44 research outputs found

    THE INFLUNCE OF YOUTUBE CONTENT EXPOSURE ON GEN Z RELIGIOSITY IN JAVA AND SUMATRA

    Get PDF
    At the beginning of YouTube development, there were few broadcasts featuring information about religious values. But now, along with the times, many preachers are starting to use YouTube as a medium of da'wah to reach the younger generation who may not come to conventional recitations such as lectures in recitation activities. Based on this background, this study aims to measure the effects of YouTube, especially da'wah shows, on the younger generation’s religiosity at universities in Java and Sumatra. The religiosity aspect consists of Aqidah, morals, and sharia. These three aspects will be used as variables revealed to be questioned for respondents. The research method used in this study is the SEM (Structural Equation Modeling) analysis technique. Data collection in the study was conducted at four campuses: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pamulang University (UNPAM) and UIN Imam Bonjol Padang and Padang State University (UNP), with a sample of 200 students representing Gen-Z. Sampling used simple random sampling. The research results obtained a significance score of 0.031 < 0.05 so that it can be concluded; First, the preachers (YouTube) figure has little effect on the religiosity of Gen-Z, namely the preachers is only 0.019, meaning that the effect is small. On YouTube, the second theory, preaching, affects Gen-Z religiosity by 0.093, meaning that the effect is negligible. Third, the da'wah method on YouTube involves the religiosity of Gen-Z, which is equal to 0.131, which means that the method is more influential than the preacher and material. This means that the hypothesis is accepted or has a significant effect, especially on the da'wah method

    Urgensi Ilmu Mukhtalif Al-Hadits dalam Ijtihad: Telaah atas Hukum Menjama’ dan Mengqadha Shalat

    Get PDF
    [URGENCY OF THE SCIENCE OF MUKHTALIF AL-HADITH IN IJTIHAD: STUDY THE LAW OF JAMA' AND QADHA PRAYER]. This study examines the hadith which explains about praying without hindrance and reciting it for the dead. This research aims to find out how the law and how to perform 'prayers without hindrance and compare it for the deceased based on the evidence of hadiths, as well as the analysis of fiqh scholars. The method used is tahlili and muqarin, which is to analyze the hadiths that contradict the explicit meaning, then compared between the hadiths with reference to the science of mukhtalif al-hadith. Figures using the tahili method include: Ibn Hajar al-'Atsqalaniy, Al-'Abbas Syihab al-Din Ahmad bin Muhammad al-Qastalani, Syams al-Din Muhammad bin Yusuf bin 'Ali al-Kirmani, Muhammad bin' Abd al-Baqi 'bin Yusuf al-Zarqani. Those who use the method of muqarin are Imam Nawawi and Badr al-Din Abu Muhammad Mahmud bin Ahmad. Differences of opinion among the scholars of fiqh (khilafiyah), because there is no explanation in qath'i both in the Qur'an and Sunnah. From here comes the ijtihad of scholars whose truth is relative (zhanniy). In the matter of the law of praying 'prayers without hindrance, and its qadha for the dead are found hadiths whose explicit meaning contradict each other. The science of mukhtalif al-hadith is a solution in ijtihad to compromise and get legal conclusions. The output of this study makes a positive contribution for Muslims to obtain legal clarity as a practical reference in practice

    THE USE OF DAIF HADITHS ON VIRTUES OF DEEDS (FAḌĀʾIL AL-AʿMĀL) IN ISLAMIC PREACHING: STUDY OF SOME MAJELIS TAKLIMS IN SOUTH TANGERANG

    Get PDF
    This article describes the use of daif hadiths about the virtues of deeds (faḍāʾil al-aʿmāl) used by preachers at four majelis taklims in South Tangerang-Banten. This article is a qualitative, descriptive, and analytic study. This study found that the majority of preachers delivered their preaching regarding the virtues of deeds (faḍāʾil al-aʿmāl) by presenting daif hadiths. They stated that daif hadiths may motivate jemaat (congregations) to do various good deeds as long as they do not contradict the Quran and ṣaḥīḥ hadiths. However, one majelis taklim refuses to use daif hadiths, even for the theme of virtues of deeds, and only uses ṣaḥīḥ hadiths in lectures for its congregation (jemaat)

    Urgensi Ilmu Mukhtalif Al-Hadits dalam Ijtihad: Telaah Atas Hukum Menjama' dan Mengqadha Shalat

