24 research outputs found

    Persepsi Literasi Digital Penyandang Difabel Desa Mlese sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Komunitas, Kabupaten Klaten

    Full text link
    Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati oleh jalur Ring Of Fire yang mengakibatkan Indonesia sebagai negara yang rawan terhadap bencana, seperti bencana gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, letusan gunung api dan lainnya. Salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Klaten. Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Mlese, Kecamatan Gantiwarno. Dampak terjadinya bencana gempa bumi yang terjadi di Desa Mlese secara fisik dapat mengakibatkan korban jiwa, trauma, dan juga menyebabkan seseorang mengalami cacat fisik atau difabel. Permasalahan yang dihadapi penyandang disabilitas ketika terjadi bencana yaitu kurangnya pemahaman terkait apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi, sehingga Unit Layanan Disabilitas-Penyandang Disabilitas Kabupaten Klaten dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten bersama-sama mencari solusi untuk membuat website sebagai literasi digital bagi penyandang disabilitas dengan membuat SIPAKDEDIFA atau Sistem Pembelajaran Kebencanaan Dengan E-Learning Untuk Difabel. Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui peran SIPAKDEDIFA bagi kehidupan penyandang disabilitas serta mengenalkan SIPAKDEDIFA melalui pelatihan dan sosialisasi penggunaan SIPAKDEDIFA. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis keseluruhan peserta yaitu komunitas “sejahtera” Sebagian besar memilih setuju apabila SIPAKDEDIFA ini menjadi referensi bahan bacaan berbasis digital. Selain itu, komunitas juga sangat antusias dengan adanya SIPAKDEDIFA dapat digunakan sebagai informasi terkini terkait kebencanaan ataupun informasi terkini, dimana sebanyak 61% peserta memilih setuju jika SIPAKDEDIFA sebagai frekuensi membaca setiap hari, sebanyak 32% peserta setuju jika SIPAKDEDIFA dapat meningkatkan bahan bacaan setiap hari, sebanyak 68% peserta setuju jika SIPAKDEDIFA dapat meningkatkan partisipasi aktif komunitas, dan sebanyak 61% peserta setuju jika SIPAKDEDIFA dapat meningkatkan pemanfaatan media digital dan internet dalam memberikan akses dan layanan publik. Kata Kunci : Literasi digital, penyandang disabilitas, komunita

    The first nation-wide assessment identifies valuable blue‑carbon seagrass habitat in Indonesia is in moderate condition

    No full text
    Seagrasses help mitigate climate change by capturing and storing carbon for a very long time. Despite their significance, multiple threats are putting pressure on this valuable habitat. Seagrass conservation and restoration is essential to maintain the carbon sequestration service, along with the other ecosystem services (e.g., fisheries production). Information on the status of seagrass habitat is required to enable proactive management strategies. In this study, we assessed the ecological status of seagrass meadows in Indonesia, a globally significant hotspot of blue carbon habitat, using five resilience parameters: seagrass species richness, seagrass cover, macroalgal cover, epiphyte cover, and water transparency. We collected data on these parameters from 18 locations across Indonesia and developed the Seagrass Ecological Quality Index (SEQI, range 0–1) that summarises the parameters into a standard seagrass assessment. We recorded that Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides were the most common species in the sampling locations. Seagrass cover was on average 39 ± 3.6% (mean ± SE) which was lower than measured 3 years before (46%). Macroalgal cover and epiphyte cover were relatively low with mean values 10 ± 1.8% and 22 ± 4.4% respectively. Most locations had clear water. Our analysis showed that Indonesia's seagrass meadows are generally in moderate condition, indicated by the mean value of SEQI 0.68 ± 0.02. These findings provide a baseline for seagrass conservation and management. It enables setting up of specific goals for management action plans, at both the local, national and international level, and where appropriate, track the progress of management actions based on threat mitigation or restoration over time. The SEQI is a useful tool to summarise the condition of tropical seagrass meadows in Indonesia and could be applied across Southeast Asia or the Tropical Indo-Pacific bioregion

    Country report INDONESIA - MFS II EVALUATIONS

    No full text
    This report on Indonesia is one of a series of evaluation reports, consisting of ten reports in total, reflecting the results of the jointly-organised MFS II evaluation: - eight country reports (India, Bangladesh, Ethiopia, Uganda, Indonesia, DR Congo, Liberia, Pakistan); - a synthesis report (covering the eight country studies); and - a report with the results of the international lobbying and advocacy programmes. This series of reports assessed the 2011-2015 contribution of the Dutch Co-Financing System (MFS II) towards achieving the Millennium Development Goals, strengthening international civil society, setting the international agenda and changing decision-makers’ policy and practice, with the ultimate goal of reducing structural poverty. On July 2nd, 2015, the reports were approved by the independent steering committee (see below), which concluded that they meet the quality standards of validity, reliability and usefulness set by the Ministry of Foreign Affairs
    corecore