11 research outputs found

    Kandungan Total Fenolik Ekstrak Metanol Buah Leunca (Solanum nigrum L.) dan Fraksi-fraksinya

    Get PDF
    Senyawa fenolik merupakan metabolit sekunder yang keberadaannya sangat melimpah dan merupakan sumber antioksidan alami dari tumbuhan dan buah-buahan, salah satunya adalah leunca (Solanum nigrum L.). Studi ini bertujuan menentukan kandungan total fenolik yang terdapat pada ekstrak dan fraksi buah leunca. Buah leunca diekstraksi menggunakan metode maserasi memanfaatkan pelarut­ metanol, lalu difraksinasi bertingkat memanfaatkan metode partisi cair-cair dengan pelarut n-heksan dan etil asetat. Total Phenolic Content (TPC) dilakukan dengan pereaksi Folin-Ciocalteau secara spektrofotometri. Asam galat digunakan sebagai pembanding. Ekstrak metanol (EM) memiliki kandungan fenol total tertinggi yaitu sebesar 3,83 ± 0,06 mg GAE/g, diikuti oleh fraksi etil asetat (FEA) dan n-heksan (FHE) sebesar 2,79 ± 0,13; 1,32 ± 0,01 mg GAE/g. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelarut yang lebih banyak mengekstrak senyawa fenolik dibandingkan pelarut n-heksan dan etil asetat yaitu pelarut metanol

    Phytosome as Cytotoxic agent delivering system : A Review

    Get PDF
    Along with the rapid development of herbal medicine formulas, an appropriate drug delivery system is needed to increase its bioavailability. One of them was used the phytosome. As a delivery system, it was known to be able to increase the bioavailability of phytomedicine by increasing the permeability of herbal compounds on cell membranes so the absorption of the compound will be increased. In its development, the phytosome formula was effective for delivering cytotoxic agent compounds, such as quercetin, diosgenin, icariin, tocopherol, and others. Besides, some of these formulas have also been commercialized and patented. The effectiveness and ease of manufacture have made phytosomes a promising drug delivery system in the development of cytotoxic drugs

    Potensi Sitotoksik Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa) Terpurifikasi pada Sel Kanker Serviks HeLa

    Get PDF
    Kanker terus menjadi masalah kesehatan utama, salah satu jenis penyakit kanker yang banyak diidap oleh wanita di Indonesia ialah kanker serviks. Herbal telah banyak digunakan dalam pengobatan kanker oleh masyarakat, namun penelitian lebih lanjut mengenai khasiat farmakologinya masih belum banyak dilakukan, salah satunya buah parijoto (Medinilla speciosa). Salah satu senyawa dalam tanaman herbal yang diduga bersifat antioksidan dan berpotensi sitotoksik ialah alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak buah parijoto terpurifikasi secara in vitro pada sel kanker serviks HeLa. Buah parijoto diekstraksi dengan melakukan maserasi menggunakan etanol 70%. Rendemen dihitung dan difraksinasi dengan pelarut bertingkat sesuai kepolaran. Tiap fraksi rendemen dihitung dan dianalisis secara semi-kuantitatif menggunakan KLT. Tiap fraksi ekstrak buah parijoto diukur kadar total alkaloid dan didapatkan kadar total alkaloid tertinggi pada fraksi etil asetat sebesar 62,15%. Analisis sitotoksik dilakukan pada sel line HeLa menggunakan MTT assay dan didapatkan hasil IC50 terendah pada fraksi etil asetat sebesar 95,48 µg/mL. Analisis data dilakukan melalui analisis korelasi antara variabel kadar total alkaloid dan nilai IC50 menggunakan analisis korelasi Pearson dan didapatkan hasil bahwa kadar total alkaloid dan nilai IC50 berkorelasi sangat kuat dan signifikan (r = -0,98)

    Review Artikel : Potensi Daun Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Antikanker

    Get PDF
    Pada tahun 2020, kanker menjadi penyebab kematian utama di dunia dan dalam kurung 5 tahun prevalensi kanker mengalami peningkatan di Indonesia. Kekurangan dari terapi kanker yaitu kurangnya selektif dalam mematikan sel kanker, sehingga dapat mematikan sel sehat maka dari itu pasien dapat merasakan efek samping yang cukup signifikan. Oleh karena itu, telah diteliti pencarian terapi alternatif dari daun pepaya. Tujuan dari artikel ini adalah mengetahui potensi daun pepaya sebagai antikanker. Artikel ilmiah yang dipublikasi 2010 – 2021 dari 2 database (Scopus dan PubMed) ditelaah dan didapatkan 38 artikel. Daun pepaya diketahui mengandung kandungan senyawa flavonoid, fenolat, steroid, alkaloid, terpenoid, fenolat, karotenoid, tannin, saponin, asam lemak, glikosida, glikosinalat, dan klorofil. Daun pepaya juga diketahui memiliki aktivitas antikanker terhadap kanker kulit, payudara, hepar, paru, pankreas, serviks, prostat, ovarium, mesothelioma, dan darah. Aktivitas antikanker daun pepaya dipengaruhi oleh karakteristik sel dan sampel uji. Pemilihan sel uji memengaruhi pengujian antiproliferasi, yaitu dengan doubling time yang singkat maka potensi antiproliferasi lebih tinggi. Kandungan senyawa pada daun pepaya memengaruhi aktivitas antikanker, dan perolehannya sangat berhubungan dengan pemilihan pelarut dan teknik ekstraksi yang tepat. Sistem penghantaran sampel dengan nanopartikel yang diformulasikan dengan daun pepaya juga membantu meningkatkan bioavaibilitas dari ekstrak daun pepaya, sehingga potensi antikanker meningkat

