3 research outputs found

    Evaluasi Galur-Galur Penyerbukan Sendiri Generasi S2 Jagung Manis (Zea mays var. saccharata Sturt.) : Review

    Get PDF
    Jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt.) banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang manis, nilai ekonomis yang tinggi, juga memiliki masa produksi relatif lebih cepat dari jagung biasa. Peningkatan kualitas dan kuantitas jagung manis untuk memenuhi kebutuhan pasar dapat dilakukan dengan membentuk varietas unggul hibrida yang memiliki hasil dan produksi yang tinggi, tingkat kemanisan yang tinggi, penampilan yang baik dan tahan terhadap hama dan penyakit. Informasi tentang variabilitas fenotipik diperlukan sebagai acuan dalam proses membentuk jagung hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter agronomis dan nilai variabilitas dari galur-galur penyerbukan sendiri generasi S2 jagung manis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan terdapat keragaman pada semua parameter pengamatan pada galur-galur yang berasal dari pedigree yang sama. Penilaian variabilitas fenotipik menunjukkan nilai yang luas pada karakter tinggi tanaman, umur bunga betina, umur bunga jantan, tinggi letak tongkol, berat tongkol dengan kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, umur panen, dan panjang tongkol. Genotipe 926-4.5, 926-4.6, 989-2.2.9, INDx360/MM-1.4, INDx360/MM-1.9, Sby-1.1, Sby-1.3, Sby-1.5, Sby-2.4, SD-2.2.5 dan SD-2.2.6 memiliki penampilan agronomis yang baik dan dapat dilanjutkan untuk dievaluasi pada generasi selanjutnya

    EVALUASI GALUR-GALUR PENYERBUKAN SENDIRI GENERASI S2 JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter agronomis beberapa genotipe galur penyerbukan sendiri S2 jagung manis, menilai variabilitas fenotipik galur penyerbukan sendiri generasi S2 jagung manis, dan mendapatkan galur penyerbukan sendiri generasi S3 jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di UPT Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas pada bulan Maret hingga Mei 2020. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan metode pengamatan single plant. Evaluasi dilakukan pada 12 genotipe hasil penyerbukan sendiri generasi S2 jagung manis. Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan masih terdapat keragaman pada semua parameter pengamatan pada galur-galur yang berasal dari pedigree yang sama. Penilaian variabilitas fenotipik menunjukkan nilai yang luas pada karakter tinggi tanaman, umur bunga betina, umur bunga jantan, tinggi letak tongkol, berat tongkol dengan kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, umur panen, dan panjang tongkol. Sedangkan pada karakter diameter batang dan tingkat kemanisan menunjukkan nilai variabilitas fenotipik yang sempit. Terdapat nilai inbreeding depression yang beragam pada semua karakter pengamatan, kecuali pada karakter umur berbunga betina. Semua genotipe yang diamati memiliki umur berbunga betina yang lebih cepat dari genotipe generasi sebelumnya. Terdapat beberapa gejala abnormalitas pada beberapa genotipe, seperti adanya tongkol bercabang, munculnya silk pada tassel dan tanaman kerdil. Hasil evaluasi menunjukkan genotipe 926-4.5, 926-4.6, 989-2.2.9, INDx360/MM-1.4, INDx360/MM-1.9, Sby-1.1, Sby-1.3, Sby-1.5, Sby-2.4, SD-2.2.5 dan SD-2.2.6 memiliki penampilan agronomis yang baik dan dapat dilanjutkan untuk dievaluasi pada generasi selanjutnya

    Evaluasi Galur-Galur Penyerbukan Sendiri Generasi S2 Jagung Manis (Zea Mays Var. Saccharata Sturt.) : Review

    Full text link
    Jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt.) banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang manis, nilai ekonomis yang tinggi, juga memiliki masa produksi relatif lebih cepat dari jagung biasa. Peningkatan kualitas dan kuantitas jagung manis untuk memenuhi kebutuhan pasar dapat dilakukan dengan membentuk varietas unggul hibrida yang memiliki hasil dan produksi yang tinggi, tingkat kemanisan yang tinggi, penampilan yang baik dan tahan terhadap hama dan penyakit. Informasi tentang variabilitas fenotipik diperlukan sebagai acuan dalam proses membentuk jagung hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter agronomis dan nilai variabilitas dari galur-galur penyerbukan sendiri generasi S2 jagung manis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan terdapat keragaman pada semua parameter pengamatan pada galur-galur yang berasal dari pedigree yang sama. Penilaian variabilitas fenotipik menunjukkan nilai yang luas pada karakter tinggi tanaman, umur bunga betina, umur bunga jantan, tinggi letak tongkol, berat tongkol dengan kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, umur panen, dan panjang tongkol. Genotipe 926-4.5, 926-4.6, 989-2.2.9, INDx360/MM-1.4, INDx360/MM-1.9, Sby-1.1, Sby-1.3, Sby-1.5, Sby-2.4, SD-2.2.5 dan SD-2.2.6 memiliki penampilan agronomis yang baik dan dapat dilanjutkan untuk dievaluasi pada generasi selanjutnya
    corecore