15 research outputs found
Kualitas Permukaan Hasil Pembubutan Dengan Menggunakan Pahat Bubut Hasil Pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas permukaan (kehalusan) hasil pembubutan dengan menggunakan pahat hasil pengembangan, yang pada akhirnya diperoleh parameter pembubutan yang tepat dengan menggunakan pahat pengembangan. Geometri pahat yang akan dilakukan pembentukannya adalah (a) sudut pembuangan tatal dan (b) sudut sisi depan ujung pahat dengan mesin freis dan khusus (tool grinding machine). Bahan pahat yang digunakan adalah baja pre heating produk ASSAB dengan kode produk ASP 28 (1,28% C, 4,2% Cr, 3,10% V, 5% Mo, 6,4% W, dan 8,5% Co) dengan tingkat kekerasan 62-63 HRc setelah ditemper. Proses pembubutan dilakukan tanpa media pendinginan dengan pembubutan orthogonal, dua putaran spindle (370 rpm dan 630 rpm) dan laju pemakanan 0,04 mm/putaran). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kualitas kekasaran permukaan hasil pembubutan dipengaruhi oleh sudut pembuangan tatal dan sudut sisi depan ujung pahat tetapi putaran spindle tidak berpengaruh. Geometrik yang menghasilkan paling halus adalah sudut pembuangan tatal sebesar 16Āŗ dan sudut sisi depan ujung pahat 75Āŗ, dan putaran spindle 630 rpm. Kata
āRingmaker Mechineā untuk Meningkatkan Produksi āAlen-Alenā sebagai Jajanan Khas Trenggalek
AbstrakĀ Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi alen-alen yang merupakan jajanan khas Trenggalek melalui pelatihan, pengenalan, dan hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa āRing Maker Mechineā. Mesin ini berfungsi untuk membentuk adonan alen-alen yang berbentuk seperti cincin yang selama ini dilakukan secara manual dan kovensional, sehingga proses produksi sangat terbatas karena membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak. Metode pengabdian dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan pengolahan alen-alen dengan menggunakan āRing Maker Mechineā, dan menghibahkan alat ini kepada salah seorang pengrajin terpilih. Hasil cipta karya dan pelatihan ini menunjukkan terdapat perbedaan kapasitas produksi alen-alen yang dihasilkan. Menggunakan teknik konvensional (keterampilan tangan) pencetakan 1 kg bahan alenāalen membutuhkan waktu 35 menit. Sedangkan melalui penggunaan āRing Maker Mechineā hanya membutuhkan waktu 5 menit saja. Keamanan pangannya juga lebih terjamin, lebih hygienes karena tidak terlalu banyak bersentuhan dengan tangan pekerja. Teknologi tepat guna ini juga dapat dijadikan sebagai protipe teknologi bagi pengusaha alen-alen lainnya, sesuai penyataan ketua UMKM Trenggalek yang akan mengajukan anggaran kepada pemerintah daerah Trenggalek untuk mengajukan subsidi alat serupa kepada para pengrajin secara bertahap sehingga unggulan jajanan ini dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas.Ā Kata Kunci : alen-alen, jajanan, khas trenggalek, ring maker mechineĀ AbstractĀ The purpose of this activity is to increase the production of alen-alen which is a typical Trenggalek snack through training, introduction, and grants for Appropriate Technology (TTG) in the form of "Ring Maker Mechine". This machine functions to form alen-alen dough in the shape of a ring which has been done manually and conventionally, so the production process is very limited because it requires a lot of time and labor. The service method is carried out through socialization, training, and assistance in the processing of alen-alen using the "Ring Maker Mechine", and donating this tool to one of the selected craftsmen. The results of this copyrighted work and training show that there are differences in the production capacity of the alen-alen produced. Using conventional techniques (hand craftsmanship), printing 1 kg of alene material takes 35 minutes. Meanwhile, using the "Ring Maker Mechine" only takes 5 minutes. Food safety is also more secure, more hygienic because it does not touch too much with the workers' hands. This appropriate technology can also be used as a technology prototype for other alen-alen entrepreneurs, according to the statement of the head of the Trenggalek UMKM who will submit a budget to the Trenggalek regional government to submit subsidies for similar tools to craftsmen in stages so that the superior snacks can reach a wider marketing .Ā Keywords: alen-alen, snacks, typical trenggalek, ring maker mechin
ANALISIS POROSITAS PENGECORAN LOGAM CETAKAN PLASTER DENGAN VARIASI KOMPOSISI BAHAN PLASTER DAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)
Cetakan plaster adalah salah satu tipe cetakan dalam pengecoran logam, ada beberapa faktor lain yang dapat menghasilkan coran dengan kualitas yang bagus, seperti komposisi cetakan bahan pengikatnya atau bahan dasarnya dan pengeringan cetakan dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi yang sesuai dengan cetakan plaster dengan pengikat air, sebagai analisis cacat porositas pada hasil pengecoran cetakan plaster menggunakan Scanning Electron Microscope dan analisis nilai kekerasan pada pengecoran cetakan plaster. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode one-shot case study. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan pada hasil uji visual didapatkan dari cetakan plaster 43%, 46% dan 50% semua memiliki cacat penyinteran dan rongga udara. Berdasarkan hasil pengamatan struktur mikro coran cetakan plaster 50% cacat porositas banyak terjadi dengan penyebaran strukur butir alumunium tidak merata dan butir silikon yang kecil. Berdasarkan nilai kekerasan microvickers tertinggi terdapat pada coran 50% dengan nilai kekerasan 97,1 HV lebih tinggi dari coran 43% dengan nilai kekerasan 96,2 HV. Dapat disimpulkan bahwa seiring bertambahnya air dan berkurangnya plaster, nilai kekerasannya akan berkurang
