168 research outputs found

    TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SMKN 1 TALANGPADANG DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI AJAR

    Get PDF
    This research purposes to describe the structure and uses the language rules of report text of observation result of tenth grade of SMK Negeri 1 Talangpadang and it used as teaching material in SMK. The method used descriptive qualitative. The results showed that the structure text of observation report of tenth grade students of SMK Negeri 1 Talangpadang, such as general description, description per section, and description of benefits. The linguistic rules showed that used nouns, adjectives, verbs material, blur words in the name of the writing, copula, words that stated grouping, and not using technical words. The structure and the linguistic rules used as teaching material of tenth grade at Basic Competence 3.2 Analyzing content and linguistic aspects of minimum two report texts of observation Curriculum 2013, 2017 revised edition. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan penggunaan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Talangpadang dan pemanfaatannya sebagai materi ajar di SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Talangpadang meliputi deskripsi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat. Adapun kaidah kebahasaannya menunjukkan banyak menggunakan nomina, adjektiva, kata kerja material, melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis, kopula, kata yang menyatakan pengelompokan, dan tidak menggunakan kata-kata teknis. Struktur dan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi ini dimanfaatkan sebagai materi ajar pembelajaran bahasa Indonesia kelas X Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Keywords: observation report text, linguistic rules, teaching materialThis research purposes to describe the structure and uses the language rules of report text of observation result of tenth grade of SMK Negeri 1 Talangpadang and it used as teaching material in SMK. The method used descriptive qualitative. The results showed that the structure text of observation report of tenth grade students of SMK Negeri 1 Talangpadang, such as general description, description per section, and description of benefits. The linguistic rules showed that used nouns, adjectives, verbs material, blur words in the name of the writing, copula, words that stated grouping, and not using technical words. The structure and the linguistic rules used as teaching material of tenth grade at Basic Competence 3.2 Analyzing content and linguistic aspects of minimum two report texts of observation Curriculum 2013, 2017 revised edition. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan penggunaan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Talangpadang dan pemanfaatannya sebagai materi ajar di SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Talangpadang meliputi deskripsi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat. Adapun kaidah kebahasaannya menunjukkan banyak menggunakan nomina, adjektiva, kata kerja material, melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis, kopula, kata yang menyatakan pengelompokan, dan tidak menggunakan kata-kata teknis. Struktur dan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi ini dimanfaatkan sebagai materi ajar pembelajaran bahasa Indonesia kelas X Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Keywords: observation report text, linguistic rules, teaching materia

    LANGUAGE USE, INTERACTIONS, AND SOCIAL DIMENSIONS: ARE THERE ANY CONSIDERATIONS TAKEN BY CHILDREN WHEN MAKING REQUESTS TO THEIR INTERLOCUTORS?

    Get PDF
    According to literature, a child’s request is always addressed to a specific person or group of people. To our knowledge, however, studies on language use, interactions, and social dimensions in relation to request making to an interlocutor are uncommon in the Indonesian context; therefore, we sought to describe the considerations taken by children when making requests. Forty children between the ages of 6 and 10 took part in this qualitative study. We collected data using observation and field notes. The collected data were subsequently analyzed using an interactive model. The findings indicate that the majority of children's requests are directed toward interlocutors who are classified as having an extremely close relationship. In contrast, children never make direct requests to interlocutors classified as quite distant or extremely distant. The findings also indicate that requests made to interlocutors with a higher social status than children use a particular verbal form based on the nature of the request and the implied context. In contrast to reality, requests made to interlocutors with a lower social status are more likely to be made directly. It is hoped that the findings of this study will contribute to pragmatic and speech-related theories, as well as to improvements in language education based on a communicative and contextual approach that returns language to its primary function as a tool for communication and places language learning in a meaningful context