    Full text link
    [URGENCY OF THE SCIENCE OF MUKHTALIF AL-HADITH IN IJTIHAD: STUDY THE LAW OF JAMA' AND QADHA PRAYER]. This study examines the hadith which explains about praying without hindrance and reciting it for the dead. This research aims to find out how the law and how to perform 'prayers without hindrance and compare it for the deceased based on the evidence of hadiths, as well as the analysis of fiqh scholars. The method used is tahlili and muqarin, which is to analyze the hadiths that contradict the explicit meaning, then compared between the hadiths with reference to the science of mukhtalif al-hadith. Figures using the tahili method include: Ibn Hajar al-'Atsqalaniy, Al-'Abbas Syihab al-Din Ahmad bin Muhammad al-Qastalani, Syams al-Din Muhammad bin Yusuf bin 'Ali al-Kirmani, Muhammad bin' Abd al-Baqi 'bin Yusuf al-Zarqani. Those who use the method of muqarin are Imam Nawawi and Badr al-Din Abu Muhammad Mahmud bin Ahmad. Differences of opinion among the scholars of fiqh (khilafiyah), because there is no explanation in qath'i both in the Qur'an and Sunnah. From here comes the ijtihad of scholars whose truth is relative (zhanniy). In the matter of the law of praying 'prayers without hindrance, and its qadha for the dead are found hadiths whose explicit meaning contradict each other. The science of mukhtalif al-hadith is a solution in ijtihad to compromise and get legal conclusions. The output of this study makes a positive contribution for Muslims to obtain legal clarity as a practical reference in practice

    Respon Mad'u Terhadap Retorika Dakwah Da'i (Studi Komparatif Dakwah Bi al-Lisan Dai pada Majelis Taklim Sekitar Kec. Pesanggrahan Jakarta selatan)

    No full text
    iv, 83 hlm,; 21 c

    Dialog antar umat beragama dan kontibusinya terhadap pelaksanaan dakwah

    No full text

    Pemikiran Prof.DR.Suminto tentang dakawah : respons terhadap problematika masyarakat modern

    No full text

    Analisis Wacana Pemberitaan Legalisasi Aborsi di Beritasatu.com

    No full text
    Aborsi adalah berakhirnya kehamilan dapat terjadi secara spontan akibat kelainanfisik wanita atau akibat penyakit biomedis internal atau mungkin disengaja melalui campurtangan manusia, hal ini bisa dilakukan dengan cara meminum obat-obatan tertentu dengantujuan mengakhiri kehamilan atau mengunjungi dokter dengan tujuan meminta pertolonganuntuk mengakhiri kehamilan baik mengosongkan isi rahim melalui proses peyedotan ataudengan melebarkan leher rahim dan menguret isinya. Belum lama ini pemerintah lewat PPNo 61 Tahun 2014 melegalkan kegiatan tersebut apabila memenuhi persyaratannya. Yangpertama adalah jika wanita tersebut korban pemerkosaan dan yang kedua jika ada daruratmedis. Hal ini sangat bertentangan kepada etika kedokteran dan juga norma agama.Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,bagaimana wacana yang diangakat oleh Beritasatu.com terkait legalisasi aborsi? Bagaimanakognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan legalisasiaborsi di Beritasatu.com? Bagaimana konteks sosial Beritasatu.com pada berita legalisasiaborsi?Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan paradigmakonstruktivis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis wacana Teun A.Van Dijk. Analisis ini mengaitkan tiga dimensi yaitu, teks, kognisi sosial, dan juga kontekssosial. Peneliti membuat tema penelitian legalisasi aborsi pro dan kontra yang tengah terjadidi masyarakat.Dari data diatas Van Dijk memiliki tiga elemen yang sangat penting di dalampenelitian yang akan dilakukan. Yang pertama adalah teks. Elemen teks adalah bagaimanasuatu berita dilihat dari segi teksnya. Semua yang berhubungan dengan teks diuraikan padalevel ini. Yang kedua adalah level kognisi sosial. Kognisi sosial adalah bagaimana mediayang dijadikan objek penelitian memberitakan suatu isu dalam hal ini adalah legalisasi aborsi.Dan yang ketiga adalah level konteks sosial. Konteks sosial adalah bagaimana berita yangsudah ada bisa sampai kepada masyarakat dan bagaimana pula masyarakat menilai haltersebut.Hasil penelitian di lapangan pada kasus legalisasi aborsi di Beritasatu.commenggambarkan bagaimana pihak dari Beritasatu.com sangat menolak legalisasi aborsi yangdi keluakan oleh pemerintah. Pada level teks peneliti menemukan kusimpulan bahwa teksyang dibuat oleh beritasatu.com seseuai ketentuan yang berlaku pada jurnalistik. Pada levelkognisi sosial Beritasatu.com jelas menolak legalisasi aborsi. Hal ini dilandaskan olehbagaimana cara berpikir masyarakat Indonesia yang berbeda-beda. Pada tahap ini puladiketahui bahwa pandangan media online terhadap suatu kasus yang terjadi di tengah-tengahmasyarakat tidaklah sejelas yang ada di media cetak. Media cetak selalu mempunyaipandangan terhadap suatu kasus dan dituangkan ke dalam tajuk rencana. Masyarakat haruslebih kritis terhadap pemberitaan yang ada, dan juga harus memberikan kontribusi untukkemajuan bangsa IndonesiaKata Kunci : Legalisasi, Aborsi, Beritasatu.com,PP no 61 tahun 2014, Analisiswacana Teun A. Van Dijk