Pengaruh Model Pembelajaran Web Centric Cource, Self-Efficacy Komputer, Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK
Ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi terus berkembang dengan pesat. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidangpendidikan. Peran guru sebagai sumber pengetahuan berubah menjadi fasilitator, motivator, evaluator, dan tutor. Pada saat ini pembelajaran yang berpusat pada guru berubah menjadi pembelajaranyang berpusat pada siswa. Pendidikan merupakan sebuah proses akademik yang tujuannya untuk meningkatkan nilai sosial, budaya, moral, atau agama peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses pembelajaran. Selain hal tersebut mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaransaat ini sangat penting dilakukan antara lain untuk meningkatkan kompetensi dan mutu belajar peserta didik. Kita tahu bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi khususnya teknologi komunikasi, maka pendidikan saat ini akan lebih bersifat jaringan, terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif. Ada tiga model pembelajaranberbasis internet yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course. Selain kedua faktor tersebut faktor lain yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pembelajaranadalah self-efficacy kemampuan komputer. Sejauh mana pemilihan model pembelajaranberbasis internet web centric course, self-efficacy komputer dan motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa khususĀ¬nya hasil belajar mata pelajaran pemrograman dasar sangat menarik untuk diteliti dan menjadi tujuan utama penelitian ini
Integrating STEM into the Formal and Instructional Curriculum to Support Machine Construction Design
The design of machine construction is one of the subjects that often becomes a stumbling block for students of the Mechanical Engineering Education Study Program to graduate on time. Many factors cause it, including the weakness of students using STEM content in designing machine construction and the lack of contextual learning strategies for STEM-loaded courses with machine construction design tasks. This qualitative study aims to (1) identify the STEM content of the Scientific and Expertise Subject group, (2) describe the pattern of integrating STEM content in the formal and instructional curriculum, and (3) describe the learning pattern of the STEM content course. Research data were collected through document analysis, semi-open questionnaires, and FGD. The results showed (1) identified 15 scientific and skill courses containing STEM content that supported the work on machine construction design tasks, (2) integration of STEM-loaded courses in the formal curriculum was carried out by structuring their presentation before or at the same time as the presentation of the Mechanical Construction Design Course, being in the instructional curriculum is carried out by integrating learning experiences related to the design of machine construction in Lecture Event Unit, and (3) the learning pattern of courses containing STEM content should be carried out using a problem-based learning model where the problems are directly related to and or taken from machine construction design tasks
PENGARUH VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP WARNA DAN KEKERASAN LAPISAN HASIL PROSES ANODIZING
AnodizingĀ merupakan teknik pelapisan logam dengan cara mengonversiĀ permukaan logam membentukĀ lapisanĀ oksida secara elektrolisis, yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan nilaĀ kekerasanĀ lapisanĀ danĀ meningkatkanĀ kemampuanadhesi cat. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi larutan elektrolit terhadap warna dan kekerasan lapisan hasil prosesĀ anodizing. Elektrolit yang digunakan adalah larutan asam sulfat, larutan asam nitrat, dan larutan asam fosfat dengan persentase 15%. Spesimen adalah aluminium tipe 1100 kadar kemurnianĀ 99,00%, tegangan 12 Volt, waktu rendam 30 menit pada room temperature, dan pewarna pada prosesĀ coloringĀ adalah pewarna tinta warna magenta. Berdasarkan hasil analisis data, nilai kekerasan lapisan secara urut dari yang paling tinggi dihasilkan pada perlakuan anodizing menggunakan larutan asam nitrat yaitu 46,87 HV, perlakuan menggunakan larutan asam sulfat yaitu 46,40 HV, dan perlakuan menggunakan larutan asam fosfat yaitu 41,24 HV. Untuk warna yang dihasilkan pada tahap coloring didapatkan nilai ĪE* dari yang terdekat dengan standard magenta color codes adalah perlakuan menggunakan larutan asam sulfat dengan nilai 48,58, perlakuan menggunakan larutan asam fosfat dengan nilai 73,06, dan perlakuan menggunakan larutan asam nitrat dengan nilai 74,47
Factors Affecting the Surface Roughness in Sinking EDM Process
