14 research outputs found
Pengaruh diameter dan jumlah sudu turbin angin savonius tipe L terhadap unjuk kerja yang dihasilkan
Abstract
Wind is a renewable mechanical energy source that can be used as an energy source because the energy from the wind can be used to drive wind turbines. Savonius wind turbine type L is a tool to convert wind energy into electricity with a simple construction and can work with low wind speeds. The purpose of this study was to determine the effect of differences in diameter and number of blades on the power produced. The method used is a simulation method with an artificial wind source. With a wind speed of 8 m/s. The data analysis technique used is 2-way ANOVA using the SPSS application. Variations used are 20 cm and 40 cm in diameter and the number of blades 2 and 4 . The result is a wind turbine with a variation of 40 cm and 4 blades capable of producing the best output which produces 350.98 RPM voltage of 11.64 volts current of 0.144 amperes and power of 1,676 watts. As for BHP, torque, and turbine efficiency with a variation of 40 cm and 4 blades capable of producing the best output where the generated BHP is 3.352 watts, torque 0.091 N / m efficiency 2.17. For the results of calculations with SPSS wind turbines with a diameter variation of 40 cm and 4 blades, the biggest power is 1,744 watts and for BHP produces 3.3520 watts and the efficiency reaches 2.17%.
Keyword : Diameter, number of blade, Performance
Abstrak
Angin adalah sumber energi mekanik yang bisa diperbaharui sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi karena dapat digunakan untuk menggerakkan turbin angin. Turbin angin savonius tipe L merupakan alat untuk mengubah energi angin menjadi listrik dengan konstruksi yang sederhana dan dapat bekerja dengan kecepatan angin yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan diameter dan jumlah sudu terhadap unjuk kerja yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah metode simulasi dengan sumber angin buatan. Dengan kecepatan angin 8 m/s. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANOVA 2 arah dengan menggunakan aplikasi SPSS. Variasi yang digunakan adalah diameter 20 cm dan 40 cm serta jumlah sudu 2 dan 4. Hasilnya turbin angin dengan variasi 40 cm dan 4 sudu mampu menghasilkan output terbaik yang dimana menghasilkan RPM 350,98 tegangan 11,64 volt arus 0,144 ampere dan daya 1,676 watt. Sedangkan untuk BHP, torsi, dan efisensi turbin dengan variasi 40 cm dan 4 sudu mampu menghasilkan output yang terbaik dimana BHP yang dihasilkan adalah 3,352 watt, torsi 0,091 N/m efisisensi 2,17. Untuk hasil perhitungan dengan SPSS turbin angin dengan variasi diameter 40 cm dan 4 sudu menghasilkan daya terbesar yakni 1,744 watt dan untuk BHP menghasilkan 3,3520 watt dan efisiensinya mencapai 2,17 % untuk torsi tertinggi dicapai turbin variasi 40 cm 2 sudu dengan torsi 0,116.
Kata kunci : diameter, jumlah sudu, unjuk kerj
EFEKTIFITAS BASIC ELECTRONIC TRAINER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATAKULIAH TEKNOLOGI ELEKTRONIKA DAN TENAGA LISTRIK
Matakuliah Teknologi Elektronika dan Tenaga Listrik membahas tentang dasar-dasar kelistrikan mulaidari rangkaian listrik, hukum-hukum kelistrikan sampai komponen komponen kelistrikan aktif maupunpasif. Selama ini media pembelajaran hanya mengandalkan powerpoint saja tanpa ada alat peragapraktikum. Dalam observasi awal diketahui bahwa mahasiswa cenderung menyukai pembelajaran yangbersifat praktikum karena akan merasakan pengalaman yang nyata sehingga materi akan mudah terserap.Tahapan metode penelitian adalah studi literatur, pengadaan trainer yang dilanjutkan dengan pemberiantreatment kepada mahasiswa. Data hasil belajar diambil dua kali saat sebelum diberikan treatment dansetelah pemberian treatment yang kemudian dibandingkan. Secara garis besar desain untuk penelitianmenggunakan one group pre-test & post-test design. Data diolah secara statistik menggunakan uji-T.Teknik analisis data menggunakan teknik komparasi dan penyajian data secara deskriptif. Hasil penelitianmenunjukkan data pre-test memiliki rerata 41 dan standar deviasi 15,895 sedangkan data post-testmemiliki rerata 52,71 dengan standar deviasi 16,058. Data uji T menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa pembelajaran menggunakan trainer elektronika dasar berpengaruhterhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Teknologi Elektronika dan Tenaga Listrik materiresisto
ANALISA PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA TERHADAP INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DAN TEGANGAN YANG DIHASILKAN PANEL SURYA TIPE POLYCRYSTALLINE
