114 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PPL UNY 2015 LOKASI SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN

    Get PDF
    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu program yang memberikan kesempatan bagi Mahasiswa untuk mempraktekkan berbagai teori yang mereka terima di bangku kuliah. Pada saat kuliah, Mahasiswa hanya menerima ilmu yang bersifat teoritis. Oleh karena itu, pada saat PPL ini, Mahasiswa berkesempatan mengaplikasikannya teori-teori tersebut dan sekaligus menimba ilmu secara empirik, tidak sekedar mengetahui suatu teori, tetapi lebih jauh lagi mereka juga memiliki kemampuan untuk menerapkan teori tersebut dalam situasi mengajar yang sesungguhnya. Praktik Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman tentang proses pembelajaran dan kegiatan persekolahan lainnya yang digunakan sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dibutuhkan. Kegiatan PPL merupakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh Mahasiswa yaitu dalam bidang pendidikan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015 yang berlokasi di SMP N 1 Prambanan Klaten, mulai dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai tanggal 11 September 2015. Dalam hal ini, Praktik Pengalaman Lapangan melakukan kegiatan mengajar baik yang bersifat terbimbing maupun yang bersifat mandiri. Dalam kegiatan PPL ini, Mahasiswa menjalankan program mengajar sebanyak 9 kali pertemuan. Program mengajar menggunakan metode Labwork, diskusi (Cooperative learning),dan demonstrasi. Untuk mendukung metode yang digunakan pada saat mengajar dibutuhkan media pendukung meliputi alat praktikum dan LKS. Praktikan telah menyeselesaikan tugas mengajar kelas VII A dan VII E untuk mata pelajaran Bahasa Jawa. Praktikan telah dapat mengajar sebanyak 15 kali dan mengadakan ulangan harian sebanyak satu kali untuk mata pelajaran Bahasa Jawa pada masing-masing kelas. Kegiatan belajar yang dilakukan adalah pembelajaran di kelas. Banyak kendala dan hambatan dalam melakukan PPL baik yang berasal dari intern maupun ekstern. Adapun beberapa hambatan pada waktu mengajar antara lain pengelolaan kelas karena peserta didik sulit dikendalikan. Namun, semua itu merupakan sebuah proses menuju yang lebih baik. Adanya kegiatan PPL ini, praktikan mendapat bekal pangalaman dan gambaran nyata tentang kegiatan dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Adanya kerjasama, kerja keras dan disiplin akan sangat mendukung terlaksananya program-program PPL dengan sukses. Terselesaikanya kegiatan PPL ini, diharapkan dapat tercipta tenaga pendidik yang professional dan berkualitas

    PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PAKCOY AKIBAT PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK NPK PADA TANAH ALUVIAL

    Get PDF
    Peningkatan produksi sawi pakcoy pada tanah aluvial dihadapkan pada sifat fisik dan kimia yang kurang baik bagi tanaman sehingga perlu upaya perbaikan lahan dengan pemberian abu janjang sawit dan pupuk NPK. Tujuan penelitian untuk mendapatkan dosis terbaik dari abu janjang sawit dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak mulai dari 25 Agustus sampai 7 Oktober 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu rancangan acak lengkap dengan pola faktorial. Faktor pertama yaitu dosis abu janjang sawit dengan 3 taraf a1 (3,6 g/polybag); a2 (7,2 g/polyba); a3 (10,7 g/polybag). Faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK dengan 3 taraf p1 (1,2 g/polybag); p2 (1,6 g/polybag); p3 (2 g/polybag) sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan, dan diulang sebanyak 3 kali, setiap ulangan terdiri dari 4 sampel tanaman. Variabel yang diamati yaitu jumlah daun, jumlah klorofil daun, luas daun, volume akar, berat kering tanaman, dan berat segar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi abu janjang kelapa sawit dan pupuk NPK mampu meningkatkan luas daun, volume akar, berat kering tanaman, dan berat segar tanaman. Pemberian abu janjang sawit dengan dosis 3,6 g/polybag dan pupuk NPK dengan dosis 2 g/polybag merupakan interaksi terbaik dalam mempengaruhi berat segar tanaman sawi pakcoy. Kata Kunci : abu janjang sawit, pupuk NPK, sawi pakcoy, tanah aluvial