The purpose of this study is to gain insights into the surface quality (smoothness) of sinking EDM machining products. Among other non- conventional machining processes, Electrical Discharge Machining (EDM) is the most commonly used process. EDM is a machining process that uses electric sparks created between a workpiece and a tool (electrode). As a manufacturing process, EDM is used for workpieces which have intricate contours and precise dimensions, and works by using electric discharges (sparks) applied in a rapid series of repetitive electrical discharges between the two electrodes, separated by a dielectric fluid, and subject to an electric voltage. Since the tool tends to wear easily and the mould material is very hard and tough, it is necessary to keep within appropriate EDM machining parameters, so that the smoothness of the mould lives up to expectations. Therefore, the parameters of sinking EDM process should be well established to produce the expected results, i.e. the smoothest surface quality and the maximum removal rate. Regarding the electrode materials used, conducting a further experiment is required to achieve the appropriate settings of pulse current, on-time, off-time, servo voltage, and gap width. This experimental study involved several factors: (a) electrode material, (b) magnitude of current, (c) on-time, and (d) quality of surface (smoothness). In this study, the gap between the electrode and the workpiece was controlled at a distance of 40 Ī¼m, and with an off-time of 5 seconds, the same dielectric fluid, the same flow speed and the same dielectric immersion, and using the workpiece (AISI P20M steel). Quantitative approaches (t test, one-way, and ANOVA) were applied to analyse the results of comparison test and to determine the best parameter in sinking EDM process
EKSPLORASI PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN SCIENTIFIC LITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK MESIN ELEMEN POKOK PENGETAHUAN BAHAN DAN DASAR SISTEM MEKANIK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan konsep fisika dan kemampuan scientific literacy para siswa dan menguji korelasi antara penguasaan konsep fisika dan kemampuan scientific literacy para siswa dengan hasil belajar mereka pada Matapelajaran Dasar-Dasar Teknik Mesin pada elemen pokok pengetahuan bahan dan dasar sistem mekanik, baik secara parsial maupun bersama-sama. Untuk maksud tedrsebut penelitian ini dijalankan menggunakan rancangan korelasional dengan subjek penelitian siswa klas XI Teknik Pemesian SMKN 1 Singosari. Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik tes dengan tiga macam tes, yaitu tes penguasaan konsep fisika, tes kemampuan scientific literacy, dan tes hasil belajar dasar-dasar teknik mesin pada elemen pokok pengetahuan bahan dan dasar sistem mekanik. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial berupa teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep fisika dan kemampuan scientific literacy para siswa berkualifikasi baik dan baik sekali; dan ada korelasi yang signifikan antara penguasaan konsep fisika dan kemampuan scientific literacy para siswa dengan hasil belajar mereka pada Matapelajaran Dasar-Dasar Teknik Mesin pada elemen pokok pengetahuan bahan dan dasar sistem mekanik, baik secara parsial maupun bersama-sam
PENGEMBANGAN MODUL CNC PU-2A BERBASIS MASTERCAM UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIK MESIN BUBUT CNC
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan modul CNC PU2A yang dikembangkan untuk mendukung pembelajaran program mastercam dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang dilakukan dengan menggunakan model Dick dan Carey. Subjek penelitian meliputi pakar, dosen pembina praktek mesin bubut CNC, dan satu offering mahasiswa S1 PTM UM yang menempuh matakuliah CNC Lanjut dalam uji keterbacaan mahasiswa. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa penilaian terhadap modul berdasarkan butir instrumen modul yang dikembangkan memiliki persentase validasi ahli mencapai 91,67% dan persentase uji coba lapang mencapai 81,67%. Berdasarkan kriteria tingkat validitas maka modul yang dikembangkan termasuk dalam tingkat yang valid dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran
PENGEMBANGAN MODUL CNC PU-2A BERBASIS MASTERCAM UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIK MESIN BUBUT CNC
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan modul CNC PU-2A yang dikembangkan untuk mendukung pembelajaran program mastercam dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pe-ngembangan yang dilakukan dengan menggunakan model Dick dan Carey. Subjek pe-nelitian meliputi pakar, dosen pembina praktek mesin bubut CNC, dan satu offering mahasiswa S1 PTM UM yang menempuh matakuliah CNC Lanjut dalam uji keterba-caan mahasiswa. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa penilaian terhadap modul berdasarkan butir instrumen modul yang dikembangkan memiliki persentase validasi ahli mencapai 91,67% dan persentase uji coba lapang mencapai 81,67%. Berdasarkan kriteria tingkat validitas maka modul yang dikembangkan termasuk dalam tingkat yang valid dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran