5 research outputs found

    Effect of viral, reservoir, host, and environmental factors on viral evolution that affect morbidity and mortality of COVID-19 disease

    Get PDF
    The COVID-19 pandemic has been going on for more than two years. The number of sufferers of this disease continues to increase as well as those who die. The number of disease and death cases varies in each country and even in one country in certain seasons and certain tribes. This is triggered by the evolution of viruses that create new variants with different virulences so that they can affect the transmission of the COVID-19 virus. Several factors can trigger the evolution of the virus, one of which is the ability to mutate to create new variants and/or new strains that cause differences in morbidity and mortality due to early COVID-19 strains. Other factors that favor viral evolution are the reservoir, host immunity, and extreme environmental conditions. This is supported by differences in the percentage of morbidity and mortality in various countries. This literature review aims to determine the effect of viral, reservoir, host, and environmental factors (season and rainfall, temperature, sunlight, materials around the environment, animal habitat, water, and wastewater) on the evolution of viruses that affect morbidity and mortality in COVID-19 disease

    Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Peningkatan Kesadaran untuk mengurangi risiko Penyakit Kronis di Wilayah Tengger

    Get PDF
    Suku Tengger merupakan salah satu suku yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sukapura yang masih mempertahankan tradisi leluhur seperti perayaan adat. Pada saat perayaan tersebut, masyarakat Tengger menyajikan makanan bersantan dan tinggi lemak. Hal itu diindikasi sebagai salah satu penyebab penyakit kronis yang menyerang usia pralansia dan lansia seperti hipertensi, diabetes melitus, dan obesitas. Berdasarkan data dari puskesmas setempat, diketahui angka tersebut cukup tinggi sehingga tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan deteksi dini, pemeriksaan serta melakukan penyuluhan kepada warga setempat tentang masalah penyakit kronis. Kegiatan yang dilakukan antara lain analisis masalah dengan pihak puskesmas serta melakukan kerja sama, kemudian melaksanakan kegiatan berupa pemeriksaan kesehatan serta penyuluhan. Pemeriksaan dilakukan selama tiga hari untuk melakukan screening untuk memeriksa hipertensi, kadar gula darah, dan obesitas. Pasien yang ditemukan pada kondisi kronis dirujuk ke puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan edukasi untuk melakukan pemeriksaan rutin. Kegiatan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) tetap dilakukan pada masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat disusun dan dilaporkan pada pemerintah setempat

    Penguatan Program Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Puskesmas Made Surabaya Barat

    Get PDF
    Vaccination aims to have a specific impact on a certain disease so that one day you will be exposed to the disease, you will not get sick or only experience mild illness. Indonesia is carrying out the COVID-19 vaccination as part of the COVID-19 pandemic prevention strategy, with the implementation of the COVID-19 vaccination aimed at protecting the public from SARS-CoV-2 infection which can cause illness and death due to COVID-19. The vaccination program is carried out by the government in 4 stages carried out by the Puskesmas as an extension of the local Health Office. Puskesmas are the spearhead of the implementation of the vaccination program for the community. Puskesmas Made Surabaya oversees several higher education institutions in the region. In carrying out the implementation of the phase 2 vaccination with a larger coverage, it requires the assistance of health workers and a place of implementation that facilitates access to services. Vaccination activity phase two is a government program and Puskesmas Made requires the support of health personnel and a place of service that facilitates access to vaccination services. Solutions in the form of assistance for health workers and a place for vaccine implementation that facilitate access to implementation are important in the success of the COVID-19 Vaccination program. The methods used are preparation of vaccine officer registration, participating in vaccine officer training and obtaining vaccinator certificates, technical coordination of vaccine implementation at Puskesmas, implementation, and evaluation of vaccination implementation. The results of the activities to achieve vaccination at the Ciputra University Vaccine post for institutions in the working area of ​​the Puskesmas are well made.Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi COVID-19, dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk melindungi masyarakat dari infeksi SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan kesakitan  dan kematian akibat COVID-19. Program vaskinasi dilaksanakan oleh pemerintah dalam 4 tahap dilakukan oleh Puskesmas sebagai perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan setempat. Puskesmas menjadi ujung tombak pelaksanaan program vaksinasi ke masyarakat. Puskesmas Made Surabaya membawahi beberapa Institusi Perguruan Tinggi di wilayahnya. Dalam melakukan pelaksanaan vaksinasi tahap 2 dengan cakupan lebih besar membutuhkan bantuan tenaga kesehatan dan tempat pelaksanaan yang memudahkan akses pelayanan. Kegiatan Vaksinasi tahap dua merupakan program pemerintah dan puskesmas Made membutuhkan dukungan tenaga kesehatan dan tempat layanan yang memudahkan akses pelayanan vaksinasi. Solusi berupa bantuan tenaga kesehatan dan tempat pelaksanaan vaksin yang memudahkan akses pelaksanaan menjadi hal yang penting dalam mensukseskan program Vaksinasi COVID-19. Metode yang dilakukan adalah persiapan melalui pendaftaran petugas vaksin, mengikuti pelatihan petugas vaksin dan mendapat sertifikat vaksinator, koordinasi teknis pelaksanaan vaksin dengan Puskesmas Made, Pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan Vaksinasi. Hasil kegiatan tercapainya vaksinasi di pos Vaksin Universitas Ciputra bagi tiga institusi perguruan tinggi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Made dengan baik