    DISORGANISASI KELUARGA DALAM NOVEL SUARA HATI KARYA MELA SUKMAWATI: SEMIOTIKA PIERCE

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ikon, indeks, dan simbol berdasarkan pendekatan semiotika Pierce yang terdapat dalam novel Suara Hati karya Mela Sukmawati. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data berupa kutipan dalam novel dan sumber data berupa novel Suara Hati karya Mela Sukmawati. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Penelitian ini menggunakan tiga tahap teknik analisis data antara lain (1) mereduksi data; (2) menyajikan data; (3) penarikan simpulan dan verifikasi data. Penelitian ini menghasilkan: (1) Ikon menunjukkan hubungan yang bersifat mirip yang ditunjukkan oleh restoran sebagai representamen dari tempat, ikon bulan sebagai representamen dari latar waktu malam hari, dan ikon kampus sebagai representamen dari tempat; (2) Indeks menunjukkan hubungan sebab-akibat yang terjadi antara keluarga Zi dan keluarga Bi Aini; (3) Simbol menunjukkan kesepakatan (konvensi) dalam permasalahan keluarga Zi dan keluarga Bi Aini yang menyimbolkan bahwa perjodohan sebagai penanda menjodohkan, simbol bill sebagai penanda tagihan, simbol map biru sebagai penanda berkas laporan ayahnya Zi, simbol saksi bisu sebagai penanda saksi suatu kejadian atau peristiwa, simbol map merah sebagai penanda surat warisan nenek Arta, simbol sahabat-sahabat kecilnya sebagai penanda benda langit, dan simbol mentari pagi sebagai penanda matahari

    ALIH KODE DAN CAMPUR KODE ACARA GELAR WICARA MATA NAJWA DAN IMPLIKASINYA

    Get PDF
    The problem in this research is the code switching and code-mixing in Talk Show of Mata Najwa. This study aim to describe the code switching and code-mixing in the event and its implications as teaching materials in junior high school. The method used is descriptive qualitative. The data source of this research is the code switching and code-mixing in the event. Based on the analysis of data found over ekstern code by a factor of speakers and opponents. When viewed from the form of code-mixing are mixed code words, phrases, baster, expressions, looping, and clauses with the causes of the attitude and language speakers. Code switching and code-mixing in the Event Talk Show Mata Najwa can be used as an alternative students material in junior high school, expecially for in writing and speaking.Masalah dalam penelitian ini adalah alih kode dan campur kode dalam acara Gelar Wicara Mata Najwa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode dalam acara tersebut dan implikasinya sebagai bahan ajar di SMP. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah alih kode dan campur kode dalam acara tersebut. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan alih kode ekstern dengan faktor penyebab penutur dan lawan tutur. Bila ditinjau dari bentuk campur kode terdapat campur kode kata, frasa, baster, ungkapan, perulangan, dan klausa dengan faktor penyebab sikap penutur dan kebahasaan. Alih kode dan campur kode dalam Acara Gelar Wicara Mata Najwa dapat dijadikan sebagai bahan alternatif pembelajaran siswa di SMP, yakni pembelajaran menulis dan berbicara.Kata kunci: alih kode, campur kode, gelar wicara mata najwa

    Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Gaya Magnet

    Get PDF
    This study aimed to produce a product in the formof inquiry-based IPA learning module on the magnetic material that is interesting, easy to use, and effective. The type of research used was Research and Development (RD). The population was a grade V students of SDN I Sidodadi. Sample was 40 people. Data collection techniques used observation and questionnaires. The results showed that the inquiry-based IPA learning module material is proper to be used based on material test and design expert soit car be interesting , easy to use, and effective as media learning based on normalized gain calculation, equal to 0,67 with medium category.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi gaya magnet yang menarik, mudah digunakan, dan efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Populasi adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Sidodadi. Sampel sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi gaya magnet layak digunakan berdasarkan uji ahli materi dan desain, serta menarik dan mudah digunakan, serta efektif sebagai media pembelajaran berdasarkan perhitungan gain ternormalisasi, sebesar 0,67 dengan kategori sedang.Kata kunci: bahan ajar, modul, gaya magnet