    PENGARUH PUPUK KANDANG BURUNG PUYUH DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME PADA TANAH ALUVIAL

    Get PDF
    Kedelai edamame merupakan sayuran bernilai komersial tinggi di Indonesia, terlebih setelah kepopuleran Edamame sebagai camilan. Kedelai yang berasal dari Jepang ini berbeda dengan kedelai lain, yaitu bijinya lebih besar, teksturnya lebih halus, rasanya lebih manis, dan lebih mudah dicerna. Penelitian bertujuan mengetahui interaksi antara pupuk kandang burung puyuh dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah aluvial, dan mendapatkan  dosis interaksi antara pupuk kandang burung puyuh dan NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah aluvial. Penelitian ini  dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jalan Reformasi Gg. Racana Untan, yang mulai dari tanggal 12 juli sampai 12 september 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama  yaitu pupuk kandang burung puyuh (b) yang terdiri 3 taraf perlakuan, sedangkan faktor kedua yaitu pupuk NPK (p) juga terdiri dari 3 taraf perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel, sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 108 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah :Faktor pertama adalah pupuk kandang burung puyuh (b) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: b1 = 10 ton/ha setara dengan 50 g/polybag, b2 = 20 ton/ha setara dengan 100 g/polybag, b3 = 30 ton/ha setara dengan 150 g/polybag. Faktor kedua yaitu pupuk NPK (p) yang juga terdiri dari 3 taraf yaitu: p1 = 200 kg/ha setara dengan 1 g/polybag,p2 = 300 kg/ha setara dengan 1,5 g/polybag, p3 = 400 kg/ha setara dengan 2 g/polybag. Variabel yang di amati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong segar, berat polong segar, jumlah polong isi, jumlah polong hampa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara pemberian pupuk kandang burung puyuh dan NPK dalam meningkatkan jumlah cabang produktif kedelai edamame pada tanah aluvial, namun tidak ditemukan dosis pupuk kandang burung puyuh dan NPK yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame yang terbaik tanah aluvial tetapi pemberian pupuk kandang burung puyuh dosis 10 ton/ha dan NPK dosis 200 kg/ha efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah aluvial.Kata kunci : Hasil dan Pertumbuhan, Kedelai Edamame, NPK, Pupuk Kandang Burung Puyuh, Tanah Aluvia

    PENGARUH ABU BOILER DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA PADA TANAH GAMBUT DENGAN SISTEM JENUH AIR

    Get PDF
    Kubis bunga adalah jenis tanaman sayuran yang banyak mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Pemanfaatan tanah gambut dalam budidaya tanaman dihadapkan pada beberapa kendala berupa sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah gambut yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Upaya untuk meningkatkan pH tanah gambut dapat dilakukan dengan pemberian abu boiler kelapa sawit dan pupuk NPK untuk penambah unsur hara pada tanah gambut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi antara abu boiler dan pupuk NPK dan mendapatkan dosis terbaik antara abu boiler dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Penelitian ini dimulai dari tanggal 11 Mei sampai 24 Juli 2022 yang berlokasi di Desa Panca Roba Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 2 faktor yaitu dosis abu boiler (A) tiga taraf dan pupuk NPK (P) dengan tiga taraf perlakuan pupuk NPK (P) dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan terdiri 4 sampel tanaman sehingga total keseluruhan diperoleh 100 tanaman 108 tanaman. Faktor pertama yaitu dosis abu boiler (A) terdri dari 3 taraf yaitu:a1 = Abu boiler 10 ton/ha setara 176 g/polybag, a2 = Abu boiler 20 ton/ha setara 352 g/polybag, a3 = Abu boiler 30 ton/ha setara  528 g/polybag. Faktor kedua yaitu pemberian pupuk NPK (P) terdiri dari 3 taraf yaitu: p1 = NPK 300 kg/ha atau setara dengan 2,7 g/tanaman, p2 = NPK 600 kg/ha atau setara dengan 5,4 g/tanaman, p3 = NPK 900 kg/ha atau setara dengan 8,1 g/tanaman. Variabel yang diamati pada penelitan ini adalah jumlah daun (helai), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), berat segar massa bunga (g) dan diameter bunga (cm). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terjadi interaksi dari abu boiler dan pupuk NPK terhadap semua variabel pengamatan. Pemberian abu boiler 30 ton/ha dan pupuk NPK 900 kg/ha merupakan dosis yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah gambut
    corecore