Sel surya merupakan alat pengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.Permasalahan yangterjadi adalah tidak stabilnya intensitas cahaya matahari yang berdampak pada tegangan. Penelitian inimempelajari pengaruh sudut kemiringan panel surya terhadap intensitas cahaya matahari dan tegangan.Jenis panel surya Polycrystalline 10 Wp. Sudut kemiringan panel surya dibuat 20°, 30° dan 40°. Waktupenyinaran jam 10, jam 11, jam 12, jam 13 dan jam14.00 WIB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencarititik masimal intensitas matahari. Adapun hasil penelitiannya adalah intensitas cahaya matahari palingmaksimal terjadi pada kemiringan panel surya 20° dan waktu penyinaran matahari jam 11.00 WIB sebesar1147,7 W/m2 dan nilai tegangan sebesar 20,7 vol
RANCANG BANGUN CRUCIBLE FURNACE DENGAN REFRAKTORI BERBAHAN DASAR PASIR SILIKA
Crucible furnace merupakan salahsatu tungku peleburan yang popular digunakan dalam industrymaupun dalam dunia pendidikan. Crucible furnace memiliki dinding yang dilapisi bahan refraktoritahan api yang efektif menjaga panas disekeliling kowi peleburan. Dalam penelitian ini bahanrefraktori dinding furnace dipilih menggunakan bahan pasir silika dengan perekat semen. Ujiperforma menunjukkan bahwa crucible furnace mampu meleburkan 100 gr alumunium dengan rataratawaktu yang dibutuhkan adalah 10 menit pada suhu 666,80C dengan rata-rata konsumsi bahanbakar LPG sebesar 0,057 kg
Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Trainer Kopling terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Hasyim Asy’ari
Materi kopling dipelajari pada matakuliah Elemen Mesin I. Agar pesan pembelajaran dapat tersampaikan dengan efektif maka perlu dihadirkan media pembelajaran yang relevan. Kehadiran trainer kopling dalam pembelajaran dirasa dapat mendongkrak hasil belajar mahasiswa pada materi tersebut. Untuk mengetahui keefektifan trainer maka dilakukan penelitian untuk mengukur pengaruhnya terhadap hasil belajar. Menggunakan desain penelitian one group pre-test post-test design, data pre-test dan post-test diambil di kelas yang sama sebelum dan sesudah diberikan treatment. Data hasil tes mahasiswa selanjutnya dianalisis menggunakan metode Uji T. Instrumen penelitian berupa 19 butir soal yang sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas diujikan kepada 20 mahasiswa. Hasil uji T menunjukkan signifikansi 0,029 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang menunjukkan bahwa penggunaan trainer kopling pada pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi kopling matakuliah Elemen Mesin I
Analisis pengaruh variasi bahan bakar terhadap uji efektivitas kompor biomassa
Kompor biomassa merupakan salah satu pilihan kompor sederhana untuk menghemat penggunaan minyak bumi maupun gas alam. Hal ini dikarenakan bahan bakar yang digunakan pada kompor biomassa dapat diperoleh secara terus menerus atau disebut energi terbarukan. Energi terbarukan yang digunakan pada kompor biomassa berasal dari limbah biomassa yaitu tempurung kelapa, tongkol jagung dan kayu Nangka yang dapat dijumpai dengan mudah di lingkungan sekitar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah uji efektivitas bahan bakar terhadap lama waktu pendidihan air, sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui efektivitas kompor biomassa dan laju pertambahan energi dari bahan bakar. Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompor biomassa dengan bahan bakar tongkol jagung lebih efektif karena hanya menghabiskan 0,28 kg dalam mendidihkan 1 liter air. Pengolahan data menggunakan uji statistik ANOVA satu jalur dengan menghasilkan nilai sig. 0.728, hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan dari efektivitas variasi bahan bakar
EFEKTIVITAS SMOKER (ALAT FUMIGASI) SEBAGAI PENGENDALI HAMA TIKUS (RATTUS ORGENTIVENER)
Negara Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas pekerjaan penduduknya adalah bertani. Hasilpertanian digunakan petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tikus (rattus orgentivener) adalahsalah satu hama yang merusak tanaman di Indonesia. Aktivitas tikus ini dapat menimbulkan kerugian padapetani karena hasil panen yang tidak maksimal. Banyak daerah di Indonesia yang diserang tikus. Petanimengalami banyak bahkan ada yang gagal panen. Harus ada solusi untuk penanganan hama tikus diIndonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui effektivias smoker terhadap pengendalian hamatikus. Tahap pertama adalah membuat rancang bangun alat fumigasi. Tahap ke dua menguji di lapanganuntuk mengetahui tingkat efektifias dan kinerja smoker terhadap pengendalian hama tikus. Dari pengujiandi lapangan didapatkan hasil bahwa mesin berfugsi dengan baik dan bekerja sesuai fungsinya. Pengujiandilakukan tiga variasi waktu yaitu 3 menit, 4 menit dan 5 menit dengan tiga kali masing-masing percobaansetelah dilakukan fumigasi didapat waktu untuk mematikan tikus adalah 4 meni
