13 research outputs found

    Pemanfaatan Umbi Gadung Sebagai Bahan Baku Perekat

    Get PDF
    Dalam industri perekat, polimer sintetik banyak digunakan sebagai bahan dasar perekat. Walaupun karakteristik perekat dari polimer sintetik dalam berbagai hal lebih unggul daripada pati, tetapi masih banyak pertimbangan untuk tetap menggunakan bahan perekat yang berbahan dasar pati. Pati sebagai produk alami mudah diperbaharui, dapat didegradasi, tidak beracun dan ramah lingkungan. Oleh sebab itu, dalam beberapa kasus pati dapat menggantikan bahan perekat sintetik, misalnya pada kemasan produk makanan. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh jumlah air, NaOH dan ZnCl2 terhadap viskositas perekat dan jenis substrat terhadap daya rekat dari produk perekat. Pembuatan perekat dilakukan dengan memanaskan campuran pati, ZnCl2 dan air kemudian ditambahkan NaOH dan formaldehid dan diaduk. Selanjutnya dilakukan uji perekat yang meliputi viskositas, tack dan kekuatan tarik pada substrat kertas-kertas, kertas-karton, dan kertas-gelas. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Semakin banyak jumlah air, maka viskositas perekat semakin encer; 2) Pengaruh jumlah NaOH dan ZnCl2 terhadap viskositas tidak menunjukkan pola yang konsisten; 3) Tack untuk substrat kertas-kertas lebih besar dibandingkan kertas-karton dan kertas-gelas. Tack untuk substrat kertas-karton dan kertas-gelas hampir sama nilainya; 4) Kekuatan tarik perekat untuk substrat kertas-kertas > kertas karton > kertas-gelas

    Pengaruh Pemberian Produk Fermentasi Rumput Laut (Turbinaria murayana) dalam Ransum terhadap Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix coturnix japonica)

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian rumput laut (Turbinaria murayana) yang telah difermentasi menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari limbah buah dalam ransum puyuh petelur (Coturnix-coturnix japonica). Penelitian menggunakan puyuh petelur umur 36 minggu dengan rata-rata produksi telur 65% sebanyak 200 ekor dan rumput laut (Turbinaria murayana) yang telah difermentasi menggunakan MOL buah serta bahan-bahan penyusun ransum lainnya seperti jagung giling, dedak halus, tepung ikan, bungkil kedelai, corn glutean meal (CGM), tepung batu dan top mix. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan berupa level pemberian Turbinaria murayana fermentasi MOL buah berbeda dalam ransum (0, 5, 10, 15, dan 20%). Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur, massa telur, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (P≤0,01) terhadap konsumsi ransum, massa telur, konversi ransum dan produksi telur harian, serta berbeda tidak nyata (P≥0,05) terhadap berat telur. Turbinaria murayana fermentasi dapat dijadikan sebagai bahan pakan untuk menggantikan penggunaan dedak halus dan menurunkan penggunaan jagung giling, tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum pada level pemberian 20% dengan rata-rata konsumsi ransum 19,51 gram/ekor/hari, produksi telur harian 57,19%, berat telur 9,42 gram/butir, massa telur 4,31 gram/butir, dan konversi ransum 4,53

    ANALISIS DAN PERANCANGAN KIOS INFORMASI BERBASISKAN MULTIMEDIA PADA THE BATAVIA HOTEL

    Get PDF
    ANALISIS DAN PERANCANGAN KIOS INFORMASI BERBASISKAN MULTIMEDIA PADA THE BATAVIA HOTE

    Al-Quds yang suci

    No full text
    iv, 64 hlm. ; 17,3 x 24,8 cm

    Pengaruh Suhu dan Lama Pendinginan pada Isolasi Kristal Mentol dari Minyak Mentha arvensis

