20 research outputs found

    Effectivity of PCR and AGID methods to detect of enzootic bovine leukosis in Indonesia

    Get PDF
    Enzootic Bovine Leucosis (EBL) is one of viral diseases in cattle caused by bovine leukemia virus (BLV), from Retroviridae. The virus can be detected using severals methods such as Polymerase Chain Reaction (PCR), while antibody can be detected using Agar Gel Immunodifussion (AGID). The aim of this experiment was to study the effectivity of PCR and AGID methods to detect enzootic bovine leukosis virus in Indonesia. Samples of peripheral blood leukocyte (PBL) were collected from cattles those with and without showing clinical signs. A total of 307 blood  and serum samples were  tested against BLV using PCR and AGID tests, while 21 semen samples which were from similar animals for blood collection were collected only for PCR test. The results indicated that twelve cattles have positive  results with PCR test in PBL, but from those cattles  only seven were positive with AGID. On the other hand, the PCR did not detect EBL in 21 bovine semen samples tested, although one sample gave positive result with PCR in PBL. This results indicated that PCR method from blood samples was more sensitive than that AGID method. The PCR detection was also more sensitive for PBL than that for semen samples

    Hak dan kewajiban istri sebagai wanita karir di kantor Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

    Get PDF
    Hak dan kewajiban suami istri bertujuan untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah. Untuk mencapai tujuan tersebut, istri berkewajiban taat dan patuh pada suami dan menyelenggarakan rumah tangga, suami berkewajiban memberi nafkah dengan cukup sesuai kemampuannya. Sebagaimana secara jelas diatur dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Udang Perkawinan tahun 1974. Perkembangan zaman yang membuka kesempatan kepada istri untuk ikut membantu mencari nafkah keluarga, yang membuat istri memiliki peran ganda dalam menjalankan hak dan kewajibannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui wanita karir di Kantor Kecamatan Tanjungkerta dalam memenuhi hak dan kewajiban sebagai istri, dampak profesi yang bekerja di Kantor Kecamatan Tanjungkerta terhadap hak dan kewajiban dan tinjauan hukum Islam tentang wanita karir di Kantor Kecamatan Tanjungkerta. Penelitian ini bertitik tolak dari Kompilasi Hukum Islam pasal 80 ayat 2 dan 4 mengenai wajibnya suami memberikan nafkah dan pasal 83 mengenai kewajiban istri untuk taat dan patuh kepada suami dan menyelenggarakan rumah tangga. Suami memiliki kewajiban memberikan nafkah dan kewajiban istri adalah mengurus seluruh urusan rumah tangga dan anak-anak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terhadap para responden dan studi pustaka dari berbagai literatur (buku-buku) yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pegawai wanita di Kantor Kecamatan Tanjungkerta adalah ibu-ibu yang memiliki suami dan mempunyai anak. Istri dapat menjalankan tanggung jawab mengenai hak dan kewajibannya dengan mengerjakan semuanya sebelum mereka berangkat bekerja ataupun sepulang bekerja, dan memanfaatkan waktu libur dan menjadikan Hp untuk sarana menjalin komunikasi dengan suami dan anak-anaknya. Dampak yang ditimbulkan terbagi menjadi dua dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang ditemukan yaitu terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga dan dapat mengembangkan ilmu pengertahuan yang dimiliki sang istri. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan, waktu yang terlalu sedikit untuk keluarga dan komunikasi dengan anak yang merenggang karena waktu kerja yang menyita. Istri yang bekerja menurut tinjauan hukum Islam pada dasarnya boleh, dengan syarat pekerjaan itu mendapatkan izin dari suami

    Pendidikan Multikulturalisme Gus Dur

    Get PDF
    AbstrakIndonesia merupakan negara yang memiliki beragam identitas, mulai dari etnis, adat, agama dan kebudayaan. Keberagaman itu sendiri bisa dianggap sebagai suatu kekayaan, namun tak jarang malah jadi petaka, karena bisa menimbulkan konflik. Pencegahan dan penyelesaian atas konflik itu bisa diupayakan, salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan pun mesti dicari bentuknya agar sesuai dengan kenyataan plural masyarakat Indonesia. Pada titik inilah Gus Dur hadir sebagai figur yang mengusung pendidikan multikultural. Penelitian ini akan fokus pada pembahasan pendidikan multikulturalisme Gus Dur. Adapun metode yang digunakan adalah studi pustaka, yang mana data diambil dari suber-sumber yang relevan. Hasil penelitian ini adalah: pertama, pendidikan multikultural ala Gus Dur, menekankan keragaman budaya sebagai latar dari pendidikan; kedua, pendidikan multikultural didasarkan pada keterbukaan yang dialogis, menimbang keberagaman latar peserta didik; ketiga, pendidikan multikultural adalah jenis pendidikan yang didasarkan pada keadilan, yang mana berbasiskan HAM dan nilai-nilai demokratis, dengan demikian tiap latar belakang yang beragam akan dipandang secara “sama” di dalam ruang demokratis

