13 research outputs found

    PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN STOP-FREEZA DAN MODIFY RULES TERHADAP KEMAMPUAN PASSING SEPAKBOLA PADA ANAK USIA 14-16 TAHUN SSB JUNIOR SPORT ACADEMY SUKOHARJO TAHUN 2021.

    Get PDF
    ABSTRAK   Tujuan penelitian untuk mengetahui Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Stop-Freeza dan Modify Rules Terhadap Kemampuan Passing Sepakbola pada anak usia 14-16 Tahun SSB Junior Sport Academy Sukoharjo Tahun 2021, dan jika ada perbedaan maka untuk mengetahui mana yang lebih baik antara kemampuan passing bola antara latihan Stop-Freeza dengan Modify Rules dan  terhadap kemampuan passing bola dalam permainan sepakbola pada Atlet Putra Umur 14-16 Tahun SSB Junior Sport Academy Sukoharjo tahun 2021. Sampel penelitian adalah Atlet Putra Umur 14-16 Tahun SSB Junior Sport Academy Sukoharjo yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik porpusive sampling. Variabel penelitian ini yaitu hasil peningkatan kemampuan passingdengan metode latihan passing dengan Stop-Freeza dan Modify Rules sebagai variabel bebas kemampuan passing sebagai variabel terikat. Rancangan penelitian menggunakan pretest-posttest design. Menggunakan tes keterampilan hasil menendang bola dari Nurhasan (2001). Metode analisis data penelitian menggunakan rumus t-test yang diperhitungkan menggunakan rumus pendek. Hasil analisis data maka simpulan diperoleh: (1) Ada perbedaan pengaruh latihan passing dengan Stop-Freeza dan Modify Rules terhadap kemampuan passing bola dalam permainan sepakbola pada Atlet Putra Umur 14-16 Tahun SSB Junior Sport Academy Sukoharjo tahun 2021. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan tes akhir masing-masing kelompok yaitu thitung = 3,2314 lebih kecil dari pada ttabel = 2,145 dengan taraf signifikasi 5%. (2) Latihan Stop-Freeza lebih baik pengaruhnya dari pada Modify Rules terhadap kemampuan passing bola dalam permainan sepakbola pada Atlet Putra Umur 14-16 Tahun SSB Junior Sport Academy Sukoharjo tahun 2021. Berdasarkan persentase kemampuan passing menunjukkan bahwa kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan metode latihan Stop-Freeza) adalah 4,989% > kelompok 2 (kelompok yang mendapat perlakuan latihan Modify Rules) adalah 2,943%. Kata Kunci : Metode Latihan Stop-Freeza, Modify Rules, Kemampuan Passing Sepakbola

    PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN LATIHAN CIRCUIT TERHADAP JUMPING SMASH PADA ATLET BULUTANGKIS PB INDEPENDENT KARANGANYAR TAHUN 2020

    Get PDF
    ABSTRAK   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan plyometric dan latihan circuit  terhadap peningkatan kemampuan jumping smash bulutangkis pada atlet PB Independent Karanganyar. (2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang lebih baik antara latihan plyometric dan latihan circuit terhadap peningkatan kemampuan jumping smash bulutangkis pada atlet PB Independent Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain “two groups pre-test-post-test design”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet PB. Independen Karanganyar yang berjumlah 20 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes kemampuan Ketepatan Jumping smash yang dikemukakan oleh PBSI. Teknik analisis data menggunakan uji reliabilitas, uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan uji hipotesis menggunakan uji t. Simpulan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan latihan plyometric dan latihan circuit  terhadap peningkatan kemampuan jumping smash bulutangkis pada atlet PB Independent Karanganyar. Peningkatan persentase kelompok latihan plyometric sebesar 4% dan Peningkatan persentase kelompok latihan circuit sebesar 2%. (2) Latihan plyometric memberikan pengaruh yang lebih signifikan daripada latihan circuit terhadap peningkatan ketepatan jumping smash bulutangkis pada atlet PB Independent Karanganyar, dengan selisih rata-rata kenaikan nilai sebesar 0,700.   Kata kunci : Latihan plyometric, Latihan circuit, Ketepatan jumping smas

    PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS BENTUK DROP (DEPTH) JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PESILAT PADA SISWA EXTRAKURIKULER PENCAK SILAT SD IT ABU JAFAR

