23 research outputs found

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Tonsilitis Kronis pada Anak Usia 5-11 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

    Full text link
    Tonsillitis Kronis adalah peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat infeksi akut atau subklinis yangberulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko hygiene mulut, paparan asap dan riwayat ISPAterhadap kejadian tonsillitis kronis pada anak usia 5-11 tahun di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendaritahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional menggunakan desain casecontrol dengan prosedur non matching. Sampel dalam penelitian ini 76 pasien tonsilitis kronis dengan jumlahsampel sebanyak 38 kasus dan 38 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.statistikmenggunakan uji Chi-squre pada tingkat kepercayaan 95% ( =0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaterdapat faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian tonsilitis kronis dengan paparan asap OR= 6,981 denganrentan nilai LL 2,534 dan UL 19,235 dan riwayat ISPA OR= 4,800 dengan rentan nila i LL 1,535 dan UL 15,007 padainterfal kepercayaan (CI) 95%. Sedangkan Hygiene Mulut dengan kejadian tonsilitis kronis pada pasien tonsilitiskronis bukan merupakan faktor risiko yang bermakna. Disarankan untuk penyebaran informasi kepada masyarakatkhususnya pada anak mengenai hygiene mulut, paparan asap dan riwayat ISPA yang mempengaruhi kejadianTonsilitis kronis

    Hubungan Pengetahuan, Personal Hygiene, dan Kepadatan Hunian dengan Gejala Penyakit Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Darul Muklisin Kota Kendari 2017

    Full text link
    Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sercoptes scabiei Var hominis. Prevalensi Skabies sangat tinggipada lingkungan dengan tingkat kepadatan penghuni yang tinggi dan kebersihan yang kurang memadai. MenurutWorld Health Organization (WHO) angka kejadian Skabies pada tahun 2014 sebanyak 130 juta orang didunia.Menurut Internasional Alliance for the Control Of Scabies (IACS) kejadian Skabies bervariasi mulai dari 0,3% menjadi46%. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahu hubungan pengetahuna, personal hygiene, dan kepadatanhunian terhadap gejala penyakit skabies pada santrin di Pondok Pesantren Darul Mukhlisinambaran kota Kendari2017. Penelitian yang di lakukan menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan pendekatancross sectional study. Populasi dalam penelitian yaitu seluruh santri di Pondok Pesantren Darul Muhklisin dengantotal santri sebanyak 272 orang. Sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 71 responden yang diambil denganmetode Proportionate Stratified random sampling. Hasil yang didapat dari penelitian menyebutkan bahwa tidakada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian gejala skabies (ρ= 0,301), adanya hubunganyang signifikan antara personal hygiyene terhadap gejala skabies ρ= 0,005), dan tidak ada hubungan yangsignifikan antara kepadatan hunian dengan krjadian gejala skabies (ρ= 0,232). Kesimpulan dari penelitian tidakterdapat hubungan pada variabel pengetahuan dan kepadatan hunian, serta terdapat hubungan pada variablepersonal hygiene dengan gejala skabies

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Paru Obtruktif Kronik (Ppok) di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo- Lepo Kota Kendari Tahun 2017

    Full text link
    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Prevalensi,morbiditas, dan mortalitas PPOK mulai meningkat diseluruh dunia dan diperkirakan merupakan masalahkesehatan yang membutuhkan perhatian khusus dalam penatalaksanaan pencegahan terhadap penurunanprogesivitas fungsi paru. Banyak faktor yang dapat memicu seorang terkena penyakit paru obstruktif kronikyaitu kebiasaan merokok, riwayat penyakit pernafasan (Asma, Bronchtis, dan Enfisema) , usia, jenis kelamin,genetik, polusi udara, dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok,riwayat penyakit pernafasan, dan depresi terhadap kejadian penyakit paru obstriktif kronik di wilayah kerjapuskesmas lepo- lepo kota kendari 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian epidemiologianalitik observasional menggunakan desain case control study. Populasi dalam penelitian berjumlah 1.420 jiwadengan jumlah sampel sebanyak 47 kasus dan 47 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposivesampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwah kebiasaan merokok memiliki OR sebesar 2,641 yang artinyaresponden perokok berisiko 2 kali lebih besar menderita penyakit paru obstruktif kronik dan riw ayat penyakitpernafasan memiliki OR sebesar 7,451 artinya responden yang memiliki riwayat penyakit pernafasan berisiko 7kali lebih besar menderita penyakit paru obstruktif kronik. Sedangkan depresi tidak memiliki hubungan yangsignifikan terhadap kejadian penyakit paru obstruktif kronik dengan nilai OR sebesar 1,000. Bagi masyarakatdiharapkan agar selalu melakukan hal- hal positif disetiap kegiatan dan menjaga kesehatan dengan melakukanperilaku hidup bersih dan sehat serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas ataupun rumahsakit

    Analisis Faktor Risiko Kebiasaan Merokok, Paparan Sinar Ultraviolet dan Konsumsi Antioksidan terhadap Kejadian Katarak di Poli Mata Rumah Sakit Umum Bahteramas Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