    PEMETAAN GENETIK VIRUS RABIES PADA ANJING SEBAGAI DASAR PENETAPAN PENGENDALIAN PENYAKIT (Genetic Mapping of Rabies Virus in Dogs as a Basis for Disease Control)

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the genetic characteristics of rabies virus based on phylogenetic relationship among rabies virus in various regions in Indonesia. The amino acid sequence of the nucleoprotein gene of rabies virus isolate from Banten (RV/Banten-01/dog/2007), Makasar (RV/MKS-26/dog/2010), Bukit Tinggi (RV/BKT-52/dog/2009 and RV/BKT-58/dog/2009), Medan (RV/Medan-27/dog/2007) and Bali (RV/Bali-1/dog/2009; RV/Bali-2/dog/2009; RV/Bali-3/dog/2009), Indonesia was determined. These isolates showed a high degree of homology among Indonesian isolates which reached 100%. Meanwhile, the level of homology between rabies virus isolates from cats rabies virus isolates from dogs reached 97%. Results of  phylogenetic analysis using the amino acid sequences of the N genes showed that all of  Indonesian rabies virus isolates were closely related to rabies viruses from China than those  from Thailand, Laos, Burma, and Vietnam which geografically closer to Indonesia. Data obtained from the phylogenetic analysis is expected to trace the source of rabies spread and the possibility to create a vaccines which more suitable with rabies virus that spreads in Indonesia. Based on the phylogenetic relationship analysis using the amino acid sequence of the rabies virus N protein gene showed that all of rabies virus isolated  from Indonesian regions share a high homology with others ranging from 97-100%.Key words: sequencing, rabies, nucleoprotein gene (N), homolog

    Profil Kesehatan Sapi Indukan Belgian Blue di Indonesia terhadap Penyakit Hewan Menular

    Get PDF
    Peningkatan efisiensi reproduksi dan genetik ternak melalui pengembangan sapi Belgian Blue (BB) melalui transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) telah dilakukan di Indonesia sejak tahun 2017. Untuk menghasilkan anak sapi BB yang sehat diperlukan indukan sapi yang sehat dan bebas terhadap penyakit hewan menular. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengujian penyakit menular brucellosis, leptospirosis, campylobacteriosis, paratuberculosis, septicemic epizootica (SE), bovine viral diare (BVD), infectious bovine rhinothraceitis (IBR), enzootic bovine leucosis (EBL), trichomoniasis, anaplasmosis, babesiosis, theleriasis, surra dan parasit cacing (strongyle, parampistomum, cestoda, fasciola) sapi calon indukan BB di pusat pengembangan sapi BB di Indonesia. Sebanyak 291 indukan sapi dikoleksi sampel serum, darah, swab vagina dan feses diuji di laboratorium BBLitvet. Hasil pengujian terhadap 291 sampel yang dikoleksi menunjukkan tidak terdeteksi brucellosis, EBL, trichomoniasis dan surra, namun terdeteksi antibodi terhadap IBR 40,89% (119/291), BVD 70,79% (206/291), SE 56,36% (164/291), leptospirosis 41,24% (120/291) dan paratuberculosis 0,69% (2/291). Pengujian terhadap parasit darah terdeteksi anaplasmosis 41,92% (122/291), babesiosis 28,18% (82/291) dan theleriasis 30,24% (88/291)

    FISHERIES REFUGIA PROFILE OF WEST KALIMANTAN PROVINCE

    Get PDF
    This report is under the SEAFDEC/UNEP/GEF Project on “Establishment and Operation of a Regional System of Fisheries Refugia in the South China Sea and Gulf of Thailand”The West Kalimantan waters are part of the South China Sea (SCS) (Fisheries Management Area 711) and have a potential habitat for penaeid shrimp (shrimp from the Penaeidea family). The high economic valuable shrimp species inhabit West Kalimantan marine water including banana shrimp (Penaeus merguiensis) and white shrimp (Penaeus indicus. Penaeid shrimps known as a leading commodity in Indonesian fishery export product. Around 70% of shrimp production comes from fishing at sea. Around 70% of shrimp production comes from fishing activities at sea. The domestic and export market demand for Penaeid shrimp continues to increase every year, thus encouraging increased fishing efforts. The status of the utilization level of Penaeid shrimp in fisheries management area (FMA) 711 is 0.6 (fully exploited). The threats to the shrimp fisheries in West Kalimantan are uncontrolled and destructive fishing methods and gears, the conversion of mangrove land to oil palm plantations, and the utilization of mangrove wood for human activities. Therefore, the effective management efforts towards fisheries refugia approach are needed to overcome the stocks decline and maintain sustainability in the futureUNEP/GE
    corecore