    No full text
    Menthaarvensis merupakan salah satu tanaman penghasil mentol, yang kandungan mentol dalam minyaknya dapat mencapai 95%. Isolasi mentol dari minyak menthe dapat dilakukan melalui proses kristalisasi, sehingga diperoleh Kristal mentol. Pada percobaan ini diteliti pengaruh suhu rendah (2, -10 dan -190C) dan lama pendinginan (24, 48, dan 72 jam) terhadap rendemen Kristal mentol yang dihasilkan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pola factorial dan ulangan dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pendinginan, serta interaksi dari kedua perlakuan tersebut mempengaruhi rendemen Kristal mentol yang dihasilkan. Rendemen Kristal mentol tertinggi (4.75%) diperoleh pada suhu pendinginan -100C dan lama pendinginan 24 jam

    Pengaruh Suhu dan Lama Pendinginan pada Isolasi Kristal Mentol dari Minyak Mentha arvensis

    No full text
    Menthaarvensis merupakan salah satu tanaman penghasil mentol, yang kandungan mentol dalam minyaknya dapat mencapai 95%. Isolasi mentol dari minyak menthe dapat dilakukan melalui proses kristalisasi, sehingga diperoleh Kristal mentol. Pada percobaan ini diteliti pengaruh suhu rendah (2, -10 dan -190C) dan lama pendinginan (24, 48, dan 72 jam) terhadap rendemen Kristal mentol yang dihasilkan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pola factorial dan ulangan dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pendinginan, serta interaksi dari kedua perlakuan tersebut mempengaruhi rendemen Kristal mentol yang dihasilkan. Rendemen Kristal mentol tertinggi (4.75%) diperoleh pada suhu pendinginan -100C dan lama pendinginan 24 jam

    Pra rencana Pabrik Jus Jambu Biji kapasitas 11.000 kg/hari

    Get PDF
    Minuman jus merupakan salah satu alternatif minuman yang cukup digemari untuk mendapatkan vitamin dan khasiat-khasiat alami lainnya yang terkandung dalam buah-buahan. Selain penyajiannya sangat praktis,jus buah juga memiliki kandungan vitamin yang tidak kalah banyaknya dengan buah aslinya. Dalam prarencana pabrik kali ini, digunakan jambu biji jenis merah getas sebagai bahan baku. Tahapan utama dalam pembuatan jus jambu biji tersebut adalah: penghancuran buah jambu, penyaringan, pencampuran dan pasteurisasi jus jambu biji. Pabrik jus jambu biji ini direncanakan beroperasi secara semi-kontinyu selama 24 jam per hari mulai jam 07.00. Pabrik ini memiliki hari kerja Senin-Sabtu dimana jumlah total hari kerjanya 300 hari per tahun. Prarencana pabrik jus jambu biji ini memiliki rincian sebagai berikut: . Bahan baku utama : Jambu biji merah getas . Kapasitas bahan baku utama : 6.300kg/hari . Kapasitas produksi jus jambu : 11.000 kg/hari . Utilitas : Air :45 m³/hari : Listrik:51 kW :Steam : 7.150 kg/hari : Solar : 218 lb/bulan . Jumlah tenaga kerja: 89 orang . Lokasi pabrik: Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur Luas Tanah: 1.700 m² Analisa ekonomi: Modal tetap (FCI) : Rp. 18.588.183.179,- Modal kerja (WCI) : Rp. 2.065.353.687,- Biaya Produksi Total (TPC) : Rp.4 3.685.454 .397,- Penjualan per tahun: Rp.57.816.000.000,- 1. Metode Linier Rete Of Equity sebelum pajak : 85,52% Rate Of Equity sesudah pajak : 55,872% Rate Of Return sebelum pajak : 68,42 % Rate Of Return sesudah pajak : 44,66% Pay Out Time sebelum pajak : 1 tahun 5 bulan Pay Out Time sesudah pajak : 2 tahun I bulan Titik impas( BEP) :33,91 % 2. Metode Discounted Cash Flow Rate Of Equity sebelum pajak : 50,81 % Rate Of Equity sesudah pajak . 33,91% Rate Of Return sebelum pajak : 33,45 % Rate Of Return sesudah pajak : 26,22 % Pay Out time sebelum pajak : 2 tahun 10 bulan Pay Out time sesudah pajak : 3 tahun 10 bulan Titik impas (BEP) : 51,30
    corecore