    THERAPY AND SUPPORTIVE CARE

    No full text
    Webinar ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang terapi dan perawatan suportif terhadap infeksi virus COVID-19. Webinar ini membahas terapi COVID-19 pada dewasa, anak-anak, pencegahan dan farmakoterapi COVID-19 pada pasien diabetes mellitus dan komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dan masyarakat selama pandemi COVID-19. Pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) telah muncul sebagai salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Penyakit ini menyebabkan peningkatan jumlah penderita dewasa yang sangat tinggi dan jumlah kematian yang tinggi dalam waktu singkat. Prevalensi COVID-19 pada anak-anak sangat kecil namun juga rentan menderita penyakit ini. Penatalaksanaan dan terapi penderita yang digunakan saat ini berdasarkan derajat keparahan penyakit, kemampuan pemantauan efek samping obat (ESO) dan terkonfirmasinya seseorang oleh virus ini. Terapi definitif untuk penyakit COVID-19 belum ada sampai saat ini. Terapi saat ini merupakan “drug in emergency situation”. Obat yang digunakan adalah antiviral, inhibitor inflamasi, golongan klorokuin, seroterapi (plasma konvalesen), antikoagulan, dan obat atau penunjang lainnya. Pemilihan obat untuk penderita ini disesuaikan pada ketersediaan obat. Penelitian tentang terapi definitif COVID-19 sedang dilakukan di berbagai tempat sehingga diperlukan informed consent. Pasien COVID-19 dengan penyakit penyerta diabetes mellitus mempunyai case fatality rate yang lebih tinggi. Interaksi kompleks antara COVID-19, diabetes, dan efekterapi terkait sedang dipelajari. Pemeriksaan berkala pada pasien COVID-19 dengan diabetes mellitus mutlak diperlukan dengan pertimbangan yang cermat dari para klinisi. Komunikasi menjadi bagian penting menghadapi ancaman pandemik untuk membangun kepercayaan publik dan menjaga agar tidak terjadi kepanikan dan penanganan pandemik berjalan lancar. Komunikasi di bidang kesehatan telah diatur WHO dan Kemenkes dalam bentuk pedoman, protokol dan media informasi. Pilar komunikasi terkait COVID-19 berupa himbauan, koordinasi, pemberian akses informasi, serta pengarusutamaan. Komunikasi penting dilakukan antara pasien (dan keluarga atau wali pasien) dan tenaga kesehatan pada layanan kesehatan

    PENGARUH EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP KADAR LEUKOTRIEN B4, INTERLEUKIN 10 DAN MALONDIALDEHYDE SERUM TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR YANG DIPAPAR ASAP ROKOK ELEKTRIK

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis dengan dosis 100 mg/kg BB/hari, 200mg/kg BB/hari dan 300mg/kg BB/hari dalam menurunkan kadar MDA dan LTB4 serum serta meningkatkan kadar IL-10 serum pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) strain Wistar yang dipapar dengan asap rokok elektrik selama 4 minggu. Penelitian ini eksperimental laboratorium dengan rancangan randomized post test only control group design. Tikus putih jantan dibagi 5 kelompok secara random yaitu KK, KR, P1, P2 dan P3. KK sebagai kontrol negatif diberi pelarut, KR diberikan paparan asap rokok elektrik dan pelarut, P1, P2, P3 diberi paparan asap rokok elektrik dan ekstrak etanol kulit manggis dosis 100, 200, 300 mg/kg BB/hari selama 4 minggu. Data yang diperoleh dilakukan tes normalitas dengan one sample Kalmogorov-Smirnov dan tes homogenitas dengan Levene. Distribusi data didapatkan tidak normal dan diuji Kruskal-Wallis Test (statistik non parametrik). Kruskal-Wallis Test menunjukan perbedaan yang signifikan pada kadar MDA dan LTB4 setiap kelompok percobaan (KK, KR, P1, P2 dan P3) serta tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada kadar IL-10 pada tiap kelompok percobaan (p > 0,05). Uji Mann-Whitney menunjukan perbedaan paling signifikan pada kadar MDA kelompok KR terhadap P3 serta kadar LTB4 kelompok KK terhadap kelompok KR (p < 0,05). Kesimpulan yang didapatkan adalah pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis dapat menurunkan kadar MDA dan LTB4 serum namun tidak dapat meningkatkan kadar IL-10 serum pada tikus putih yang dipapar asap rokok elektrik
    corecore