    Pertumbuhan tradisi filsafat di dunia islam: tafsir historis

    No full text
    Perkembangan di dunia filsafat didalam islam tidaklah tumbuh dari ruang hampa. Ia merupakan akumulasi interaksi dari pelbagai peradaban yang dipicu oleh perkembangan wacana yang berlangsung di dalam islam. Persoalan teologis tentu menempati urutan penting dalam struktur wacana keagamaan. Namun tidak bisa dipungkiri latar belakang politik, budaya dan aspek sosial lainnya ikut berperan bagi kelangsungan wacana dan tradisi filsafat dalam Islam. Itulah sebabnya kontroversi teologis yang disebabkan oleh diferensiasi hermeneutis atas teks keagamaan menjadi tak terelakkan=. Tulisan berikut mengulas persinggungan-persinggungan diantara ragam peradaban yang ikut mendorong bagi perkembangan filsafat dalam islam

    Strategi Kaderisasi Corps dai dompet dhuafa (Cordofa) pada program dai Ambassador

    No full text
    Ida Parida1113051000009Strategi Kaderisasi Corps Dai Dompet Dhuafa (CORDOFA) Pada ProgramDai AmbassadorPerkembangan teknologi dan komunikasi mendorong kegiatan dakwahmengalami kemajuan yang pesat. Hal ini memudahkan siapa pun dapatmengekspresikan kemampuannya dalam berdakwah. Konsekuensinya adalahmunculnya dai dadakan baik dari kalangan artis maupun orang biasa. Mereka hadirdan berdakwah tanpa proses kaderisasi yang memberikan pelatihan khusussehingga mereka masih dipertanyakan profesionalismenya dalam berdakwah.Proses kaderisasi sangat penting pada lembaga dakwah untuk memuculkan kaderdai yang profesional. Dompet Dhuafa sebagai lembaga sosial memiliki programCORDOFA yang merekrut dai dan memberdayakannya. CORDOFA telah berhasilmemberdayakan dai yang profesional dan telah dikirimkan bukan hanya keNusantara melainkan ke Mancanegara. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melihatStrategi Kaderisasi CORDOFA Pada Program Dai Ambassador.Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian iniadalah Bagaimana perumusan strategi kaderisasi CORDOFA pada program DaiAmbassador? Bagaimana implementasi strategi kaderisasi CORDOFA padaprogram Dai Ambassador? Bagaimana evaluasi strategi kaderisasi CORDOFApada program Dai Ambassador?Pada penelitian ini, penulis menggunakan teori strategi Fred R. David.Adapun teori tersebut tentang perumusan strategi, implementasi strategi danevaluasi strategi, serta penulis menjelaskan tentang jenis kaderisasi dalam prosesmenjalankannya.Pendekatan penelitian yang digunakan menggunakan penelitian kualitatifdengan paradigma konstruktivis yang dianalisis menggunakan konsep Miles andHuberman dan spradley yakni dilakukan secara interaktif dan berlangsung secaraterus-menerus sampai tuntas dan jenuh, mendeskripsikannya secara mendalamdengan menggunakan teknik wawancara, observasi, pengamatan yang mendalamdan menyeluruh serta dokumentasi.Perumusan strategi kaderisasi CORDOFA pada program Dai Ambassadorialah dengan beberapa langkah yaitu menyusun visi dan misi dengan jelas danterarah, menyusun program jangka pendek dan program jangka panjang.Impelemtasi strategi berupa menjalankan program Dai Ambassador, melakukankerja sama dan mengembangkan sistem informasi. Dalam evaluasi strategi berupatindakan korektif dalam hal performa dai, melakukan tindakan korektif dalam halkerja sama dan meninjau kembali faktor pendukung dan penghambat terlaksananyaprogram Dai Ambassador CORDOFA.Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perumusan,implementasi dan evaluasi strategi kaderisasi yang dilakukan CORDOFA padaprogram Dai Ambassador sudah cukup baik dengan tujuan yang terarah dan terusmengalami perbaikan setiap tahunnya sehingga hal ini berdampak positif untukkeberlangsungan kaderisasi CORDOFA kedepannya.Keyword: kaderisasi, dai, masyarakat, strategi, Islam97 hlm
    corecore