PEMBERDAYAAN PEMUDA DESA WONOSALAM MELALUI PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR (SISTIM BAHAN BAKAR)
Covid-19 yang melanda seluruh dunia berpengaruh terhadap perekonomian, begitupun yang terjadi diWonosalam Kabupaten Jombang, sebagian masyarakat terkena PHK. Pelatihan servis sepeda motor inidiharapkan dapat membantu warga Desa Wonosalam untuk memperoleh keterampilan dan keahlian servissepeda motor, sehingga diharapkan dapat bekerja di bengkel atau dapat berwirausaha. Dalam pelatihanini, dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap teori dan tahap praktik. Tahap teori, peserta pelatihan diberikanmateri berupa power point dan modul. Pada tahap praktik, peserta melakukan pembongkaran, analisis,pembersihan, pemasangan dan penyetelan karburator. Untuk mengetahui adanya perbedaan pengetahuandan pemahaman peserta pelatihan antara sebelum dan sesudah pelatihan, digunakan pre-test dan posttest. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata peserta pelatiha
Analisis Pengaruh Variasi Diameter Driven Pulley Terhadap Output Kecepatan Putar dan Torsi Akhir pada Trainer Transmisi Toyota Kijang Innova E 2.0 M/T
Pulley is a receiver or converter of rotary power and moment of force associated with each other using a v-belt, while the transmission is a mechanism to convert power from input power to produce variable output power. Torque and RPM are affected by gear ratio or pulley size. The size of pulley on the input shaft also greatly influences torque and RPM. Where necessary to do a trial-driven pulley size. Therefore, this research was conducted to determine the effect of driven pulley size on the output rotational speed and final torque of driven pulley size used. This research uses 3 kinds of driven pulley sizes. Driven pulley 1 (150 mm), the highest torque is 1013.23 Nm and the highest output rotational speed is 1339.5 rpm. In driven pulley 2 (200 mm), the highest torque is 1350.97 Nm and the highest output rotational speed is 1004.62 rpm. While driven pulley 3 (250 mm), the highest torque is 1688.74 Nm, and the highest output rotational speed is 803.7 rpm. In the ANOVA test results, there were no significant differences between the three of pulley diameter variation, indicated by the Sig. 0.395 for output rotational speed and Sig. 0.491 for final torque.Pulley merupakan alat penerima atau pengubah tenaga putar dan momen gaya yang berhubung satu sama lain menggunakan v-belt, sedangkan transmisi merupakan mekanisme pengkonversi tenaga dari tenaga input menghasilkan tenaga output yang bervariasi. Torsi (momen gaya) dan kecepatan putar dipengaruhi oleh perbandingan gigi atau ukuran pulley. Ukuran pulley pada poros input juga sangat mempengaruhi torsi dan RPM. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan sebuah uji coba ukuran driven pulley. Maka dilakukannya penelitian ini untuk mengamati pengaruh ukuran driven pulley terhadap output kecepatan putar dan torsi akhir dari ukuran driven pulley yang digunakan. Penelitian ini memakai 3 macam ukuran driven pulley. Driven pulley 1 (150 mm), torsi tertinggi diperoleh 1013,23 Nm dan output kecepatan putar tertinggi sebesar 1339,5 rpm. Pada driven pulley 2 (200 mm), torsi tertinggi diperoleh 1350,97 Nm dan output kecepatan putar tertinggi sebesar 1004,62 rpm. Sedangkan driven pulley 3 (250 mm), torsi tertinggi diperoleh 1688,74 Nm dan output kecepatan putar tertinggi sebesar 803,7 rpm. Pada hasil uji ANOVA tidak terdapat perbedaan signifikan antara ketiga variasi diameter pulley, ditunjukkan nilai Sig. 0,395 untuk output kecepatan putar dan Sig. 0,491 untuk torsi akhir
Efisiensi termal mesin pengering egg tray tipe rak
Drying is a process that aims to prevent decay. However, the natural drying process can produce less than optimal results, especially during the rainy season. Uncertainty about the use of solar energy triggers to conduct this research. In addition, it takes a long time and requires a large area during the drying process, so this research aims to provide a more optimal value in terms of efficiency by using a rack-type egg tray drying machine. The dimensions of the shelf-type egg tray drying cabinet are 500 x 500 x 900 and a control box. The heating elements are arranged in parallel consisting of 3 tubular heating elements. The thermal efficiency generated in the rack type egg tray drying machine with an average thermal efficiency value of 32.18% and the highest thermal efficiency value produced on the first rack reached 38.32