    Pengembangan LKPD Berbasis Think Talk Write Dalam Menulis Deskripsi Kelas IV SD

    Get PDF
    This research and development aims to produce the Think Talk Write (TTW) based worksheet, and investiget its effectiveness on improving the students descriptive writing skill of learners. The approach of this research is the research and development (Reseach and Development) design of Borg and Gall. The study population is 197 students. The sample is determined by purposive sampling as many as 42 people. Data collection tools use questionnaires to assess product feasibility, and test instruments for measuring descriptive writing skills. Data analysis techniques use qualitative for product and t-test to measure the effectiveness of worksheet. The results of research and development show that the worksheet is suitable for elementary students and can improve students descriptive writing skill.Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan mengetahui efektivitas penggunaan LKPD berbasis Think Talk Write (TTW) meningkatkan keterampilan menulis deskripsi bagi peserta didik. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Reseach and Development) desain Borg and Gall. Populasi penelitian adalah peserta didik 197 orang. Sampel ditentukan dengan purposive sampling sebanyak 42 orang. Alat pengumpul data menggunakan instrumen angket untuk mengkaji kelayakan produk, dan instrumen tes untuk mengukur keterampilan menulis deskriptif. Tenik analisis data menggunakan kualitatif untuk produk dan t-tes untuk mengukur efektivitas LKPD. Hasil penelitian dan pengembangan adalah LKPD berbasis TTW layak memenuhi kebutuhan peserta didik, dan dapat meningkatkan keteramplan menulis deskripsi peserta didik.Kata kunci: karangan deskripsi, lembar kerja peserta didik, ttw

    KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN PADA SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNILA DAN IMPLIKASINYA

    Get PDF
    The error on spelling often happens on paper or script writing. The purpose of this research was to describe the spelling error on students script and its implication on bahasa Indonesia lecturing as general subject. The method used in the reasearch was descriptive qualitative method. The result showed in the students script there were errors or mistakes onusing letters and punctuation. According to the two classifications of language error analysis, which are (1) face strategy taxonomy and (2) communicative effect taxonomy there were errors consisting of omission, addition, misformation, and misordering in the former taxonomy also local and global error in the second taxonomy. These findings can be implicated as learning supplement on bahasa Indonesia lecturing as general subject as examples of error that commonly happen in paper writing especially script.Kesalahan penggunaan ejaan merupakan kesalahan yang sering terjadi pada penulisan karya ilmiah.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan pada skripsi mahasiswa dan implikasinya pada pengajaran mata kuliah umum bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada skripsi mahasiswa terdapat kesalahan penggunaan ejaan dalam pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca pada skripsi mahasiswa. Berdasarkan dua klasifikasi analisis kesalahan berbahasa, yakni (1) taksonomi siasat permukaan ditemukan kesalahan penghilangan, kesalahan penambahan, kesalahan pembentukan, kesalahan pengurutan, dan (2) taksonomi efek komunikatif ditemukan kesalahan lokal dan kesalahan global. Temuan ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran mata kuliah umum bahasa Indonesia sebagai suplemen pembelajaran, yakni contoh-contoh kesalahan yang lazim terjadi pada penulisan karya ilmiah terutama skripsi.Kata kunci: kesalahan penggunaan ejaan, skripsi, kesalahan berbahasa

    Kesantunan Bertutur Dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas Vii Smpn 2 Bandarlampung

    Get PDF
    This research purposed to describe the politeness of speaking in the discussion activities of the seventh grade students at SMPN 2 Bandarlampung in school year 2019/2020 and the implication for speaking skill learning of junior high school that focus on the politeness which obeys and violates the politeness maxims, the politeness of speaking directly, indirectly, and the implication of speaking politeness in discussion activities. The obedience and violations of the politeness maxims covered wisdom, generosity, praise, modesty, agreement, and sympathy maxims. The politeness of speaking that expressed directly noted by marker politeness expression such as tolong, mohon, silahkan, mari, ayo, coba, harap, maaf. Indirectly speaking politeness was expressed by declarative word (suruhan dan ajakan), and interrogative words (permohonan, perintah, dan perilahkan).  The result of the speaking politeness of students’ discussion activities was speech that related to the speaking skill at SMPN 2 Bandarlampung. It can be the learning supplement to reach 21th century learning goal.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2019/2020 dan implikasinya terhadap pembelajaran keterampilan berbicara di SMP yang memfokuskan pada kesantunan yang mematuhi dan melanggar maksim-maksim kesantunan, kesantunan bertutur  langsung, kesantunan bertutur tidak langsung, dan implikasi kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi. Penaatan dan pelanggaran maksim-maksim kesantunan meliputi maksim kearifan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati.  Kesantunan bertutur yang diungkapkan secara langsung ditandai dengan ungkapan penanda kesantunan yakni tolong, mohon, silahkan, mari, ayo, coba, harap, maaf. Kesantunan bertutur tidak langsung diungkapkan dengan tuturan deklaratif (suruhan dan ajakan), dan tuturan interogatif (permohonan, perintah, dan persilahkan). Hasil penelitian kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi siswa yang berupa tuturan dikaitkan dengan pembelajaran keterampilan berbicara di SMPN 2 Bandarlampung dapat dijadian suplemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran abad 21. Kata kunci : kesantunan bertutur, maksim kesantunan, kelangsungan tuturan.

