29 research outputs found

    Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Timur

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of economic growth on poverty in East Aceh. The data used in this study is secondary data obtained from the results of direct research both from BPS Kabupaten Aceh Timur and from the website of BPS. The data obtained were analyzed by using simple linear regression equation, coefficient of determination and t test. The result revelead that Y = 166.859 - 0,055X. 166,859 people are the number of poor people in East Aceh which is not influenced by economic growth. Furthermore, the regression coefficient b of -0.055 indicates that the variable of economic growth negatively affect poverty and if economic growth is increased by 1%, it will decrease poverty by 0,055%. Coefficient of determination R2 equal to 0,776 or equal to 77,6%, meaning that the influence of economic growth variable to poverty is 77.6% and the remaining 22.4% is influenced by other variables that are not examined in this study. The hypothesis that the economic growth has negative effect to poverty in East Aceh is acceptable. This is in accordance with the result of regression equation with negative economic growth coefficient is 0,055 and t-table <ttable is -5,263 <1,895. Therefore, it can be concluded that the economic growth have both negative and significant effect to poverty in East Aceh. &nbsp

    Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Aceh Timur

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk terhadap tingkat pengangguran di Kabupaten Aceh Timur. Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analis deskriptif kuantitatif. Jenis data yang dipakai adalah data skunder dan dilakukan pengolahan menggunakan peralatan regressi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial baik pertumbuhan ekonomi maupun jumlah penduduk memberikan pengaruh terhadap tingkat pengangguran di Kabupaten Aceh Timur dengan pola yang berbeda. Hal ini ditunjukkan pada Γƒβ€š dimana sebanyak 80,12% terjadinya pengangguran bilamana tanpa adanya pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Sedangkan naiknya pertumbuhan ekonomi 1% akan mengurangi pengangguran sebesar 3,04% per tahunnya, asumsi faktor lain tetap dan kenaikan penduduk 1% akan menambah pengangguran sebesar 2,2% per tahunnya, asumsi faktor lain tetap. Pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel bebas (pertumbuhan ekonomi dan penduduk) terhadap tingkat pengangguran ditandai dengan koefisen determinasi sebesar 78,68% variasi masing-masing variabel bebas menjelaskan perubahan pada variabel terikat yaitu tingkat pengangguran. Selebihnya 21,32% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Dengan demikian, kesimpulan akhir bahwa secara simultan (serempak) pertumbuhan ekonomi dan penduduk berpengaruh terhadap tingkat pengangguran dapatditerima kebenarannya setelah melalui uji F, dimana tingkat signifikasi F di bawah 5%

    Efektivitas Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Gampong Beusa Seberang Kecamatan Peureulak Barat

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Gampong Beusa Seberang Kecamatan Peureulak Barat. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga masyarakat di Gampong Beusa Seberang Kecamatan Peureulak Barat dengan jumlah responden sebanyak 84 responden. Untuk mengetahui tingkat efektivitas program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, dilakukan dengan menganalisis data hasil pengukuran yang diperoleh dari tabel. Penentuan tingkat efektivitas diberi nilai rata-rata tertimbang dari masing-masing variabel. Setiap item pertanyaan penilaian diberi nilai penimbang yang sama, dengan asumsi tidak ada yang saling mendominasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai 4,2 atau berdasarkan berada pada interval 3,41-4,20  dengan interpretasi efektif, dan dapat dinyatakan bahwa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Gampong Beusa Seberang Kecamatan Peureulak Barat sudah efektif. Pembangunan di Gampong Beusa Seberang Kecamatan Peureulak Barat di antaranya adalah peningkatan kemampuan apartur desa berupa kemampuan administrasi, kemampuan dalam melayani masyarakat, pengerasan jalan antar dusun, pembuatan dan perbaikan parit di kanan dan kiri jalan. Kemudian pemberdayaan juga sudah dilakukan berupa pemberdayaan pemuda dan masyarakat kurang mampu yaitu pemberdayaan ekonomi. Selain itu juga sudah dilakukan perbaikan gizi bagi ibu hamil serta balita

    Efektivitas Pinjaman Dana Bergulir PNPM Mandiri Perdesaan Terhadap Masyarakat Kurang Mampu (Studi Kasus Desa Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar efektivitas pinjaman dana bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan  pada  Masyarakat   Kurang  Mampu  di  Desa  Paya   Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian ini adalah deskriptif di mana teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket), wawancara, observasi (pengamatan). Sampel dalam penelitian ini adalah anggota  spp  yang  menerima  pinjaman  dana  bergulir  dari  PNPM  Mandiri Perdesaan, yaitu sebanyak 67 responden. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan efektivitas pinjaman dana bergulir program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan terhadap masyarakat kurang mampu di Desa Paya Bedi Kecamatan Rantau berdasarkan kuisioner yang dibagikan adalah efektif dengan nilai  skala  likert  3,89  dibulatkan  menjadi  4.  Nilai  efektif  ini  dapat  diartikan anggota spp telah menggunakan dana bantuan untuk kegiatan yang produktif dengan adanya peningkatan pendapatan setelah mendapatkan dana pinjaman, bertambahnya sumber pendapatan, berkurangnya jumlah penggangguran di desa Paya Bedi. Hal ini juga terlihat dari 4 indikator dalam melihat efektivitas pinjaman dana bergulir, yaitu yang terdiri dari : tingkat kualitas, tingkat  kuantitas, modal  dan  hasil/ouput. Dari penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pinjaman dana bergulir yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Perdesaan adalah salah satu program yang efektif bagi masyarakat kurang mampu untuk dapat meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga yaitu dengan membuka atau mengembangkan usaha

    Peranan Instrumen Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Aceh

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana peranan instrumen kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di Aceh. Dalam penelitian ini peneliti mengamati instrumen kebijakan moneter berupa simpanan giro minimum (reserve requirement), fasilitas diskonto (discount policy) dan operasi pasar terbuka (open market operation). Ketiga instrument ini akan dianalisis dengan menggunakan tolak ukur stabilitas moneter diantaranya: a) laju inflasi, b) suku bunga, c) jumlah uang beredar. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah dokumen yang dihasilkan melalui Data BPS Provinsi Aceh dan Data Bank Indonesia yang memiliki data terstruktur untuk membuat hasil yang efektif dalam penentuan kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan kebijakan moneter dalam mempengaruhi perekonomian di Propinsi Aceh dapat terlihat penurunan tekanan jumlah uang beredar selama periode tahun 2013 sampai dengan 2014. Pada triwulan I 2013, untuk menurunkan jumlah uang beredar Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga dari 7,5% di tahun 2013 sampai 7,75% di tahun 2014. Kebijakan moneter lainnya juga diterapkan pada Simpanan Giro Minimum, Pada triwulan I 2015, jumlah penetapan jumlah simpanan giro minimum Aceh meningkat hingga 575575,54. Jumlah ini terus meningkat hingga triwulan akhir 2015 sebanyak 12,03% yaitu sebesar 585905,61. Dikarenakan jumlah peredaran uang di akhir tahun 2015 sudah semakin tinggi, maka pada triwulan I 2016, Bank Indonesia meningkatkan simpanan minimum giro Aceh sebesar 606385,47. Dan jumlah ini juga terus bertambah hingga 24,51% di akhir tahun 2016 yaitu sebesar 729518,83.&nbsp

    Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Langsa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerimaan pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah di Kota Langsa. Metode analisi yang digunakan adalah dengan metode analisi regresi linear sederhana. Hasil persamaan regresi yang diberoleh adalah Y = -3.036E10 + 13.145 X, dimana Nilai konstanta sebesar -3.036E10 artinya apabila penerimaan pajak bernilai nol (konstan/tetap) maka Pedapatan Asli Daerah Kota Langsa adalah sebesar minus 3.036E10 rupiah. Nilai Koeefesien regresi penerimaan pajak daerah sebesar 13.145 artinya jika penerimaan pajak daerah meningkat sebesar 1 rupiah maka Pendapatan Asli Daerah Kota Langsa meningkat sebesar 13.145 rupiah. Nilai t hitung adalah sebesar 12,145 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 maka hipotesis yang menyatakan bahwa penerimaan pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Langsa dapat diterima.Nilai F hitung adalah sebesar 147,495 dengan tingkat signifikansi/probabilitas sebesar 0,00 < 0,005 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai Pendapatan Asli Daerah. Nilai korelasi (R) adalah 0,97. Nilai R Square sebesar 0,94 menunjukkan bahwah penerimaan pajak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kota Langsa sebesar 0,94 % sedangkan sisanya 0,06 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa pajak daerah di Kota Langsa mampu memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan asli daerah Kota Langs