    Get PDF
    ABSTRAK               Tujuan peneletian untuk mengetahui (1). Perbedaan pengaruh latihan plyometrics double leg bound dan depth jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan depan pesilat pada siswa extrakurikuler pencak silat SD IT Abu Jafar tahun ajaran 2020/2021. (2). Latihan kecepatan tendangan depan pesilat yang lebih baik pengaruhnya antara latihan plyometrics double leg bound dan depth jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan depan pesilat pada siswa extrakurikuler pencak silat SD IT Abu Jafar tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sempel dalam penelitian ini adalah pada siswa extrakurikuler pencak silat SD IT Abu Jafar tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 30 orang. Rancangan penelitian menggunakan pretest-posttest design. Tes untuk mengetahui kecepatan tendangan depan menggunakan “tes kecepatan tendangan depan”.  Metode analisis data penelitian menggunakan rumus t-test yang diperhitungkan menggunakan rumus pendek. Hasil analisis data maka simpulan diperoleh (1). Ada perbedaan pengaruh metode latihan plyometrics double leg bound dan depth jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan depan pesilat pada siswa extrakurikuler pencak silat SD IT Abu Jafar tahun ajaran 2020/2021. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan tes akhir masing-masing kelompok yaitu thitung = 1,8225 lebih kecil dari pada ttabel = 2,145 dengan taraf signifikasi 5%. (2). Metode latihan plyometrics depth jump lebih baik pengaruhnya dari pada metode latihan plyometrics double leg bound terhadap peningkatan kecepatan tendangan depan pesilat pada siswa extrakurikuler pencak silat SD IT Abu Jafar tahun ajaran 2020/2021. Berdasarkan persentase peningkatan kecepatan tendengan depan pesilat menunjukkan bahwa kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan metode latihan plyometrics double leg bound) adalah 6,008% > kelompok 2 (kelompok yang mendapat Metode latihan plyometrics depth jump) adalah 6,629%. Kata Kunci : Pencak Silat, tendangan depan pencak silat

    PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBEBAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

    Get PDF
    Untuk meningkatkan suatu prestasi olahraga, perlu memperhatikan beberapa aspek, aspek-aspek tersebut adalah aspek fisik, aspek tehnik, aspek taktik dan aspek psikis ( mental ). Dari     ke empat aspek tersebut aspek kondisi fisik merupakan aspek yang paling mendasar. Faktor   kondisi fisik merupakan faktor yang menjadi tuntutan di setiap cabang olahraga. Kualitas fisik yang baik  akan menopang secara langsung terhadap kualitas gerak yang bisa ditampilkan. Hal ini sesuai      dengan pendapat Sajoto M ( 1995 : 8 ) bahwa “Kondisi fisik adalah satu prasarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahwa dapat dikatakan sebagai keperluan dasar  yang tidak dapat ditunda atau ditawar lagi. Unsur-unsur yang ada dalam kondisi fisik banyak macamnya, menurut Sajoto M ( 1995 : 8)  Unsur-unsur tersebut meliputi : Kekuatan, Daya tahan, Daya ledak, Kecepatan, Daya lentur, Kelincahan, Koordinasi, Kesimbangan, Ketepatan, Reaksi Kekuatan merupakan salah satu unsur dasar dalam prestasi berbagai cabang olahraga. Hampir semua cabang olahraga memerlukan kemampuan kekuatan Sajoto (1995 : 8 ) berpendapat bahwa : “kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerjaâ€. Kekuatan otot merupakan unsur kondisi   fisik yang paling mendasar yang sangat diperlukan untuk mencapai  prestasi olahraga. Salah satu bentuk pelatihan untuk meningkatkan kekuatan otot dapat dilakukan dengan program pelatihan berbeban. Dalam hal ini Sajoto M ( 1995 : 30 ) menyatakan bahwa, “program pelatihan peningkatan kekuatan otot yang paling efektif adalah program pelatihan dengan memakai beban atau weight training programâ€

    Learner Autonomy in EFL: Senior High School Teachers’ Perception and Practices

    Get PDF
    Topic about Learner autonomy (LA) is still interesting and trending for English Language teachers or researchers. This research aims to findhow senior high school teachers percieve the concept of LA and the extent of English teaches’ practices to promote LA. The participants were 33 private and state Senior High School English teachers who joined in Deliberation of Subject Teachers.The data, collected through questionnaire and interview, was analyzed using descriptive statistic and qualitative analysis. The findingsrevealed that majority participants  (97%) agreed or strongly agreedto technical view that independent study in the library was an activity which developed learner autonomy.In terms of Teacher Role, surprisingly, majority participants (64%) disagreed or strongly disagreed to the statement that learner autonomy meant learning without a teacher.In promoting learner autonomy,100%  of the teachers often or always encouraged their students to be more responsible about what they did in class. Implications of this study are for the teachers' professional development and for promoting learner autonomy at senior high school level. Keywords: English teachers, perception, practices, learner autonomy DOI: 10.7176/JEP/12-27-04 Publication date:September 30th 202

    HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KESEIMBANGAN DINAMIS DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA TEAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRI UMUR 12-14 TAHUN SMP NEGERI 2 KEBAKKRAMAT TAHUN 2019