    WACANA BERITA BERTAJUK KORUPSI DALAM SITUS INDONESIANA DAN IMPLIKASI PEMBELAJARAN ANALISIS WACANA

    Get PDF
    The research discussed about text, discourse practice, and sociocultural practie of coruption discourse in Indonesiana site, and its implication to discourse analysis learning in University. The method used in this research was qualitative method with critical discourse analysis by Norman Fairclough. Based on the result of the research and discussion, text components in every discourse reveals the critical facts in society. Meanwhile, discourse practice denotes external component which affect text production process so the discourse become more comprehensive. Then, sociocultural practice or social knowledge which becomes the framework of writer could emphasize the discourse result. The result of the research could be used as an example step to discourse analysis by Norman Fairclough.Penelitian ini mengaji tentang teks, praktik wacana, dan praktik sosiokulutral wacana bertema korupsi dalam situs Indonesiana serta implikasi hasil penelitian pada pembelajaran analisis wacana di Universitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan model analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil penelitian didapat sebagai berikut. Unsur-unsur teks yang terdapat dalam wacana yang telah dianalisis mengemukakan tentang proses kritik terhadap fenomena atau kejadian yang terjadi di masyarakat. Sementara, praktik wacana yang merupakan hal-hal di luar teks yang memengaruhi proses produksi teks menjadi hal yang dapat memperjelas teks yang ditulis oleh pembuat wacana. Selanjutnya, praktik sosiokultural atau pengetahun kemasyarakatan yang menjadi modal pembuat wacana dalam menulis juga menjadi hal yang memperkokoh substansi dari wacana. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai contoh cara menganalisis wacana dengan pendekatan Norman Fairclough.Kata kunci: analisis wacana kritis, norman fairclough, indonesiana

    KESANTUNAN BERBAHASA DALAM GRUP FACEBOOK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    The problem of research was the use of politeness in the facebook group of Indonesian Language Forum on students of Indonesian language and literature study program of Lampung University 2013 and its implications for learning Indonesian language in high school. The research objective was to describe the politeness in the facebook group and its implications. This study used descriptive qualitative method. The data source of research was students' speech in period September 2014 to December 2015. After were analyzed, it was obtained that (1) the most widely obeyed maxim is the generosity and sympathy that reached 100%; (2) the most widely violated maxim is humility equal to 41%; (3) the most used linguistic politeness speech is the word please; (4) the mostused pragmatic politeness speech is pragmatic declarative speech which states commanding and welcoming; (5) the implications research in high school is in line with the 2013 curriculum KI 4 in KD 4.2 producing a text film/drama both spoken and written.Masalah penelitian adalah kesantunan berbahasa dalam grup facebook Forum Bahasa Indonesia mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Unila angkatan 2013 dan implikasinya terhadap pembelajaran di SMA. Penelitian bertujuan mendeskripsikan kesantunan berbahasa dan implikasinya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah tuturan mahasiswa periode September 2014Desember 2015. Setelah dianalisis, diperoleh (1) maksim yang paling banyak ditaati adalah kedermawanan dan simpati 100%; (2) maksim yang paling banyak dilanggar adalah kerendahan hati 41%; (3) kesantunan linguistik paling banyak menggunakan kata mohon; (4) kesantunan pragmatik paling banyak menggunakan tuturan pragmatik deklaratif yang menyatakan suruhan dan persilaan; (5) implikasi penelitan terhadap pembelajaran di SMA sesuai dengan Kurikulum 2013 KI 4 dalam KD 4.2 memproduksi teks film/drama baik secara lisan maupun tulisan.Kata kunci: forum bahasa Indonesia, implikasi, kesantunan berbahas
    corecore