    Narrative Review : Metode Analisis Neotam pada Makanan dan Minuman

    Get PDF
    Neotam merupakan pemanis sintesis derivat aspartam yang baru muncul di pasaran pada tahun 2002 dan biasa ditambahkan pada produk pangan. Analisis kandungan neotam merupakan hal yang penting dilakukan untuk menjamin kualitas dan keamanan produk pangan. Tujuan review ini yaitu untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tiap metode analisis neotam dalam sampel makanan dan minuman, serta mengetahui metode yang dapat menghasilkan nilai-nilai validasi paling baik pada analisis kandungan neotam dalam sampel makanan dan minuman. Dalam penelitian ini dilakukan narrative review metode analisis neotam untuk menyajikan rangkuman data secara naratif. Pencarian artikel penelitian dilakukan dengan menggunakan lima jenis database, yaitu Science direct, SpringerLink, Google Scholar, PubMed, dan Scopus. Artikel yang didapat dari ketiga database diseleksi menggunakan aplikasi Mendeley. Hasil pencarian literatur ditemukan 23 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Pengembangan metode analisis neotam dalam sampel makanan dan minuman di antaranya yaitu metode kromatografi cair dengan instrumen HPLC dan UHPLC, metode Capillary Zone Electrophoresis, serta metode spektrofotometri UV-Vis. Metode analisis neotam terbaik dapat dilihat dari berbagai aspek. Berdasarkan aspek kualitas metode, meliputi nilai-nilai validasi, metode analisis neotam terbaik yaitu metode kromatografi cair dengan instrumen UHPLC-MS

    UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SERTA FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) DENGAN BAHAN PENGHANCUR SODIUM STARCH GLYCOLATE

    Get PDF
    Secang merupakan salah satu tanaman Indonesia yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antijerawat, antiinflamasi, serta memiliki aktivitas hipoglikemi, vasorelaksasi, dan hepatoprotektif. Komponen utama yang terdapat dalam kayu secang adalah brazilin yang bersifat sebagai antioksidan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengukur aktivitas antioksidan ekstrak kayu secang serta memformulasikan ekstrak kayu secang menjadi sediaan tablet hisap dengan  sodium starch glycolate (SSG) sebagai bahan penghancur Metode: Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak kayu secang dilakukan dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH  (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).  Ekstrak kayu secang diformulasikan menjadi  tablet hisap dengan metode granulasi basah menggunakan SSG dengan konsentrasi sebesar 3% (FI) , 8% (FII), dan 12% (FIII). Evaluasi sifat alir granul dilakukan melalui pengukuran waktu alir granul, sudut diam, dan indeks kompresibitas. Dilakukan uji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dau uji waktu hancur terhadap tablet hisap yang dihasilkan.    Hasil: Esktrak kayu secang memiliki aktivitas antioksidan yang  kuat. Granul yang dihasilkan dari ketiga formula memiliki sifat alir yang baik. Hasil evaluasi sifat fisik tablet hisap menunjukkan bahwa ketiga formula memenuhi syarat pengujian keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan, waktu hancur.  Kesimpulan: Perbedaan konsentrasi SSG pada tablet hisap ekstrak kayu secang dapat mempengaruhi kerapuhan, kekerasan, dan waktu hancur sediaan. Peningkatan jumlah SSG pada formulasi tablet hisap ekstrak kayu secang tidak selalu dapat mempercepat waktu hancur sediaan

    The Activity of Liposome-Parijoto Formula Through p53 Expression in HepG2 Cell Line

    Get PDF
    Parijoto, one of Melastomaceae family, has been known to have cytotoxic activity in HepG2, a hepatocellular cancer cell line, but with low activity. However, the ethyl acetate fraction of Parijoto gave the highest antioxidant and cytotoxic activity in 4T1. Then, purification and liposome formulation need to be carried out to increase the activity of Parijoto extract.  Objective: This research aimed to study the cytotoxic activity and molecular mechanism of LEA (Liposom-Ethyl Acetate of Parijoto Fraction) in HepG2. Method: Extraction has been done by maceration, followed by partition using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. LEA formulation was carried out by thin-layer hydration with modification and the formula was sized using a bath sonicator.  Cytotoxic activity test of LEA and extract was performed in five serial concentrations (3,9 µg/mL–250 µg/mL), while the positive control doxorubicin performed in 3,9 µg/mL – 250 µg/mL by MTT assay. P53 gene expression was analyzed by using PCR-electrophoresis. Result: Results showed that LEA increased the cytotoxic activity (IC50 = 28.40 μg/ml). Furthermore, based on the electrophoresis study, LEA induced the p53 expression while the extract only did not. Conclusion: Liposome formula from ethyl acetate fraction of Parijoto extract (LEA) was able to increase cytotoxic activity and p53 gene expression was possible through the apoptotic mechanism. This shows that this formula is a promising strategy to improve the bioavailability of herbal medicines as cytotoxic agents

