940 research outputs found
Eksistensi Kurikulum Pesantren Dan Kebijakan Pendidikan
Bahasa Indonesia:Sebagai lembaga pendidikan Islam asli Indonesia, pondok pesantren sudah menunjukkan keberhasilan dalam menjaga eksistensi diri. Sejak zaman sebelum merdeka sampai orde reformasi, pesantren semakin diakui keberadaannya dalam Perundang-undangan Indonesia, terutama terkait pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren memiliki unsur kyai, santri, pondok, masjid, metode pembalajaran dan kitab kuning. Variasi pondok pesantren menjadi salafiyah dan khalafiyah. Namun keduanya tetap memakai ketiga metode pembelajaran, yaitu sorogan, bandongan dan wetonan. Kurikulum pesantren merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan yang mencerminkan pandangan hidup bangsa. Lingkungan kebijakan pendidikan adalah ruang lingkup yang berada pada lingkungan dari sistem pendidikan tersebut, baik terpusat maupun bersifat lokal. Masalah dan agenda kebijakan pendidikan terdiri dari isu-isu yang sedang dibahas serius dalam hubungan domain kebijakan di bidang pendidikan. Sistem dan prosedur Perumusan kebijakan pendidikan meliputi fungsi alokasi, fungsi inquiri dan fungsi komunikasi. Kajian metodologi dalam kebijakan pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan mengenai subtansi pendidikan itu sendiri. Pondok pesantren –meskipun merupakan model pendidikan asli pribumi- namun dalam dinamikanya selalu tidak dapat lepas dari kebijakan pendidikan secara nasional. English:As a native Islamic educational institution in Indonesia, Pesantren has showed its success in preserving its existentialism. From the colonial period to the reformation period, Pesantren is getting more recognition in Indonesian legal system, particularly in the act of national education. As an Islamic educational institution, Pesantren has several element in its body, such as the kyai (the orthodox teacher), santri (the disciples), pondok, (the dorms), mosque, teaching methods, and kitab kuning (the yellow scriptures). The Pesantren has the salafiyah and khalafiyah as the variants. However, both of them implement the same teaching methods such as sorogan, bandongan, and wetonan. The Pesantren curriculum is a way of achieving educational goals and a direction of education with nation philosophies. The educational policy area in the Pesantren education exists both in national and local level. Issues and policy of education consist of actual problems in educational policy domain. The system and procedure of educational policy making involves several functions, such as allocation, inquiry, and communication. Methodological discourse in educational policy cannot be separated from the discourse of education itself. Pesantren –despite as a native educational system- cannot be separated from the dynamics of national education policy
Kendala Siswi Man Darussalam dalam Mengikuti Pembelajaran Penjasorkes Tahun Ajaran 2016/2017
Penelitian ini berjudul “Kendala Siswi MAN Darussalam dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes tahun 2016. Kendala merupakan halangan atau rintangan yang di hadapai seseorang dalam melakukan suatu kegiatan atau aktifitas. Pelajaran penjasorkes merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat dibutuhkan oleh para siswi di sekolah. Penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat kendala pada siswi MAN Darussalam dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Jenis penelitian ini termasuk kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, perilaku, fenomena, peristiwa-peristiwa dan pengetahuan atau obyek studi, populasi dalam penelitian ini seluruh Siswi kelas XI MIA 2 yang berjumlah 24 siswi dan memiliki sampel sebanyak 24 siswi, mengingat populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Dikutip dari sumber sugiyono.Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala jenjang dan di lanjutkan dengan persentase. Dalam melakukan penelitian, peneliti menyebarkan pernyataan-pernyataan dalm bentuk angket kepada Siswi MAN Darussalam agar data yang didapat benar-benar falid dan mampu dipertanggungh jawabkan. Sampel sebanyak 24 yang dihasilakan dari Proposive Sampling dan data di olah dengan mengunakan perhitungan setatistik dalam bentuk rata-rata dan persentase berdasarkan penelitian didapat sebanyak 71,71% Siswi tidak mengalami kendala dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Secara keseluruhan para Siswi Man darussalam sangat antusias dan sangat disiplin dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes.Simpulan dalam penelitian ini bahwa tidak terdapat kendala yang terjadi pada siswi MAN Darussalam dalam peroses pembelajaran penjasorkes baik dari intrinsik maupun ekstrinsik, selain itu siswi selalu tepat waktu dan disiplin saat proses belajar penjasorkes baik teori maupun praktek
Minat Mahasiswa Penjaskesrek Fkip Unsyiah Sebagai Instruktur Senam Kebugaran Jasmani
Penelitian ini yang berjudul “Minat Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Sebagai Instruktur Senam Kebugaran Jasmani (SKJ)”. Dalam melakukan kegiatan senam kebugaran jasmani membutuhkan pemimpin atau instruktur senam, Instruktur berperan menjadi pemandu gerak dari para pesenam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani (SKJ). Metode yang digunakan dalam penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif dalam bentuk penelitian field researc yaitu teknik yang digunakan untuk memperoleh data di lapangan dengan cara menyebarkan angket kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Penjaskerek letting 2013, 2014, dan 2015 yang berjumlah 220 orang mahasiswa, penelitian ini mengambil 15% dari keseluruhan jumlah populasi dengan menggunakan teknik random sampling, jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 33 orang mahasiswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala jenjang dan dilanjutkan dengan persentase. Dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan pernyataan-pernyataan dalam bentuk angket kepada mahasiswa agar data yang didapat terpercaya dan mampu dipertanggung jawabkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa minat mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani (SKJ) dengan rata-rata 61,45 berada dalam kategori sedang, dengan rincian (1) tidak ada responden yang berada pada kategori rendah, (2) sebanyak 19 responden berada pada kategori sedang dengan tingkat persentase 57,58%, (3) sebanyak 14 responden berada pada kategori tinggi dengan tingkat persentase 42,42%. Simpulan dalam penelitian ini minat mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani (SKJ) tergolong sedang. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang mendukung mahasiswa Penjaskesrek menjadi instruktur sangat rendah dari segi intrinsik maupun ekstrinsik
