group with a very high-risk category for the BCM Abipraya during the Covid-19 pandemic. The managerial implication is to disseminate regulations, especially to external parties, and implement periodic mitigation plans to reduce high risk.Abripraya telah menerapkan Business Continuity Management (BCM) sebagai upaya agar proses bisnis tetap berjalan dengan baik dalam kondisi risiko apapun, termasuk saat terjadi pandemi virus Covid-19. Namun, di Abipraya, masih ada risiko bisnis yang perlu diselesaikan yaitu pelanggaran SOP terkait pencegahan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelompok risiko mana yang berisiko tinggi untuk menerapkan Business Continuity Management di Abipraya selama masa pandemi Covid-19. Metode pengumpulan data digunakan melalui observasi lapangan, dokumentasi kegiatan, dan wawancara yang berkaitan dengan objek dalam penelitian. Hasil penelitian menemukan enam risiko dengan level sangat tinggi, satu peluang dengan level tinggi, dan level sedang akibat pelanggaran implementasi BCM oleh pihak eksternal Abipraya. Pelanggaran pelaksanaan BCM mayoritas dilakukan oleh pekerja proyek periode tertentu seperti vendor dan subkontraktor, pengunjung yang berkunjung, dan pengemudi ojek online. Kesimpulannya, sekitar 75% kelompok risiko dengan kategori risiko sangat tinggi untuk BCM Abipraya selama pandemi Covid-19. Implikasi manajerial adalah mensosialisasikan regulasi, terutama kepada pihak eksternal, dan mengimplementasikan rencana mitigasi secara berkala untuk mengurangi risiko tinggi

    UPAYA PREVENTIF DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN FILM SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari tindak pidana  pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia serta upaya preventif yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana pembajakan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline, yakni : 1) Faktor Teknologi dan Internet, 2) Faktor ekonomi, 3) Faktor Kesadaran Masyarakat 4) Faktor kesadaran Hukum Pada Pencipta Film, 5) Faktor Pengetahuan , 6) Faktor Penegakan Hukum, 7) Faktor Budaya. Adapun upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia adalah 1) Melakukan sosialisasi undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada masyarakat, 2) Pelaksanaan penutupan konten dan/hak akses pengguna yang melanggar hak cipta dan/atau hak terkait dalam sistem elektronik, 3) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik 4) Melakukan perlindungan hak eksklusif terhadap pencipta film, 5) Adanya kesadaran hukum pada masyarakat, 6) Adanya kesadaran hukum pada pencipta film.Kata kunci : preventif , tindak pidana , pembajakan film, online, offlin

    UPAYA PREVENTIF DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN FILM SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari tindak pidana  pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia serta upaya preventif yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana pembajakan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline, yakni : 1) Faktor Teknologi dan Internet, 2) Faktor ekonomi, 3) Faktor Kesadaran Masyarakat 4) Faktor kesadaran Hukum Pada Pencipta Film, 5) Faktor Pengetahuan , 6) Faktor Penegakan Hukum, 7) Faktor Budaya. Adapun upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia adalah 1) Melakukan sosialisasi undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada masyarakat, 2) Pelaksanaan penutupan konten dan/hak akses pengguna yang melanggar hak cipta dan/atau hak terkait dalam sistem elektronik, 3) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik 4) Melakukan perlindungan hak eksklusif terhadap pencipta film, 5) Adanya kesadaran hukum pada masyarakat, 6) Adanya kesadaran hukum pada pencipta film.Kata kunci : preventif , tindak pidana , pembajakan film, online, offlin

    UPAYA PREVENTIF DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN FILM SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari tindak pidana  pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia serta upaya preventif yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana pembajakan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline, yakni : 1) Faktor Teknologi dan Internet, 2) Faktor ekonomi, 3) Faktor Kesadaran Masyarakat 4) Faktor kesadaran Hukum Pada Pencipta Film, 5) Faktor Pengetahuan , 6) Faktor Penegakan Hukum, 7) Faktor Budaya. Adapun upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia adalah 1) Melakukan sosialisasi undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada masyarakat, 2) Pelaksanaan penutupan konten dan/hak akses pengguna yang melanggar hak cipta dan/atau hak terkait dalam sistem elektronik, 3) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik 4) Melakukan perlindungan hak eksklusif terhadap pencipta film, 5) Adanya kesadaran hukum pada masyarakat, 6) Adanya kesadaran hukum pada pencipta film.Kata kunci : preventif , tindak pidana , pembajakan film, online, offlin

    UPAYA PREVENTIF DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN FILM SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari tindak pidana  pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia serta upaya preventif yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana pembajakan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline, yakni : 1) Faktor Teknologi dan Internet, 2) Faktor ekonomi, 3) Faktor Kesadaran Masyarakat 4) Faktor kesadaran Hukum Pada Pencipta Film, 5) Faktor Pengetahuan , 6) Faktor Penegakan Hukum, 7) Faktor Budaya. Adapun upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia adalah 1) Melakukan sosialisasi undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada masyarakat, 2) Pelaksanaan penutupan konten dan/hak akses pengguna yang melanggar hak cipta dan/atau hak terkait dalam sistem elektronik, 3) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik 4) Melakukan perlindungan hak eksklusif terhadap pencipta film, 5) Adanya kesadaran hukum pada masyarakat, 6) Adanya kesadaran hukum pada pencipta film.Kata kunci : preventif , tindak pidana , pembajakan film, online, offlin

    Eksplorasi Constructive Editing pada Film Batapatih

    Get PDF
    The creation of this Final Project entitled "Ekplorasi Constructive Editing pada Film Batapatih " is a form of accountability for the achievement of an audio visual that applies the concept of Constructive Editing, how is the placement of two shots that have no relationship but produce new meanings and give the impression that the audience not only believes but also feel the atmosphere. This means that when watching a film, the audience doesn't just stop at just getting information, but also builds up emotional aspects. The object of the creation of this Batapatih film is a child who lacks the warmth and love of his family so when he is at home the child receives warmth and affection from the people he meets. This becomes a phenomenon of how an environment can affect the character of a child. Through this work, it provides a spectacle that can build people's way of thinking in forming character towards children
    corecore