6 research outputs found

    Pengawetan Perendaman Dingin dan Panas Dingin Kayu Trembesi (Albizia Saman) Menggunakan Pengawet Boraks

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai retensi dan keefektifan bahan pengawet Boraks (Na2B4O7.10H2O) terhadap serangan rayap tanah (Subteranean termites) pada kayu Trembesi (Albizia saman) dengan metode pengawetan dan konsentrasi bahan pengawet yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Pengawetan Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman Samarinda.  Seluruh data diolah menggunakan pola percobaan 3 x 2 dalam rancangan faktorial acak lengkap dengan 10 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah kadar air, Kerapatan kering udara, kerapatan kering tanur, uji retensi, dan persentase uji kehilangan berat dengan menggunakan metode perendaman dingin, perendaman panas dingin dan konsentrasi 1%, 2%, dan 4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan kadar air kering udara Trembesi adalah 11,528% dengan koefisien variasi sebesar 4,445%.  Nilai rata-rata kerapatan kering udara dan kerapatan kering tanur masing-masing adalah 0,460 g/cm3 dan 0,427 g/cm3 dengan koefisien variasi masing-masing sebesar 8,500% dan 8,364%. Konsentrasi bahan pengawet Boraks dan metode pengawetan berpengaruh sangat signifikan terhadap retensi bahan pengawet, semakin tinggi konsentrasi pengawet maka semakin tinggi pula nilai retensi nya.  Metode perendaman panas dingin akan menghasilkan nilai retensi lebih tinggi dibanding metode perendaman dingin. Interaksi antara faktor konsentrasi dan metode pengawetan berpengaruh sangat signifikan terhadap retensi, dimana rataan nilai retensi tertinggi dan paling memberikan pengaruh terhadap perlakuan interaksi yang lain terdapat pada konsentrasi 4% dengan metode pengawetan panas dingin sebesar 2,662 kg/m3. Konsentrasi dan interaksi menunjukan adanya pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai kehilangan berat, sedangkan metode pengawetan menunjukan pengaruh yang sangat signifikan dengan nilai kehilangan berat terendah yang paling berpengaruh adalah perendaman panas dingin sebesar 1,484%. Namun perlakuan pengawetan secara umum telah mampu menurunkan kehilangan berat kayu. Persentase kehilangan berat contoh uji yang dihasilkan dalam penelitian diperoleh nilai dengan kisaran 1,339-3,678% untuk contoh uji yang mendapatkan perlakuan pengawetan, sedangkan contoh uji kontrol sebesar 9,573%.  Nilai tersebut apabila dibandingkan dengan SNI 01-7207-2006 tentang uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap organisme Perusak kayu termasuk dalam kelas I (sangat tahan) sampai dengan kelas II (tahan), sedangkan untuk kontrol termasuk dalam kelas III (sedang).  Sehingga dapat dikatakan bahwa kehilangan berat contoh uji yang telah diberi perlakuan cukup efektif untuk pencegahan dari serangan rayap tanah

    Mortality and cardiovascular events are best predicted by low central/peripheral pulse pressure amplification but not by high blood pressure levels in elderly nursing home subjects: the PARTAGE (Predictive Values of Blood Pressure and Arterial Stiffness in Institutionalized Very Aged Population) study.

    No full text
    BJECTIVES: The aim of the longitudinal PARTAGE study was to determine the predictive value of blood pressure (BP) and pulse pressure amplification, a marker of arterial function, for overall mortality (primary endpoint) and major cardiovascular (CV) events, in subjects older than 80 years of age living in a nursing home. BACKGROUND: Assessment of pulse indexes may be important in the evaluation of the CV risk in very elderly frail subjects. METHODS: A total of 1,126 subjects (874 women) who were living in French and Italian nursing homes were enrolled (mean age, 88 ± 5 years). Central (carotid) to peripheral (brachial) pulse pressure amplification (PPA) was calculated with the help of an arterial tonometer. Clinical and 3-day self-measurements of BP were conducted. RESULTS: During the 2-year follow-up, 247 subjects died, and 228 experienced major CV events. The PPA was a predictor of total mortality and major CV events in this population. A 10% increase in PPA was associated with a 24% (p < 0.0003) decrease in total mortality and a 17% (p < 0.01) decrease in major CV events. Systolic BP, diastolic BP, or pulse pressure were either not associated or inversely correlated with total mortality and major CV events. CONCLUSIONS: In very elderly individuals living in nursing homes, low PPA from central to peripheral arteries strongly predicts mortality and adverse effects. Assessment of this parameter could help in risk estimation and improve diagnostic and therapeutic strategies in very old, polymedicated persons. In contrast, high BP is not associated with higher risk of mortality or major CV events in this population. (Predictive Values of Blood Pressure and Arterial Stiffness in Institutionalized Very Aged Population [PARTAGE]; NCT00901355). Copyright © 2012 American College of Cardiology Foundation. Published by Elsevier Inc. All rights reserved
    corecore