    Mengevaluasi Efektivitas Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Studi Kasus pada Wilayah Kota Langsa)

    Get PDF
    Population growth and development can lead to excesses for the emergence of slum areas, which are often seen as a potential problem in urban areas. To reduce the problems of housing and slum areas, one of the government programs is the City Without Slum (in Indonesia called KOTAKU) program. This study aims to analyze the effectiveness of the program in Langsa City and identify the inhibiting factors of this program. 166 respondents were all village chiefs in Langsa City, community members who were directly or indirectly involved in the program, as well as other stakeholders. Primary data were collected through a questionnaire. The effectiveness evaluation is calculated using the mean value as a percentage of each indicator. The results found that the KOTAKU program was considered effective as an effort to reduce slum settlements in Langsa City. However, several factors were identified that were the main obstacles in the implementation of the program

    DEVELOPMENT OF MSMEs IN FISHERMAN'S WIFE GROUP PROCESSING OF SHABU SHRIMP IN GAMPONG KUALA BUGAK, EAST ACEH

    Get PDF
    Kuala Bugak Village is one of the rural areas located on the coast of Peureulak, East Aceh, where many of the residents are fishermen with their catches of fish and shrimp. Some of them have a shabu shrimp business processing and also processing salted fish. The purpose of this service activity is to increase the ability of the shabu (ebi) shrimp processing actors in inventory management, preparation of financial reports, as well as the formation of attractive and competitive packaging and logo/brand designs for shabu shrimp products in the community in Kuala Bugak Village. This activity was carried out using lecture, discussion, demonstration, direct practice and observation methods. The results of the implementation of the program that have been achieved so far are that financial accounting has been carried out by the two partners, although it is still in a very simple form; as well as an awareness of attitude from partners, although there is still reluctance to process shabu shrimp hygienically. The difficulty that is still being faced is managing the raw material supply system, because the nature of the raw material for shabu shrimp is highly dependent on season/weather conditions and sea waves

    Analisis Pengaruh Pendidikan dan PDRB per Kapita terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Aceh

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pendidikan dan PDRB per kapita baik secara parsial maupun simultan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. Data sekunder berupa data pendidikan (rata- rata lama sekolah), PDRB Per Kapita dan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Aceh tahun 2007-2017. Metode analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa secara parsial, rata-rata lama sekolah berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh; sementara PDRB per kapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadapjumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. Secara simultan, rata-rata lama sekolah dan PDRB perkapita berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah dan PDRB per kapita berkontribusi sebesar 84,1 persen terhadap jumlah penduduk miskin; sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini, seperti pengangguran atau produktivitas tenaga kerja

    Dampak Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Desa Kuala Langsa, Aceh

    Get PDF
    The study aims to determine the social and economic impact on the development of Mangrove Forest Ecotourism in Langsa City. The analytical method used in this research is to identify the impact of mangrove forest development on the social and economic community in Langsa City. The sample amounted to 100 people who are affected by the community around the mangrove forest. Based on results, the development of mangrove forest ecotourism can increase community activities. Other impacts are opening new jobs, increasing income, increasing welfare, providing public facilities, increasing PAD, and others. While the lowest impact in the development of mangrove forests is the occurrence of social conflict in the community. The existence of mangrove forests greatly supports the level of social and economic development of the surrounding community. From an economic perspective, mangrove forests are a source of income from forest products that are of high economic value
    corecore