12 research outputs found

    PENGARUH EKSTRAK HERBA SURUHAN (Peperomia Pellucida L. Kunth) TERHADAP PENINGKATAN FIBROBLAS PADA LUKA PASCA EKSTRAKSI GIGI ( Penelitian Eksperimental Laboratoris Pada Rattus Norvegicus Strain Wistar )

    Get PDF
    Latar Belakang: Pencabutan gigi menyebabkan rasa nyeri dan tubuh merespon cedera ini dengan proses penyembuhan termasuk penutupan luka. Resiko infeksi pun meningkat apabila nyeri dan proses penyembuhan berlangsung dalam waktu yang lama. Proliferasi fibroblas merupakan peran penting dalam penutupan dan kontraksi luka. Fibroblas membentuk matriks ekstraseluler dan kolagen untuk mendukung penyembuhan yang lebih efektif pada soket. Suruhan ini memiliki kandungan flavonoid, tanin, terpenoid, karbohidrat dan zat alkaloid yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka karena memimiliki sifat antibakteri, antiinflamasi dan antioksidan. Tujuan: Untuk melihat peningkatan proliferasi fibroblas pada soket paska pencabutan setalah pemberian efek gel suruhan. Metode: Dua puluh delapan tikus dikelompokkan menjadi empat kelompok; dua kelompok kontrol dan diberikan placebo gel dan dua kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak gel suruhan 8%. Penghitungan sel fibroblas dilihat pada hari ketiga dan ke tujuh. Hasil data di analisis menggunakan uji independent T-Test Hasil: Terdapat peningkatan sel fibroblas secara signifikan pada soket paska ekstraksi gigi hari ke 3 (p=0.000; p < α = 0.05) dan hari ke 7 (p=0.000; p < α = 0.05. Simpulan: Penggunaan ekstrak gel suruhan 8% dapat meningkatkan proliferasi fibroblas pada luka paska ekstraksi gigi tikus wista

    PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

    Get PDF
    Tujuan dari laporan ini adalah untuk merancang sebuah gedung yang berfungsi sebagai tempat pendidikan. Secara keseluruhan gedung kuliah ini menggunakan struktur beton bertulang yang mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku. Dalam perhitungan pembangunan ini berpedoman pada Standar Nasional Indonesia yang menjadi peraturan dasar di Indonesia dan buku-buku paten yang berkaitan dengan perencanaan struktur beton bertulang seperti buku Perencanaan Beton Bertulang oleh Agus Setiawan, Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang karangan W.C. Vis dan Gideon Kusuma dan Struktur Beton Bertulang oleh Istimawan Diphohusodo. Penunjang Gedung ini dibangun diatas tanah seluas 22,4 x 14,5 m dan memiliki tujuh lantai. Beton yang digunakan memiliki mutu (fc’) = 25 MPa dan mutu baja 400 MPa. Hasil Perencanaan Perancangan Pembangunan Gedung Kuliah A Universitas Muhammadiyah Palembang, digunakan tiang pancang dengan dimensi 30 x 30 cm dengan kedalaman 15 m, pile cap digunakan diameter 260 x 260 x 75 cm, sloof digunakan dimensi 30 x 60 cm dan 30 x 55 cm. Pada balok induk digunakan dimensi 35 x 70 cm, 30 x 60 cm, 30 x 55 cm dan 25 x 45 cm, balok anak digunakan dimensi 20 x 40 cm, 30 x 55 cm, dan 15 x 50 cm. Pada perencanaan kolom diguanakan dimensi kolom 70 x 70 cm, 65 x 65 cm, 60 x 60 cm, 55 cm x 55 cm, 50 x 50 cm, 45 x 45 cm dan 40 x 40 cm. Pada perencanaan pelat lantai, digunakan tebal pelat 120 mm. Berdasarkan perhitungan-perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur ini stabil dan aman sehingga layak digunakan

    PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG DILATASI TENGAH

    Get PDF
    Education is one of the vital thing in a city. The good facilities will make a better education, one of the facilities is a comfortable building. In Muhammadiyah University itself, the need of a new building is neccecary to accommodate all students to be able to study. The purpose of this report is to plan and design a building that is useful for education. This building uses a reinforced concrete structure that is guided by the Indonesian National Standard (SNI). In the calculation of this development, it is also guided by the Indonesian National Standard as the basic regulations for Indonesia and books related to the design of concrete structures, for example the book Planning for Reinforced Concrete written by Agus Setiawan, Basic Concrete Design made by WC Vis and Gideon Kusuma and Structures Reinforced Concrete by Istimawan Diphohusodo. This building is planned to be built above ground level with an area of ​​22.4 x 14.5 m with a height of seven floors. For the concrete that will be used for this construction, the quality (fc') = 25 MPa and for the steel quality is 400 MPa. The results of the Planning for the Construction of the Lecture A Building of the University of Muhammadiyah Palembang, using piles measuring 30 x 30 cm while the interior is 15 m, and the pile cap using a size of 260 x 260 x 75 cm, sloof used is 30 x 60 cm. and 30 x 55 cm. The main beams are 35 x 70 cm, 30 x 60 cm, 30 x 55 cm and 25 x 45 cm, while the child beams are 20 x 40 cm, 30 x 55 cm, and 15 x 50 cm. In planning the column, the column dimensions are 70 x 70 cm, 65 x 65 cm, 60 x 60 cm, 55 cm x 55 cm, 50 x 50 cm, 45 x 45 cm and 40 x 40 cm. In the design of the floor slab, a slab thickness of 120 mm is used. Based on the results of these planning calculations, it can be concluded with an outline that the calculated structure is stable and safe, so it is very feasible to use

    IMPLEMENTASI DESA SEHAT MELALUI PROGRAM PELITAKU: STUDI DI DESA TANGSIL KULON BONDOWOSO

    Get PDF
    Desa Tangsil Kulon merupakan salah satu desa di Kabupaten Bondowoso yang menjadi lokus stunting karena tingginya angka stunting (20%) di wilayah tersebut. Masalah kesehatan lainnya seperti penambahan susu formula dibawah satu tahun (45,71%), rendahnya konsumsi mineral pada bumil  (18,81%) sehingga bayi yang lahir mengalami BBLR (9,26%), dan KEK pada wanita usia subur (13,04%). Berdasarkan masalah yang ada, kami dan masyarakat menetapkan solusi PELITAKU (Pusat Informasi dan Edukasi Kesehatan Masyarakat Desa Tangsil Kulon). Tujuan kegiatan ini adalah mewujudkan Desa Tangsil Kulon sebagai desa sehat melalui kegiatan PELITAKU berbasis aplikasi PELITAKU PINTAR,  membentuk dan meningkatkan kualitas kader PELITAKU yang terdiri dari kader posyandu, dan kader remaja, serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesadaran masyarakat melalui penerapan gizi seimbang dalam makanan sehari-hari. Metode pelaksanaan dari kegiatan ini terbagi atas tiga tahapan diawali dengan tahap sosialisasi dan launching program PELITAKU berbasis aplikasi PELITAKU PINTAR pada desa mitra dan sasaran. Tahap dua meliputi pelaksanaan program dan kegiatan. Tahap tiga berupa monitoring dan evaluasi pelaksanaan program. Hasil dari pengabdian ini yaitu terbentuknya Kader PELITAKU yang mampu berkontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan di desa. Kesimpulan program ini menjadikan Desa Tangsil Kulon menjadi desa sehat dengan meningkatknya derajat kesehatan masyarakat desa

    Video Story Telling Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit

    Get PDF
    Pada saat ini era informasi dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan adanya hal ini banyak platform dan media hiburan yang bisa dikases oleh anak-anak dengan bebas dan bisa berbahaya jika tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Maka dari itu sangat dibutuhkan konten khusus anak sebagai media edukasi mereka agar dapat meningkatkan moral anak, serta cara berpikir kritis mereka. Dan story telling dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi serta hiburan untuk anak khususnya pada rentang usia remaja awal yaitu 10-15 tahun. Bagaimana nantinya story telling mampu meningkatkan moral dan menanamkan nilai karakter pada anak akan dijawab dengan menggunakan video story telling dengan judul “Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit”. Dalam video ini nantinya akan menceritakan bagaimana Kerajaan Majapahit bisa mencapai puncak kejayaan sehingga dalam cerita tersebut dapat diambil beberapa pelajaran mengenai sejarah, nilai-nilai penting, serta karakter tokoh yang ada didalamnya

