7 research outputs found

    Rekayasa Kualitas Air pada Budidaya Ikan Teknologi Bioflok di Lahan Pekarangan Pondok Pesantren Hidayatullah Kelurahan Guntung Manggis Kec. Landasan Ulin Kota Banjarbaru

    Full text link
    Jumlah santri Pondok Pesantren Hidayatullah sebanyak 102 orang, 23 diantaranya mondok dan sisanya 79 bermukim di sekitar Pondok.  Siswa yang mondok tidak dikenakan biaya, karena berasal dari keluarga yang tidak mampu. Sumber dana kegiatan Pondok Pesantren Hidayatullah berasal dari donator tetap dan tidak tetap, namun masih belum mencukupi. Untuk keberlanjutan kegiatan pondok pengembangan kemampuan pembiayaan sendiri melalui pemanfaatan lahan pekarangan yang melalui budidaya ikan sistem bioflok. Metode pendekatan yang digunakan dalam PKM ini adalah pendekatan partisipasi kelompok atau Partisipatory Rural Apprasial (PRA), yaitu melibatkan semua peserta dalam seluruh tahapan kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: penyuluhan/ceramah, demonstrasi-partisipatif, pendampingan, dan evaluasi untuk melihat efektivitas program dalam pencapaian luaran kegiatan. Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan menunjukkan Pengelola Pondok Pesantren dan santri mampu melakukan usaha budidaya ikan teknologi bioflok secara mandiri tanpa bimbingan. Pengelola Pondok Pesantren dan santri memahami dan terampil melakukan tahapan-tahapan usaha budidaya ikan dengan teknologi bioflok yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan atau untuk memenuhi kebutuhan pangan pondok sehari-hari sehingga dapat mengurangi biaya operasional pondok pesantren

    Effect of environmental factors on the germination and emergence of Salvia verbenaca L. cultivars (verbenaca and vernalis): An invasive species in semi-arid and arid rangeland regions.

    Get PDF
    Salvia verbenaca (wild sage) is a commonly cultivated herbal medicine plant, which is native to the Mediterranean climate regions of Europe, Africa, Asia and the Middle East. However, it has become an invasive species in semi-arid and arid regions of southern Australia. Two varieties are present in this region, var. verbenaca and var. vernalis, each of which can be distinguished by differences in morphology and flowering period. Following trials to determine the optimum temperate regime for germination and response to light and dark, seeds of both varieties were tested for their response to variations in pH, moisture stress, salinity, and burial depth. The temperature and light trial was carried out using three different temperature regimes; 30/20°C, 25/15°C and 20/12°C, and two light regimes; 12 hours light/12 hours dark and 24 hours dark, with var. vernalis responding to relatively higher temperatures than var. verbenaca. The germination rate of neither species was significantly inhibited by complete darkness when compared to rates under periodic light exposure. Both varieties germinated at near optimum rates strongly to very strongly in all pH buffer solutions, from pH 5 to pH 10, but they responded most strongly at neutral pH. Var. vernalis showed slightly more tolerance to reduced moisture availability, moderate to strong salinity, and burial depth, compared to var. verbenaca. However, even a fairly shallow burial depth of 2 cm completely inhibited germination of both varieties. Thus, in circumstances where both varieties are present in a soil seedbank, var. vernalis could be expected to establish in more challenging conditions, where moisture is limited and salinity is 'moderate to high', implying that it is a more serious threat for invasive weed in conditions where crop plants are already challenged
    corecore