162 research outputs found

    Hubungan Gaya Kepemimpinan Karismatik terhadap Motivasi Kerja Guru

    Get PDF
    Motivasi kerja merupakan suatu aspek yang sangat penting terutama kepada individu di dalam organisasi sekolah, motivasi terdiri dua elemen motivasi instrinksik dan ekstrinsik fenomena dilapangan terlihat motivasi kerja guru masih termasuk kategori rendah. Adapun tujuan penelitian ini adalagh untuk: 1) kepemimpinan Kepala Sekolah di sebuah sekolah 2). motivasi kerja guru di sekolah? 3). pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi kinerja guru di sekolah? Sementara metode dalam penelitian ini memakai penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Instrument wawancara adalah alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini ditemukan bahwa kepemimpinan karismatik sangat mempengaruhi motivasi kerja guru. Setiap upaya peningkatan nilai kepemimpinan karismatik akan meningkatkan motivasi kerja guru, dan sebaliknya setiap penurunan kepemimpinan karismatik mampu mengurangi motivasi guru. Oleh karena itu kepemimpinan kharismatik yang dilakukan secara efektif dan optimal dapat membantu kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi guru di sekola

    Kepemimpinan Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama

    Get PDF
    Kepemimpinan transformasional kepala sekolah merupakan kepemimpinan yang melakukan pekerjaan dengan cara yang berbiwaba, memahami kondisi sekolah, memberikan semangat kepada warga sekolah dalam menjalankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambarkan kepemimpinan kepala sekolah SMPN. Metode pengumpulan data menggunakan data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengambarkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah mendukung aktivitas mendukung semua aktivitas yang dilakukan oleh kepala sekolah, supel mudah menerima pendapat bawahan dan mampu memberikan perubahan di dalam lingkungan sekolah, dengan cara memantau, menilai aktivitas yang dilakukan di sekolah, mampu memberikan perubahan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan menjadikan sekolah yang dipimpin menjadi sekolah paporit bahwa warga masayarakat sekitarnya dan kepala sekolah dapat dijadikan teman bagi warga sekolah ketika ada warga sekolah yang menghadapi permasalahan, guru tidak merasa segan atau malu untuk bertanya dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi

    Analisis Teori Kepemimpinan dalam Organisasi

    Get PDF
    Artikel ini memberikan beberapa penjelasan penting untuk berbagai definisi dan teori kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka. Dengan cara ini, penulis mengumpulkan data dan dokumentasi dari sumber berbeda yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam artikel ini. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan secara sistematis dan realistis fakta, karakteristik, dan hubungan antara fenomena yang diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian analisis isi, yang juga dikenal sebagai meta-analisis, khususnya metode analisis isi dan menggabungkan beberapa jenis penelitian sebelumnya. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain di dalam dan di luar organisasi untuk mencapai arus yang diinginkan dalam situasi atau kondisi tertentu. Ini biasanya mencakup beberapa otoritas seperti ancaman, penghargaan, penghargaan, otoritas, dan pencegahan. Dari sudut pandang teoretis, Anda dapat menemukan berbagai jenis teori kepemimpinan: sifat kepemimpinan, perilaku, dan situasi. Teori Kepemimpinan Karakteristik berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik fisik, mental, dan pribadi yang unik yang terkait dengan kepemimpinan yang sukses. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menggabungkan karakteristik yang berbeda dengan kriteria tertentu untuk sukses. Teori kepemimpinan karakteristik berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik fisik, mental dan pribadi yang unik yang terkait dengan kepemimpinan yang sukse

    Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan

    Get PDF
    Penulisan bertujuan untuk melihat bentuk kepemimpinan demokratis kepemimpinan di SMK Muhammadiyah 1 Padang. Penelitian ini merupakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data memanfaatkan teknik observasi (pengamatan).. Hasil menunjukkan bahwa Kepala Sekolah dapat meningkatkan kreativitas dan perubahan diantara guru dan stafnya dengan meningkatkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke arah baik. Kepemimpinan demokratis memiliki identitas yang pertama kepala sekolah memberikan kepercayaan staf dan guru dalam melakukan tugas. Kedua kepala sekolah memberi penghargaan diri kepada guru yang melakukan perubahan dan kreativitas dalam pengajaran. Ketiga kepala sekolah memberi kesempatan kepada staf maupun guru yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki dir

    Gambaran Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Sekolah Dasar

    Get PDF
    Fenomena dilapangan terlihat masih rendahnya disiplin kerja guru dalam melaksanakan tanggungjawabnya yang diberikan kepadanya. Penelitan bertujuan untuk melihat gambaran gaya kepemimpinan domokratis kepala sekolah dalam pembinaan disiplin kerja guru. Metode yang digunakan deskrptif kuantitatif. Populasi di dalam penelitian ini adalah guru SD dan kepala sekolah. Data dikumpulkan menggunakan kuisoner. Analisis data menggunakan deskriptif.dengan mendekatan TCR. Hasil penelitian menggambar bahwa gaya kepemimpinan.demokratis kepala.sekolah termasuk kategori cukup dan disiplin kerja guru dengan kategori cukup. Dari hasil temuan dapat diberikan saran berkaitan dengan disiplin kerja guru agar dilakukan dengan dua pendekatan demokratis dan transformasiona

    Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran di SMKN 1 Solok

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang seberapa baik kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran di SMKN 1 Solok dilihat dari, (1) kemampuan menguasai materi, (2) penggunaan teknologi dan media pembelajaran, serta (3) kemampuan menerapkan metode pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI dan XII SMKN 1 Solok yang berjumlah 1150 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik Propotional Random Sampling dengan total 92 orang. Pengumpulan data penelitian in menggunakan angket dalam bentuk skala Likert. Hasil analisis dan pengolahan data memperlihatkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran di SMKN 1 Solok dapat dilihat dari penjelasan berikut: (1) kemampuan menguasai materi berada pada kriteria cukup baik degan tingkat capaian skor 79,64%, (2) kemampuan penggunaan teknologi dan media pembelajaran berada pada kriteria baik dengan capain skor 81,2%,(3) kemampuan menerapkan metode pembelajaran berada pada kriteria baik dengan capaian skor 80,5%, dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran di SMKN 1 Solok menurut persepsi siswa berada pada kategori baik dengan TCR 80,45%

    Pembentukan Karakter Peduli Sosial pada Siswa di SMAN 3 Payakumbuh

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana cara yang dilakukan oleh pihak sekolah  untuk membentuk karakter peduli sosial siswa di SMAN 3 payakumbuh. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa penerus generasi muda indonsia sedang mengalami krisis rasa peduli sosial terhadap lingkunganya, pola interaksi antara teman sejawat serta orang lain sudah mulai berkurang akibat dari kesibukan dengan gadget. Penelitian ini berupa Deskriptif Kualitataif dengan teknik pengumpulan data berupa Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan beberapa cara yang dilakukan oleh pihak sekolah guna membentuk karakter peduli sosial seperti bentuk kegiatan Rutin berupa upacara bendera, pengumpulan infak, setoran ayat, kegiatan pramuka, dan gotong royong. Kegiatan Spontan berupa penggalangan dana, Kunjungan takziah, menjenguk teman, teguran dari pihak sekolah. Kepribadian guru dengan cara memberikan contoh yang baik terhadap siswa dan terintegrasinya pembentukan karakter dalam proses belajar mengajar yang tertuang dalam bentuk silabus dan RPP

    The Relationship between Self-efficacy and Learning Environment with Students' Self-directed Learning

    Get PDF
    The lack of self-directed learning of students shown by students is one problem associated with self-efficacy and the learning environment. The purpose of the research is to reveal the relationship between self-efficacy and the learning environment, and self-directed learning. This study uses the correlational method and data collected from a sample of 198 students, which were found using proportional random sampling techniques. Data were collected using a self efficacy scale (24 valid items = 0.851), a learning environment scale (32 valid items = 0.830), and a self-directed learning scale (64 valid items = 0.936). Data were then analyzed using multiple regression. The results showed the correlation coefficient r = 0.535 and p = 0.00 (p> 0.05), which showed that there was a positive and significant relationship between self-efficacy and the learning environment together with self-directed learning. So it can be explained that the higher the self-efficacy and learning environment, the higher the student's self-directed learning

    Development Of Educational Organizationsin The Integrated PN Vocational School Of Merangin, Jambi Province

    Get PDF
    Pentingnya pengembangan organisasi (Organization Development) pada sebuah lembaga pendidikan di sekolah, dalam pengembanga organisasi perlu adanya peran serta dari masyarakat sekolah, seperti halnya pimpinan sekolah, pendidik, dan masyarakat di lingkungan sekolah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan strategi dan faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pengembangan organisasi di SMKN PN Terpadu Merangin Propinsi Jambi. metode ini dalam meneliti penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Aadapun pengumpulan data dengan menggunakan tejnik observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Analisis data bersifat kualitatif melalui reduksi data, penyajian data dan sekaligus penarikan kesimpulan. Penelitian ini sangat penting karena dalam pengembangan organisasi di sekolah perlu melibatkan dan perlu bekerjasama dengan pihal dari luar dalam menyusun dan menetapkan pengembangan organisasi. Adapun yang menjadi kendala terhambatnya pengembangan orgnanisasi di sekolah yaitu ditemukannya masih kurangnya  kedisplinan, kurangnya koordinasi, minimnya pemahaman siswa akan pentingnya sutu orgaisasi dan waktu mengikuti kegiatan organisasi di sekolah

    Nilai Nasionalisme Dan Anti Radikalisme Dalam Pendidikan Multikultural

    Get PDF
    Pendidikan Multikultural adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merubah pola pikir terhadap makna kesatuan dan persatuan dalam keberagaman sebagai landasan utama sikap cinta tanah air di Indonesia. Pendidikan Multikultural sebagai alat dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik agar mampu berperan dalam penanaman sikap toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat untuk mencapai masyarakat madani yang berperikemanusiaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pentingnya Pendidikan multicultural dicantumkan dalam proses Pendidikan disekolah demi tercapainya masyarakat Indonesia yang madani dan bermoral. Metode penelitian yang fokus pada upaya pendeskripsian objek yang diteliti dengan mengumpulkan informasi yang relevan dan berkaitan dengan inti permasalahan yang dibahas melalui studi pustaka.  Hasil penelitian ini yaitu nilai-nilai karakter nasionalisme dalam pendidikan multicultural dapat disertakan dalam proses belajar mengajar sehari-hari melalui penyertaan nilai-nilai sikap kebangsaan dalam setiap materi ajar pada setiap mata pelajaran. Radikalisme sebagai masalah baru dalam penanaman nilai nasionalisme perlu dipandang sebagai tantangan tersendiri dalam upaya penanaman nilai pluralisme dan kerukunan ditengah masyarakat. Penyertaan program pendidikan multikultur bernilai kebangsaan dapat didasarkan kepada lima dimensi yaitu: (1) penyesuaian konten, (2) proses penyusunan pengetahuan, (3) mereduksi prasangka, (4) kesetaraan pedagogi, serta (5) budaya dan struktur kehidupan sekolah yang membiasakan sikap toleransi
    • …
    corecore