3 research outputs found

    Pengaruh Beberapa Sistem Hidroponik Kultur Air Dan Jumlah Tanaman Per Netpot Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.)

    Get PDF
    Selada (Lactuca sativa L.) ialah salah satu komoditas sayuran yang dapat tumbuh di daerah tropis maupun subtropis. Peningkatan jumlah penduduk dan tingkat kesadaran masyarakat di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal dari sayuran berdampak pada peningkatan permintaan selada. Melihat jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan dan perkembangan industrialisasi yang pesat berdampak pada peningkatan alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi non produktif. Hal ini berakibat pada penurunan jumlah lahan pertanian di Indonesia khususnya di daerah perkotaan, Di sisi lain kebutuhan komoditas pangan termasuk sayuran terus meningkat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan mengoptimalkan lahan sempit terutama di daerah perkotaan melalui teknik budidaya sistem hidroponik.Tujuan penelitian ini Mempelajari pengaruh beberapa sistem hidroponik kultur air (NFT, DFT vertikal, dan Rakit Apung) dan jumlah tanaman per netpot pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah rancangan petak terbagi (split plot) dengan menggunakan dua faktor. Petak utama ialah perlakuan sistem hidroponik sebagai berikut: (S1) = Nutrient Film Technique (NFT), (S2) = Deep Flow Technique (DFT), (S3) = Rakit Apung. Anak petak ialah jumlah tanaman per netpot: (T1) = 1 Tanaman Per netpot, (T2) = 2 Tanaman Per netpot. Dengan masingmasing kombinasi 6 perlakuan dan 4 ulangan dengan metode sebagai berikut: S1T1 = Nutrient Film Technique (NFT) + 1 Tanaman Per netpot, S1T2 = Nutrient Film Technique (NFT) + 2 Tanaman Per netpot, S2T1 = Deep Flow Technique (DFT) + 1 Tanaman Per netpot, S2T2 = Deep Flow Technique (DFT) + 2 Tanaman Per netpot, S3T1 = Rakit Apung + 1 Tanaman Per netpot, S3T2 = Rakit Apung + 2 Tanaman Per netpot. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji analisis ragam F pada taraf 5%. Jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil analisis ragam anova pada variabel pertumbuhan tanaman tidak terjadi interaksi pada semua variabel pengamatan (Panjang tanaman, Jumlah daun dan Indeks klorofil). Pada variabel panjang tanaman terdapat perbedaan nyata antar perlakuan pada umur 21 HST. Pada variabel jumlah daun per netpot dan jumlah daun per tanaman terdapat perbedaan nyata antar perlakuan pada semua umur pengamatan. Pada variabel indeks klorofil terdapat perbedaan nyata antar perlakuan pada 28 HST. Jumlah tanaman per netpot menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap setiap sistem hidroponik, begitu juga sebaliknya sistem hidroponik menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah tanaman per netpot pada variabel bobot segar total per netpot dan per tanaman. Pada sistem rakit apung dengan 2 tanaman per netpot menghasilkan rerata bobot segar total per netpot paling tinggi dibandingkan dengan sistem NFT dan DFT. Sedangkan pada variabel bobot segar total per tanaman, sistem rakit apung dengan 1 tanaman per netpot menghasilkan rerata yang paling tinggi. Pada variabel diameter crop dengan 2 tanaman per netpot menghasilkan rerata diameter crop paling tinggi dibandingkanii ii 1 tanaman per netpot. Penggunaan 2 tanaman per netpot dengan sistem rakit apung menunjukkan hasil yang paling baik

    SISTEM INFORMASI PENERIMAAN ORDER SHIPPING REPAIR BERBASIS ONLINE SERVICE PADA PT DOK PANTAI LAMONGAN (DPL)

    Get PDF
    Penerimaan order merupakan salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam siklus penjualan PT Dok Pantai Lamongan (DPL). Hal itu karena penerimaan order atas pekerjaan shipping repair dapat menjadi ukuran kesuksesan bagi Commercial Department dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen dalam periode tertentu. Dengan adanya target penjualan tersebut, maka diharapkan dapat memberikan stimulus kepada Commercial Department dalam mencari proyek agar para Owner Surveyor (OS) dapat menjatuhkan pilihan kepada PT Dok Pantai Lamongan (DPL) sebagai galangan pilihan mereka. Keahlian softskill dalam berkomunikasi menjadi kunci agar dapat menarik minat customer agar tertarik memberikan proyek perbaikan kapal mereka di PT Dok Pantai Lamongan (DPL). Namun, tentunya hal itu saja masih belum cukup untuk menjadi pertimbangan customer dalam memilih tempat docking bagi kapal-kapal mereka. Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana prosedur penerimaan order yang berjalan di galangan tersebut. Customer cenderung akan memilih galangan yang menerapkan prosedur penerimaan order yang tidak begitu rumit dan membutuhkan banyak persyaratan. Oleh karena itu, sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, prosedur penerimaan order berbasis Online Service merupakan strategi yang sangat tepat untuk menggantikan prosedur penerimaan order yang saat ini masih dilakukan secara konvensional di PT Dok Pantai Lamongan (DPL). Dengan diterapkannya prosedur penerimaan order atas pekerjaan shipping repair di PT Dok Pantai Lamongan (DPL) tentu akan memberikan beberapa kelebihan, diantaranya adalah : 1. Proses order dapat dilakukan secara lebih real time karena dapat dilakukan kapan saja selama jam operasional tanpa harus mendatangi langsung ke kantor Commercial Department 2. Informasi mengenai ketersediaan dock space dapat diketahui secara langsung sehingga kapal tidak akan mengalami delay di perairan PT Dok Pantai Lamongan (DPL). 3. Dapat mengurangi penggunaan kertas sehingga mendukung konsep paperless seiring dengan penggunaan teknologi informasi sebagai media dokumentasi. 4. Memudahkan pekerjaan Commercial Department dalam melakukan proses penerimaan order karena prosedurnya menjadi lebih sederhana. 5. Rangkaian proses otorisasi dokumen penerimaan order menjadi lebih singkat. Dengan strategi pemasaran baru berbasis online service, maka dapat menjadi nilai timbah (Added Value) tersendiri bagi PT Dok Pantai Lamongan (DPL) dimata customer. Selain itu, juga dapat menunjang PT Dok Panjang Lamongan (DPL) menjadi lebih kompetitif dan efektif dalam bekerja dibandingkan dengan perusahaan sejeni
    corecore