Evaluasi Unsur Kelincahan dan Kecepatan Reaksi Otot Tangan Atlet Tarung Derajat Binaan Satlat Unsyiah Tahun 2013
Penelitian ini berjudul “Evaluasi Unsur Kelincahan dan Kecepatan Reaksi Otot Tangan Atlet Tarung Derajat Satlat Unsyiah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui sejauh mana evaluasi unsur kelincahan dan kecepatan reaksi otot tangan Atlet Tarung Derajat binaan Satlat Unsyiah. Mengunakan metode deskriptif, Sampel dalam penelitian ini adalah Atlet Tarung Derajat Unsyiah yang berjumlah 23 orang. Tehnik pengumpulan data tes: (1) Tes kelincahan hexagonal obstacle test, (2) Tes kecepatan reaksi otot tangan whole body reaction,: (1) Tes kelincahan (M= 13,473) atau cukup, (2) kecepatan reaksi otot tanagan (M=0,353) atau sedang. Jadi berdasarkan klasifikasi rata-rata diatas dapat di simpulkan bahwa program latihan dan Atlet Tarung Derajat Satlat Unsyiah sangat sederhana dan terprogram .Selain dari program latihan yang sangat bagus yang menjadikan Atlet Tarung Derajat andalan Unsyiah yang memiliki kondisi fisik yang baik
Kemampuan Guru Pendidikan Jasmani dalam Memberi Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3k) di Sman Se-kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen
Kemampuan Guru Pendidikan Jasmani dalan memberi tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan perwujudan profesionalitas Guru Pendidikan Jasmani didalam menjalankan profesinya. Karena P3K ini merupakan salah satu bagian penting yang berada didalam ruang lingkup pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Guru Pendidikan Jasmani dalam memberi tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan di SMAN Se-Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Populasi dan sampel yang digunakan adalah Guru Pendidikan Jasmani, Kepala sekolah dan siswa(i) di SMAN Se-Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Untuk Guru Pendidikan Jasmani dan Kepala sekolah di ambil semuanya sebagai sampel, sedangkan untuk siswa (i) hanya di ambil 5% dari jumlah populasi yang ada. Secara keseluruhan sampel yang digunakan adalah 9 Guru Pendidikan Jasmani, 3 Kepala sekolah dan 45 siswa(i). Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian angket pada semua sampel terpilih. Setelah semua data didapatkan dan dilakukan pengolahan data dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum Guru Pendidikan Jasmani di SMAN Se- Kecamatan Kota Juang Kab. Bireuen mampu mengetahui dengan baik tentang teori P3K pada kasus bantuan pernafasan, pendarahan dan juga patah tulang, hal ini dibuktikan dengan 80% dari pertanyaan yang diberikan dijawab dengan pilihan jawaban yang paling benar oleh Guru Pendidikan Jasmani, akan tetapi untuk mengaplikasikan ataupun memberikan tindakan langsung terhadap penanganan kasus bantuan pernafasan, pendarahan dan patah tulang yang telah diketahui tersebut guru pendidikan jasmani masih kurang mampu, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 60% dari pertanyaan angket yang diberikan tidak mendapat persetujuan dari Kepala sekolah dan siswa(i), dimana 70% dari mereka menyatakan bahwa tidak pernah melihat tindakan pertolongan tersebut dilakukan Guru Pendidikan Jasmani di sekolah
Kontribusi Power Lengan dan Tungkai terhadap Hasil Pukulan Smash Penuh Cabang Bulutangkis pada Mahasiswa Penjaskesrek Fkip Unsyiah Angkatan 2010
Bulutangkis merupakan salah satu permainan yang berkembang dengan baik di Indonesia. Perkembangan ini didasari karena bulutangkis merupakan permainan yang mudah dilakukan. Pukulan smash penuh merupakan salah satu pukulan yang memiliki manfaat besar untuk menekan permainan lawan, merusak pertahanan lawan dan sarana untuk mengumpulkan poin. Pukulan smash penuh adalah pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi power lengan dan tungkai terhadap hasil pukulan smash penuh cabang bulutangkis pada mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Angkatan 2010. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Penjaskesrek FKIP Unsyiah Angkatan 2010 yang telah lulus mata kuliah T.P Bulutangkis dengan nilai A sebanyak 24 orang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan melalui purposive sampling atau sampel bertujuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Pengukuran power lengan; 2) Pengukuran power tungkai; 3) Pengukuran pukulan smash penuh bulutangkis. Data diolah dengan menggunakan statistik dalam bentuk perhitungan nilai rata-rata (mean), standart deviasi (SD) dan uji korelasional. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) Terdapat kontribusi yang signifikan antara power lengan terhadap pukulan smash penuh, hal tersebut ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.95 (90.25%) pada mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Angkatan 2010, (2) Terdapat kontribusi yang signifikan antara power tungkai terhadap pukulan smash penuh, hal tersebut ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.97 (94.09%) pada mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Angkatan 2010, dan (3) Terdapat kontribusi yang signifikan antara power lengan dan power tungkai terhadap pukulan smash penuh, hal tersebut ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.96, sehingga secara bersama-sama dan memberikan kontribusi sebesar 92.16% pada mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Angkatan 2010. Jadi, kontribusi power lengan dan tungkai terhadap hasil pukulan smash penuh cabang bulutangkis pada mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Angkatan 2010 adalah 92.17%
- …