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara tinggi badan ,keseimbangan dinamis dan power otot tungkai dengan kemampuan Lay up Shoot pada team ekstrakurikuler bola basket putri umur 12-14 Tahun SMP Negeri 2 Kebakkramat Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi korelasional, Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMP NEGERI 2 Kebakkramat peserta ekstrakurikuler basket yang berjumlahĂ‚  30 siswa. Sampel yang diambil Ă‚ 30 siswa. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara Tinggi Badan dengan Lay Up Ă‚ sebesar 0,361 atau 36,1%. Ada hubungan yang signifikan antara Keseimbangan Dinamis dengan Lay Up Shoot sebesar 0,532 atau 53,3% , Ada hubungan yang signifikan antara Power otot tungkai dengan Lay Up Shoot sebesar 0,475 atau 47,5%. Ada hubungan yang signifikan antara Kelincahan, Persepsi kinestetik dan Power otot tungkai dengan Lay Up Shoot pada taraf signifikansi 5% sebesar 0.361 dan F0Ă‚  sebesar 2.48 > ftabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,89

    Sifat fisik dan kimia media semai cetak dengan berbagai komposisi bahan organik

    Get PDF
    Pada dasarnya persemaian memiliki permasalahan berupa ongkos pengangkutan yang mahal, jumlah pekerja yang kurang dan persentase kerusakan bibit semakin tinggi.  Perlu dilakukan teknologi pengembangan media tumbuh semai yang mudah untuk dibawa dan murah,  sehingga ongkos pengangkutan akan rendah serta dapat disediakan dalam jumlah banyak dengan jumlah pekerja yang terbatas. BPDAS WSWS Lampung mengembangkan Media Semai Cetak (MSC). MSC merupakan media yang dibuat untuk pengganti polybag didalam pembibitan, berukuran kecil (2cm x 2cm) dan didesain digunakan sebagai media semai sekaligus media tumbuh, sehingga tidak ada kegiatan penyapihan.  Hal ini membuat penggunaan MSC akan sangat efisien, selain akan mengurangi ongkos angkut dalam transportasi bibit ke lapangan. Namun, kajian secara ilmiah efetivitas MSC belum dilakukan, demikian pula kajian tentang komposisi MSC yang tepat, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia media semai cetak dengan berbagai komposisi bahan organik sebagai media tumbuh tanaman kehutanan. Sifat fisik yang diteliti meliputi kekerasan media MSC, berat volume MSC dan sifat kimia meliputi kandungan hara pada media semai cetak. Hasil penelitian menunjukan bahwa MSC memiliki nilai kekerasan bernilai berkisar 2 - 4 dan berat MSC bernilai 1,50g/cm2 – 1,84g/cm2 juga memiliki unsur kimia tanah pH (5,55-7,73) N total (0,06-0,15), P(2,17-39,28) ,K (0,76-1,62) serta C organik (1,38-4,01).

    PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN TERUS MENERUS TERHADAP KETEPATAN TEMBAKAN HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTERA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2018

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh pembelajaran menggunakan metode interval dan terus menerus terhadap ketepatan tembakan hukuman bola basket pada siswa putera peserta ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2018. (2) Pengaruh yang lebih baik antara pembelajaran menggunakan metode interval dan terus menerus terhadap ketepatan tembakan hukuman bola basket pada siswa putera peserta ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2018.Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode  eksperimen. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali peserta ekstrakurikuler basket yang berjumlah  30 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan pengukuran dalam olahraga yaitu  ketepatan shooting. Teknik analisis data  dilakukan dengan analisis statistik menggunakan rumus t-test pada taraf signifikansi 5%.Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut ; (1) Ada perbedaan pengaruh pembelajaran menggunakan metode interval dan terus menerus terhadap ketepatan tembakan hukuman dalam permainan bola basket pada siswa putera peserta ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2018 dengan thitung sebesar 3,674 > ttabel sebesar 2,14. (2) Pembelajaran menggunakan metode interval lebih baik pengaruhnya daripadapembelajaran menggunakan metode terus menerus terhadap ketepatan tembakan hukuman dalam permainan bola basket pada siswa putera peserta ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2018 dengan prosentase peningkatan pada pembelajaran menggunakan metode interval sebesar 64,29% dan pada pembelajaran menggunakan metode terus menerus sebesar 39,53%

    PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN BERBEBAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN

    No full text
    Sambungan…. 6.  Dosis Pelatihan Berbeban Pelatihan berbeban merupakan pelatihan fisik dengan beban dalam maupun beban luar. Menyusun program pelatihan fisik, khususnya program pelatihan berbeban bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Dalam menyusun program pelatihan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap hasil pelatihan. Suatu hal yang sangat penting dan sangat menentukan terhadap hasil yang akan dicapai dalam pelatihan adalah penentuan dosis (takaran) beban yang tepat. Dngan pemberian pelatihan dengan dosis yang tepat maka peningkatan kemampuan kondisi tidak akan dapat dicapai
    corecore