    Full text link
    Katarak merupakan keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan Bening menjadi keruh. Bilalensa mata kehilangan sifat Beningnya atau kejernihannya maka penglihatan akan menjadi berkabut atau tidakdapat melihat sama sekali. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), katarak dapat menyebabkankebutaan pada lebih dari 17 juta penduduk di dunia. Kejadian katarak masih menjadi masalah penyakit diSulawesi Tenggara dari data 4 tahun terakhir yang diperoleh dari RSU Bahteramas Kendari jumlah kejadiankatarak berfluktuasi setiap tahunnya dan masuk kedalam 20 besar penyakit di rumah sakit tersebut . Penelitianini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kebiasaan merokok, paparan sinar ultraviolet dan konsumsiantioksidan terhadap kejadian katarak di RSU Bahteramas Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional menggunakan desain casecontrol study dengan prosedur non matching. Populasi dalam penelitian 104 pasien katarak dengan jumlahsampel sebanyak 54 kasus dan 54 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor risiko katarak dengan OR= 2,845dengan rentan nilai LL 1,175 dan UL 6,891 dan konsumsi antioksidan merupakan faktor risiko terhadap katarakOR=2,430 dengan rentang nilai LL 1,090 dan UL 5,417 pada interval kepercayaan (CI) 95%. Sedangkan paparansinar ultraviolet bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian katarak di RSU Bahteramas Kota KendariProvinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017. Disarankan untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakatkhususnya lansia mengenai kebiasaan merokok, paparan sinar ultraviolet dan konsumsi antioksidan yangmempengaruhi kejadian katarak

    Miniatur Ropeba (Robot Pemindah Barang) Ft-uhamka

    Get PDF
    Robot Lengan Miniatur ROPEBA FT-UHAMKA dirancang untuk memberikan gambaran proses pemindahan barang dari satu tempat yang telah ditentukan menuju tempat lain. Robot ROPEBA digerakkan oleh perangkat pengatur mikro atau mikrokontroler ATMEGA 328P sebagai unit pemprosesan terpusat untuk semua perintah gerakan yang telah ditetapkan. Robot ROPEBA memiliki empat buah motor servo sebagai penggerak lengan serta motor DC gearbox untuk menggerakkan conveyor pemindah barang. Makalah ini mengambarkan metode pelaksanaan yang dilakukan robot lengan dengan waktu yang telah diatur dari awal sampai akhir pemindahan barang. Metode pelaksanaan yang dijalankan adalah pembuatan kode program yang diatur sesuai dengan waktu penggunaan dan kode posisi pada pemrograman yang dilaksanakan pada Arduino

    Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Metode SAS Di Kelas II SDN Pinotu

    Get PDF
    Masalah dalam penelitian ini, yakni apakah dengan menggunakan metode SAS keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas II SDN Pinotu dapat meningkat? Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas II SDN Pinotu dengan menggunakan metode SAS. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pemaparan data penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Jenis data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data diproses melalui observasi dan evaluasi. Teknik analisis data menggunakan rumus ketuntuntas klasikal, dan menentukan nilai rata-rata perolehan siswa dalam membaca permulaan melalui metode SAS.Adapun hasil penelitian yang dilakukan diperoleh pada siklus satu, yakni 56% ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata 63,36, sedangkan pada siklus kedua 96% ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata 89,8%. Berdasarkan hasil perolehan pada siklus kedua, maka hipotesis penelitian ini diterima

    Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

    Full text link
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Permasalahan dalam penelitian ini apakah penggunaan media gambar denah dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan pada siswa kelas IV di SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai?. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan melalui penggunaan media gambar denah pada siswa kelas IV di SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dari hasil tes dan observasi siswa dan guru sedang data kuantitatif didapatkan dari hasil tes belajar. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang dikembangkan sesuai dengan prosedur PTK yaitu siklus yang terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD Inpres Pandanwangi berjumlah 35 orang siswa dan terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data melalui tes hasil belajar dan observasi aktivitas guru dan siswa. Data dikumpulkan melalui penilaian proses dan penilaian hasil setiap akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dalam berbahasa lisan melalui penggunaan media gambar denah pada siswa kelas IV SD Inpres Pandanwangi secara bertahap. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I dan tindakan siklus II. Pada tindakan siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,43 naik menjadi 73 pada siklus II atau naik sebesar 7,57%. Ketuntasan belajar klasikal diperoleh sebesar 54,29% pada siklus I meningkat menjadi 85,71% pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar 31,42%. Artinya bahwa hasil yang diperoleh tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebagaimana yang telah ditetapkan pada indikator penelitian ini yaitu sebesar 80% dan ketuntasan hasil belajar individu sebesar 70. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa penggunaan media gambar denah dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan siswa kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai

    Penggunaan Media Gambar Seri Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa Di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

    Get PDF
    Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalahsiswa kurang terampil dalam hal menulis cerita pada pembelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan bahwa siswadi Kelas III SDN Inpres Tabing masih kurang terampil dalam hal menulis cerita pada pembelajaran bahasa Indonesia, disamping itu siswa yang mengikuti pembelajaran kurang bersemangat karena guru kurang melibatkan siswa dalam pelaksanaan belajar mengajar, sehingga hal tersebut yang berdampak pada kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis.Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Perencanaan penelitian yang dilakukan berdasarkan empat tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi dan 4) refleksi. Data-data yang dikumpulkan berupa data dari aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan tes pembelajran menggunakan media gambar seri.Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada siklus I, diperoleh daya serap individu sebesar 50% dengan ketuntasan klasikal hanya mencapai 22,2%. Kemudian pada pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan dengan perolehan daya serap klasikal sebesar 80% dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah dalam pembelajaran Bahasa Indonesi
    corecore