    Penerapan Asuhan Perawatan Tali Pusat Terbuka Dan Kering Pada Bayi Baru Lahir

    No full text
    Perawatan tali pusat adalah tindakan merawat tali pusat pada BBL agar tetap kering mencegah terjadinya infeksi. Perawatan yang tidak benar mengakibatkan infeksi. Tujuan penulisan mampu memberikan dan melaksanakan Asuhan melalui pendekatan pola pikir manajemen asuhan Kebidanan secara komprehensif dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP. Pelaksanaan asuhan dilakukan pada By M usia 0-9 hari dengan frekuensi kunjungan sebanyak 3 kali. Fokus &nbsp;asuhan pada &nbsp;kunjungan &nbsp;pertama&nbsp;&nbsp; &nbsp;memberikan &nbsp;asuhan &nbsp;BBL&nbsp; normal &nbsp;dan&nbsp; pengetahuan tentang perawatan tali pusat kepada keluarga. Kunjungan kedua memberikan asuhan yang mengacu pada &nbsp;MTBM karena bayi mengalami infeksi lokal pada tali pusat, ikterus dan ruam popok. Kunjungan ketiga diberikan asuhan dasar bayi &nbsp;muda. Hasil asuhan kebidanan pada By M &nbsp;kunjungan pertama ibu mengerti dan berjanji akan melaksanakan semua suhan BBL normal yang telah diajarkan. Kunjungan kedua ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi bayi dan bersedia bayi mendapatkan asuhan yang mengacu pada MTBM. Kunjungan ketiga ibu mengerti dan mampu memberikan asuhan&nbsp; dasar bayi muda. Kesimpulan &nbsp;asuhan dapat dilaksanakan oleh klien namun pada kunjungan kedua ditemukan infeksi lokal pada tali pusat karena &nbsp;kurangnya informasi kepada ibu terkait pemakaian popok disposable yang menutupi tali pusat. Saran untuk ibu dan keluarga agar memelihara kesehatan bayi terutama kebersihan bayi

    Kunjungan Balita di Timbang Berat Badannya pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur

    Get PDF
    Pada akhir tahun 2019 muncul virus baru yang bernama SARS-COV-2 atau sering disebut sebagai Virus Corona. Munculnya virus ini membuat banyak aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, salah satunya menimbang berat badan bayi di Posyandu. Pemenuhan gizi seimbang juga dibutuhkan adanya kesadaran dari keluarga untuk pemenuhan gizi secara baik. Salah satu indikator sasaran gizi dalam RPJMN dan Renstra Kemkes 2010-2014 yaitu ketercapaian presentase balita ditimbang berat badannya (D/S) pada tahun 2010 sebesar 65% dan tahun 2014 sebesar 85%. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta mengedukasi ibu yang memiliki balita mengenai permasalahan yang ada dan pentingnya balita ditimbang berat badannya di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur. Metode yang digunakan adalah metode USG dan diagram Fishbone. Pelaksanaan yang dilakukan adalah melakukan intervensi penyebaran leaflet. Saran untuk petugas kesehatan diharapkan mampu menyesuaikan dengan data real yang ada di Puskesmas. &nbsp; Kata Kunci : Covid-19, Posyandu, Presentas

    Penerapan Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari Sebagai Upaya Menangkal Radikalisme

    No full text
    AbstrakPancasila adalah ideologi negara yang memiliki sifat terbuka artinya dapat menerima paham-paham dari luar sesuai dengan perkembangan zaman. Namun bukan berarti paham dari luar dapat bebas masuk begitu saja ke Indonesia, paham luar dibatasi oleh kelima asas dari Pancasila.  Radikalisme adalah permasalahan yang muncul akibat dari salah tangkap mengenai sebuah paham dari luar sehingga masyarakat yang mempercayainya melupakan Pancasila dan memilih mendukung ideologi luar dengan keras. Sejak beberapa tahun terakhir radikalisme sudah merajalela di Indonesia bahkan sudah masuk ke dunia pendidikan dan kalangan kaum muda. Ada banyak faktor penyebab mengapa radikalisme sangat mudah masuk ke Indonesia yaitu mulai dari faktor pemikiran, faktor ekonomi, faktor politik, faktor psikologis, faktor sosial, dan faktor pendidikan. Semua faktor tersebut menjadi latar belakang radikalisme masuk ke Indonesia namun yang pasti itu semua mengerucut pada satu, yaitu menurunnya penerapan Pancasila dalam kehidupan. Maka dari itu solusinya adalah revitalisasi Pancasila pada kehidupan sehari-hari, seluruh warga negara harus bersinergi untuk sama-sama meningkatkan penerapan nilai-nilai Pancasila.Kata Kunci: Pancasila, Ideologi, Penerapan, Nilai-nilai, Radikalisme, Faktor. AbstractPancasila is a state ideology that has an open nature, meaning that it can accept ideas from outside in accordance with the times. But that does not mean that outside understanding can freely enter Indonesia, external understanding is limited by the five principles of Pancasila. Radicalism is a problem that arises as a result of misunderstanding an understanding from the outside so that people who believe in it forget Pancasila and choose to support external ideologies hard. Since the last few years radicalism has been rampant in Indonesia and has even entered the world of education and among young people. There are many factors that cause radicalism to enter Indonesia very easily, starting from thought factors, economic factors, political factors, psychological factors, social factors, and educational factors. All of these factors are the background for radicalism to enter Indonesia, but what is certain is that it all boils down to one thing, namely the decline in the application of Pancasila in life. Therefore, the solution is to revitalize Pancasila in everyday life, all citizens must work together to increase the application of Pancasila values.Keywords: Pancasila, Ideology, Application, Values, Radicalism, Factors
    corecore