    Penetapan Kandungan Fenolik Total dan Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanolik Kubis Ungu (Brassica oleraceae var.capitata L)

    No full text
    Latar Belakang : Kubis ungu mengandung suatu senyawa fenolik yang bisa dimanfaatkan sebagai antioksidan yang mana difungsikan untuk menangkal radikal bebas.Tujuan : Mengetahui kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik kubis ungu.Metode : Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksperimental. Proses kajian memakai sampel kubis ungu dari Kec. Getasan, Salatiga. Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) digunakan untuk uji aktivitas antioksidan sementara penetapan kadar total fenolik dilakukan lewat metode Folin-Ciocalteu. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis statistik dengan menggunakan korelasi pearson.Hasil   : Kadar total fenolik sampel sebesar 51,45±0,57 mgEAG/g dan aktivitas antioksidannya cukup kuat yang dilihat dari perolehan nilai IC50 sampel sebesar 28,097 ± 0,33 μg/mL. Hasil analisis statistik pada ekstrak etanol kubis ungu dengan korelasi pearson menunjukkan korelasi negatif (-0.948) antara total fenolik dan aktivitas antioksidan fraksi etil asetat didalamnya, yang mengartikan semakin tinggi total fenolik maka semakin rendah nilai IC50 sampel (aktivitas antioksidannya semakin kuat).Kesimpulan :  Fraksi etil asetat ekstrak etanolik kubis ungu mempunyai nilai total fenolik sebesar 51,45 ± 0,47 mgGAE/g dan nilai IC50 28,097±0,33 μg/mL. Semakin tinggi kandungan total fenolik dalam fraksi etil asetat ekstrak etanolik kubis ungu maka akan semakin tinggi pula nilai aktivitas antioksidannyaKata Kunci : Kubis ungu (Brassica oleraceae var. capitata L.), aktivitas antioksidan, Total Phenolic Content (TPC

    Pendampingan Pembuatan Produk Minuman Herbal di Desa Girirejo sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata

    Get PDF
    Produk Unggulan Kawasan Desa (Prukades) merupakan salah satu program Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Sebagai salah satu upaya pengembangan desa wisata di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Magelang, diperlukan adanya Prukades. Pembuatan Prukades ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan perekonomian di Desa Giriejo. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan melakukan pendampingan pembuatan produk minuman herbal unggulan kepada masyarakat Desa, khususnya ibu-ibu PKK Desa Girirejo. Pendampingan dilakukan mulai tahap penggalian formula minuman herbal hingga inisiasi pemasaran dalam skala kecil. Penilaian hasil produksi dilakukan oleh konsumen, kemudian nilai yang didapat dianalisis sebagai dasar perbaikan untuk produksi produk selanjutnya. Serangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Pembuatan Produk Minuman Herbal mampu menambah pengetahuan masyarakat Desa Girirejo tentang manfaat bahan herbal, memberikan bekal keterampilan pembuatan produk minuman herbal, dan Desa Girirejo memiliki satu Prukades yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat

    Correlation Between Antioxidant and Cytotoxic Activity of Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Fractions in 4T1 Cell Line

    No full text
    Parijoto (Medinilla speciosa Blume) is one of Indonesian plant used for traditional medicine. Previous studies have demonstrated antimicrobial and cytotoxic effects of Parijoto on T47D cells. Therefore, we intended to know the antioxidant and cytotoxic activity of these fractions in 4T1 cell line (a Mus musculus mammary carcinoma). This cancer causes the greatest number of cancer-related deaths This study also investigated the correlation between antioxidant activity and cytotoxicity of Parijoto fractions. Discovering the type of correlation between antioxidant and anticancer activity of botanical extracts could relieve in screening for cytotoxic agent from natural products. The antioxidant and cytotoxic activity investigated using the Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) and 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide (MTT) assay methods. The result showed that ethyl acetate fraction is the higher antioxidant activity (IC50:1.77 μg/mL) and the higher cytotoxicity (IC50:133.57 μg/mL). There was a strong positive correlation (correlation coefficient=0.957) between antioxidant and cytotoxic activity in 4T1 cell line, but the correlation was not significant (p=0.188).Keywords: Parijoto (Medinilla speciosa Blume), antioxidant, cytotoxic, 4T1 cell line
    corecore